MTPJ 15-21 Juli 2012

0
1880

15 – 21
Juli
2012

Tema Bulanan: “EKONOMI YANG INJILI”

Tema Mingguan: “Memberi persembahan sebagai tanggung jawab mengelola kekayaan”

Bahan Alkitab: Ulangan 26:1-11; Kisah Para Rasul 20:33-35

A. ALASAN PEMILIHAN TEMA

     Tanah Minahasa adalah suatu daerah yang kaya akan sumber dayanya mulai dari tanahnya, lautnya bahkan manusianya. Kekayaanini selain telah membuat ekonomi warga meningkat tetapi juga sangat berdampak pada peningkatan kualitas dan kebutuhan pelayanan gereja. Peningkatan ini dapat terjadi oleh karena etos kerja warga jemaat meningkat sehingga mampu mengelola segala kekayaan alam yang dianugerahkan Tuhan. Dengan disemangati oleh penghayatan iman melalui perayaan HUT Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen, maka pada bulan Juli ini kita jadikan sebagai bulan pengucapan syukur gereja dengan tema Ekonomi yang Injili. Berangkat dari tema di atas, maka tema mingguan pada tanggal 15-21 Jul diberi tema: Memperi persembahan sebagai tanggung jawab mengelola kekayaan, dengan pembacaan Alkitab Ulangan 26:1-11 dan Kisah Para Rasul 20:33:35. Pembacaan Alkitab ini diangkat untuk menyoroti, memberi pemahaman dan perenungan bagi warga gereja: apakah kekayaan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada warga jemaat telah dikelola dengan baik dan benar untuk kemuliaan nama Tuhan? Atau mungkin hanya dikelola dan dipakai untuk berfoya-foya, keegoisan dan kesombongan? Sebagai satu gereja yang missioner tentunya gereja terpanggil untuk memberdayakan karunia Tuhan baik untuk itu sumber daya alam maupun manusianya dalam rangka meningkatkan kualitas, kesejahteraan dan menjamin kesinambungan.

B. PEMBAHASAN TEMATIS

B.1. Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

     Dalam kesaksian Alkitab sesungguhnya produktivitas tanah dikaitkan pada seluruh kebutuhan masyarakat. Dalam rangka itulah Allah memberikan Israel “suatu negeri yang berlimpah limpah susu dan madunya” dan sekaligus memerintahkan perintah bahwa hasilnya harus dinikmati bersama dengan orang miskin, orang asing, janda dan yatim piatu. Kitab Ulangan 26:1-11 adalah merupakan bagian kotbah dan nasihat serta anjuran yang tua sekali tentang hal membawa dan mengumpul persembahan oleh tiap Rumah tangga umat Tuhan yaitu persembahan buah sulung/hasil pertama dari hasil pengolahan tanah pemberian Tuhan Allah kepada setiap rumah tangga umat Tuhan dan persembahan itu harus dikumpulkan di satu tempat ibadah yang ditentukan Tuhan (ayat 2). Dikatakan di “satu tempat” memberi penekanan pada pemikiran bahwa umat itu merupakan “satu umat” dari “satu Tuhan” yang sudah melepaskan mereka dari kesengsaraan. Satu Tuhan itulah yang memberi satu tanah untuk kehidupan bagi satu umat itu (ayat 3b, 5b-10). Maksud dari membawa persembahan yaitu selain berhubungan dengan pengakuan iman tetapi sekaligus memperingatkan umat Tuhan bahwa tanah tempat mereka hidup yang berhubungan dengan keselamatan mereka adalah dari Tuhan Allah asalnya (ayat 1-3). Demikian juga hasil tanah yang mereka olah itu untuk keselamatannya adalah pemberian atau anugerah Tuhan Allah juga (ayat 9,10), tetapi juga menjadi milik pusaka mereka. Pemberian persembahan umat kepada Tuhan dimaksudkan juga agar umat itu dididik untuk mengenal siapa sumber kehidupan dan keselamatan. Sementara itu mereka juga dididik untuk bersukaria atas kehidupan dan keselamatan dari Tuhan Allah bersama sama dengan orang lain (ayat 11). Kisah Para Rasul 20:33-35 menyaksikan pula bagaimana Paulus bekerja keras untuk kehidupan hidup dan pelayanannya. Paulus menyadari bahwa ekonomi harus dibangun dan dikerjakan dan dari hasil pekerjaanya bukan hanya dipakai untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga dipergunakan untuk menopang penginjilan. Karena bagi Paulus membantu dan menolong sesama bukan masalah kaya atau miskin, besar atau kecilnya bantuan atau persembahan seseorang, akan tetapi terletak masalah hati yaitu hati yang mengasihi Tuhan, hait yang mengasihi sesama dan hati yang mencintai gereja (band. ayat 35). Hal ini juga yang dikritik oleh Yesus ketika menyaksikan pemberian persembahan orang kaya dan janda miskin. Orang kaya memberi dari pendekatan nominal/jumlah, tetapi janda miskin memberi dengan hati (Lukas 21:1-4).

B.2. Makna dan Implikasi Firman

  • Dalam PL: Umat Tuhan diwajibkan membawa persepuluhan sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan yang selalu memberkati tanah dan hasil bumi. Sedangkan PB: Yesus mempersembahkan tubuh-Nya secara total untuk kehidupan dan keselamatan manusia. Karena itu Yesus meminta hidup kita (band. Roma 12:1).
  • Orang Kristen memberi persembahan tidak dimaksudkan membujuk atau menyuap Tuhan supaya Ia melimpahkan segala berkat-Nya berupa pernyataan, pemeliharaan, perlindungan, kesehatan, harta benda, umur panjang, sukses dalam usaha, jabatan dan keselamatan; tetapi sebaliknya karena Tuhan Allah bertindak menciptakan segala sesuatu, memberi hasil, kelimpahan sampai tindakan penyelamatan di dalam Kristus. Keselamatan yang demikian tidak mungkin diberikan oleh siapapun di dunia ini.
  • Gereja harus mendorong warga jemaat untuk bekerja, saling mendoakan agar kita warga jemaat berhasil dalam usaha, maka mereka bersukaria membawa Persembahan persepuluhan yang adalah anugerah Tuhan di rumah gereja.
  • Dalam diri manusia Tuhan mengaruniakan sumber daya manusia berupa bakat, hobi, talenta, otak, ilmu pengetahuan, teknologi. Demikian alam ini Tuhan sediakan sumber daya alam yaitu tanah yang subur, udara, air, hewan, ikan, tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, tambang dan segala harta benda lainnya. Semua itu harus dikelola, diberdayakan dan dipersembahkan kepada yang empunya tanah dan kehidupan yaitu Allah yang disembah di dalam Yesus Kristus.
  • Memberi persembahan adalah salah satu kegiatan ketatalayanan. Secara singkat dari dalam pengaturan ekonomi yang diberikan Tuhan pada manusia dan pada alam ini seharusnya disendirikan/disiapkan secara baik dan benar untuk dipersembahkan sebagai pengucapan syukur kepada Tuhan dalam rangka memperlancar pelayanan dan kesaksian gereja.
  • Hasil usaha cengkih, pala, sayur-sayuran, ikan laut, ayam, babi, sapi, wirausaha; pekerjaan sebagai PN, Karyawan, bahkan kesehatan dan kepinteran semua telah diberkati kesehatan dan kepintaran semua telah diberkati oleh Tuhan Yesus; Tuhan bukan hanya meminta umat-Nya mempersembahkan hasil pekerjaan-Nya tetapi juga seantero hidup untuk pelayanan dan pekerjaan Tuhan.
  • filosofi orang Minaesa: “Si Tou Timou Tumou Tou” dan budaya mapalus dan gotong royong adalah jati diri dan karakter Tou Minaesa. Hal ini mencerminkan bahwa orang Minaesa diajarkan untuk hidup untuk orang lain dan bukan hidup untuk diri sendiri. Inilah yang kita sebut Mapalus Mesianis dan teologi Si Tou Timou Tumou Tou orang Minaesa (band. Kisah Para Rasul 2:43:47).

 C. PERTANYAAN DISKUSI

  1. Mengapa Tuhan memerintahkan umat Israel membawa persembahan hasil pertama dari hasil pekerjaan mereka?
  2. Menurut saudara, apakah tanah dan kekayaan alam kita sudah dikelola dengan benar oleh warga gereja sesuai kehendak Tuhan?
  3. Sejauhmana keluarga kita mempergunakan kekayaan ekonomi untuk kepentingan pelayanan dan kesaksian gereja?

 

NAS PEMBIMBING: 2 Korintus 9:6

POKOK-POKOK DOA

  • Mata pencaharian warga jemaat
  • Meningkatkan kesadaran memberi persembahan persepuluhan

 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: PKJ No.2
Pengakuan Dosa: NKB No.15
Berita Anugerah: NKB No.17:1,2
Puji-pujian: KJ No.389:1,2,3,4
Pembacaan Alkitab: NKB No.119:1,2
Persembahan: KJ No.289
Penutup: NKB No.199 atau NKB No.100

ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.