TEMA :“Remaja: Kejarlah Kekudusan dan Persaudaraan”
Bahan Alkitab : 1 Petrus 1:13-25
Saudara-saudaraku adik-adik Remaja dan kakak-kakak Pembina Remaja yang dikasihi Tuhan Yesus. Apa kabar hari ini ? Shalom…. bagi kita sekalian.
Kalau kita bertanya bersama saat ini, apakah dunia kita sekarang semakin baik atau semakin buruk? Pasti kita setuju bahwa jawabannya ada 2 yakni, ada yang semakin baik tetapi ada yang semakin buruk. Semakin baik karena berbagai kemajuan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Banyak rahasia diri dan alam dapat diungkapkan dan dunia terasa semakin kecil karena orang dapat bepergian pergi pulang ke ujung dunia dengan waktu yang singkat dengan sarana transportasi yang canggih. Demikianpun orang dapat berkomunikasi bagaikan berhadapan langsung padahal ada di tempat yang jauh, di benua yang lain bahkan dapat berkomunikasi langsung dengan orang yang ada di luar angkasa. Hal ini terjadi karena adanya sarana komunikasi yang canggih seperti satelit komunikasi.
Bagaimana selanjutnya dengan keburukan yang terjadi? Banyak hal buruk yang terjadi dan dunia ini semakin jahat. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi orang dapat dengan mudah membinasakan hidup orang lain. Seperti melalui penembakan, bom, gas beracun dan rekayasa genetic serta penggunaan zat-zat kimia lainnya yang sedap tapi berujung pada kematian. Lebih khusus lagi, banyak warga gereja di dalamnya anggota remaja yang semakin kehilangan identitas diri. Banyak yang tidak dengar-dengaran lagi pada orang tua, suka melawan bahkan ada yang menantang orang tuanya berkelahi. Banyak remaja yang berperilaku seks bebas, menggunakan obat-obat terlarang, terlibat perkelahian antar kampung, geng-geng motor yang berperilaku melakukan kekerasan di jalan dan ada yang terlibat dalam tindakan criminal lainnya, bahkan ada yang menjadi teroris.
Begitu banyak persoalan yang sementara terjadi di sekitar kita. Tapi apakah kita hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa ? apakah kita harus pasrah karena persoalannya sulit, berat dan mengandung resiko ? Tentu saja tidak. Sekali lagi katakan tidak. Tapi persoalannya bagaimana kita menghadapi hal ini ? bagaimana dan dimana serta dengan siapa kita harus memulainya sehingga kita dapat mengambil bagian terhadap perobahan dunia ke arah yang lebih baik secara khusus untuk memenangkan jiwa anak-anak remaja keluar dari kegelapan kepada terang Yesus yang menyelamatkan ?
Mari kita belajar dari bagian Alkitab ini.
Pertama : Siapkan akal budi kita, tidak hidup dalam hawa nafsu dan hiduplah dalam kekudusan. Hal ini menunjuk pada persiapkan pikiran kita. Hal seperti ini yang harus dilakukan oleh orang percaya dimasa pemerintahan Romawi yang dipimpin oleh kaisar Domitianus yang menyiksa orang Kristen yang tidak menyembahnya sebagai dewa.
Pada dasarnya pikiran manusia dipenuhi oleh hal-hal duniawi. Memikirkan hal-hal yang berdosa, menganggap rendah orang lain, pikiran untuk bersenang-senang, berpesta pora dan dalam pikiran segala sesuatu bisa dapat dipikirkan untuk dilakukan karena pikiran manusia tak terbatas. Pendek kata kalau pikiran tak dikendalikan maka dapat membawa kecelakaan. Itulah sebabnya ada kalimat mengatakan, hati-hati menggunakan pikiranmu karena dengan pikiran badan bisa binasa.
Oleh sebab itu menjelang masa akhir dunia ini yang semakin jahat, mari kita siapkan atau kendalikan pikiran kita supaya tidak menjadi jahat seperti dunia ini. Caranya bagaimana? Rasul Paulus pernah mengingatkan jemaat di Filipi supaya meng-gunakan pikiran mereka dengan benar. Ia berkata: “Jadi akhirnya, saudara-saudara semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8). Jadi supaya pikiran dapat dikendalikan, maka berpikirlah hal yang benar menjelang kedatangan Tuhan, tidak menuruti hawa nafsu tetapi hidup kudus karena Tuhan adalah kudus.
Ketiga hal di atas harus dilakukan selama menumpang di dalam dunia, karena Tuhan Yesus sudah menebus kita dari cara hidup yang sia-sia dengan darah-Nya yang mahal sehingga kita dapat mengenal Allah. Hal penting selanjutnya adalah meng-amalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas dan sungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati sebab semua yang hidup seperti rumput dan firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Dalam perayaan Hari Persatuan Remaja GMIM (HPRG) dan Syukur HUT KPRS ke-27 di tahun ini, yang jatuh pada hari sabtu tanggal 28 Januari 2017, kepada kita semua, khususnya setiap anggota remaja terpanggil untuk melakukan sesuatu menghadapi realita dunia yang semakin berperilaku jauh dari Tuhan. Belajar dari bagian Alkitab ini, ternyata untuk merobah dunia harus diawali dengan perobahan diri sendiri terutama mempersiapkan dan merobah pikiran kita menjelang keda-tangan Tuhan. Ingat semakin banyak kita mengisi pikiran kita dengan pikiran-pikiran dan keinginan-keinginan duniawi pasti kita akan bertindak duniawi. Misalnya kita banyak berselancar di internet melihat gambar-gambar porno, membaca tulisan-tulisan yang tidak bermutu walaupun enak dan menyenangkan dan mengarahkan pikiran kita pada hal-hal yang tidak baik.
Kalau pikiran dapat kita persiapkan dan jaga dengan baik, maka perbuatan kitapun akan terjaga dengan baik. Dengan demikian kalau pikiran kita kudus, maka perbuatan kitapun kudus. Oleh sebab itu mari kita arahkan pikiran kita untuk mengejar kekudusan supaya hidup kitapun kudus.
Dalam pikiran dan perilaku yang kudus, kitapun harus mengusahakan persaudaraan. Mari kita saling peduli. Jangan kita saling menyakiti, saling menjatuhkan dan saling memusuhi. Mari kita cari teman-teman kita yang masih jauh dari Tuhan. Gunakan semua fasilitas yang ada pada kita seperti hand phone. Cari mereka, telepon mereka, atau SMS mereka. Ajak mereka dalam kegiatan-kegiatan gerejawi. Beri mereka kekuatan kasih dan persahabatan. Dalam perhatian kasih akan menjadikan persahabatan yang penuh kasih, tanpa mencari keuntungan apalagi merusak tubuh dan hidup orang lain.
Semoga perenungan kita ini akan semakin menguatkan jati diri kita sebagai remaja gereja, yang adalah tulang punggung gereja, bangsa dan negera kita. Selamat merayakan Hari Persatuan Remaja GMIM 2017 dan selamat mensyukuri HUT ke 27 Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM. Mari kita kejar kekudusan hidup dan persaudaraan. Tuhan memberkati kita. Amin.