TEMA BULANAN : “Gereja yang Dibaharui Harus Terus Menerus Membaharui Diri”
TEMA MINGGUAN : “Menanggalkan Manusia Lama dan Mengenakan Manusia Baru”
Bahan Alkitab : Kolose 3 : 5 – 17
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Menjadi anggota gereja atau orang kristen memang merupakan suatu berkat. Kita dianggap terpilih dalam komunitas kesela-matan Tuhan. Bagi kita kebanyakan orang Kristen di Minahasa lebih khusus di Gereja Masehi Injili di Minahasa, itu kita telah alami. Kita menjadi generasi ke lima orang Kristen di Minahasa. Kita lahir sudah menjadi Kristen. Tetapi menjadi pertanyaan apakah lebel Kristen sudah menjadikan hidup kita sudah kristiani dan sesuai dengan ajaran Alkitab. Bahasa praktis, apakah kemarahan, kegeraman, kejahatan, kata-kata kotor dan saling mendustai, diskriminasi, sikap membeda-bedakan berdasarkan suku, status sosial, dan seterusnya, tidak ada lagi dalam kehidupan keseharian kita? Pertanyaan dapat lebih banyak dan luas dalam hidup kita. Jika demikian maka kita terdorong untuk mencari tahu dan merenungkan perikop ini dalam tema mingguan “Menanggalkan Manusia Lama dan Mengenakan Manusia Baru”. Manusia baru maksudnya, manusia yang hidup dalam belas kasihan, kelembutan, kesabaran dan hidup dalam pertobatan, yang selalu dibaharui setiap hari.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Pertanyaan mendasar dalam kehidupan jemaat Kolose adalah sesudah menerima Kristus dalam kehidupan pribadi dan berjemaat maka ternyata jemaat masih perlu dibimbing oleh nasihat firman Tuhan. Menjadi pengikut Kristus yang sebenarnya berarti ada perubahan yaitu pergeseran atau perpindahan dari manusia lama kepada manusia baru. Apa artinya? Rasul Paulus mengatakan mematikan manusia lama (identik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan yang duniawi yang menunjuk pada hal dosa; di sini disebut indikatornya percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, penyembahan berhala (ayat 5), marah, geram, kejahatan, fitnah, kata kotor, dusta (ayat 8). Semua ini harus ditinggalkan, diusahakan dimatikan (Yunani : nek-ro’-o, artinya menghilangkan kuasa, dibuat tidak berdaya, tidak bernafas). Sesungguhnya itu ada dalam diri manusia lama yang belum menerima Kristus dan jamahan kuasa Roh Kudus. Dalam konteks perikop ini perubahan dari manusia lama ke manusia baru diwujudkan secara sosial artinya perubahan itu direa-lisasikan dalam interaksi horizontal antara seorang individu kepada individu yang lain. Dalam surat Kolose menunjuk pada orang Kristen berlatar belakang Yahudi dengan Yunani, bersunat dan tak bersunat, Barbar/Skit (orang kurang beradab/ biadab). Perubahan itu (=menjadi manusia baru) bukanlah semata-mata mengandalkan kemampuan sendiri dari orang percaya (orang Kristen) tetapi mengandalkan kuasa Roh Kudus dimana Kristus ada dalam hidup orang-orang Kristen dan interaksi orang Kristen dengan sesamanya (ayat 11)
Sebaliknya “mengenakan” (Yunani: enduo, artinya mengena-kan baju lain atau mengganti baju) manusia baru (ayat 10) adalah manusia yang telah menerima dan mengalami hidup baru. Indikatornya adalah ada belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran (ayat 12) ; sifat dan sikap serta komitment atau tekad melawan kecenderungan untuk mendendam dan kemampuan orang Kristen untuk mengampuni orang yang bersalah. Kristus adalah Tuhan yang telah mencontohkan pengampunan itu sendiri (ayat 13). Kristus adalah sumber damai sejahtera yang mengarahkan interaksi hidup orang Kristen. Kristus diam di dalam kita yang berkonsekuensi mengajar, menegur dan hidup gembira/bersyukur (bernyanyi) dan terutama sebelum berkata dan berbuat mesti mengandalkan kuasa nama Yesus (“the power of the Name of Jesus”)!
Makna dan Implikasi Firman
- Hidup yang dikuasai oleh nafsu duniawi seperti percabulan, iri hati, dendam, serakah, pertanda manusia itu belum dikuasai Kristus. Semua perbuatan ini harus dimatikan atau dihilangkan dengan cara mengendalikan pikiran, perasaan, keinginan, kemauan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral atau etika kristiani.
- Hidup yang masih dikuasai nafsu duniawi bertentangan dengan hakikat kemuridan dan keterpilihan orang Kristen, sebab kita adalah orang-orang yang dipanggil menjadi satu tubuh untuk hidup dalam damai sejahtera.
- Hidup baru adalah usaha terus menerus (bukan hanya sekali saja, ayat 10) dan direalisasikan dalam hidup di tengah keluarga, tempat kerja dan di kolom, jemaat dan masyarakat supaya kita secara riel menjadi garam dan terang dunia. Hal ini bisa terjadi jika perkataan Tuhan tinggal dalam hati orang percaya.
- Hidup yang bertekad untuk taat pada Tuhan nyata dalam perubahan hidup baru sesuai kehendak Tuhan dalam interaksinya dengan sesama. Misalnya aktif dalam pelayanan, persekutan dan kesaksian. Hidup saling melayani, memaafkan, mendoakan, memberi bantuan dan saling menopang satu sama lain.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa artinya hidup baru menurut perikop ini?
- Bagaimana usaha kita secara praktis dan dalam hidup sehari-hari mewujudkan hidup baru itu dan hidup yang terus menerus diperbaharui oleh Tuhan?
POKOK-POKOK DOA :
- Setiap usaha gereja untuk menanggalkan manusia lama dan upaya mengenakan manusia baru.
- Pelayanan gereja terhadap para korban perilaku duniawi dan panggilan bertobat bagi orang yang masih tetap hidup dalam kegelapan.
- Upaya bangsa dan negara menegakkan kebenaran dan keadilan serta perlawanan terhadap radikalisme.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK V
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Mari Menghadap Hadirat-Nya: Kumasuk Ruang Mahakudus
Bersekutu Dalam Nama-Nya: PKJ No. 2 Agunglah
Persekutuan Yang Mengaku Dosa: NNBT No.10. Ya Tuhan Yang Kudus.
Jaminan-Nya Menguatkan: NKB No.14 Jadilah Tuhan Kehendak-Mu
Ses Doa Mohon Tuntunan Roh: NNBT No.13. Ya Allah Bapa, Ya Yesus Tuhan.
Sambutan Atas Pemberitaan Firman: NKB No. 199 Sudahkah Yang Terbaik Kuberikan
Berilah Yang Baik: KJ No. 450 Hidup Kita Yang Benar Tembang Tekad: KJ. No. 370 Kumau Berjalan Dengan Juruselamatku.
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.