Beranda Menjabarkan Trilogi Pembangunan Jemaat 31 Oktober 2015 Hari Alkitab & Reformasi Gereja

31 Oktober 2015 Hari Alkitab & Reformasi Gereja

0
3181

TEMA MINGGUAN: “Reformasi Untuk Transformasi”

Bacaan Alkitab :  Yeremia 17:1-15

Hari ini kita merayakan hari Alkitab sekaligus hari reformasi gereja. Mengapa perayaan hari reformasi yang mengingatkan pada peristiwa Martin Luther menempelkan 95 dalil di gereja Wittenberg dirayakan bersama dengan hari Alkitab? Hal itu karena gereja memahami bahwa sumber reformasi atau perubahan dalam gereja pada hakekatnya adalah ketika kita dapat memahami sumber ajaran yang utama yaitu Alkitab. “Sola Scriptura artinya hanya oleh Alkitab. Alkitab sebagai sumber pemberitaan yang murni menjadi dasar untuk mereformasi gereja.

Pembacaan Alkitab di hari reformasi dan hari Alkitab ini mengetengahkan tentang keprihatinan Yeremia tentang dosa umat Israel. Dosa yang begitu kuat terpatri seperti tulisan dengan pena besi pada batu granit atau marmer. Dosa yang begitu kuat tertanam dalam hati umat manusia tidak akan mudah terhapus malah terus menimbulkan kerugian (ayat 1-4).

Yeremia mengetengahkan dua rumusan pada ayat 5-8. Orang yang mengandalkan manusia akan menunjukkan buah-buah yang berlawanan dengan orang yang mengan-dalkan Tuhan.

Tuhan maha mengetahui, Ia meneyelidiki hati, menguji batin , memeriksa hati nurani. Ia memberikan pengharapan yang teguh bagi umat-Nya dan bencana bagi yang menolaknya (ayat 9-13).

Dalam upaya reformasi ini kita melihat tantangan sebagaimana dalam pembacaan ini yaitu dosa yang sudah dipahat di batu granit. Dengan pena  besi dan hati manusia yang seperti granit, mustahil itu bisa dihapuskan, malah menimbulkan efek tidak bisa dihilangkan dan terus membawa kerugian.

Akibatnya dalam ayat 11 dikatakan bahwa orang-orang yang mengandalkan manusia akan kehilangan semua-nya pada pertengahan usianya (pada masa seharusnya dia produktif dan sukses) dan nanti tua dikenal sebagai orang yang bebal.

Dalam keprihatinan inilah Yeremia menunjuk kepada Firman Tuhan sebagai sumber pembaharuan atau reformasi.

Di manakah firman itu? Dalam ayat 15 merupakan ungkapan kerinduan akan firman yang dapat mengarahkan, menghibur dan memberi kekuatan. Di tengah-tengah gelimang dosa yang yang tak dapat dihapuskan dan kerugiannya yang tak terelakkan, hanyalah firman yang dapat menyembuhkan. Seruan dalam ayat 14 dan15 merupakan ungkapan keren-dahan hati agar supaya Tuhan sendiri yang menyembuhkan, dan menyelamatkan. Dengan firman-Nya Yeremia yakin umat Allah akan mendapatkan kesembuhan dan keselamatan itu. Hanya Tuhan yang dapat merubah hati yang telah berukir dosa sedemikian dalam, hanya dengan firman Tuhan refor-masi hati manusia dapat dilaksanakan. Hati yang licik karena mengandalkan manusia hanya dapat direformasi oleh Allah sendiri dengan firman-Nya. Yeremia mengungkapkan, “Di manakah firman itu? Biarlah ia sampai!”.

Saudara-saudara,

Melalui pembacaan Alkitab di hari reformasi dan hari Alkitab ini kita kembali diingatkan bahwa landasan utama dari reformasi yang kita lakukan adalah kebenaran yang ber-sumber dari Alkitab. Alkitab sebagai satu-satunya ukuran kebenaran. Kalau ada orang yang mengatakan bahwa Alkitab akan menjadi buku yang tidak up to date, pada kenya-taannya Alkitab adalah buku yang paling banyak dicetak di dunia sampai saat ini. Dewasa ini  Alkitab atau bagiannya telah diterjemahkan lebih dari 2500 bahasa dan dialek. Firman Tuhan tetap menjadi buku terlaris di dunia, lebih dari 150 juta Alkitab dan bagian dari Alkitab terjual setiap tahun.

Orang tidak pernah berhenti untuk menggali kekayaan firman Allah. Dalam NKB No. 115 dikatakan bahwa firman Tuhan bagaikan kebun penuh kembang, bagaikan taman yang penuh permata mulia, sehingga takkan kecewa siapapun yang mau menggalinya, yang mau datang memetik dari kebun itu pasti akan bersuka hati dan senang.

Reformasi yaitu perubahan yang dapat ditimbulkan dengan membaca firman Tuhan sebagaimana yang juga disampaikan dalam 2 Timotius 3:16-17 bahwa firman Tuhan dimaksudkan, mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran, semuanya itu  akan menjadi kekuatan untuk membuat transformasi baru dalam kehidupan umat.

Seperti apa transformasi setelah kita mengalami reformasi oleh kebenaran Alkitab? Kehidupan yang mengan-dalkan Tuhan; Seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Tetap segar, tetap eksis dalam segala keadaan, susah dan senang; tetap menghasilkan buah dan senantiasa menuai keberhasilan.

Sumber transformasi kita adalah direformasi dan mereformasi. Formasi baru sebagai umat yang menjadi berkat akan kita miliki. Oleh karena Tuhan bekerja melalui firman-Nya, Alkitab memiliki kuasa yang besar. Ia meluluhkan hati yang keras melawan semua emosi mansia, mengisinya dan melembutkannya dengan kasih, seperti pohon atau tanaman yang selalu segar karena dekat dengan mata air. Orang yang sombong menjadi rendah hati dan yang egois menjadi pemurah, itulah efek firman Tuhan yang dapat memperbaiki kelakuan seperti dalam 2 Timotius 3:16-17.

Reformasi untuk transformasi menunjuk kepada peru-bahan ke depan dengan mencintai Alkitab, membaca Alkitab, merenungkan dan melakukan firman Tuhan dalam Alkitab. Belajar Alkitab tiap hari adalah kunci mendapatkan kuasa dalam hidup kita dan menyelaraskan hidup kita dengan kehendak Allah (Roma 1:16).

Membaca Alkitab akan mereformasi hidup kita. Trans-formasi akan membawa formasi kehidupan kita menjadi berkat. Ditransformasi untuk mereformasi, diberkati untuk memberkati. Seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Amin.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here