Beranda Warta Gereja GMIM Lidia Hong Kong, Berawal Dari Sebuah Percakapan

GMIM Lidia Hong Kong, Berawal Dari Sebuah Percakapan

0
1944

gmim.or.id – Terbentuknya jemaat GMIM Lidia Hong Kong terbilang cukup unik. Berawal ketika Pdt. Clement Greenleaf Wuysang, M.Th ke Hong Kong untuk melakukan riset dalam rangka menyelesaikan Tesis Master Teologi dan bertemu Pdt. Selamet Yahya Hakim yang disaat itu sedang menyelesaikan riset disertasi Doktoralnya.

Keduanya terlibat dalam percakapan  serius dan mulai berpikir bagaimana jika gereja terlibat dalam pelayanan kepada buruh migran di Hong Kong, yang sebagian besar adalah warga GMIM?  Hal ini berlanjut ketika  Wuysang dan Hakim menemui Wakil Ketua BPMS GMIM Bidang Hubungan Kerjasama Pdt. DR. Hein Arina (sekarang Ketua BPMS GMIM).

“Pdt. Arina menyetujui hal itu dan mengadakan Seminar tentang penggembalaan bagi keluarga buruh migran. Selanjutnya, Ketua BPMS GMIM Pdt. DR. HWB Sumakul berkenan hadir di Hong Kong untuk merayakan Ibadah Natal bersama jemaat GMIM yang ada disana. ”Dari perjumpaan tersebut, akhirnya Sumakul memutuskan untuk melanjutkan pelayanan bagi jemaat disini. Maka berdirilah Jemaat GMIM yang ada di Hong Kong,” tutur Pdt. Hakim.

 

“Anggota jemaat adalah semua buruh migran, karena itu dipilihlah nama Lidia. Harapan kami waktu itu bahwa kehadiran GMIM untuk memuridkan dan memberiatakan Injil untuk mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus.” lanjut Pdt. Selamet Yahya Hakim.

“Jemaat ini diresmikan pada (11/03/2018) oleh Pdt. DR. HWB Sumakul (Ketua BPMS GMIM Periode 2014-2018). Kami mengajak  teman-teman  yang ada disini untuk berjemaat dan beribadah di Jemaat GMIM Lidia Hong Kong.”  ungkap Pnt. Yola Mandolang.

Sementara itu Sym. Maya Kalengkongan sangat bersyukur kepada Tuhan. Karena GMIM boleh berada di Hong Kong. “Selaku kawanua Manado, saya bersyukur dalam satu kebersamaan boleh beribadah bersama bersama teman-teman dari Manado di Jemaat GMIM Lidia Hong Kong. Ini membuat saya sangat bersukacita. Kami hidup di perantauan, tetapi terasa berada di Kota Manado.” kata dia sambil tersenyum.

“Sejak kecil saya adalah warga GMIM. Sejak bekerja di Hong Kong baru kali ini saya beribadah di Jemaat GMIM. Puji Tuhan Jemaat kami sudah diresmikan. Saya mengajak teman-teman yang ada di Hong Kong, mari jo torang sama-sama beribadah dan berjemaat di Lidia Hong Kong. Karena saya GMIM, saya punya motto yakni lahir di GMIM, besar di GMIM,  menikah di GMIM dan mati di GMIM.” kata Penatua Vemmy, menyambung perkataan Syamas Maya Kalengkongan.

Senada dengan itu, Syamas Avni Namenti juga bersyukur karena sudah berdiri Jemaat GMIM Lidia Hong Kong. “Saya salahsatu yang bergereja di jemaat ini. Besar harapan saya warga GMIM yang ada disini untuk bergabung dengan kami. Karena GMIM ada disini untuk mendampingi para tenaga kerja yang ada di Hong Kong.” terang dia.

“Apabila ada warga GMIM yang datang bekerja di Hong Kong nantinya, mari bergabung bersama kami disini. Bersama kita untuk kemajuan GMIM dan saya bersyukur kita didukung penuh oleh Pendeta kami (Selamet Yahya Hakim), sambil menunggu pekerja GMIM yang akan ditempatkan di Jemaat GMIM Lidia Hong Kong.” pungkasnya.

(Penulis: Frangki Noldy Lontaan. Foto: Dok. Jemaat Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here