Khotbah 12 Juni 2014

0
2557

HUT PI Ke-183

&

Pendidikan Kristen GMIM

 

TEMA MINGGUAN : “Pendidikan Kristiani Melahirkan Pemimpin Yang Berkarakter Kristus

Bahan Alkitab: Daniel 1:3-9

Saudara-saudara yang dikasihiTuhan Yesus Kristus. Syalom bagi kita sekalian. 

Di lingkungan GMIM, bulan Juni seperti ini dirayakan sebagai bulan Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM. Banyak kegiatan jemaat, wilayah dan sinode yang dilaksanakan untuk memperingati, mensyukuri masuknya Injil dan upaya-upaya pendidikan kristen di tanah Minahasa.

        Setelah sekitar 183 tahun Pekabaran Injil dan upaya-upaya pendidikan di tanah Minahasa, kita semakin mengakui bahwa maju mundurnya suatu pelayanan gereja, banyak ditentukan oleh seorang pemimpin.

        Dalam realita, seorang pemimpin yang berhasil adalah seorang yang mempunyai tiga kualitas, yaitu kualitas pengetahuan, ketrampilan dan karakter. Dari tiga hal penting ini, maka yang paling penting adalah karakter. Kalau seorang pemimpin masih kurang dari segi pengetahuan dan ketrampilan, orang dapat memakluminya, apalagi bila orang tersebut berusaha belajar memperlengkapi dirinya. Tapi kalau seorang pemimpin gagal dari segi karakter, maka orang tersebut tidak akan dipercaya lagi. Itulah sebabnya orang mengatakan “kualitas pengetahuan dan ketrampilan mem buka banyak pintu, tapi karakter menjaga agar pintu-pintu itu tetap terbuka”. Kalimat ini mengandung arti bahwa karakter merupakan kunci seseorang dapat memiliki peluang-peluang, kesempatan-kesempatan yang selalu terbuka mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Tapi jika tidak memiliki karakter yang baik, maka peluang-peluang dan kesempatan-kesempatan itu akan tertutup

        Dalam bagian Alkitab yang kita baca ini, orang-orang  yang memiliki tiga kualitas seperti itulah yang dibutuhkan oleh Nebukadnezar untuk melayaninya. Raja Babel itu memerintahkan Aspenas, kepala istananya untuk mencari dari antara orang-orang Yehuda keturunan bangsawan yang tertawan, dengan syarat: pertama, orang tersebut harus memiliki kualitas karakter, yakni tidak bercela dan berperawakan baik. Kedua, memiliki kualitas pengetahuan, yakni memahami berbagai hikmat, berpengetahuan luas dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu. Ketiga, mempunyai kualitas ketrampilan, yakni cakap bekerja dalam istana. Mereka dididik selama tiga tahun dan sesudah itu harus bekerja pada raja.

        Di antara orang yang memenuhi kriteria itu, terdapat juga orang Yehuda, yang oleh kepala istana diberi nama baru. Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamai Sadrakh, Misael dinamai Mesakh dan Azarya dinamai Abednego. Daniel mendapat perhatian khusus, yakni kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana karena dia memiliki karakter yang takut akan Tuhan, yaitu dengan tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja. Sikap Daniel ini karena ketaatannya pada hukum taurat, yang tidak mengizinkan makan makanan yang haram. Misalnya daging yang masih mengandung darah (lihat Imamat 17:10-14) atau makanan yang mungkin juga berasal dari meja persembahan untuk dewa-dewa Babel.

        Saudara-saudara yang dikasihiTuhan. Belajar dari bagian Alkitab ini, maka dapat dikatakan bahwa seseorang yang berhasil dalam keluarga, jemaat dan masyarakat, maupun dalam berbagai aspek kehidupan (sosial, ekonomi), adalah orang yang memiliki tiga kwalitas seperti yang dimiliki Daniel, juga teman-temannya.

        Pada masa kini ke 3 kwalitas yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin adalah :

1.   Pengetahuan; yakni pengetahuan tentang Firman, Tata Gereja, cara berkhotbah, berdoa, dll jika ingin berhasil dalam aspek kegerejaan. Pengetahuan tentang politik, pertanian, perdagangan, pemerintahan, jika kita ingin berhasil di bidang-bidang tersebut.

2.  Ketrampilan; yakni ketrampilan melaksanakan tugas, ketrampilan membangun relasi dan kerjasama dengan orang lain, ketrampilan mengatur waktu, ketrampilan mengatur emosi dan ketrampilan menata  konflik.

3.     Karakter; yakni kelakuan, watak, sifat-sifat, akhlak atau budi pekerti seperti yang disebut dalam 1 Timotius 3:2-7 ialah : tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka member tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah, peramah, pendamai, bukan hamba uang, menjadi kepala keluarga yang baik, bukan seorang yang baru bertobat, mempunyai nama baik di luar jemaat.  Dalam Perjanjian Baru, karakter seperti itu disebut karakter seperti Kristus, yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani (Matius20 : 28).

Saudara-saudara yang dikasihiTuhan.

        Dalam memperingati dan menghayati HUT ke-183 PI danPendidikan Kristen GMIM di tanah Minahasa, maka betapa pentingnya kita mengupayakan dan menjadi pemberita-pemberita Injil Yesus Kristus serta mengupayakan pendidikan yang berkualitas. Dengan Injil kita membentuk karakter dengan pendidikan kita tingkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan warga gereja kita. Selamat merayakan HUT ke-183 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM dan jadilah kita pemimpin-pemimpin yang berkarakter Kristus untuk membangun gereja, masyarakat, bangsa dan negara kita. Terpujilah nama Tuhan. Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here