Khotbah Hari Kesehatan GMIM, 5 Agustus 2013

0
1545

Tema Mingguan: Kesehatan lingkungan wujud tanggung jawab iman

Bahan Alkitab: Ulangan 23:9-14

Saudara-saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
     Judul perikop pembacaan Alkitab untuk hari Kesehatan GMIM dari Ulangan 23:9-14 adalah Ketahiran Perkemahan. Ketahiran perkemahan mutlak karena di situlah lambang kehadiran Allah. Ketahiran perkemahan ini juga berkaitan dengan situasi perang dan situasi berpindah-pindah dari umat Israel waktu itu.

Ketahiran penting bagi orang Israel karena ketidaktahiran atau kenajisan menghalangi banyak kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Pentahiran dimaksudkan pula untuk menanamkan rasa menjadi umat pilihan Allah dan ikut menegakkan kemurnian moral. Kepatuhan akan membuahkan keberhasilan sedangkan ketidaktaatan hasilnya adlaah kematian dan kehancuran. Pembacaan ini secara tidak langsung menyiratkan bahwa perilaku higienis atau perilaku yang sesuai dengan standar kesehatan menjadi langkah teknis dari pentahiran kemah, seperti di mana dan bagaimana membuang hajat (ayat 12-13).

Jemaat yang dikasihi TUhan. Ada area steril yang dibutuhkan untuk memperoleh kemenangan bagi umat Israel. Area tersebut harus bebas dari kenajisan/ketidaktahiran.

Mengapa dalam ayat 10 dikatakakn bahwa laki-laki belum boleh masuk area perkemahan? Karena laki-laki tersebut dianggap tidak tahir. Umat memahami bahwa ketidaktahiran bisa mempengaruhi peperangan yang dianggap tugas suci.

Demikian juga dengan membuang kada hajat (buang air besar/kecil) (ayat 12) harus dilakukan dengan membuat lobang yang langsung ditimbun. Hal ini selain untuk menjaga ketahiran dimaksudkan juga untuk menjaga suasana kesehatan yang di lingkungan pemukiman. Mengapa? Karena dalam perkemahan tersebut terdapat tabut perjanjian dan kedua situasi mereka yang berpindah-pindah (nomaden) kadangkala tinggal di suatu tempat dalam waktu yang lama. Kualitas kesehatan secara pribadi akan menentukan kualitas umat (perkemahan) pada umumnya.

Saudara-saudara dewasa ini kita tidak hanya berhadapan dengan situasi perang secara fisik seperti umat Israel tapi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dengan kualias kesehatan yang semaking meningkat. Bercermin dari pembacaan ini menyangkut kualitas lingkugnan di mana ada kemah umat dan tabut perjanjian,

  • bagaimanakah dengan kualitas kesehatan jemaat secara pribadi dan keluarga
  • bagaimana ketersediaan fasilitas publik yang memenuhi persyaratan di tempat-tempat milik jemaat/gereja.

Tidka dapat dielakkan juga ada fasilitas gereja yang begitu kontras dengan kehidupan warganya. Kualitas kesehatan yang baik sepertinya hanya dapat dinikmati oleh orang-orang tertentu saja. Ada orang yang kesulitan menyediakan air untuk buang air besar, apalagi sebuah WC kamar mandi yang memadai, ketersediaan air di WC-WC sederhana pun tak menentu. Masih banyak warga yang harus berbagi fasilitas MCK dengan tetangga atau bahkan menempuh jarak yang jauh untuk mengambil air sekedar untuk kebersihan diri. WC dan kamar mandi sehat hanyalah sebatas rencana yang tak kunjung dapat direalisasikan.

Masih banyak warga gereja yang belum mengenyam kesejahteraan termasuk di bidang kesehatan karena rendahnya kesadaran hidup sehat dan juga rendahnya tingkat kesejahteraan hidup.

Saudara-saudara di hari kesehatan GMIM ini mari kita lihat juga fasilitas umat yang ada di sarana-sarana pelayanan gereja atau jemaat-jemaat kita.

Walaupun sebagian fasilitas pelayanan milik jemaat ini lihat juga fasilitas umat yang ada di sarana-sarana pelayanan gereja atau jemaat-jemaat kita.

Walaupun sebagian fasilitas pelayanan milik jemaat ini memenuhi standar kesehatan, namun tak jarang ditemukan bahwa sarana kesehatan yang dipakai bersama ini kurang memadai.

Ada anak-anak bahkan orang dewasa yang terpaksa mengurungkan niatnya menggunakan fasilitas buang air di tempat-tempat peribadatan, pertemuan gereja karena dinilai kurang bersih, kurang higienis. Terbatasnya jumlah ruangan MCK, padahal salah datu prasyarat adalah pemishan tempat MCK laki-laki dan perempuan di tempat-tempat umum.

Coba bandingkan kebanyakan fasilitas MCK di sekitar gedung gereja dibandingkan dengan WC atau kamar mandi di rumah kita masing-masing? Tentu saja beda, karena MCK di kompleks gereja adalah fasilitas publik sementara WC kamar mandi di rumah adalah ruang privat kita. Intensitas kebersihan pun berbeda karena fasilitas di sekitar gedung gereja dipakai (dibersihkan) sewaktu-waktu saja. Sementara yang di rumah, kita perlakukan dengan lebih teliti. Ini wajar. Kalau smapah berserakan di ruang tamu atau halaman kita maka itu otomatis tanggung jawab kita, tetapi kalau ada di fasilitas umum? Oh, tunggu saja, itu kan sudah ada yang bertugas. Kita bersyukur kalau ada guru-guru sekolah minggu yang melatih anak-anak dengan memungut sampah sebleum dan sesudah kegiatan belajar.

Kebersihan atau kenyamanan fasilitas jangan dibatasi di rung-ruang privat rumah kita. Ada sekian ratus warga jemaat, masakan tidak bisa merawat atau membiayai satu saja fasilitas milik gereja.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
     Pembacaan Alkitab ini mengajarkan kepada kita betapa iman itu sangat berkaitan dengan kesehatan. Ketahiran/kekudusan umat dapat mempengaruhi kemenangan dalam peperangan dan dengan demikian menyatakan kehadiran Allah. Kita sebagai gereja diingatkan untuk menanamkan kepada jemaat perilaku hidup sehat dalam berbagai aspek sebagai perwujudan iman. Kita harus menjaga kesehatan mulai dari diri kita, keluarga, jemaat dan masyarakat.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan. Bersma pemerintah dan seluruh elemen masyarakat mari kita memberi perhatian yang lebih baik untuk berbagai sarana yang dapat menunjang keseluruhan kerja kita yang adalah ibadah kepadaNya. Hanya dengan peduli kepada lingkungan, maka kita akan mewujudkan derajat kesehatan yang lebih baik dan menghasilkan warga gereja yang dewasa secara iman, tetapi memiliki ketahanan fisik yang siap membangun bangsa ini. Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here