Khotbah Hari Kesehatan GMIM, 5 Agustus 2014

0
2103

TEMA: “Ekonomi dan Kesehatan”

Bahan Alkitab: 2 Raja-Raja 2:19-22

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus !

Air dalam kehidupan manusia sangat penting, karena beragam manfaatnya. Air dapat mempengaruhi sejumlah aktivitas vital manusia untuk dapat  bertahan hidup. Namun, keberadaan air yang bersih dan layak kini menjadi sesuatu yang langka. Buruknya kualitas air dan sanitasi telah mengakibatkan penyakit global yang menelan ribuan korban jiwa, termasuk di Indonesia. Menurut data dari World Bank tahun 2008, sekitar 50.000 jiwa per tahun atau tidak kurang dari 136 jiwa meninggal setiap harinya karena defisit akses air bersih. Sedangkan di dunia terdapat setidaknya 900 juta orang tidak memiliki akses air bersih dan 2,6 miliar (dari jumlah penduduk dunia 7 miliar) tidak memiliki akses sanitasi.Laporan lain lagi memberikan data bahwa 1,4 juta anak-anak mati setiap tahun disebabkan oleh penyakit karena kekurangan air bersih dan sanitasi yang buruk serta 4.000 anak meninggal setiap hari atau satu anak setiap 20 detik karena ketiadaan air bersih. Kekurangan dan ketiadaan air bersih ini menjadi pembunuh terbesar anak-anak di dunia melampaui penyakit HIV/AIDS dan malaria. Jika kondisi ini dibiarkan terus maka diprediksikan lima puluh tahun mendatang sumber air akan habis dan ini akan membawa dampak yang sangat buruk bagi kepunahan kehidupan.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan air yang melimpah yang mewakili 6% persediaan air dunia atau 21% di kawasan Asia Pasifik. Bahkan, masih berpotensi untuk surplus lebih dari 300 juta m3 pada tahun 2015 nanti. Namun kini justru sebagian besar wilayah seperti di pulau Jawa, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Timur mengalami defisit air bersih karena pengelolaan sumber daya air yang kurang maksimal.

Saudara-saudara yang terkasih !

Kota Yerikho dalam Perjanjian Lama berada kira-kira 16 km sebelah Barat Laut Muara Sungai Yordan, sekarang di laut mati, kira-kira 2 km barat laut dari desa er-Rikha (Kota Yerikho modern), dan kira-kira 27 km timur laut dari Yerusalem.

Firman Tuhan mengatakan bahwa letak kota ini baik, tetapi airnya tidak baik dan sering ada keguguran bayi (ayat 19). Nampaknya masyarakatnya tengah berupaya mereformasi kota ini namun menghadapi permasalahan mengenai kualitas air. Mereka tidak memiliki air sehat untuk minum atau tanah yang subur untuk menghasilkan makanan. Alkitab tidak menyebutkan apa penyebabnya sehingga kualitas air di kota ini tidak baik. Nabi Elisa (Ibrani: Allahku adalah keselamatan) yang memiliki roh dari nabi Elia segera bertindak untuk membersihkan air itu. Kita teringat dalam Injil Lukas 19, diceriterakan Tuhan Yesus memasuki kota Yeriko dan menyelamatkan Zakheus (ayat 9). Nabi Elisa menggunakan  garam yang ditaruh pada pinggan (piring besar; mangkuk) baru dan melemparkannya ke dalam mata air.

Dalam Injil Matius 5:13 Tuhan Yesus mengatakan pendengarnya sebagai garam dunia. Garam dihargai  sebagai bahan pengawet dan untuk makanan (Markus 9:50). Dikalangan masyarakat Timur Dekat  (Israel dan sekitarnya) garam digunakan untuk mensahkan perjanjian, sehingga garam menjadi lambang kesetiaan dan kelanggengan. Dalam korban sajian (Imamat 2:13) garam digunakan sebagai pengawet untuk menandai ciri langgeng dari “perjanjian garam” antara  Allah dan Israel (Bilangan 18:19; 2 Tawarikh 13:5). Bayi-bayi yang baru lahir biasanya diolesi garam sebelum dibedungi (kain pembarut bayi) Yehezkiel 16:4.

Tanah yang secara potensial subur memerlukan air yang murni agar tanaman dan rakyat menjadi sehat. Elisa bertindak bukan berdasarkan kekuatannya tetapi dalam kuasa Allah. Ia membuktikan kuasa Roh Allah dari Elia  padanya. Mata air kota Yerikho menjadi sehat sehingga memberi kesejahteraan dan tidak ada kematian dan keguguran bayi. Tindakan ini menujukkan pada kita bahwa kasih setia (keselamatan) Tuhan Allah tidak hanya berlaku bagi kaum Israel tetapi juga bagi bangsa lain. Tuhan Yesus dalam Yohanes 4,  mengidentikkan diri-Nya sebagai air hidup yang tak tercemar tapi yang menyelamatkan.

Saudara-saudara terkasih dalam Yesus Kristus !

        Air menjadi kebutuhan utama bagi manusia, tumbuhan dan hewan. Warga GMIM sebagian besar hidup di pedesaan yang bertani dan membutuhkan air yang baik, bersih dan sehat. Ketersediaan air yang cukup akan meningkatkan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan. Dengan tersedianya air yang baik, bersih dan sehat akan dapat meningkatkan ekonomi warga gereja. Kita memerlukan kualitas air yang sehat untuk dikonsumsi ataupun dipakai sebagai sarana pembersih bagi seluruh aktivitas manusia. Sekarang ini kebutuhan akan air yang sehat semakin meningkat sebab air yang bersih belum tentu sehat. Banyak beredar air minum mineral di sekitar kita yang perlu diperhatikan tanggal kadaluarsanya sebelum dikonsumsi. Air yang sehat akan menunjang kualitas hidup manusia. Air yang kotor apalagi tercemar akan merugikan dan membawa penyakit bagi manusia dan hewan. Beberapa sumber mata air di desa/kampung telah berkurang volumenya malahan telah kering/mati. Banyak sumur-sumur air warga yang kekeringan sebagai dampak buruk dari pemanasan global (global warming).

Di beberapa daerah di wilayah pelayanan GMIM, seperti Manado sedang menghadapi persoalan di sekitar air. Itu disebabkan oleh karena pengembangan pembangunan perumahan di daerah resapan. Pengembangan pembangunan jelas mengancam tersedianya air, dan karena itu Pemerintah dan Gereja seharusnya memberikan perhatian khusus tentang hal ini. Yang perlu dilakukan adalah memperhatikan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) dan membatasi pengembangan di daerah resapan yang dimaksud agar air tetap tersedia dengan baik.

Saudara-saudara, Air memiliki hak untuk tetap ada demi menjaga keseimbangan ekosistem. Sebab itu pemerintah Indonesia membuat kebijakan yang tertuang dalam  PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2001. TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR BAB V HAK DAN KEWAJIBAN. Pasal 31, Setiap orang wajib :

1. Melestarikan kualitas air pada sumber air.

2. Mengendalikan pencemaran air pada sumber air .

Di perayaan hari kesehatan GMIM tahun ini, agar  tersedianya air yang bersih dan sehat kita diajak untuk:

  • Menjaga/memelihara sumber-sumber mata air yang ada disekitar kita.
  • Kurangi penggunaan bahan kimia yang dapat mencemari tanah sebagai penyimpan air terbesar.
  • Lakukanlah penghijauan atau reboisasi dengan menanam pohon-pohon yang dapat menyimpan air seperti pohon Jabon atau Karumama.
  • Tidak membuang sampah di sungai dan saluran air.
  • Hemat menggunakan air.

Memiliki air yang sehat menjadikan kita sehat, pertanian, perkebunan dan peternakan hasilnya meningkat serta keluarga sejahtera.  Selamat merayakan hari kesehatan GMIM. Amin.      

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here