Khotbah Hari Paskah II / Hari Remaja/ Pemuda GMIM
21 April 2014
Kuasa Kebangkitan Kristus yang mengubahkan
Bahan Alkitab: Pengkhotbah 11:9-12:1; 1Petrus 1:3-9
Saudara-saudaraku, Remaja dan Pemuda yang dikasihi Tuhan Yesus.
Hari ini, kita berada di hari Paskah II. Kalender gereja kita menyebutkan hari Paskah II ini sebagai Hari Remaja dan Pemuda GMIM. Kita bersyukur untuk moment ini. Moment dimana remaja dan pemuda GMIM boleh berkumpul, bersekutu, beribadah bersama. Selamat Hari Paskah Remaja dan Pemuda GMIM yang diberkati Tuhan. Kristus sudah bangkit, haleluya.
Tema ibadah kita saat ini adalah “Kuasa kebangkitan Kristus yang mengubahkan”. Tema ini diangkat dari dua bacaan Alkitab yakni I Petrus 1:3-9 dan Pengkhotbah 11:9-12:1. Bagaimana kuasa kebangkitan Kristus yang mengubahkan menurut kedua pembacaan Alkitab saat ini?
Sebagaimana yang kita semua tahu, rasul Petrus menuliskan suratnya bagi orang-orang Kristen yang meng-alami penganiayaan. Orang-orang Kristen dianiaya karena beberapa alasan: Mereka dianiaya karena menolak untuk beribadah/menyembah kaisar sebagai Allah. Mereka dianiaya karena menolak untuk beribadah di tempat-tempat penyembah berhala. Mereka dianiaya karena tidak men-dukung idealisme pemerintah Romawi yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen. Dan mereka dianiaya karena menolak praktek-praktek yang tak bermoral dari budaya kafir. Beberapa kali dalam bacaan Alkitab kita ini, Petrus mengatakan tentang penderitaan orang-orang percaya dan ucapan-ucapan yang menawarkan sukacita dan pengharapan dikala dalam kesulitan, dikala dalam penderitaan dan dikala mengalami penganiayaan. Umat Tuhan dipanggil ke dalam hidup yang penuh pengharapan. Percaya pada Yesus Kristus yang bangkit berarti hidup berpengharapan. Seperti halnya proses memurnikan emas, dibakar dalam api untuk memisah-kannya dengan kotoran-kotoran dan memperoleh emas yang benar-benar murni, demikian juga penderitaan/peng-aniayaan merupakan proses orang percaya untuk mem-buktikan kemurnian iman kepada Yesus Kristus. Kuasa kebangkitan Kristus, yang menderita dan dimuliakan se-sungguhnya mengantar orang-orang percaya untuk hidup dalam pengharapan, ketekunan, dan pertobatan.
Bacaan kedua, Pengkhotbah 11:9-12:1, Pengkhotbah memberi nasehat kepada anak-anak muda: ber-sukaria-lah, buanglah kesedihan, jauhkan penderitaan, kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu. Sepertinya pengkhotbah adalah seorang guru di Yerusalem. Ia selalu menyapa muridnya dengan anakku. Si pengkhotbah menularkan temuannya dalam hidup. Banyak anak muda berguru padanya dan kemudian terjun ke masyarakat. Kadang kadang mereka datang kembali untuk meminta nasihat guru mereka. Mereka sukses dengan rumusan “buatlah itu”. Menurut pengkhotbah, hidup itu layak dihidupi, tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi untuk suatu alasan yang mendalam, bahwa inilah kehendak Allah sewaktu Ia menciptakan mereka sebagai wakilnya di atas bumi. Pengkhotbah selalu percaya kepada Sang Pencipta yang baik di belakang semesta alam. Keyakinan mengenai kebaikan merupakan pusat pemikiran hikmat.
Remaja dan Pemuda yang dikasihi Tuhan.
Di hari Paskah ke II ini, dengan tema Kuasa Kristus yang mengubahkan, kita diingatkan bahwa =Perkembangan teknologi dan informasi, serta gaya hidup dan budaya asing yang semakin meluas memberikan tanda awas bagi kehidupan anak-anak muda Kristen untuk lebih cerdas serta cekatan memilih dan memilah sikap hidup yang sesuai dengan iman Kristen.
Di era tahun 90-an, pola hidup yang ramah, sopan, berbudi bahasa dan juga menghormati orang yang lebih tua menjadi pola hidup yang sering disaksikan. Di era tahun 2000-an sepertinya terjadi pergeseran termasuk gaya dan cara berbusana yang digunakan tidak pada tempatnya, juga ketika ke gereja.
Kecanggihan gadget, seperti Mobile phone, internet, 3G, MMS, yang semestinya digunakan untuk hal-hal positif, malah digunakan untuk hal negatif. Di jam sekolah sebagian anak-anak terlihat di warnet sedang asik dengan permainan game online point blank ataupun dota, termasuk juga banyak anak-anak muda yang terjerumus pada perkelahian antar pelajar, geng motor, narkoba, pornografi, free sex, pernikahan dini sesama pelajar bahkan ada anak-anak muda yang menjual diri untuk mendapatkan uang demi gaya hidup yang mereka inginkan.
Remaja dan Pemuda yang dikasihi Tuhan.
Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Kita selalu diingatkan untuk tetap tekun dalam berdoa, bersyukur dan bersukacita dalam tindakan serta tidak meninggalkan Tuhan. Selama kita di dunia ini, kita tidak akan lepas dari penderitaan dan penderitaan-penderitaan seperti inilah yang mau diingatkan lewat firman saat ini, yaitu penderitaan yang lebih disebabkan oleh karena respons manusia yang tidak percaya dan tidak sepenuhnya mengasihi Tuhan. Kita harus selalu berkata TIDAK terhadap dosa, meskipun terkadang kita dikucilkan dunia. Kita juga diingatkan untuk tidak meninggalkan sahabat-sahabat kita yang sudah terlanjur terjerumus kepada hal negatif dalam pergaulan. Dengan mewartakan Kristus yang mengubahkan, mari kita menjadi saudara dalam kesukaran dan penderitaan mereka.
Lewat kebangkitan-Nya, kita percaya bahwa proses kehidupan ini membentuk anak-anak muda Kristen untuk semakin kuat, tidak mudah terhasut oleh hal negatif dan saling menyalahkan, memiliki kepribadian kuat lewat gaya hidup anak Tuhan, menyampaikan ide yang membangun bukan memprovokasi, bekerja keras, tekun berdoa dan bersekutu serta semakin memiliki iman yang benar-benar murni sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh perkembangan dunia ini. Jadilah “bunga” sebagai penghias di gereja-Nya, jadilah terang yang bersinar di kegelapan, jadilah obor pembangunan dalam membangun bangsa dan gereja Tuhan, agar semakin jayalah Remaja dan Pemuda GMIM dan Tuhan dimuliakan. Amin.