Khotbah Hari Persatuan Remaja GMIM 28 Januari 2014

0
2704

Menjadi Dewasa dalam Kristus

Kolose 2:6-15

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
Kita bersyukur karena ada satu hari yang disepakati untuk dirayakan sebagai Hari Persatuan Remaja GMIM, yaitu hari ini. Bersama dengan semua remaja GMIM kita menjadikan hari ini sebagai kesempatan untuk memberi perhatian khusus kepada kaum remaja baik antar remaja sendiri maupun pihak lain kepada remaja. Bagaimana bentuk perhatian khusus yang diberikan kepada kaka, adik, anak cucu dan teman kita yang sudah di usia remaja ini?

Sekalipun bentuk perhatian kita berbeda-beda tetapi untuk harapan kita terhadap yang kita kasihi ini ialah agar mereka memiliki hari esok yang cerah, masa depan yang penuh pengharapan yaitu hidup yang sukses dalam segala bidang, hidup yang diberkati dan menjadi berkat bagi dunia dan untuk sekarang kita semua berharap bahwa sekalipun masih di usia remaja, kekasih-kekasih kita ini boleh dipakai Tuhan untuk menjadi alat kesaksian-Nya.

Oleh karena itu suadara-saudaraku, di hari yang istimewa ini marilah kita simak bersama apa Firman Tuhan tentang kiat-kiat hidup sukses di masa depan yang perlu untuk diperjuangkan masa kini sekaligus menjadi nasihat tentang bagaimana kita menjadi utusan TUhan di dunia ini.

Semua orang percaya terobsesi dengan kata “kemanganan” yang dimengerti sama dengan kata “sukses” dan siapapun selalu ingin menang dalam setiap perlombaan atau perjuangan apa saja. Firman Tuhan hari ini memberitahukan kepada kita bahwa kemenangan orang-orang yang percaya hanya ada di dalam diri Yesus. Perkara atau pergumulan yang paling besar, paling berat dan paling parah karena berakibatkan kegagalan total (kematian yang kekal) dalam hidup manusia, itu semua telah dimenangkan oleh Yesus melalui kematian dan kebangkitanNya. Apa yang dianggap berkuasa untuk mengatur dunia yang disebut “pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa” telah dilucuti dan dijadikan tontonan umum karena kemenangan Kristus atas mereka (ayat 15). Masa depan hidup kita tidak terletak di tangan siapa-siapa selain di tangan Tuhan dan respons kita atas karya agung-Nya. Karena itu nasihat dari surat Kolose kepada kita haruslah kita perhatikan dan lakukan dalam hidup kita sejak sekarang ini yaitu:

  1. Ayat 6-8: (baca) Jangan beralih dari iman kepada Yesus Kristus apapun yang terjadi dalam hidup kita. Melepaskan Yesus sama dengan melepaskan masa depan yaitu kemenangan hidup. Sekalipun masih di usia remaja kita perlu menunjukkan kedewasaan dalam iman dan tidak goyah apapun tantangan dan godaan yang datang mengganggu hidup kita. Kita harus belajar dari pengalaman bahwa bukan sedikit orang percaya yang murtad, meninggalkan Tuhan Yesus hanya karena mengejar materi atau kedudukan dan akhirnya menderita berkepanjangan. Bandingkan dengan cerita Esau yang menjual hak kesulungannya (Kej.25:33).
  2. Ayat 9: (baca) Jangan goyah dan terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan. Jemaat Kolose diganggu dengan ajaran tentang pemujaan kepada malaikat-malaikat (Kolose 2:18), terlalu mementingkan hal lahiriah yaitu mengutamakan hari raya, puasa, bulan baru, sabat dan sunat, pengekangan diri atau penaklukan daging (Kolose 2:11, 16, 20) dan bahwa guru-guru penyesat tersebut mengatakan bahwa mereka memiliki filsafat yang lebih tinggi agar jemaat percaya pada ajaran mereka. Untuk ajaran sesat ini Paulus mengingatkan bahwa:
  • bukan malaikat tetapi Kristuslah Pencipta dan Tuhan dari segala sesuatu yang di sorga dan di bumi dan yang mengalahkan segala kuasa jahat dan segala kepenuhan ilahi ada pada Kristus;
  • Kekudusan hidup tidak dapat dicapai dengan pertapaan (pengekangan diri) atau usaha-usaha yang berpusat pada diri sendiri untuk menaklukkan nafsu tetapi hanya dengan mengenakan Kristus, meletakkan segala keinginan kepadaNya dan membuang segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendakNya;
  • hikmat yang benar bukanlah filsafat buatan manusia melainkan rahasia Allah dalam Kristus yang berdiam di dalam semua orang yang menerimaNya (Kolose 1:17).

Orang percaya yang tidak goyah dan terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan membuktikan bahwa ia dewasa dalam iman.

Adik-adik remaja yang dikasihi Tuhan,
     Kita ingat pada bulan September tahun 2012, jemaat dan masyarakat bahkan pemerintah dan pimpinan gereja di daerah kita dikejutkan dengan kegiatan teman-teman remaja di Tomohon yang beramai-ramai melakukan aksi “mandi kabal”. Aksi ini dilakukan dengan tujuan supaya memiliki kekebalan tubuh dan menjadi “sakti” sehingga aman dari gangguan apa saja. Begitu juga aksi menyenangkan diri dengan NARKOBA dan minum sampai mabuk, menghirup Eha-Bond sebagai ekspresi pribadi yang galau, yang justru berakibat tidak menyenangkan. Bukankah ini pertanda bahwa ajaran sesat telah mempengaruhi hidup anak-anak atau teman-teman kita itu?

Inilah gambaran ketidak dewasaan iman sebagai remaja Kristen. Gangguan-gangguan seperti ini bukan tidak mustahil akan berulang kembali. Karena itu hari ini kita diperingatkan lagi untuk tetap teguh dalam iman, jangan goyah dan tunjukanlah kedewasaan iman kita serta berjuanglah terus dalam ketaatan dan kesetiaan pada Kristus agar kemenangan hidup sekarang ini dan di masa datang dapat kita raih. Tuhan pasti akan menolong kita semua yang mendengar dan melakukan Firman-Nya. Amin.