“Jalan telah terbuka”
Bahan Alkitab: Ibrani 10:19-21
Perayaan Jumat Agung merupakan perayaan sukacita orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Inti perayaan ini adalah peringatan akan kematian Tuhan Yesus Kristus di kayu salib. Kematian Yesus telah membuka jalan bagi manusia. Jalan yang semula tertutup oleh dosa, dan tidak bisa dilalui, kini terbuka bagi manusia. Yesus adalah akses masuk kita, Dialah password kita memasuki taktha Allah.
Di perayaan yang agung dan mulia ini, saya mengajak kita untuk memahami Ibrani 10:19 -21 dengan tema: “Jalan telah terbuka”. Ada ungkapan yang mengatakan ada banyak jalan menuju Roma, namun jalan keselamatan hanya satu, yaitu melalui Tuhan Yesus Kristus.
Di akhir abad pertama, jemaat Kristen generasi kedua yang berlatar-belakang Yahudi dan tinggal di luar Palestina, mulai meninggalkan iman mereka kepada Yesus dan kembali menjadi pemeluk agama Yahudi. Mereka berbuat demikian karena mengalami penderitaan dan tekanan. Untuk me-nguatkan iman mereka agar terus bertumbuh di dalam Kristus dan tidak kembali lagi kepada keyahudian maka disampaikan khotbah pengajaran yang mendasar tentang iman Kristen dengan menekankan pentingnya keselamatan yang dikerja-kan oleh Yesus. Konteks kita sekarang memang jauh berbeda dengan kekristenan di akhir abad pertama, namun komitmen untuk bertahan pada pengakuan iman kepada Yesus mulai luntur. Hal ini dipengaruhi oleh ketidaksiapan kita meng-hadapi kemajuan dan perkembangan modern sekarang ini. Dengan serta merta kita menerima kemajuan zaman bahkan turut dipengaruhi olehnya. Arus kemajuan ini mendesak kita sampai pada realitas rohani yang sering membuat orang percaya meninggalkan Kristus karena alasan uang, jabatan/pekerjaan, pasangan hidup atau apapun itu, yang sifatnya sekedar memenuhi seluruh ambisi dan keinginan material.
Berita Firman Tuhan di hari ini mengajak kita menghayati arti pengorbanan Kristus. Oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus.
Penekanan kata oleh darah Yesus (Yunani = haima) menyata-
kan bahwa akses ke tempat kudus dapat dilalui oleh atau nyawa Kristus yang dipersembahkan sebagai korban penebusan dosa manusia. Yesus telah membuka suatu jalan yang jauh lebih baik untuk menghampiri Allah. Inilah hak istimewa yang diberikan kepada orang percaya, yaitu kita memperoleh tiket gratis menempuh perjalanan keselamatan.
Akses manfaat yang berikutnya adalah aspek yang timbul oleh terbukanya jalan kepada takhta kudus, sekarang dimiliki dengan penuh keberanian oleh orang percaya. Kata Keberanian (Yunani Parrhesia = keberanian atau kebebasan berbicara) diterjemahkan juga dengan kepastian iman atau memiliki keyakinan penuh. Istilah ini menyatakan perasaan baru orang percaya yang telah diterima dalam keakraban hubungan dengan Allah, berdasarkan karya pengorbanan Yesus yang paripurna. Olehnya dengan leluasa kita boleh mendekati Allah sebab kita telah diterima dan disambut oleh-Nya. Dia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup. Kata baru (Yunani, Prosphatos), hanya digunakan di sini dalam PB yang berarti baru saja, segar. Sedangkan hidup (Yun = Zao, hidup kembali, tetap hidup) berarti peneguhan dari kebangkitan, bahwa Ia dibunuh namun sekarang Ia hidup selama-lamanya. Hal ini ditandai dengan Tabir yang memisah-kan ruang kudus dan maha kudus telah terbelah menjadi dua, dari atas ke bawah. Yesus menjadi imam besar kita dengan mengurbankan diri-Nya sendiri. Dialah kepala rumah Allah yang mengatur siapa yang boleh masuk ke tempat kudus Allah, Ia akan menyambut kita untuk masuk dan tinggal menikmati hadirat Allah selama-lamanya.
Perayaan Jumat Agung hari ini, kiranya memberi kita peneguhan dan penguatan bahwa Jalan telah terbuka bagi kita, jalan pendamaian …jalan keselamatan oleh kematian Tuhan Yesus Kristus. Karena itu perayaan ini sangat berarti untuk dimaknai dalam kehidupan kekristenan. Kita harus masuk kehadirat Allah dengan perasaan takut dan gentar, hormat dan sujud. Sebab kita tidak mungkin membicarakan tanpa rasa takut dan gentar. Kalau sudah tidak ada kegentaran maka keberanian itupun tidak ada nilainya. Berani tanpa disertai rasa takut dan gentar maka itu yang dinamakan dengan istilah nekad. Kalau kita masuk ke rumah Tuhan dengan keberanian tanpa rasa takut maka kita bersikap kurang ajar. Seharusnya kita datang beribadah kepada-Nya dengan syukur, hati yang murni, tulus dan ikhlas untuk mempersembahkan hati kita kepadanya (sacrifice of heart). Zaman sekarang ini sering dikatakan jaman” kita”. Orang hidup seenaknya, semuanya serba kita, kemauan kita, suka-suka kita
Jika kita hendak memaknai perayaan kematian Yesus sebagai peringatan tentang pengorbanan Kristus maka pada prinsipnya kita memilih jalan pilihan Tuhan, jalan pengorbanan diri. Serta tidak berusaha memposisikan diri berada di persimpangan jalan dan berusaha cari jalan lain atau pun juga dengan menghambat jalan orang lain untuk datang kepada Tuhan
Jalan Yesus telah terbuka bagi kita, yaitu jalan keselamatan untuk semua orang yang percaya kepadaNya. Dalam pengertian ini kekristenan tidak hanya dipahami sebatas teori semata melainkan kebenaran aplikatif. Di mana iman Kristen harus dipraktekkan dan diekspresikan serta dimanifestasikan secara total. Sebab tidak akan ada artinya jika perayaan ini hanya sekedar selebrasi liturgis yang simbolik yang dimaknai dengan makan roti dan minum anggur, pawai obor, atraksi penyaliban atau hanya sebatas pada kegiatan-kegiatan yang menjadi tradisi gereja kita. Karya penebusan Kristus harus dihayati, dimaknai dengan bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus baik secara pribadi maupun sebagai persekutuan.
Peringatan inipun mengandung keyakinan eskhatologis (pengharapan akan kedatangan Yesus di akhir zaman) dimana orang percaya tidak takut akan kedatangan Kristus kedua kali dan penghakimanNya.
Dalam masa penantian ini orang percaya hendaklah berusaha memelihara imanya dengan penuh keteguhan dan ketaatan serta dengan rajin dan terus menerus mengambil bagian dalam pelayanan Kristus melalui gerejaNya di dunia ini. Amin
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI JUMAT AGUNG
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan : NNBT No. 4
Ses. Nas Pemb : KJ No. 169
Pengakuan Dosa & Berita Anugerah Allah : NNBT No. 10
Ses ajakan untuk mengampuni: KJ No. 178
Ses Khotbah: KJ No. 174b
Persembahan : KJ No. 170
Penutup: KJ No. 183
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hitam dengan simbol cawan dan pinggan roti berwarna putih, salib serta mahkhota duri.