TEMA BULANAN:“Menanggulangi Kemiskinan Adalah Tanggung Jawab Bersama”
TEMA MINGGUAN:“Tuhan Menolong Orang Yang Sengsara Dan Miskin”
Bahan Alkitab : Mazmur 40:17-18; Lukas 4:16-19
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Orang sengsara dan miskin selalu ada dalam komunitas hidup manusia, biasanya mereka tergolong sebagai orang yang lemah dan berkekurangan. Keberadaan mereka sebenarnya me-nandakan bahwa manusia hanyalah mahkluk yang lemah dan terbatas. Karena itu, anggota komunitas harus melihat hal ini sebagai tanggung jawab, untuk bagaimana menolong mereka keluar dari kesengsaraan dan kemiskinan. Sayang, zaman ini orang-orang seperti ini sering di lihat sebelah mata, bahkan se-bagai sampah masyarakat yang harus di buang. Banyak orang tidak berpikir/berupaya untuk menolong/membantu mereka yang dalam kekurangan dan kelemahan, malah sering dijadikan sebagai korban dari ketidakadilan hukum dan beragam kebi-jakan lain yang merugikan.
Kesengsaraan dan kemiskinan sering menjadi indikasi bah-wa mereka tidak pantas untuk ditolong/dibantu, karena mereka orang kecil dan lemah. Akan tetapi, Alkitab melalui Mazmur 40:17-18 dan Lukas 4:16-19, menegaskan bahwa tindakan yang berbeda harus di ambil gereja, yakni menolong, membantu mereka keluar dari kemiskinan sebagai upaya membaharui dan mengubah mereka dari tidak berdaya menjadi berdaya, dengan tindakan-tindakan yang nyata. Hal ini sejalan dengan apa yang dilakukan Tuhan Allah di dalam Yesus, yang selalu peduli de-ngan orang kecil dan lemah. Yesus mengasihi mereka, meno-long mereka sebagaimana Ia mengasihi dan menolong orang lainnya, tanpa pandang bulu; sebagaimana tema minggu ini: “Tuhan Menolong Orang Sengsara Dan Miskin”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Orang sengsara adalah orang yang tidak berdaya dan tertindas; sementara orang miskin dalam Perjanjian Lama sering menunjuk pada mereka yang hidupnya susah (janda, yatim piatu, tawanan, orang-orang yang tidak memiliki harta benda), yang wajib dibantu/ditolong sebagaimana aturan Taurat. Sehu-bungan dengan pergumulan yang di alami, maka pemazmur merasa bahwa ia tidak berdaya, tidak dapat melakukan hal apa-pun untuk keluar dari penderitaan. Pemazmur sungguh-sungguh terpuruk, hampir kehilangan harapan hidup, sebab orang-orang disekitarnya pun tidak ada yang menyatakan belas kasih, malah berupaya untuk mencabut nyawanya (band. Mazmur 40:15). Mereka bergembira, bersorak karena melihat penderitaan ke-sengsaraan dan kemiskinan pemazmur (ay 16). Jadi, pende-ritaan yang dialami pemazmur tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara batin. Dalam situasi ini, pemazmur sadar bahwa pertolongan orang lain tidaklah mungkin, karena itu dengan berkeluh kesah ia datang di hadirat Tuhan; memuji dan memu-liakan Dia dan sambil berdoa meminta pertolongan Tuhan. Doa yang dinaikkan dengan permohonan bahwa Tuhan sendiri pasti akan menilik kesengsaraan dan kemiskinan yang dialaminya. Pemazmur yakin bahwa Tuhan Allah adalah satu-satunya yang memperhatikan dia, menolong dia dan meluputkan dia dari kesengsaraan dan kemiskinannya. Sebab itu, ia tidak ragu, meminta pertolongan pada-Nya.
Kesaksian Lukas 4:16-19, menguatkan apa yang menjadi harapan pemazmur, bahwa Yesus peduli dengan orang sengsara dan miskin. Yesus di utus untuk menyampaikan kabar baik, tentang kelepasan dan sukacita yang akan diterima oleh mereka yang sengsara dan miskin dalam stuasi apapun. Bahwa Yesus datang untuk misi tersebut, Ia ada untuk orang sengsara, untuk orang miskin dan tertindas; untuk memberi pembebasan dan kelepasan bagi mereka, sehingga hidup layak dan diberkati teralami, sebagaimana orang lain. Hal ini terus dilakukan Yesus dengan komitmen yang kuat, tidak saja bagi yang sengsara dan miskin tetapi juga bagi mereka yang sakit dan menderita apapun, seperti yang menjadi berita penginjil Lukas; Yesus untuk orang lemah, miskin dan tertindas. Yesus memberi pertolongan bagi mereka secara holistic (jasmani dan rohani).
Makna dan Implikasi Firman
Kesengsaraan dan kemiskinan adalah realitas yang terus ada dalam hidup manusia. Di dalam maupun di luar gereja, terdapat orang-orang yang sengsara dan miskin. Keberadaan mereka sering di lihat sebagai penyakit masyarakat, sebagai penghambat pembangunan. Orang sengsara dan miskin, sering dipandang sebelah mata, baik oleh pemerintah maupun gereja. Apalagi jika dilihat dari segi hukum, mereka banyak kali menjadi korban ketidakadilan, dan korban kejahatan lainnya.
Banyak orang kaya yang memandang miring, memandang rendah, merasa tidak pantas jika harus bersahabat dengan mereka; akibatnya orang sengsara dan miskin semakin terpuruk dan terbuang dari komunitas yang seharusnya membantu mereka. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah bahkan gereja pun sering hanya memperhitungkan mereka yang kaya dan berpangkat untuk ambil bagian dalam program-program pemerintah dan gereja. Orang sengsara dan miskin, dipandang tidak penting karena toh mereka tidak dapat memberi kontribusi apapun. Tanpa sadar bahwa perlakukan inilah yang akhirnya semakin memicu terjadinya gap/kesenjangan antara yang kaya dan miskin, kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin. Akibatnya mereka bukan dibantu, ditolong keluar dari pende-ritaan, tetapi malah semakin menambah penderitaan.
Berkaca dari dua bagian bacaan ini, Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa Tuhan Allah sangat peduli dengan orang sengsara dan miskin, Ia benar-benar memberi perhatian kepada mereka, Ia berkenan mengangkat mereka, meluputkan mereka dari kerterpurukan hidup, sehingga hidup layak dialami, dan dengan bergembira mereka melaksanakan tugas panggilan mereka; inilah juga panggilan gereja yang harus dilaksanakan., yang harus direalisasikan dalam program pelayanan khususnya di tahun 2016 berjalan, yakni menolong mereka yang sengsara dan miskin, secara holistik, agar mendapatkan hidup layak dan diterima dalam komunitas yang saling membantu satu sama lain.
PERTANYAAN DISKUSI:
- Apa kata teks tentang orang sengsara dan miskin, dan siapakah mereka?
- Menurut anda apa yang harus dilakukan, jika kesengsaraan dan kemiskinan menerpa hidup manusia?
- Adakah sikap atau tindakan konkrit gereja maupun pemerintah dalam menolong orang sengsara dan miskin? Jelaskan!
NAS PEMBIMBING: Mazmur 37:23-24
POKOK-POKOK DOA:
- Agar orang sengsara dan miskin dibantu/ditolong keluar dari pergumulannya
- Agar gereja dan pemerintah dapat bersinergi, membantu mereka yang sengsara dan miskin secara berkesinambungan
- Agar warga gereja yang berkelebihan dapat terus tergerak hati membantu mereka yang sengsara dan miskin.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN/LAGU YANG DIUSULKAN:
Persiapan: NNBT No. 1 Pujilah Dia, Pujilah Dia
Ses Nas Pembimbing: NNBT No. 7 Mari Puji Tuhan Yesus Pengakuan Dosa: NNBT No.8 Banyak Orang Suka Diampuni
Berita Anugerah Allah : NNBT No. 23 Mari Kau yang Lelah
Ses Hukum Tuhan: NKB No. 143 Janji Yang Manis
Persembahan: NNBT No. 26 Tuhan Yesusku Mutiara Hatiku
Penutup: NNBT No. 27 Ya Tuhan Engkaulah
ATRIBUT:
Warna dasar putih dengan lambang lilin di atas palungan.