TEMA BULANAN: “Solidaritas Dalam Pengabdian Untuk Kebenaran”
TEMA MINGGUAN: “Hikmat Untuk Berbuat Yang Benar”
Bacaan Alkitab : Mazmur 119:163-168; Yakobus 3:13-18
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Hikmat (Ibrani: hokmah, Yunani: sophia) adalah salah satu warisan iman penting dari orang-orang bijak di Israel kepada umat Allah. Ada hikmat yang bersifat umum yang juga dikenal oleh bangsa-bangsa lain di sekitar Israel ada hikmat yang berkembang karena iman Israel sendiri seperti ucapan permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan (Ams.9:10). Dalam Alkitab, hikmat secara khusus dihubungkan dengan beberapa aspek seperti pengetahuan praktis tentang kehi-dupan, keahlian, ketrampilan, sopan santun, pengetahuan yang berdasar pengalaman, pengertian, kelakuan yang baik yang didasarkan pada pengetahuan dan keadilan. Ada banyak ajaran hikmat yang tersebar dalam tulisan-tulisan Alkitab baik sebagai tema utama (Amsal, Ayub, Kidung Agung dan Pengkotbah) maupun yang menampakkan aspek-aspek hikmat seperti Kejadian 37-50, beberapa bagian dalam kitab Mazmur, Injil-injil dan surat Yakobus. Oleh karena hikmat berasal dari Allah, maka hikmat bermanfaat untuk membim-bing umat Allah kepada kehidupan yang baik, kepada keterampilan yang sehat untuk hidup sebagai orang beriman yang menjunjung tinggi solidaritas dalam pengabdian, dan meningkatkan kemauan untuk berbuat yang benar sehingga bermanfaat untuk mengarahkan kehidupan. Gereja di sepan-jang abad perlu terus menerus merenungkan makna hikmat dalam upaya-upaya mengabdi untuk kebenaran serta melaku-kan hal-hal yang benar bagi persekutuan jemaat maupun masyarakat. GMIM berkarya dan melayani Allah dalam kon-teks dunia yang membutuhkan hikmat. Meningkatnya jumlah warga gereja dan masyarakat yang mengkonsumsi minuman beralkohol maupun minuman terlarang, meningkatnya jumlah manusia yang terinfeksi HIV-AIDS, meningkatnya perceraian, maraknya pencurian, korupsi serta pengrusakan lingkungan hidup, menjadi indikasi kuat mengenai pentingnya warga gereja mempelajari hikmat dan mengenal manfaatnya agar dapat melakukan dan memutuskan hal-hal penting dalam hidupnya secara benar dan tepat.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Perikop Mazmur 119 dan Yakobus 3 kedua-duanya termasuk dalam kelompok Mazmur yang mempunyai aspek hikmat. Menarik untuk memperhatikan bahwa kedua bagian Alkitab ini, masing-masing memberi penekanan tentang cara hidup yang baik berdasarkan ajaran tentang hikmat. Konteksnya tentu saja berbeda tetapi isi pengajarannya memberi pene-kanan yang sama.
- Mazmur 119:163-168 adalah bagian dari tulisan panjang di dalam Mazmur 119 yang mengungkapkan betapa berbahagianya orang-orang yang hidup menurut Taurat Tuhan. Menarik untuk memperhatikan bahwa di dalam pasal 119 ini, digarisbawahi bahwa Taurat Tuhan adalah hikmat. Dan itu memang benar. Sebab itu, mereka yang mencari dan memilikinya dikatakan berbahagia karena mereka tidak akan mendapat malu (ay.6), boleh memo-hon kebajikan, (ay.17) memohon kasih setia Tuhan (41), akan hidup dalam kelegaan (ay.42). Dalam ay. 163-168 yang adalah perikop pembacaan kita, pemaz-mur menyiratkan bahwa hikmat menyebabkan orang yang mencarinya, hidup dalam ketentraman yang besar (ay. 165) dan dapat menantikan keselamatan (ay.166). Itulah sebabnya dalam perikop ini, pemazmur meng-utarakan sikapnya dengan tegas terhadap Taurat Tuhan, bahwa apapun yang terjadi dalam hidupnya misalnya ditindas atau dikejar-kejar para pembesar tanpa alasan (ay.161), ia tetap mencintai Taurat Tuhan, karena Tau-rat itu mengajarkannya untuk takut akan Tuhan. Perha-tiannya terus menerus tertuju kepada Tuhan (“tujuh kali memuji-muji Tuhan”, ay. 164). Ungkapan ini menunjuk pada penggunaan angka tujuh dalam komunitas Yahudi yang menjelaskan jumlah yang banyak atau sempurna: selalu memuji-muji. Sikap pemazmur tak tergoyahkan, dusta dipandangnya sebagai hal yang sangat menjijikkan dan patut dibenci dan tidak usah menghalanginya untuk memuji-muji Tuhan. Pemazmur juga menjelaskan siapa pemberi Taurat itu dan bagaimana dia (pemazmur) harus meresponnya. Jelaslah, perikop pilihan ini mene-kankan tentang hikmat yang dipelajari dari Taurat Allah yang membimbingnya kepada pengenalan untuk ber-buat yang baik dan tepat.
- Yakobus 3:13-18 mengutarakan nasihat-nasihat praktis untuk kehidupan bersama dalam komunitas. Perikop ini adalah bagian dari surat Yakobus yang secara keselu-ruhan menekankan permohonan akan hikmat Allah dan bagaimana menggunakan hikmat itu agar nampak dalam kehidupan praktis setiap hari. Nasihat-nasihat ini diberikan kepada jemaat Kristen di abad pertama yang disapa sebagai “dua belas suku di perantauan” (1:1) yang mengalami hambatan dalam hidup beriman. Penulis surat yaitu Yakobus, mengajarkan agar iman jemaat nyata, harus hidup pun dalam situasi berat seperti itu. Iman dan hikmat harus sejalan. Iman adalah kekuatan orang percaya sedangkan hikmat adalah seni yang mengatur sehingga apa yang diakui dan diimani menjadi nyata dalam kehidupan setiap hari antara lain nampak dalam cara hidup yang baik dan benar. Dalam Yakobus 3: 13-16 cara hidup yang baik diberikan penekanan dan menampakkan kesejajaran dengan berita dalam Mazmur 119: 163-168. Menurut Yakobus, cara hidup yang baik antara lain dapat dinyatakan dalam perbuatan oleh hikmat yang lahir dari kelemah-lembutan. Inilah hikmat dari atas, dari Tuhan yang mendatangkan kebaikan dan menghadirkan solidaritas. Hikmat dari Tuhan itu murni, tidak pura-pura, tidak dibuat-buat, tetapi menghasilkan pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, menghasilkan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik (ay.17). Sebaliknya, hasil atau produk hikmat dari dunia adalah iri hati, dengki, mementingkan diri sendiri, kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Sebab itu, jemaat diingatkan untuk tetap berhikmat dalam situasi apapun, juga dalam berbuat baik. Barang siapa mencintai hikmat maka ia akan memetik manfaatnya dalam kehidupan setiap hari.
Makna dan Implikasi Firman
Hikmat adalah pemberian Allah yang istimewa bagi manusia. Ia yang adalah sumber hikmat, telah memberi anugerah khusus ini untuk kebaikan manusia. Pada pihak lain, manusia membutuhkan hikmat dan sebab itu hikmat harus dicari kemudian dipelajari agar dapat diterapkan dalam kehidupan setiap hari. Hikmat menuntun, memberi arahan dan sebab itu sangatlah tepat untuk mengatakan bahwa tanpa hikmat, umat Allah bisa kehilangan jati dirinya. Hikmat mempunyai manfaat besar dalam meningkatkan hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya. Dalam menghadapi tantangan-tantangan dewasa ini, manusia membutuhkan hikmat agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Tanpa hikmat, manusia bisa menjalani kehi-dupan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan: tidak menolak dosa; menjadi hamba alkohol atau minuman-minuman terlarang. Tanpa hikmat, tidak ada kekuatan menghadapi godaan-godaan yang menjadi sumber kekerasan dalam rumah tangga; meningkatnya jumlah manusia dengan HIV-AIDS; meningkatnya penjualan perempuan dan anak-anak, meningkatnya ketidakpedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup. Sebaliknya, dengan hikmat, manusia mem-punyai kesadaraan akan kelebihan tetapi juga kelemahannya, tahu sumber hikmatnya dan tahu kepada siapa ia harus bersyukur dan memuji Tuhan.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
- Apa yang dibuat oleh pemazmur dalam menerima Taurat Tuhan menurut perikop Mazmur 119:163-168?
- Dalam Yakobus 3:13-18 disebut tentang “hikmat yang dari atas”. Menurut saudara, apakah ”hikmat yang dari atas” dan apakah contoh-contohnya?
- Pengajaran-pengajaran iman apakah yang diperoleh dari pemazmur dan Yakobus yang menurut saudara bermafaat dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat yang penuh tantangan saat ini? Jelaskan jawabmu ?
NAS PEMBIMBING: Amsal 3:13,14.
POKOK-POKOK DOA :
- Bersyukur untuk hikmat yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia.
- Hamba-hamba Tuhan yang dalam pelayanannya mem-butuhkan hikmat Allah.
- Pemimpin-pemimpin negara dan bangsa yang harus mengambil keputusan yang adil dan bijaksana.
- Warga gereja yang berkarya di lembaga-lembaga pemerintahan dan politik yang diperhadapkan dengan dilema melakukan “hikmat yang dari atas” atau “hikmat yang dari dunia”.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN : HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Nyanyian Persiapan: NNBT 1 Pujilah Dia, Pujilah Dia
Sesudah Nas Pembimbing: NKB 3 Terpujilah Allah
Pengakuan Dosa: KJ 37a Batu Karang Yang Teguh
Berita Anugerah: NNBT No. 10 Ya Tuhan Yang Kudus
Sesudah Pengakuan Iman: KJ No. 400 Kudaki Jalan Mulia
Hukum Tuhan: NKB No.171 Walau Kudaki Gunung Yang Tinggi
Persembahan: PKJ No. 146 Bawa Persembahanmu
Penutup: NNBT No. 24 Kuasamu Tuhan S’lalu Kurasakan
ATRIBUT :
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.