MTPJ 1 s-d 7 July 2018

0
6778
TEMA BULANAN :“Pendidikan Sebagai Misi Gereja Dalam Pembentukan Karakter”
TEMA MINGGUAN :Mengertilah Kehendak Tuhan”

BACAAN ALKITAB : Efesus 5:1-21

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Di zaman “Post Modern” ini, dengan pertukaran informasi begitu cepat dalam kehidupan manusia cyber (manusia yang hidup berdampingan dengan teknologi), gereja seharusnya melihat hal ini sebagai kesempatan untuk melakukan Misi Allah (hal bersaksi, menginjil, mendidik) bukan sebagai tantangan. Kita tahu bahwa per-tukaran informasi yang begitu cepat dapat menyebabkan keresahan bagi orang Kristen itu sendiri; sebagai contoh, banyak pengajar-pengajar sesat yang mulai muncul dan menggunakan media social untuk mempengaruhi orang Kristen dengan ajaran-ajaran yang sesat tentang Kekristenan. Dan hal ini menimbulkan keresahan dalam kehidupan bergereja karena doktrin-doktrin yang sesat, yang berusaha merusak keberimanan dan karakter orang Kristen.

Akhir-akhir ini, ada sebagian orang Kristen tidak lagi menganggap ibadah kolom, keluarga, BIPRA itu sebagai sesuatu yang penting, padahal ibadah kolom merupakan fondasi pengajaran iman yang mula-mula, dimana pengajaran senantiasa diulang-ulang untuk membentuk iman dan karakter seseorang untuk mampu mengerti kehendak Bapa di dalam Kristus Yesus tentang hidup mengasihi.

Oleh karena itu, setiap orang percaya terpanggil untuk mengerti ke-hendak Tuhan di zaman sekarang ini. Mengerti kehendak Tuhan adalah hal prinsip dalam kehidupan kekristenan bahkan merupakan puncak kehidupan spirtualitas kita dengan Allah Bapa dan mengerti kehendak Tuhan menjadi tema perenungan kita saat ini.

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Surat Efesus adalah surat yang istimewa, karena Paulus menulis surat ini dari dalam penjara. Surat kesaksian Paulus kepada Efesus bahwa Paulus boleh terbelenggu dan dipenjarakan, tetapi Injil harus terus diberitakan, tidak dapat dibelenggu oleh apapun dan Injil harus menembus batas-batas ruang dan waktu. Injil inilah yang diharapkan Paulus, akan membentuk cara hidup/pola hidup jemaat di Efesus untuk menjadi penurut-penurut Allah (Efesus 5:1). Menjadi “Penurut-Penurut Allah” adalah suatu bentuk ketaatan secara utuh orang per-caya untuk menyerahkan seluruh hidup (keputusan-keputusan pikiran dan hati) dalam kehendak/kedaulatan/otoritas Allah. Kehendak/ kedaulatan/otoritas Allah tergambar dalam Kasih-Nya sebagaimana yang telah diteladankan Kristus Yesus (Efesus 5:2).

Paulus adalah tokoh yang memiliki komitmen iman luar biasa. Sekali pun dia harus mati demi Kristus, tapi baginya hal itu merupakan suatu keuntungan. Penjara dapat membelenggu tubuh Paulus, namun Penjara tak dapat membendung akan pekabaran Injil bahkan kuasa apapun di dunia ini tak dapat membatasi pekerjaan Allah untuk memanggil orang-orang pilihan yang akan diutus-Nya memberitakan Injil. Inilah yang harus disadari oleh setiap orang Kristen selaku Gereja yang merayakan keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus.

Paulus mengecam dan memperingatkan dengan keras terhadap jemaat di Efesus tentang moralitas yang buruk, tidak sesuai dengan kehendak Bapa (Efesus 5:3-7). Segala percabulan, kecemaran, persundalan, serakah bahkan penyembah berhala, tidak akan men-dapat bagian dalam kerajaan Kristus dan Allah. Ini menggambarkan untuk berada dalam kerajaan Kristus, kita harus sungguh-sungguh hidup dalam kekudusan/kesalehan (Pietis) di hadapan Tuhan dan jangan menduakan Tuhan dengan hal-hal duniawi seperti material-isme serta hedonisme. Ayat 8, Paulus menjelaskan akan identitas jemaat Efesus, dahulu kamu adalah kegelapan. Kegelapan (bah. Yun, skotia/skotos) diartikan sebagai kesuraman, gelap, hidup dalam dosa, kejahatan. Mereka juga sebelum mengenal Kristus melalui ajaran Paulus, dahulu adalah orang-orang yang hidup dalam dosa. Namun, setelah mereka mengenal Kristus, Paulus menekankan identitas baru yaitu orang-orang yang terang di dalam Tuhan. Terang (bah.Yun, phos atau photeinos) menunjuk pada terang yang bercahaya melalui karakter yang benar. Terang inilah yang ditekankan oleh Paulus, bahwa kalau jemaat di Efesus sekarang adalah terang di dalam Tuhan, maka dari itu hiduplah didalam terang yang berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran. Sekali lagi, Paulus melarang jemaat di Efesus untuk mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan yang menghasil-kan dosa (Efesus 5:11-13). Selanjutnya, Paulus mendidik umat untuk bagaimana seharusnya mereka hidup dan menghargai waktu sebagai pemberian Tuhan. Paulus mengajarkan mereka untuk mengusahakan untuk mengerti kehendak Tuhan. Kata “Usahakanlah” berarti kita secara aktif harus bekerja (mencari tahu) secara sadar, berupaya dalam kesadaran mengerti kehendak Tuhan. Bagaimana kita bekerja, atau mencari tahu mengerti kehendak Tuhan? Kepada jemaat di Efesus, Paulus mengatakan janganlah kita mabuk (hilang kesadaran/ kehilangan penguasaan diri) dan pada akhirnya hawa nafsu berkuasa dalam diri kita. Hal Ini akan menjauhkan kita dari upaya untuk mengerti kehendak Tuhan bahkan jauh dari kehendak-Nya. Tetapi, sebagai anak Terang yang berusaha mengerti kehendak Tuhan, hendaklah dipenuhi dengan Roh, rajinlah berkata-kata yang mengan-dung berkat dan mengucap syukurlah (Efesus 5:18b-20).

Makna dan Implikasi Firman

Menjadi penurut-penurut Allah adalah buah ketaatan yang harus dinampakkan dalam kehidupan setiap orang yang percaya kepada Kristus Yesus.

Ada beberapa hal penting yang menjadi pesan bagi Gereja untuk mengerti kehendak Allah, yaitu :

  • Menjadi penurut-penurut Firman, dengan menjadi anak-anak terang yaitu mewarnai hidupnya dengan kasih dan menjauhkan diri dari tindakan-tindakan cemar (sombong, pemabuk, perkataan yang kotor dan seterusnya)
  • Memperhatikan pendidikan dengan senantiasa mempersiapkan generasi-generasi sebagai sumber daya manusia yang siap berkompetisi, dengan berbagai kualitas di dunia post modern. Termasuk pendidikan politik bagi warganya agar kita dapat memilih pemimpin yang bertindak menurut kehendak Tuhan (tidak money politics, pelaku gratifikasi dan sebagainya).
  • Meletakkan dasar pendidikan karakter yang berfondasi pada karakter Kristus, yaitu hidup takut akan Allah.
  • Gereja harus hidup terus dalam pembaharuan yaitu jangan menjadi pendosa tapi petobat yang dikasihi Tuhan. Maka di periode pelayanan yang baru ini, gereja terpanggil menjadi penurut-penurut Allah.
  • Gereja yang mengerti kehendak Allah adalah gereja yang mengucap syukur dalam segala hal.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Kenapa Rasul Paulus mengatakan “Mengertilah kehendak Tuhan?
  2. Hal-hal apa saja yang sudah dilakukan oleh keluaraga, gereja dalam pembentukkan karakter untuk mengerti kehendak Tuhan?
  3. Bagaimana tanggapan saudara dengan para pelayan khusus yang memiliki kemampuan pengetahuan tentang kehendak Tuhan, tetapi tidak tergambar dalam gaya hidupnya?

NAS PEMBIMBING : Amsal 1:7

POKOK – POKOK DOA :

  • Upaya-upaya gereja mendidik warganya untuk menjadi penurut kehendak Kristus.
  • Kemurnian hidup jemaat di dalam kasih Kristus sebagai cerminan kehidupan keluarga penurut Allah.
  • Mengerti kehendak Allah harus tergambar dalam gaya hidup keseharian.
  • Mengucap syukur adalah gaya hidup orang percaya.
  • Menjauhkan diri dari berbagai hal yang mendatangkan dosa.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:

HARI MINGGU BENTUK I

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Persiapan: NKB No.72 Nama Yesus Berkumandang.

Ses Nas Pembimbing: NKB No.3 Terpujilah Allah

Pengakuan Dosa:NKB No. 10 Dari Kungkungan Malam Gelap

Berita Anugerah Allah: NNBT No. 9 ‘Ku Akan Selalu Bersyukur

Hukum Tuhan: NKB No. 14 Jadilah Tuhan Kehendak-Mu.

Ses Pengakuan Iman: KJ No. 38 T’lah Kutemukan Dasar Kuat

Persembahan : NNBT No. 15 Hai Seluruh Umat Tuhan

Penutup: NKB No 211 Pakailah Waktu Anugerah Tuhan-Mu.

ATRIBUT :

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here