TEMA BULANAN : “Peningkatan Kapsitas Kelembagaan Gereja”
TEMA MINGGUAN : “Kriteria Pelayan Khusus”
Bacaan Alkitab : 1 Timotius 3:1-13
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, membu-tuhkan suatu proses dan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan serta harus melalui pemilihan secara demokratis.Proses berde-mokrasi yang gereja gunakan dalam pemilihan Pelayan Tuhan didasarkan pada petunjuk Firman Tuhan dalam Alkitab. Realitas masa kini ada cukup banyak Pelayan Tuhan yang menjalankan kepelayanannya tidak sesuai dengan petunjuk Firman Tuhan. Akibatnya menimbulkan kekecewaan bagi jemaat.
Pelayan Tuhan adalah pekerjaan yang indah dan mulia. Oleh sebab itu untuk memilih mereka, harus menggunakan kriteria Pelayan Tuhan seperti terungkap dalam 1 Timotius 3:1-13 (band. Titus 1:5-16). Pemilihan adalah anugerah dan kedaulatan TUHAN Allah sebagai tindakan Kristus. Oleh sebab itu pemilihan ini harus ditempatkan sebagai pekerjaan Roh Kudus. Dengan demikian untuk memilih Pelayan Tuhan harus dijauhkan dari praktek-praktek antara lain: Money Politic (Politik uang), faktor kekeluargaan, balas jasa dan status sosial. Untuk itu diangkatlah tema minggu ini: “Kriteria Pelayan Tuhan”.
PEMBAHASAN TEMATISPEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Surat 1 Timotius adalah surat penggembalaan dari Paulus yang ditujukan kepada Timotius. Ia adalah seorang Kristen yang masih muda di Asia Kecil, yang telah menjadi kawan dan pembantu Paulus dalam pekerjaan pelayanan. Ayah Timotius seorang Yunani dan ibunya Yahudi. Surat ini ditulis antara tahun 50-60 Masehi dengan tujuan pertama-tama peringatan kepada Timotius terhadap ajaran-ajaran salah yang terdapat dalam jemaat, yaitu campuran paham Yahudi dan paham non-Yahudi berdasar kepercayaan bahwa alam semesta sudah jahat dan keselamatan hanya dapat diperoleh kalau orang mempunyai pengetahuan tentang rahasia tertentu, dan menaati peraturan-peraturan seperti misalnya peraturan tidak boleh kawin, pantang makanan-makanan tertentu dan lain sebagainya. Kedua, ialah petunjuk-petunjuk kepada Timotius bagaimana meng-urus jemaat dan ibadah. Ketiga, Timotius diajar mengenai bagaimana ia dapat menjadi seorang hamba Yesus Kristus yang baik dan mengenai tanggung jawabnya terhadap setiap golongan orang yang menjadi anggota jemaat.
Perikop 1 Timotius 3:1-13, berbicara soal tanggung jawab mereka yang menjadi pemimpin jemaat Kristen perdana agar mampu mengelola jemaat-jemaat yang baru berkembang. Khususnya tentang kriteria orang yang pantas untuk menjadi pemimpin jemaat atau syarat-syarat untuk Pelayan Tuhan.
Pertama, syarat penilik jemaat (Yunani episkopos) dan Penatua (Yunani presbyteros) dalam zaman PB adalah perkataan-perkataan yang sama dalam Titus 1:5, 7; Kis 20:17, 28. Baik Penatua maupun Penilik Jemaat adalah orang yang sama. Kata Presbyteros menggambarkan orangnya, sedangkan episkopos menggambarkan tugasnya. Dalam Gereja Perdana para pemegang jabatan mempunyai fungsi ganda. Ia adalah pemimpin Gereja, namun juga pelayan Gereja. Ayat 1-7, disebutkan mengenai kriteria Pelayan Tuhan atau Penatua: Seorang yang tak bercacat. Harus hidup dalam kekudusan. Suami dari satu isteri, yang dimaksud sebenarnya adalah menjaga kekudusan per-kawinan (holiness of marriage) termasuk kekudusan seksual (sexual holiness) suami-isteri (band. Ibr. 13:4), dan tidak ada perceraian (Mrk. 10:11-12; 1 Kor. 7:10-11). Dapat menahan diri. Harus menolak berbagai godaan yang menjatuhkannya. Bijaksana, memiliki pikiran yang sehat dan hati yang sepenuhnya dikuasai Kristus. Sopan, artinya tidak hanya memiliki tingkah laku yang baik tetapi di dalam kepri-badiannya segala sesuatu menyatu. Suka memberi tum-pangan, orang yang pintu hatinya membantu bagi yang dalam kesulitan hidup. Seorang Pelayan Tuhan tidak hanya berkhotbah tetapi juga cakap mengajar (Yun. Didaktikos). Bukan peminum (Bhs. Manado, “pang mabo”). Seorang peminum tidak akan dihormati dalam kehidupan jemaat dan masyarakat. Bukan pemarah melainkan peramah. Tidak melakukan kekerasan (Bhs. Manado, “pangbakalae”), tetapi menjadi orang yang baik. Pendamai, orang yang tidak menyulut pertengkaran. Bukan hamba uang, tidak mencari keuntungan demi kepentingan diri sendiri. Kepala keluarga yang baik, seorang yang harus benar-benar bertanggung jawab dalam rumah tangganya. Disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Memiliki kewibawaan dan berhasil membina anak-anaknya. Jangan yang baru bertobat, mengingat bahaya kesombongan. Sebab kalau menjadi sombong maka memberi kesempatan kepada Iblis untuk memper-malukannya sehingga jemaat Tuhan mendapat fitnahan. Punya nama baik di luar jemaat agar orang-orang tidak akan mempersalahkannya dan jatuh dalam dosa.
Ayat 8-13, berisi syarat menjadi diaken atau syamas (Istilah yang digunakan GMIM). Syamas berasal dari bahasa Ibrani: Shemas, yang artinya melakukan pekerjaan shamar, yaitu pekerjaan untuk memelihara taman/bumi seperti dimaksudkan Kejadian 2:15. Dalam bahasa Yunani disebut “diakonos” yang sama artinya dengan diaken (Pelayan Jemaat). Para Syamas haruslah orang yang terhormat, kelakuannya baik sehingga ia dihormati jemaat. Tidak bercabang lidah atau tidak dapat dipercaya kata-katanya. Tidak penggemar anggur atau pemabuk dan tidak serakah. Mereka itu harus hidup dengan hati yang bersih dan menjaga rahasia iman. Iman dapat dipelihara dengan sehat hanya dengan ketaatan yang aktif dan teliti. Sebelum mereka dipilih sebagai Syamas, Jemaat harus mengenal jati diri mereka terlebih dahulu. Demikian juga dengan isteri-isteri para pemimpin jemaat hendaklah memiliki kelakuan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, sebaliknya bila syamas seorang perempuan, suaminya haruslah seorang yang prilaku sesuai kehendak Tuhan. Tidak merusak nama baik orang dan harus menahan diri agar dapat dipercaya dalam segala hal. Syamas harus memiliki seorang isteri, mengurus dengan baik anak-anaknya serta keluarganya. Dengan demikian, ketika para Syamas melayani jemaat dengan baik, pasti mereka akan dihormati dan memiliki keberanian untuk menyaksikan kepada banyak orang iman di dalam Yesus Kristus.
Makna dan Implikasi Firman
- Tuhan memakai siapapun yang dikehendaki-Nya untuk menjadi Pelayan Tuhan.
- Kriteria Pelayan Tuhan adalah petunjuk-petunjuk yang diberikan-Nya agar dapat memilih para Penatua dan Syamas yang akan melayani jemaat.
- Mengenal secara utuh seseorang yang akan dipilih sebagai Penatua atau Syamas dan janganlah terjebak pada kehebatan seseorang yang imannya belum teruji dalam persekutuan jemaat.
- Menjadi Pelayan Tuhan adalah melaksanakan tugas yang indah ketika dilaksanakan dengan baik dan benar.
- Hidup kudus dari Pelayan Tuhan akan menjadi berkat bagi kehidupan keluarga, jemaat dan masyarakat.
- Keberhasilan Pelayan Tuhan karena ia hidup dalam pertobatan dan pemberian diri dengan hati yang tulus dan murni melaksanakan tugas pelayanan Gereja.
- Tuhan menghendaki agar tugas pelayanan Penatua dan Syamas harus ditopang oleh keluarga dalam melayani jemaat.
- Keteladan keluarga Pelayan Tuhan menjadi kesaksian dan berkat bagi semua orang.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Jelaskan kriteria-kriteria Pelayan Tuhan dari bacaan 1 Timotius 3:1-13?
- Bagaimana jemaat harus memenuhi kriteria-kriteria Pelayan Tuhan?
POKOK – POKOK DOA :
- Anggota Jemaat diberi hikmat untuk memilih Pelayan Tuhan yang sesuai dengan kriteria.
- Bakal Calon Pelayan Khusus dapat mempersiapkan diri dengan baik.
- Gereja dapat terus-menerus mempersiapkan Pelayan Tuhan untuk siap melayani.
- Pelayan Tuhan dan keluarga dapat memberikan keteladan hidup.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Kemuliaan bagi Allah: NNBT. No. 5 Sorak-Sorailah
Doa Penyembahan: NKB. No. 2 Hai Mari Sembah
Ses. Pengakuan Dosa: NKB No. 14 Jadilah Tuhan KehendakMu
Janji Anugerah Allah: KJ. No. 240a Datanglah, Ya Sumber Rahmat
Puji-Pujian: NNBT. No. 7 Mari Puji Tuhan Yesus
Ses. Pembacaan Alkitab: NNBT No. 12 Diamlah
Ses. Pengakuan Iman: KJ. No. 38 T’lah Kutemukan Dasar Kuat
Persembahan: NNBT. No. 20 Kami Bersyukur Pada-Mu Tuhan
Nyanyian Penutup: NNBT. No. 21 Pergilah Kamu
ATRIBUT :
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.