TEMA BULANAN : “Gereja di Era Digital”
TEMA MINGGUAN : “Jadilah Pembawa Berita Damai”
BACAAN ALKITAB : Yesaya 52:1-10
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Dunia sekarang ini penuh dengan kabar berita yang mem-prihatinkan. Kecanggihan alat komunikasi modern membuat kita dengan mudah mendengar dan menyaksikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di seluruh penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat. Perampokan, pembunuhan, penculikan, tindakan kriminal, intoleransi dan semua berita yang menyedihkan dan meresahkan. Timbul pertanyaan dimanakah keadilan, kebebasan dan keda-maian? Kata damai, aman, tentram kian jauh terdengar dan menjadi sesuatu yang mahal, karena orang lebih suka berperang, bertengkar dari pada berdamai. Allah menghendaki manusia menjadi pembawa berita damai (band. Matius 5:9). Damai (Ibr= Shalom, Yun= Eirene) yang berarti sejahtera, selamat, aman, tidak ada masalah. Jadi pembawa damai adalah orang atau sekelompok orang yang aktif melakukan sesuatu, berani menghadapi konflik, supaya tercipta hubungan yang baik, yang dimulai dari diri sendiri. Membangun hubungan dengan sesama, tercermin melalui persekutuan hidup yang saling menghargai, saling menghormati, dan saling menolong satu sama lain. Dengan demikian betapa pentingnya kita menjadi pembawa kabar keselamatan bagi dunia. karena itu tema kita sepanjang minggu ini adalah “Jadilah Pembawa Berita Damai”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Nama Yesaya dalam bahasa Ibrani adalah Yesya-Yehu artinya keselamatan dari Tuhan, Tuhan itu keselamatanku. Nabi Yesaya menubuatkan tentang berita penghukuman dan penyelamatan karena itu kitab Yesaya dibagi dalam 3 bagian tema umum, yaitu buku pertama disebut Proto Yesaya (Pasal 1 – 39), buku kedua disebut Deutero Yesaya (pasal 40 – 55), dan buku ketiga disebut Trito Yesaya (pasal 56 – 66).
Yesaya hidup pada masa pembuangan di Babilonia, kira-kira tahun 540 seb.Kr. Periode itu penting sekali bagi Yehuda, baik di bidang kemasyarakatan maupun keagamaan. Sebagian penduduk Yehuda diangkut ke Babilonia. Pada masa itu nabi Yesaya bernubuat bahwa masa pembuangan telah berakhir dan Tuhan akan menciptakan permulaan yang baru dalam sejarah Israel. Permulaan baru yang dimaksud ialah kembalinya umat Israel dari Babel, yang digambarkan oleh Yesaya sebagai peristiwa penye-lamatan.
Perenungan saat ini dalam Yesaya 52:1-10 termasuk dalam deutero Yesaya. Konteks historisnya adalah masa pembuangan di Babilonia, dengan inti pemberitaan janji Allah yang akan membawa umat Israel kembali dari pembuangan, tetapi juga kecaman keras bagi mereka yang percaya kepada berhala dan tidak percaya kepada Tuhan. Dalam perikop ini lebih khusus menekankan pada kesiapan umat Israel untuk menyambut keselamatan dari TUHAN.
Ayat 1, terjagalah, terjagala…, Seruan ini adalah untuk mem-bangunkan dan membangkitkan semangat umat yang ditandai dengan mengenakan kekuatan dan pakaian kehormatan. Kata ‘kenakanlah’ menunjuk pada menggunakan segala potensi yang ada pada mereka sebagai umat pilihan Allah.
Ayat 2 “Kebaskanlah” debu,“bangunlah”, “tanggalkanlah’ kata-kata perintah ini menunjuk pada upaya yang harus dilakukan oleh umat untuk merespon karya keselamatan, terkait dengan ajakan pertobatan bagi mereka.
Ayat 3-6 Menguraikan tentang keadaan umat yang sangat hina, tidak berharga dan dijadikan budak, namun TUHAN sendiri yang bertindak untuk menunjukkan siapa TUHAN kepada mereka yang memegahkan diri dan menghujat nama-Nya.
Ayat 7, datangnya pembawa berita dilukiskan betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit. Gambaran ini disatu pihak menunjuk pada datangnya pembawa berita bagi umat yang ditawan di Babel, dipihak lain menunjuk pada Sang Mesias yang akan datang. Pembawa berita itu mengabarkan berita damai, kabar baik dan berita selamat bahwa “Allahmu itu Raja!”.
Selanjutnya penulis, dalam ayat 8-9 menjelaskan tentang bagaimana umat melihat dan mengalami sendiri keselamatan yang dikerjakan oleh TUHAN. Ia telah menghibur dan menebus Yerusalem. Oleh sebab itu mereka bergembira dan bersorak-sorai bersama-sama, artinya sukacita ini dinikmati dalam satu perse-kutuan umat TUHAN.
Pada ayat 10, keselamatan yang dikerjakan oleh tangan TUHAN yang kudus di depan semua bangsa adalah credo (pengakuan iman) sekaligus kesaksian yang harus diberitakan sampai ke segala ujung bumi.
Makna dan Implikasi Firman
Seruan nabi Yesaya terhadap umat Tuhan tentang berita selamat adalah merupakan kabar sukacita dan menimbulkan kegembiraan yang luar biasa. Sebab TUHAN bertindak dengan cara-Nya untuk menolong umat-Nya menghentikan cawan murka-Nya yang telah diminum umat-Nya (band. 51:22). TUHAN menggunakan kuasa-Nya untuk melepaskan mereka dari belenggu perbudakan Babel. Firman Tuhan saat ini terus mengingatkan kita untuk membuka mata hati bahwa janji Tuhan untuk menyertai umat Tuhan dan seluruh isi dunia ini adalah pasti, bukan hanya sekedar janji semata melainkan ya dan amin. Karena itu seba-gaimana umat Israel diingatkan untuk bangun dan bersiap mene-rima keselamatan dari Tuhan, karena mereka telah dikuduskan dan dibebaskan dari perbudakan serta telah ditebus tanpa pembayaran, maka sebagai umat Tuhan kita diingatkan untuk tidak takut, karena Tuhan sendirilah yang akan menuntun kehidupan umat-Nya. Demikian juga dengan kita sebagai orang percaya yang telah menerima anugerah keselamatan pasti bersyukur baik secara pribadi maupun persekutuan. Sebab kita sudah dibebaskan oleh Tuhan dari kuasa dosa dan maut melalui pengorbanan Kristus, maka hendaklah kita melaksanakan panggilan TUHAN untuk memberitakan kabar baik kepada semua orang yaitu dengan menjadi pembawa berita damai dan menjadi garam serta terang bagi dunia. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Perkataan ini disampaikan TUHAN Yesus dalam Khotbah di Bukit (Matius 5:9). Seorang pembawa berita damai adalah seorang pembawa sukacita bagi orang lain. Dengan demikian ia harus membawa diri dengan baik, membersihkan hatinya, menciptakan suasana menyenangkan, dan itu harus dimulai dari diri sendiri; berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama dan lingkungan di mana ia berada.
Di bulan November tepatnya setiap tanggal 16 kita merayakan hari internasional untuk toleransi. Setiap orang percaya terpanggil untuk menjadi pembawa berita damai di tengah dunia yang penuh dengan dendam, kebencian dan permusuhan karena intolerasnsi dan radikalisme. Tuhan Yesus telah memberikan amanat agung bagi kita sebagai orang yang beriman supaya kita pergi dan bersaksi memberitakan kabar keselamatan.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang kita pahami tentang karya pembebasan Tuhan terhadap umat menurut kitab Yesaya 52 :1-10
- Bagaimana umat Tuhan merespon karya keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus dihubungan dengan konteks sekarang yang masih diperhadapkan dengan radikalisme?
POKOK-POKOK DOA:
- Untuk pembawa kabar sukacita
- Untuk keselamatan bagi seluruh umat.
- Untuk mereka yang belum dan sudah menerima anugerah keselamatan
TATACARA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Kemuliaan Bagi Allah: NNBT No 2. Dunia Tercipta Oleh Kar’na Tuhan-Mu
Ses Doa Penyembahan: KJ No. 388 S’lamat Di Tangan Yesus
Pengakuan Dosa: KJ No 29 Dimuka Tuhan Yesus
Janji Anugerah Allah: NNBT No 9 Ku Akan Selalu Bersyukur
Puji-pujian:
Ses Pembacaan Alkitab: NKB No. 129 Indah, Mulia Bahagia Penuh
Ses Pengakuan Iman: NNBT No. 24 Kuasa-Mu Tuhan
Persembahan: KJ No. 440 Di Badai Topan Dunia
Penutup: DSL Iringlah Tuhan Dalam T’rang.
ATRIBUT :
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.