Tema Mingguan: Bukan kamu yang memilih Aku, tapi Aku yang memilih kamu
Tema Bulanan: Spiritual dalam berdemokrasi
Bahan Alkitab:
- Kejadian 12:1-9
- Yohanes: 15:16-17
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Tidak dapat disangkal bahwa ada pergeserandalam pemilihan Pelsus khususnya di GMIM. Keinginan untuk menjadi Pelsus sering tidak alkitabiah lagi harus didorong (motivasi) oleh gengsi, status sosial, egoisme, dan hawa nafsu duniawi lainnya.
Gereja ada di tengah-tengah dunia untuk menjadi berkat bagi dunia. Gereja dipanggil untuk melakukan tugasnya yakni bersaksi (koinonia), bersekutu (marturia) dan melayani (diakonia). Gereja sebagai pribadi maupun lembaga harus menyadari tugasnya.
Tuhan Allah memiliki kehendak bebas untuk memilih siapapun menjadi alat keselamatan-Nya. Banyak orang yang dipanggil untuk melayani Tuhan. Menjadi pertanyaan; apakah sebagai pelayan Tuhan khususnya Pendeta, Penatua, Syamas, Guru Agama dan Kompelka BIPRA kita menyadari akan tugas dan panggilan yang diberikan oleh Tuhan Allah bagi kita. Dia yang memanggil dan memilih kita, Dia juga yang pastinya memampukan kita. Tema mingguan, “Bukan kamu yang memilih Aku, tapi Aku yang memilih kamu” yang diangkat dari bacaan Alkitab Kejadian 12:1-9 dan Yohanes 15:16-17 adalah upaya mengingatkan kembali akan maksud dan tujuan pemilihan Tuhan bagi para pelayan-Nya. Pilihan Tuhan adalah anugerah yang harus direspons dengan memberi buah.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Perikop Kejadian 12:1-9 merupakan cerita yang mengawali bagian kedua dari kitab Kejadian, yakni Kejadian 12-50. Secara garis besar, bagian kedua dari isi kitab kejadian menceritakan tentang sejarah nenek moyang bangsa Israel. Kejadian 12:1-9 dibagi dalam dua pokok pikiran: Pertama (ayat 1-3) perintah dan janji Tuhan kepada Abram, kedua (ayat 4-9) pengembaraan Abram.
“Berfirmanlah Tuhan kepada Abram” menyatakan suatu relasi yang khusus yang dibangun antara Tuhan dengan Abram. Relasi ini adalah kehendak Tuhan dan bukan kehendak Abram dan merupakan suatu panggilan. Bandingkan dengan perkataan Yesus: “Bukankamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” (Yoh.15:16). Tuhan memilih Abram merupakan suatu kebebasan Tuhan dalam menyatakan kehendak-Nya dan di dalamnya terdapat suatu kepentingan yang bukan hanya untuk Abram sendiri, tapi untuk kepentingan banyak orang. Isi dari firman Tuhan kepada Abram mengandung satu perintah dan empat janji. Tuhan memerintahkan Abram untuk pergi dari atau meninggalkan negerinya, sanak saudaranya dan rumah bapanya ke negeri yang akan Tuhan tunjukan. Perintah Allah kepada Abram dibarengi oleh 4 janji yang dinyatakan oleh-Nya, yakni:
- Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar.
- Dan Aku akan memberkati engkau
- Dan Aku akan membuat namamu masyhur
- Dan engkau akan menjadi berkat
“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar”, merupakan janji Tuhan tentang pemberian keturunan kepada Abram. “Aku akan memberkati engkau”. Berkat merupakan pemberian Tuhan kepada manusia dengan cuma-cuma. Berkat selalu dipahami sebagai suatu keadaan yang baik, aman dan tentram. “Aku akan membuat namamu mahsyur” mengandung arti bahwa nama Abram akan terus dikenal dan dikenang sepanjang masa. Setiap orang akan menghormati dan menghargainya. Sejak Kejadian 17:5, nama Abram diubah oleh Tuhan menjadi Abraham, dengan arti bapa sejumlah besar bangsa (dapat juga diartikan bapa segenap umat Tuhan). Demikianlah jugalah yang Tuhan maksudkan dalam janji “Engkau akan menjadi berkat”, bahwa banyak orang yang akan mengikuti Abram dan percaya kepada Tuhan yang disembah oleh Abram serta menyembahNya, maka merekapun akan diberkati oleh Tuhan. Pada bagian selanjutnya, Tuhan pun menegaskan janjiNya dengan mengatakan: “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” (ay.5)
Abram berumur tujuh puluh tahun ketika ia keluar dari Haran. Perjalanan mereka dari Haran ialah menuju tanah Kanaan, Abram dan keluarganya menetap di tempat tumbuhnya pohon Tarbatin di More, daerah Sikhem.
Beberapa waktu kemudian, Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu” (ay.7). Dengan demikian Tuhan mengulangi janji kepada Abram dalam hal pemberian tanah, baik kepada Abram dan juga pada keturunannya di masa yang akan datang. Sebagai wujud kesetiaannya kepada Tuhan, Abram mendirikan mezbah bagi Tuhan, di tempat di mana Tuhan menampakkan diri kepadanya. Mezbah dipakai untuk menaruh dan membakar korban sembelihan dan korban bakaran seperti domba. Maksud dari mendirikan mezbah ini sebagai tanda syukur kepada Tuhan serta permohonan akan penyertaan-Nya. Abram dan keluarganya kembali mengembara ke pegunungan di sebelah Timur Betel dan mendirikan kemahnya di sana. Keterpanggilan Abraham menunjukkan peran Allah dalam pemilihan hamba-Nya, demikian juga yang ditegaskan dalam Yohanes 15:16-17. Seperti yang dikatakan, “bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kamu untuk berbuah bagi Kristus.” Otoritas Kristus harus diimani dan ditempatkan di pusat dalam proses pemilihan orang-orang yang percaya dan orang yang menjadi Pelayan Khusus.
Makna dan Implikasi Firman
Seperti Abraham yang dipakai oleh Allah sebagai alat-Nya untuk keselamatan bangsa-bangsa, gerejapun terpanggil untuk melakukan hal yang demikian. Gereja yang terpanggil untuk bersaksi tentang kerajaan Allah, hendaknya melakukan tugas itu dengan penuh rasa tanggung jawab dan tentunya dengan ketaatan kepada panggilan Allah.
Perkataan Yesus: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” (Yoh.15:16) mengingatkan gereja tentang arti panggilan-Nya, bahwa Dia-lah yang memilih kita untuk menjadi pelayan-Nya. Gerja yang juga mengaku sebagai umat pun terpanggil untuk “mengembara”. Pengembaraan yang dimaksud ialah melakukan suatu pergerakan dalam rangka memberitakan keselamatan dari Tuhan. Pergerakan ini dapat dinyatakan dalam 2 hal, yakni: Pertama, secara pribadi, warga gereja dapat menyatakannya dalam kehidupan setiap hari, tentang membangun hubungan dengan Tuhan lewat persekutuan ibadah karena ini hal yang penting dan wajib. Itulah keteladanan yang ditunjukkan Abram bahwa ia tanpa paksaan, bantahan dan dengan tulus hati merespon panggilan Tuhan serta menerima perjanjian Tuhan. Jemaat hendaknya menyatakan iman dengan merespon panggilan Tuhan serta menerima perjanjian TUhan. Jemaat hendaknya menyatakan iman dengan merespon pangilan pelayanan dengan tulus hati dan tanpa paksaan. Baik tutur kata kita maupun tindakan kita tidaklah menjadi duri bagi orang lain; kita menolong orang yang membutuhkannya, sesuai dengan kemampuan kita; kita bersaksi mengenai pengalaman tentang firman Tuhan kepada orang lain; kita mengajak orang lain bersekutu dan beribadah kepada Tuhan; dan kita menjadi berkat bagi banyak orang.
Kedua, secara lembaga, gereja dapat menyatakan respon terhadap panggilan Tuhan lewat sejumlah program kerja. Tentu saja pelayanan gereja tidak hanya terpusat pada pelayanan mimbar saja, tetapi juga pada bentuk program pelayanan seperti: melayanifakir miskin dan mereka yang terlantar, kunjungan kepada mereka yang sakit dan yang membutuhkan pembimbingan, membuka lapangan pekerjaan bagi para pengangguran sesuai dengan kemampuan gereja serta memberikan pendidikan kepada warga gereja secara turun-temurun, sehingga warga gereja tetap lestari dan tetap mengenal TUhan sertak kehendak-Nya. Gerejapun dapat mengebangkan kesaksiannya, sehingga orang-orang yang belum mengenal Tuhan akan mengenal Dia dan karya penyelamatan-Nya.
Dalam kaitannya dengan proses pemilihan Pelayan Khusus, baik di kolom maupun Komisi Pelayanan Kategorial, kiranya kita juga mampu memahami arti pemilihan Tuhan. Tuhan yang memanggil dan memilih pelayan-Nya. Untuk itu kita harus taat atas pemilihan dan pemanggilan-Nya, sebab pilihan Tuhan adalah anugerah yang harus direspons. Respons kita terhadap panggilan Tuhan diwujudkan dengan tekun bekerja dan memberi buah bagi kerajaan-Nya, serta menjadi berkat bagi banyak orang.
PERTANYAAN DISKUSI
- Apakah yang dimaksudkan dengan panggilan dan pemilan Tuan Allah menurut Kejadian 12:1-9 dan Yohanes 15:16-17?
- Bagaimana gereja/orang percaya panggilan Allah dikaitkan dengan situasi sekarang ini?
NAS PEMBIMBING: Yohanes 15:16
POKOK-POKOK DOA
- Bagi pelayan Tuhan agar tetap melakukan tugas dan panggilan-Nya dengan tulus dan setia.
- Gereja tetap dipakai oleh Tuhan menjadi berkat bagi dunia ini.
- Setiap proses pemilihan pelayan khusus berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang takut akan Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Kemuliaan bagi Allah: NNBT No.1
Sesudah doa penyembahan: NNBT No.6
Pengakuan dosa: NNBT No.32
Janji anugerah Allah: NNBT No.9
Puji-pujian: NNBT No.13
Sesudah pembacaan Alkitab: NKB No.119:1
Sesudah pengakuan iman: KJ No.242:1
Persembahan: NKB No.210:1-5
Nyanyian Penutup: NNBT No.26
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.