MTPJ 14 – 20 Januari 2018

0
7107

TEMA BULANAN :“Berkarya dalam Penantian”
TEMA MINGGUAN :“Meraih Sukses dengan Iman”
Bacaan Alkitab : Kejadian 39:1-23
ALASAN PEMILIHAN TEMA

Hidup sukses adalah sesuatu yang diharapkan tiap orang. Apakah sukses dalam pekerjaan, pelayanan ataupun dalam ke-luarga. Begitu kuatnya keinginan manusia untuk hidup sukses maka tak jarang manusiapun menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan tersebut. Sikap jatuh menjatuhkan, fitnah-menfitnahpun sering dipakai. Lebih parah lagi hal-hal yangberbau dosa dan kejahatanpun menjadi pilihan akhir dengan cara mem-bunuh, menghancurkan orang lain, bahkan ada sampai mengor-bankan dirinya, keluarganya hanya untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Berbagai carapun dipakai, apakah itu cara baik atau tidak baik. Apakah itu sesuai kehendak Tuhan atau tidak.

Sangat berbahaya memang, tetapi itulah dampak dari hidup di era post modern, dimana masing-masing berkompetisi untuk meraih sukses. Cerita Yusuf diharapkan akan menjadi referensi dan inspirasi tentang bagaimana hidup yang sukses secara iman. Walaupun dia masih muda tapi ulet, jujur, setia penuh loyalitas, serta takut akan Tuhan dan dia berhasil meraih sukses dalam iman. Kesuksesan Yusuf ini kiranya memberi teladan bagi semua orang, bahwa untuk hidup sukses kita tak seharusnya memakai cara-cara yang buruk, jahat tetapi kesuksesan itu dapat diraih dengan cara yang benar yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Kitab Kejadian merupakan kitab pertama dari lima Kitab Musa yang disebutPentateukh. Kata Kejadian berarti “awal “ atau “asal mula”. Sebelas pasal pertama dalam kitab Kejadian menceritakan sejarah umat manusia yang tingal di daratan mulai dari Eden ke Ur, dan 39 pasal selanjutnya mengisahkan sejarah dari umat manusia dari Kanaan ke Mesir. Kejadian pasal 39:1-23 akhirnya masuk dalam kumpulan kitab yang kedua yang menceritakan sejarah dari umat manusia. Selain itu bagian ini berisi tentang rencana keselamatan manusia. Kejadian pasal 39:1-23 juga masuk pada pokok cerita tentang Yehuda dan Yusuf yaitu Kejadian 39:1-50:26. Kejadian 39 ini memang terfokus pada cerita tentang Yusuf, seorang muda yang telah dijual oleh saudara-saudaranya kepada saudagar Mesir dalam hal ini Potifar. Secara garis besar Kejadian pasal 39:1-23 ini terbagi dalam beberapa pokok berita :

  1. Ayat 1-6 : Yusuf digambarkan sebagai sosok yang baik, sosok yang selalu berhasil dalam pekerjaan. Pribadi Yusuf mendapat perhatian dari Potifar sehingga Yusuf mendapat kepercayaan dari tuannya dengan mendapatkan kuasa atas rumah dan segala miliknya. Yusuf dianggap sebagai sosok yang meng-untungkan, dipercaya, sekaligus sebagai sosok yang diberkati oleh Tuhan.
  2. Ayat 7-10: Menampilkan Yusuf sebagai pribadi yang menawan yang punya kelebihan secara fisik, muda, tampan dan elok. Kelebihan dan ketampanan Yusuf akhirnya menjadi masalah karena telah mendatangkan birahi bagi istri Potifar. Yusuf mendapatkan godaan terus menerus dari istri Potifar. Namun Yusuf tampil sebagai pribadi yang tetap kuat dan tetap menjaga kekudusan. Ada 2 sikap Yusuf yang luar biasa disini yaitu pertama : dia menjaga kekudusan hidupnya, kedua: dia menghargai kepercayaan yang diberikan tuannya kepadanya.
  3. Ayat 11-16: Isteri Potifar ditampilkan sebagai sosok yang sangat agresif, dan berbahaya, karena dia telah merencanakan suatu tindakan yang akan mencelakakan Yusuf. Istri Potifar tergambar sebagai perempuan yang dursila, tidak tahu malu, dengan tipe perempuan yang memakai segala cara untuk mendapatkan keinginannya.
  4. Ayat 17-20: Isteri Potifar tergambar sebagai pribadi yang penuh kelicikan dan kemunafikan yang mempunyai rencana busuk dengan mengadu dombakan antara Yusuf dan Sedangkan Poifar digambarkan sebagai pribadi yang  muda terhasut, yang tidak bijaksana karena langsung memvonis Yusuf bersalah.
  5. Ayat 21-23: Yusuf ditampilkan sebagai sosok yang dikorban-kan, dan tidak mendapatkan keadilan. Yusuf dipenjarakan padahal dia tidak bersalah. Yusuf dipenjara dilihat sebagai bentuk penghukuman terhadap dirinya. Walaupun demikian Yusuf mendapatkan kasih dan perlindungan dari Tuhan, dan Yusuf menjadi pribadi yang begitu disegani oleh kepala penjara. Ia mampu membangun relasi yang baik dengan kepala penjara.

Pokok-pokok cerita Kejadian 39: 1-23 ini pada akhirnya melukiskan tentang siapa pribadi yang menjadi  pemeran cerita ini.

  • Yusuf: Adalah pribadi yang mengalamibegitu banyak pende-ritaan,  yang sering dikhianati,  dizolimi, yang menjadi korban ketidakadilan. Namun dibalik itu Yusuf akhirnya menjadi pribadi yang  tabah, sabar, tekun, ulet,  jujur, kudus, setia punya loyalitas yang tinggi kepada tuannya,serta  Yusuf adalah orang yang takut akan Tuhan sehingga Tuhan melindunginya.
  • Potifar: Seorang pemimpin yang tidak bijaksana. Pemimpin yang mudah terhasut serta. Pribadi yang mudah mengor-bankan orang
  • Istri Potifar: Gambaran perempuan yang dursila, yang tidak tahu malu, perempuan yang tidak menghargai ketulusan, pribadi yang jahat, pemfitnah, pribadi yang suka menindas orang yang lemah serta menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya.
  • Kepala Penjara: Seseorang petugas yang adil, juga petugas yang penuh kasih dan kebaikan serta suka   menolong Yusuf.

Makna dan Implikasi Firman

Cerita Yusuf benar-benar cerita yang sangat kontrafersial karena dipenuhi dengan adegan yang menantang. Cerita Yusuf seolah menjadi cerita tentang bagaimana kekudusan hidup berhadapan dengan nafsu duniawi. Sosok Yusuf yang mampu mempertahankan iman, menjaga kekudusan dalam hidup memberi inspirasi bagi orang percaya. Bahwa orang percaya juga dapat berhasil asal mengandalkan Tuhan. Yusuf pribadi yang sangat menjaga amanat Tuhan. Yusuf pribadi yang tidak meng-halalkan segala cara. Yusuf pribadi yang tidak memanfaatkan peluang tapi Yusuf pribadi yang ulet, pekerja keras, dan mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan siapa saja.

Cara hidup Yusuf menjai contoh bahwa meraih sukses tidak perlu menghalalkan segala cara. Kesuksesan itu adalah puncak dari kerja keras tapi juga sebagai berkat dari Tuhan. Jadi cara-cara yang menghalalkan segala cara harus ditolak, sikap jatuh menjatuhkan untuk meraih sukses tidak perlu dilakukan. Orang Kristen harus menunjukanbahwa sikap jujur, penuh loyalitas, serta kekudusan harus terus dijaga dimanapun kita berada. Yusuf juga mengingatkan bahwa kekudusan itu bukan hanya soal kerja tetapi soal iman ketaatan kepada Tuhan.

Di era post modern ini memang kita akanada dalam berbagai kompetisi tapi kita harus melakukan itu dengan cara sehat dan penuh rasa takut kepada Tuhan. Sikap yang curang, fitnah, menindas, tidak adil harus dijauhkan dari pribadi orang percaya. Sikap yang Suka mengorbankan orang lain, tidak bijaksana, tidak adil, tidak kudus  harus ditolak. Gereja harus mengembangkan Pola hidup yang benar, berkompetisi secara sehat dan menjauhkan diri dari suap menyuap atau pungli. Gereja dan warga gereja harus menerapkan cara hidup yang kudus, jujur, setia, beriman,yang penuh semangat  kerja seperti Yusuf, sehingga kita dapat meraih sukses bukan dengan cara mengorbankan ,dan menghancurkan orang lain, tapi kita sukses karena kita memiliki kelebihan dari berbagai hal baik dari segi kerja dan usaha, semangat dan iman kepada Tuhan.

Kitab 2 Tesalonika 3: 5-10 juga tlah mengingatkan juga tentang bagaimana Rasul Paulus begitu memberi perhatian khu-sus kepada jemaat yang mengalami pergumulan dalam pela-yanan tapi pergumulan juga disekitar bagaimana meningkatkan kesejakteraan di tengah-tengah umat  Tuhan. Ayat 10b “kami memberi peringatan kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Perkataan ini membuktikan betapa Rasul Paulus inginkan orang percaya itu harus bekerja.

Ungkapan yang berkata “ Ora et labora “ artinya berdoa dan bekerja, seharusnya menjadi moto anak Tuhan jika ingin meraih sukses. Yusuf telah melakukan itu, jemaat di Tesalonika pun melakukan itu dan mereka berhasil. Maka kitapun harus melakukan itu dimana sebagai anak-anak Tuhan kita harus memiliki semangat kerja yang tinggi seperti Yusuf dan jemaat mula-mula.Gereja harus terus  mengajarkan bahwa kesusksesan hanya dapat dicapai jika dia bekerja dengan gigih,serta mengandalkan Tuhan. Yeremia 17: 7-8 “diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan yang menaruh harapannya pada Tuhan”. Amin.  

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Apa kunci kesuksesan Yusuf menurut Kejadian 39:1-23 ?
  2. Kendala-kendala apa yang menjadi penghambat seseorang meraih kesuksesan ?
  3. Bagaimana cara gereja memperlengkapi warga gereja untuk meraih kesuksesan berdasarkan iman kepada Tuhan Yesus Kristus? 

NAS PEMBIMBING: Yesaya 48:17-19 

POKOK-POKOK DOA:

  • Permohonan kepada Tuhan untuk menguatkan iman orang percaya yang lagi menderita supaya teguh.
  • Memohon supaya Tuhan memberkati pemerintah khususnya para pejabat agar memimpin bangsa ini denngan adil dan bijaksana.
  • Memohon supaya Tuhan Yesus memberkati orang percaya untuk dapat berhasil di setiap pekerjaan dan usahanya. 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK III 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Kemuliaan: KJ. No.454. Indahnya Saat Yang Teduh

Doa Penyembahan: NNBT No. 4 Naikan Doa Pada Allah

Pengakuan Dosa.  KJ. No. 467 Tuhan Bila Hati Kawanku

Janji Anugerah: KJ.No. 40 Ajaib Benar Anugerah-Mu

Puji-pujian:  NNBT. No.1. Pujilah Dia

Pembacaan Alkitab: KJ. No.53.Tuhan Allah T’lah Berfirman

Pengakuan iman: KJ. No.13. Allah Bapa Tuhan

Persembahan: DSL 181 Taburlah

Penutup: NKB No. 126 Tuhan Memanggilmu 

ATRIBUT:

Warna dasar putih dengan lambang lilin di atas palungan.