TEMA BULANAN: “Keadilan Yang Gerejawi”
TEMA MINGGUAN: “Doa memohon Keadilan”
Bahan Alkitab: 1 Raja-Raja 8:45-49; Matius 7:7-11
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Keadilan di jaman sekarang ini sepertinya menjadi sesuatu yang langkah dan sukar ditemukan, sehingga untuk mendapatkan keadilan orang sering melakukan dengan cara merusak. Kesenjangan sosial semakin kentara dalam kehidupan bermasyarakat, jurang antara “yang kuat” dan “yang lemah” dan “yang kaya semakin kaya” dan “yang miskin semakin miskin” semakin tak terelakkan. Di lain pihak sistem/struktur yang diterapkan oleh negara yang berpihak, menyebabkan terjadinya kemiskinan dan ketidakadilan. Sementara itu Pancasila yang menjadi dasar dari negara kita mengatakan: “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Pada dasarnya keadilan merupakan anugerah Allah untuk mensejahterakan kehidupan manusia. Maka salah satu upaya gereja untuk menghadirkan keadilan melalui doa yang tak putus-putusnya, disamping upaya keras menegakkan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kerajaan Israel dalam masa pemerintahan Raja Salomo mengalami masa keemasan, mulai dari bidang pertahanan (keamanan nasional), perekonomian dan keagamaan. Raja Salomo dikenal karena kearifan dan kebijaksanaannya dalam pemerintahannya karena menempatkan persekutuan yang karib dengan Tuhan (melalui doa) sebagai bagian yang penting dalam pelaksanaan tugasnya (I Raja-raja 3 dan 8).
I Raja-raja 8 : 45-49, berisi tentang doa Salomo yang memohon keadilan Tuhan bagi umat-Nya. Hal ini dilakukan Salomo karena ia menyadari bahwa umat Tuhan tak luput dari dosa. Keadilan Tuhan bertujuan untuk menjaga dan memelihara umat untuk mampu menjauhkan diri dari dosa. Inilah yang dimohonkan oleh Salomo dalam doanya. Salomo sangat sadar bahwa dosa dapat menyebabkan murka dan penghukuman dari Tuhan di mana mereka akan di buang dari rumah mereka, tanah mereka dan harus hidup di tanah musuh. Kenyataan itu yang akan dialami oleh umat Israel sehingga raja Salomo dalam doanya memohon, jika di negeri mereka tertawan, mereka sadar, menyesal dan bertobat maka keadilan Tuhan dinyatakan.
Kitab Matius 7:7-11, berisi janji Tuhan tentang jawaban doa: mintalah, carilah, ketoklah……. Yesus mengatakan bahwa Tuhan mendengar doa orang yang meminta akan diberi; siapa yang mencari, mendapat; dan siapa yang mengetok, untuk dia pintu dibuka. Keputusan doa ada pada Tuhan, tapi orang percaya harus terus mencari, disertai ketulusan dan tidak berhenti.
Ayat 8, Janji Tuhan bahwa mereka yang meminta dalam iman akan menerima, yang mencari akan mendapat dan yang mengetok pintu akan dibukakan. Untuk lebih menegaskan pengajaran-Nya Yesus memberikan gambaran dalam kehidupan sehari-hari dalam hal ini hubungan bapa dengan anaknya. Bahwa tidak akan mugkin seorang bapak akan memberi batu kalau anaknya minta roti atau memberi ular kalau minta ikan. Bahwa manusia yang jahat saja tahu memberi yang baik pada anak-anaknya apalagi Bapa-Nya yang di sorga yang adalah sumber kebaikan itu sendiri (ay. 9-11) .
Makna dan Implikasi Firman
- Tuhan adalah sumber keadilan dan Ia sendiri adalah keadilan itu. Adil adalah salah satu sifat Allah (Mzm 89: 15) tapi juga bagian dari karya Allah (I Yoh 1 : 9). Dia mau kita menikmati buah dari keadilan yaitu damai sejahtera, berkecukupan dan hidup tenang dan tentram. Kalau kita menikmati itu, maka Tuhan mau hal tersebut harus dirasakan oleh sesama kita.
- Setiap orang ingin diperlakukan dengan adil oleh siapa saja. Sayangnya ada orang yang melakukan ketidakadilan terhadap sesama. Setiap orang yang percaya terpanggil untuk menghadirkan keadilan dan salah satu cara orang Kristen untuk menghadirkan keadilan adalah dengan berdoa.
- Belajar dari I Raja-raja 8:45-49 Salomo sebagai pemimpin politik mendoakan rakyatnya. Apakah juga pemimpin-pemimpin politik mendoakan rakyatnya ?
- Keadilan harus diperjuangkan. Perjuangan menghadir kan keadilan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk bagian dari panggilan gereja. Gereja yang dimaksud adalah: baik institusi maupun pribadi-pribadi.
- Karena Tuhan adalah sumber keadilan, maka sebagai orang beriman, maka belajar dari Matius 7:7-11 kita juga diharapkan untuk terus berdoa; doa yang lahir dari hati yang tulus, serius, sungguh-sungguh dan pantang menyerah meminta agar keadilan Allah hadir di tengah-tengah gereja dan masyarakat disertai penyesalan serta memohon ampun atas kesalahan dan dosa orang percaya dan manusia.
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa yang mendorong Salomo berdoa memohon keadilan Allah untuk umat Israel ?
- Belajar dari perilaku Salomo, apakah juga pemimpin-pemimpin masyarakat masa kini mendoakan rakyatnya ?
- Bagaimana seharusnya kita berdoa jika belajar dari Matius 7:7-11 agar Tuhan menjawab doa kita sesuai dengan kehendak-Nya ?
NAS PEMBIMBING : Mazmur 26:1
POKOK-POKOK DOA :
- Agar keadilan Allah selalu hadir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
- Para pemimpin bangsa/pelayan gereja menjadi pelopor dalam berdoa untuk mewujudkan keadilan
- Warga masyarakat/warga gereja berdoa dengan tekun untuk keadilan masyarakat.
TATA CARA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Nyannyian Masuk: NNBT No.1
Sesudah Nas Pembimbing: NNBT No. 28
Pengakuan Dosa & Pemb Anugerah Allah: NNBT No.8
Sesudah Pembacaan Alkitab: KJ No. 53
Sesudah Pengakuan Iman: NKB No. 72
Persembahan: NNBT No. 37
Penutup: NNBT No. 27
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.