TEMA BULANAN :“Berkarya dalam Penantian”
TEMA MINGGUAN : “Jadilah Menurut Kehendak-Mu”
Bacaan Alkitab : Lukas 1:26-38
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Pemaksaan kehendak atau dapat juga disamakan dengan istilah memaksakan kehendak merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekolompok orang demi mencapai tujuan yang dimaksud. Tindakan seperti ini bukan lagi menjadi tabuh di negeri kita Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila melainkan telah menjadi tontonan hampir setiap hari di berbagai tempat di tanah air kita ini. Sudah jelas bahwa tindakan tersebut sangatlah bertentangan dengan karakter hidup bangsa ini dan pasti merugikan kehidupan bersama di tengah masyarakat. Terlebih jika dihubungkan dengan keberadaan masyarakat Indonesia yang dianggap percaya kepada Tuhan yang Mahaesa sebagaimana kepercayaan masing-masing masyarakat dengan agama yang diakuinya. Setiap agama dengan ajaran yang ada pasti tidak akan mentolerir perbuatan-perbuatan yang merusak kehidupan sebagaimana yang dibangun dalam persekutuan satu dengan yang lain.
Panggilan Gereja (orang-orang percaya/Kristen) di tengah masyarakat adalah untuk menyatakan kehendak Tuhan dalam kata dan tindakan. Sebagai gereja yang juga merupakan per-sekutuan umat Tuhan memiliki peran penting dalam membangun kehidupan yang ada, termasuk menjaga dan memelihara kehi-dupan dalam persaudaraan yang rukun sehingga boleh tercipta suatu kehidupan yang harmonis. Sehubungan dengan hal ini maka diangkatlah tema: Jadilah Menurut Kehendak-Mu. Tema ini diangkat tidak saja sampai pada mendiskusikannya, melainkan mau mengajak semua orang percaya untuk memberi ruang bagi kerja Tuhan dalam Roh Kudus dalam menghadapi berbagai pergumulan, persoalan dan tantangan, termasuk dalam meng-hadapi perselisihan-perselisihan di tengah-tengah Keluarga, je-maat dan masyarakat. Hal ini dimaksud agar setiap orang ter-hindar dari sikap memaksakan kehendak sendiri atau kelompok dalam menyelesaikan sesuatu persoalan atau perselisihan. Dengan demikian bukan kehendak manusia yang dikedepankan melainkan kehendak Tuhan, agar kedamaian dan ketentraman dapat tercipta dalam persekutuan hidup di tengah keluarga, jemaat dan masyarakat serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Injil Lukas 1:26-38 ini, berisikan cerita tentang pemberitahuan kelahiran Yesus. Cerita ini tak dapat dipisahkan dari peran dari Yusuf, Maria dan malaikat Gabriel. Malaikat Gabriel pertama-tama menjumpai seorang perempuan yang namanya Maria di Galilea bernama Nazaret (26). Disebutkan dalam ayat 27 Maria ialah seorang perawan atau seorang perempuan yang belum berbaur dengan laki-laki atau juga seorang wanita muda saat ia melahirkan anaknya yang pertama. Ia bertunangan dengan Yusuf. Di kalangan orang Yahudi bertunangan disamakan dengan istilah “nikah ganggang”. Istilah ini menunjuk pada upacara tertentu di mana antara lain diberikan hadiah-hadih perkawinan dari kedua belah pihak. Calon mempelai perempuan dan calon mempelai laki-laki telah dihubungkan dengan masing-masing oleh upacara itu, sehingga hubungan itu secara hukum/yuridis disamakan dengan perkawinan (mis. Ulangan 20:7; dan 22:23-24). Menurut adat Yahudi biasanya hari perayaan kawin diadakan satu tahun kemudian. Sebelum tiba di hari perayaan kawin, seorang laki-laki dan perempuan belum tinggal bersama-sama. Yusuf sebagaimana penjelasan Injil Matius 1:25 tidak melakukan hubungan suami istri sampai Maria melahirkan Yesus. Artinya baik Maria dan Yusuf sangat taat pada adat istiadat Yahudi. Maria sangat terkejut dengan salam dari malaikat Gabriel, karena ia juga merasa bahwa ia adalah seorang manusia biasa yang berdosa. Dalam keadaan terkejut, ia ditenangkan dengan perkataan malaitkat “jangan takut”. Setelah itu, kepada Maria dijelaskan apa yang akan dilakukan Tuhan Allah dalam kehidupannya. Maria kemudian berkata, bagaimana mungkin ini terjadi, karena ia “belum bersuami” (ayat 34). Tidak usah kita sangkal bahwa waktu itu Maria memang masih berpikir dalam ukuran-ukuran yang tidak dipakai Gabriel, atau lebih tepat, oleh Dia yang mengutusnya. Dan Gabriel pun meluruskan pemi-kiran Maria. Keterbukaan Maria untuk menerima penjelasan tersebut, menjadi kekuatannya menerima dan melakukan kehen-dak Tuhan. Penulis Injil Lukas tidak secara terbuka memaparkan dalam tulisannya apa alasan dari Tuhan Allah melalui malaikat-Nya memilih Maria, tetapi jika mencermati ayat 38 maka dapatlah dikatakan bahwa pemilihan atas Maria sangatlah beralasan. Bahwa ternyata dia adalah seorang perempuan yang memiliki hati yang taat. Ketaatannya mendengar perkataan-perkataan malaikat Gabriel yang adalah suruhan Tuhan menunjukan bahwa ia adalah seorang yang taat beragama dan karena itu ia menyebut dirinya sebagai seorang hamba Tuhan. Sebagai seorang hamba Tuhan maka ia membuka hatinya dan menerima kehendak Tuhan diberlakukan atas kehidupannya. Maria oleh kuasa Tuhan menerima kasih karunia untuk menyatakan kehendak Allah atas dunia ini. Ia dengan tulus menjalani rancangan Allah dengan menerima panggilan Tuhan untuk dijadikan seorang perempuan yang rahimnya dipakai Roh Kudus mengerjakan kehehendak Ilahi hadirnya seorang Anak. Sebagai seorang hamba Tuhan, Maria siap menghadapi resiko sebagai konsekuensinya menerima pekerjaan Roh Kudus. Maria di pilih bersamaan dengan Tuhan memilih Yusuf sebagai sorang suami. Yusuf adalah keturunan Daud raja Israel terbesar. Kitab nabi-nabi, seperti kitab Yesaya menubuatkan tentang Mesias akan berasal dari keluarga Daud (Yesaya 11:1-3 dan Matius 1:18). Pemilihan Yusuf mau memperjelas bagimana pemenuhan dari janji Tuhan bahwa Yesus lahir dalam garis keturunan Daud.
Bagian ini menjelaskan keajaiban dan luar biasanya pekerjaan Tuhan Allah bagi dunia dan manusia. Kelahiran seorang anak laki-laki yang oleh petunjuk malaikat Gabriel harus diberi nama Yesus (ayat 31), adalah semata penyataan kehendak Tuhan Allah. Seperti perkataan Maria “Jadilah padaku menurut perka-taanmu itu”. Semua bukanlah pada keinginan dan kehendak Yusuf dan Maria, melainkan Maria dan Yusuf menyerahkannya kepada kehendak Tuhan sebagaimana perkataan malaikat Gabriel kepada mereka. Walaupun dari sisi yang lain, Yusuf dan Maria dapat saja memilih jalan mereka masing-masing, tetapi pengertian yang telah diperoleh melalui percakapan dengan malaikat Gabriel menjadikan mereka patuh dan taat hanya kepada Tuhan. Dengan demikian kelahiran Yesus sebagaimana peristiwa itu telah terjadi adalah perwujudan dari kehendak Tuhan.
Makna dan Implikasi Firman
- Tuhan Allah adalah pencipta Alam semesta termasuk di dalam menciptakan manusia dan menempatkan manusia di dalam dunia ini. Dengannya maka Tuhan Allah memiliki otoritas penuh atas keberadaan alam ini dan manusia di dalamnya. Semuanya dalam kekuasaan Tuhan dan semua dalam kendali Tuhan. Setiap peristiwa dan setiap kejadian di dalam dunia dalam kekuasaan dan dalam pengetahuan Sang Pencipta yakni Tuhan Allah.
- Kelahiran Yesus Kristus sebagaimana yang dikisahkan dalam Injil Lukas 1:26-38 adalah semata penyataan kehendak Tuhan Allah bagi dunia dan manusia. Kehendak Tuhan dinyatakan dalam cara-Nya yang ajaib dan luar biasa. Yusuf dan Maria dipakai-Nya menurut kehendak-Nya bagi perwujudan cinta kasih-Nya kepada manusia. Injil Yohanes 3: 16 “Karena begitu besar kasih-Nya akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
- Minggu Adven merupakan tahun gerejawi yang mengantar warga gereja memahami dan menyelami karya Agung Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus. Perayaan minggu Adven pertama menunjuk pada penantian akan kedatangan Yesus kristus kembali ke dalam dunia ini. Kedua, perayaan minggu Adven menunjuk pada perayaan kedatangan Mesias ke dalam dunia yang dikenal dengan peristiwa Natal.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa pendapat saudara mengenai kelahiran Yesus Kristus di dalam dunia ini menurut Injil Lukas 1:26-38?
- Apa makna kehadiran Yesus Kristus di dalam kehidupan saudara?
NAS PEMBIMBING: Yesaya 9:5
POKOK-POKOK DOA:
- Gereja yang mengahayati masa raya Adven
- Kesiapan merayakan Hari Natal
- Kesiapan menyongsong kedatangan Yesus Kristus kembali.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU ADVEN 3
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Nyanyian Persiapan: NNBT. No. 4 Naikkan Doa Pada Allah
Ses Nas Pembimbing: KJ. No.81 O Datanglah Imanuel
Ses Hukum Tuhan: NKB No 72 Nama Yesus Berkumandang
Ses Pengakuan Dosa: NKB.No.17 Agunglah Kasih Allahku
Ses Berita Anugerah Allah: KJ. No.39 Ku Diberi Belas Kasihan
Persembahan: KJ.No.84 Ya Yesus Dikau Kurindukan
Penutup: KJ.No.85 Ku Songsong Bagaimana.
ATRIBUT:
Warna dasar biru muda dengan simbol empat buah lilin berwarna ungu.