TEMA BULANAN : “Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir”
TEMA MINGGUAN : “Ketaatan Paripurna”
BACAAN ALKITAB : Kejadian 22:1-19
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Taat menurut kamus umum Bahasa Indonesia “Patuh” artinya menjalankan apa yang diperintahkan dan saleh beribadah kepada Tuhan. Paripurna artinya lengkap. Jadi ketaatan paripurna artinya ketaatan yang lengkap.
Di era modern ini gereja diperhadapkan dengan gaya hidup orang percaya yang lebih takut kepada manusia daripada Tuhan. Masalah ketidaktaatan sering dijumpai dalam hal memberi persem-bahan yang tidak tulus, kurang menjaga kesetiaan dalam hidup berkeluarga dan tidak tahan dalam pencobaan serta ketidaktaatan dalam kerja.
Gereja menunjuk pada orang percaya kepada Yesus Kristus untuk memiliki ketaatan paripurna, melakukan firman Tuhan dengan setia, supaya ketika menghadapi kesulitan, tekanan dan beban hidup, tidak kehilangan pijakan sehingga terseret di bawah arus keinginan dunia. Firman Tuhan menjadi dasar kehidupan orang percaya supaya tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran yang menyesatkan. Oleh karena itu tema minggu ini ialah: ”Ketaatan Paripurna”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kisah ketaatan Abraham mempersembahkan anaknya Ishak sebenarnya hendak mendobrak kebiasaan masa itu yang memberi persembahan anak kepada Dewa Molok. Di tanah Kanaan kebiasaan Orang-orang kafir (Bangsa Fenisia, bangsa Amon) sekarang Lebanon, Syria dan Israel mempersembahkan anak-anak kepada Molok (dewa). Firman Tuhan kepada Musa: Orang Israel maupun orang asing yang menyerahkan anak-anaknya dipersembahkan kepada Molok pasti dihukum mati dilontari dengan batu. Karena ini merupakan kekejian bagi Tuhan, (Imamat 20:1-3). Tetapi bagian ini juga hendak menjelaskan iman Abraham yang lebih memilih taat penuh pada perintah Allah untuk mempersembahkan anaknya sebagai persembahan korban bakaran (ay. 2)
Dalam Kejadian 22:1-19 menceritakan bagaimana Allah menguji iman Abraham dengan mempersembahkan anaknya Ishak. Allah mencoba Abraham (mencoba Ibrani “Naw-Saw“ mencoba bukan untuk menjatuhkan melainkan ujian untuk menghasilkan ketekunan (bnd Yakobus 1:3). Jadi pada dasarnya tidak kontras antara Kejadian 22:1 dan Yakobus 1:13. Tanah Moria tempat yang tinggi di Yerusalem dimana Raja Salomo membangun Bait Allah (2 Taw 3:11) pada tahun 691 M tempat ini sekarang didirikan yang disebut “Kuba Batu”yang oleh ahli perjanjian lama menyatakan di tempat inilah Abraham mempersembahkan Ishak anaknya. “Ketika pada hari ke tiga” menjelaskan bahwa Tuhan ijinkan melalui perjalanan panjang dan melelahkan diusia lanjut, untuk diberi kesempatan supaya menentukan apakah masih mau meneruskan atau membatalkan. Semangat Abraham justru makin kokoh. Tentu Abraham berpikir sekalipun Ishak dikorbankan. Allah akan membangkitkannya dari kematian (bnd Ibr 11:19) hal itu nyata dari ungkapan Abraham. Kami akan sembayang sesudah itu kami akan kembali kepadamu (ayat 5). Menurut kisah turun temurun orang Yahudi yang dicatat oleh seorang ahli perjanjian lama bernama Yosefus, Ishak berusia antara 25-33 tahun saat hendak di korbankan. Jadi bisa saja ia melawan ayahnya yang sudah usia lanjut saat akan diikat. Malahan sebaliknya Ishak membiarkan dirinya diikat untuk disembelih dan mau dikorbankan selaras yang dimintakan oleh Allah. Tentu peristiwa ini menjadi nubuat dimana Yesus di usia 33 tahun menyerahkan nyawa-Nya untuk disalibkan. Abraham meng-ulurkan tangannya, mengambil pisau untuk menyembelih. Saat yang sangat kritis untuk bisa merubah keputusan tidak melakukan. Namun ketaatan paripurna yang tidak pernah ragu akan janji Tuhan maka Abraham ikhlas untuk lakukan perintah Tuhan. Tuhan Allah melalui perantaraan Malaikat tentu mengawasi pergerakan Abraham dalam ujian Iman dan datang tepat waktu untuk menolong sekaligus memberi pengakuan bahwa “Engkau takut akan Tuhan“. Seekor domba jantan untuk korban bakaran pengganti Ishak, Allah telah sediakan. Karena itu Abraham menamai tempat ini “Tuhan menyediakan”, bahasa Ibrani “Yehova Yi-reh”.“Aku bersumpah demi diriku sendiri“. Penulis mempertegas bahwa Tuhan taat dan setia pada janji-Nya yaitu akan memberkati berlimpah keturunan seperti bintang di langit dan akan menduduki kota-kota musuh. Oleh keturunannya semua bangsa di bumi mendapat berkat. Janji ini menjawab janji Tuhan sebelumnya di Kejadian 12:1-2 dan mengulanginya lagi di pasal 26:4 ; 28:14 dan pasal 32:12.
Ketaatan paripurna Abraham dalam perikop ini didapati berkaitan tiga ujian berat yaitu: Pertama, Abraham pergi meninggalkan negeri yang aman dan tentram. Berani meninggalkan sanak saudara, bapa pergi ke negeri yang belum dikenal keadaannya (band Kej 12:1). Kedua, menunggu dengan sabar janji keturunan selama kurang lebih 30 tahun baru kemudian Ishak lahir. Secara logika Sarah sudah lanjut usia mustahil dapat melahirkan Ishak (Ishak Ibrani Yitshaq artinya orang tertawa). Ketiga, mempersembahkan Ishak anak perjanjian. Abraham menghadapi peperangan rohani. Mengapa Tuhan meminta Ishak padahal hanya milik satu-satunya untuk meneruskan keturunan sesuai janji Tuhan. Walaupun Abraham diperhadapkan pada pilihan yang sulit namun karena ketaatan dan kesetiaannya maka ia melakukan apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya.
Makna dan Implikasi Firman
Menghadapi berbagai tekanan, godaan dan ancaman, maka ketaatan Abraham dan ketulusan Ishak menjadi motivasi yang kuat bagi kita agar tidak mundur dan tetap setia kepada Tuhan. Sekalipun harus mengorbankan yang paling berharga tapi karena percaya, Allah mengendalikan semua yang tetap setia dalam ketaatan. Karena itu pesan Firman bagi kita yakni:
- Ujian iman dari Tuhan adalah untuk melatih dan menguatkan. Ketaatan serta kesetiaan melakukan perintah Tuhan karena kita meyakini bahwa Tuhan tidak pernah salah dalam melaksanakan janji-Nya.
- Cerita Abraham dan Ishak adalah gambaran tentang kesetiaan Tuhan yang menyerahkan anak-Nya Yesus Kristus untuk dikorbankan demi keselamatan manusia dan dunia. Marilah kita mencontohi iman Abraham dan Ishak. Bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan kita Yesus Kristus bahwa kita “berhutang nyawa” karena telah mengganti nyawa kita dengan nyawa-Nya.
- Sesuai Tahun Gereja kita telah memasuki minggu sengsara Kristus, yang menggambarkan “Ketaatan Paripurna” Yesus kepada Bapa yang telah mengutus-Nya ke dunia. Memberi motivasi bagi kita agar apapun tekanan dan ujian iman yang dihadapi, kita tetap taat melakukan perintah-perintah Tuhan sesuai Firman-Nya.
- Pada tanggal 20 Maret 2019 sebagai hari kebahagiaan Internasional dan hari air sedunia. Kebahagiaan bukan diukur dari materi, harta kedudukan dan kekuasaan tetapi ketika melakukan firman itulah ukuran kebenaran. Firman Tuhan ibarat air yang mengalir dan tak pernah kering akan terus memberi kesejukan di tengah kegersangan hidup. Karena itu rawatlah juga lingkungan agar ketersediaan air tetap ada.
- Masa kampanye untuk pemilihan umum DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, DPD, Presiden dan wakil Presiden sedang berlangsung. Ini merupakan agenda nasional yang harus dilak-sanakan dengan tulus, tidak terkotak-kotak, saling menghargai pilihan politik masing-masing, tidak melakukan kampanye hitam, politik uang, tidak golongan putih (golput). Ikut mendoakan warga GMIM yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif dan DPD. Bertanggungjawab untuk mensukseskan terpilihnya calon-calon pemimpin yang takut Tuhan dan mau memberi diri untuk menjadi pelayan masyarakat sebagai bentuk persembahan yang hidup.
PERTANYAAN DISKUSI:
- Apa maksud Tuhan mencoba iman Abraham menurut naskah Kejadian 22:1-19?
- Mengapa Abraham rela mempersembahkan Ishak padahal hanya dia satu-satunya yang dapat meneruskan keturunan?
- Bagaimana Gereja mempersiapkan warganya untuk menjadi “Abraham” masa kini yang memiliki iman yang paripurna (utuh) dan kualitas sumberdaya yang handal?
NAS PEMBIMBING: Yakobus 1:3-4
POKOK-POKOK DOA:
- Menghadapi masalah politik, ekonomi, sosial, budaya dan kerusakan lingkungan hidup.
- Pengaruh-pengaruh negatif terhadap penggunaan media sosial.
- Hari Kebahagiaan Internasional tanggal 20-3-2019 dan hari air sedunia.
- Masa kampanye pemilihan anggota DPRD, DPR RI, DPD dan Presiden/Wakil Presiden berlangsung aman dan damai.
TATA CARA IBADAH YANG DIUSULKAN:
TATA IBADAH MINGGU SENGSARA II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan : KJ. No. 144b Suara Yesus Kudengar
Ses Nas Pembimbing: NKB No. 34 Setiamu Tuhanku Tiada Bertara
Pengakuan Dosa:“Bukan Dengan Barang Fana”
Pemberitaan Anugerah Allah: NNBT No. 9 Ku Akan Selalu Bersyukur
Ajakan Untuk Mengikut Yesus di Jalan Sengsara: KJ. No.167 Yesus Tuhanku Apakah Dosa-Mu
Persembahan: KJ. No. 441 Ku Ingin Menyerahkan
Penutup: “Tabah Dan Setiawan”
ATRIBUT:
Warna dasar ungu dengan simbol XP (Khi-Rho), cawan pengu-capan, salib dan mahkota duri.