TEMA : “Hidup Merdeka Menghargai Kemajemukan”
BACAAN ALKITAB : 1 Petrus 2:11-17
Setelah kenaikan Yesus ke surga, semua murid diutus dan diberikan kuasa melalui Roh Kudus untuk memberitakan Injil ke segala penjuru. Kekristenan berkembang pesat diberbagai tempat, termasuk di kota Roma. Terjadi pertumbuhan yang luar biasa di kota tersebut, baik mereka yang berkewarga-negaraan Yahudi, latar belakang orang Yunani dan lainnya.
Sekali pun sebagai bangsa yang masih dijajah oleh kekaisaran Romawi, orang Yahudi memiliki satu kebanggaan bahwa mereka adalah umat pilihan. Tuhan satu satunya yang ditaati dan yang disembah. Para Ahli Taurat dan guru agama Yahudi secara tegas memberikan pembedaan dan batasaan bagi orang Yahudi untuk tidak boleh bergaul dengan mereka yang berbeda agama. Apalagi taat kepada pemerintah kafir dan yang menyembah berhala termasuk penyembahan kepada kaisar sebagai dewa. Bangsa Romawi dianggap sebagai penjajah yang diam-diam dibenci karena menjajah tanah air Israel. Oleh karena itu di wilayah Yudea termasuk didalamnya Yerusalem dan sekitarnya ada gerakan yang berupaya membebaskan diri dari penjajahan melalui pemberontakan. Akan tetapi juga salah satu pergumulan kekristenan di sana adalah gaya hidup bebas dari orang Roma yang begitun bebas menjadi godaan besar bagi para pengikut Yesus. Kota Roma menawarkan segala bentuk kesenangan yang tidak terdapat di tempat lain. Antara lain kehidupan seks bebas dan pesta pora yang gila gilaan.
“Saudara saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan daging yang berjuang melawan jiwa”. Kata ‘pendatang dan perantau’ menunjuk kepada orang-orang yang hanya tinggal sementara di suatu tempat, dan yang rumahnya ada di tempat lain. Karena engkau adalah orang asing dan peziarah, dan mengaku untuk mencari suatu negeri surgawi, jangan melibatkan perasaan dengan hal-hal duniawi. Sementara orang-orang lain menghabiskan semua waktu mereka, dan menggunakan semua keahlian mereka untuk mendapatkan harta duniawi, dan sepenuhnya mengabaikan pengudusan dari jiwa mereka. Surga adalah rumahmu, carilah itu; Allah adalah bagianmu, carilah Dia. Paulus katakan, layaknya sebuah kemah yang sementara digunakan akan kelak dibongkar bilamana sewaktu waktu harus berpindah tempat (2 Korints 5:1).Tetapi sebagai pendatang yang hanya beromisili sementara, orang Kristen tidak boleh pasif, acuh tak acuh bahkan tidak mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, bahkan berprilaku seenak-nya. Milikilah ketaatan kesetiaan dan kekudusan. Orang Yahudi beranggapan bahwa mereka adalah umat pilihan Allah yang hanya boleh tunduk kepada Yahweh dan tidak boleh menundukkan diri kepada raja manapun. Menghormati menghargai raja dan semua orang lain, sulit. Itulah sebabnya Petrus menegaskan kepada orang Kristen di Roma bahwa cara hidup mereka haruslah betul betul menunjukan cara hidup orang Kristen yang baik. Hormati raja, hargai semua orang bahkan seorang budak sekalipun. Kristus Yesus telah memerdekakan kita oleh korban darahnya di Kayu salib, jangan lagi menjadi seperti orang Yahudi yang cara beragamanya adalah melakukan berbagai macam kewajiban dan ritual agama dengan taat tapi tidak mampu hidup berdampingan dengan orang lain. Taurat membelenggu mereka seperti penjara yang membuat mereka tidak bebas dan merdeka. Menghargai dan menghormati orang yang berbeda agama. Menghargai dan menghormati pemerintah adalah salah satu wujud dari kebajikan kekeristenan.
Orang Kristen sering difitnah baik dikatakan sebagai bidah maupun dianggap sebagai pelaku kejahatan. Kaisar Nero pernah membakar sebagian kota Roma dan menuduh yang melakukannya adalahorang kristen. Orang Kristen tidak boleh marah dan membalas, mengecam dan mengutuki mereka. Di tengah tekanan dan kecaman orang yang membenci dan memusuhi mereka, cara untuk dapat bertahan adalah melakukan hal hal yang baik, itu adalah sikap terpuji. Orang percaya harus dapat memancarkan kasih Kristus di tengah-tengah dunia ini, sehingga orang lain pun dapat merasakan kemuliaan Allah melalui kehidupan kita. Inilah perilaku orang yang merdeka. Tidak lagi terbelenggu dengan semua cara konsep duniawi bahkan hukum Taurat: “mata ganti mata gigi ganti gigi”. Itu juga artinya kalau dalam Roma 6:14-15 dikatakan bahwa kita ‘tidak berada di bawah hukum Taurat tetapi di bawah kasih karunia’. Rasul beranggapan bahwa Negara adalah lembaga yang ditetapkan oleh Allah untuk mempertahankan nilai-niali kesusilaan. Kemerdekaan Kristen ialah kebebasan hidup sebagai hamba Allah, melakukan apa yang Allah kehendaki, bukannya keleluasaan untuk berbuat sekehendak sendiri sambil menuruti hawa nafsu yang berdosa dengan alasan bahwa hal itu ‘diperkenankan’, bebas tetapi taat.
Semboyan Torang Samua Basudara, Torang Samua Ciptaan Tuhan sangat relevan dengan tugas dan panggilan orang percaya di dunia ini sebagai sebuah penerapan kasih yang mendarat dalam kehidupan sehari-hari di mana hidup di negara yang sangat majemuk ini. Di perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke-73 tahun, kita diingatkan sebagai warga jemaat bahwa kita adalah merupakan bagian dari warga bangsa Indonesia. Kemerdekaan direbut dengan mengorbankan nyawa oleh para pejuang kemerdekaan yang bahu membahu tanpa memandang bulu baik suku dan agama, hanya dengan satu tekad! Indonesia INDONESIA MERDEKA!. Semangat yang muncul karena turut merasakan penderitaan dari sesama warga bangsa yang terjajah, melahirkan rasa dan rasda persaudaraan diantara mereka yang dipersatukan dalam kesengsaraan dan mau peduli kepada semua. Sebagaimana Yesus yang sudah lebih dahulu menderita dan mati untuk semua umat manusia. Dalam semangat cinta kasih diantara sesama manusia yang tidak hanya mencakup mereka yang seiman dengan kita mereka yang sesuku dengan kita tapi mereka yang adalah ciptaan Tuhan yang juga dikasihi Tuhan. Marilah kita mende-monstrasikan dan mempromosikan kebenaran Firman Tuhan tentang tanggungjawab iman dan tanggungjawab sosial kema-nusiaan adalah bagaimana kita dapat mencintai dan menga-sihi semua warga bangsa negara kesatuan RI. Torang Samua Basudara, Torang Samua Ciptaan Tuhan, ungkapan yang sangat sarat makna teologis yang bukan hanya menjadi se-buah jargon tetapi kita praktekkan dalam kehidupan kese-harian kita.
Selamat merayakan Kemerdekaan RI ke 73 Tahun. Tuhan memberkati Indonesia. Merdeka…. merdeka… merdeka…! Amin.