TEMA BULANAN :“Persembahan Yang Menghidupkan”
TEMA MINGGUAN :“Beritakan Injil Kepada Seluruh Mahkluk”
Bahan Alkitab : Markus 16:9-18
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Di era post modern ini ketika informasi dan komunikasi semakin canggih, lancar dan transparan maka tidak saja peristiwa di dalam negeri menjadi berita yang menghias layar televisi, surat kabar dan internet, tetapi juga peristiwae di luar negeri menjadi berita dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi materi pemberi-taan berbagai peristiwa ditampilkan sehingga siapapun yang menyaksikan maupun membaca berita itu dipastikan dapat me-ngetahui berbagai peristiwa yang sudah sedang dan sementara terjadi di belahan bumi yang dihuni oleh segala makhluk ini. Kondisi itupun semakin diketahui secara transparan ketika manusia hidup di era “keterbukaan” sekarang ini disebabkan batas antar negara tidak lagi menjadi tembok pemisah karena kemajuan sarana trasportasi yang menyertai informasi komu-nikasi yang dalam realita terus melalang buana sampai ke pelosok medan kehidupan segala makhluk, di dalamnya ada insan manusia ciptaan TUHAN yang mulia dengan berbagai pergumulan dan persoalan hidup yang dihadapinya.
Kondisi ini mendorong gereja yang hadir di tengah dunia ini untuk bangkit dalam semangat mengobarkan Kabar Baik atau Injil Tuhan, sehingga diharapkan insan manusia dapat mengatasi dan terlepas dari kondisi yang “buruk” bahkan berbagai peluang hidup dapat diraih. Dengan demikian panggilan bagi gereja untuk; “Memberitakan Injil Kepada Segala Makhluk” menjadi penting, berarti dan mendesak di era kemajuan informasi, komunikasi dan transportasi sekarang ini, sehingga setiap komunikasi yang tercipta dapat berisi berita tentang Injil Tuhan kepada makhluk, sebagai bagian dari persembahan yang menghidupkan, sebagaimana tema bulan April dan Mei. Bukan hanya manusia tapi kepada segala makhluk termasuk alam dan makhluk hidup lainnya di udara, darat dan laut; di dalamnya ada pesan moril, supaya tidak menggunakan bom ikan, pukat harimau perusakan terumbuh karang sebagai tempat pengem-bangbiakan ikan, Pengunaan Pestisida kimia yang dapat merusak stabilitas flora dan fauna, pencemaran air Laut, air tanah, polusi udara. Setidaknya ada tindakan bijak untuk menerapkan sistem pertanian, peternakan yang akrab ling-kungan. Pengelolahan sampah organik menjadi media pupuk, sampah plastik menjadi media tanam dan menjadikan berkat bagi semua makhluk hidup.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kata Yunani “ευαγγελιον” (Euanggelion) yang diterjemahkan dengan “Injil” berarti “Kabar Baik” Perkataan Yesus dalam ayat 15 adalah perintah ”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk….” ini dilatarbelakangi oleh pernyataan awal ayat 9 “Setelah Yesus bangkit…” Ada berbagai keper-cayaan mengenai kehidupan setelah mati di kalangan masya-rakat umum dan cendekiawan di zaman Alkitab. Orang Ibrani kuno menolak, baik penyembahan Baal orang Kanaan, yang dalam per ibadahannya mengenal peringatan tahunan akan matinya dan bangkitnya ilah, maupun kepercayaan Yunani mengenai jiwa’ yang kekal. Tetapi, pengertian kebangkitan menurut PB hanya mempunyai sekadar beberapa petunjuk saja dalam PL. Gagasan tentang keadaan tidak berpengharapan yang tidak jelas di syeol (Mazmur 88:2-4) mulai secara ber-angsur-angsur mendapatkan bentuk yang lebih kaya mengenai kehidupan sesudah kematian. Ayub 19:25-27 bergumul mencari suatu pandangan yang cocok dengan perasaan Ibrani bahwa tubuh manusia yang adalah bagian dari ciptaan Allah itu sesungguhnya ‘sangat baik’ (Kejadian 1:31). Dengan demikian, ada janji kebangkitan bagi Israel selaku bangsa (Yesaya 26:19). orang-orang setia dari Yahweh, yang telah menderita akan bangkit sebagai ganjaran yang tepat (Dan 12:2). Dan di masa hidup Yesus pandangan orang-orang Farisi juga demikian (tidak demikian pandangan orang Saduki) dan juga pandangan Yesus sendiri (Markus 12:18-27).
Tokoh seorang perempuan percaya, sekaligus misionaris pertama tentang kebangkitan Yesus yakni Maria Magdalena (ayat 9b) ia adalah pemimpin sekelompok perempuan kaya yang membantu Yesus dalam pelayanan-Nya berkeliling band (band Lukas 8:2,3 dari padanya Yesus pernah mengusir 7 setan, dalam bahasa Ibrani artinya ‘musuh atau lawan’. Masih ada yang tidak percaya akan penyampaian Maria Magdalena tentang kebangkitan Yesus yakni mereka yang selalu mengiringi Yesus, yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis, kemudian dua orang yang berjalan keluar kota Yerusalem yaitu Emaus dan terakhir sebelas murid-Nya yang sedang makan pagi di tepi pantai danau Tiberias. Rangkaian penampakan Yesus yang ditanggapi dengan ketidak percayaan adalah karena per-bedaan persepsi tentang model Mesias yang mereka nantikan. Murid-murid menantikan Mesias yang memiliki kekuasaan politis yang mampu mengenyahkan musuh-musuh Isreal secara politis, dan membangun suatu negara yang damai dan makmur. Presepsi ini membuat mereka tidak siap menerima fakta bahwa Yesus Kristus, Sang Mesias harus menderita dan mati. Sebaliknya konsep Mesias menurut Yesus harus menderita (Markus 8:34). Model ke-Mesias-an inilah yang tidak dimengerti oleh murid-murid. Yesus mencela kedegilan hati mereka, mata hati mereka menjadi buta terhadap penampakan Yesus yang sudah bangkit sebagaimana yang telah diberitahukan, baik oleh Maria Magdalena maupun oleh kedua orang muda yang berjalan ke Emaus. Dengan alasan itu sehingga ada penegasan bahwa yang percaya akan Injil tentang karya Yesus yang mati namun bangkit kembali, dan dibaptis akan diselamatkan. Namun sebaliknya yang tidak percaya akan dihukum. Yesus memperlihatkan bahwa timbulnya kepercayaan atas Injil atau kabar baik yang nantinya diberitakan oleh murid-murid-Nya akan ditopang oleh bukti-bukti yang jelas. Bukti-bukti itu ditandai dengan kuasa Yesus (dalam nama-Ku) sehingga orang-orang percaya dapat mengusir setan yang membelenggu manusia, memegang ular yang adalah sumber dosa namun tidak celaka, minum racun sekalipun namun tidak mati, yang sakit disembuhkan. Ini adalah spirit bagi murid-murid Yesus untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk.
Mengapa Markus secara spesifik menulis “Beritakanlah Injil kepada segala makhluk” hal tersebut menunjuk pada budaya dan persepsi yang berlaku pada masa itu. Sebagaimana kita ketahui Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi dan Injil Markus ditulis untuk orang Romawi (non Yahudi). Orang Yahudi menganggap bangsanya sendiri sebagai bangsa pilihan, dan apabila mereka mengatakan “sesama manusia” mereka mengartikannya secara sempit hanya sebatas “sesama Yahudi” saja. Dapat juga dipahami latar belakang penulisan istilah adalah bahwa Tuhan Yesus Kristus telah memberikan suatu amanat untuk mendirikan kerajaan-Nya di antara semua manusia, baik Yahudi maupun non Yahudi dengan jalan memberitakan Injil-Nya yakni kabar baik tentang perdamaian dengan Allah melalui seorang pengantara yaitu Tuhan Yesus Kristus. Mereka harus memberitakan Injil yang sebelumnya terbatas hanya pada domba-domba yang hilang dari umat Israel, dan mereka dilarang menyimpang ke jalan bangsa lain. Sekarang amanat kepada mereka diperluas dan mereka diberikan wewenang untuk pergi ke seluruh penjuru dunia. Ke semua bagian dunia untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk, baik itu kepada orang Yahudi dan non Yahudi, tentang berita keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus.
Makna dan Implikasi Firman
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus (Efesus 1:3-14) yang oleh Roh-Nya yang kudus telah memberkati, memilih, mengutus dan menyertai Gereja-Nya menjadi alat saksi yang hidup. Gereja bukanlah gereja bilamana tidak melaksanakan perintah Yesus sebagai Kepala (Efesus4:15) untuk memberitakan Injil (Matius 28:19-20; Markus 16:15) Teologi penulis kitab Markus ingin meretas pola eksklusivisme Yudaisme, bahwa keselamatan hanya bagi orang Yahudi yang lain tidak, pemikiran seperti ini jelas tidak akan membantu pencapaian misi pemberitaan Injil.Perintah…” Beritakanlah Injil kepada segala makhluk” meniadakan batasan objek penginjilan kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Demikian GMIM berkomitmen untuk merealisasikan amanat agung Tuhan Yesus Kristus sebagaimana dalam Tata Dasar Bab 1 pasal 1 Tata Gereja GMIM 2016; Gereja Masehi Injili di Minahsa disingkat GMIM adalah persekutuan orang-orang Minahasa dan suku-suku lain serta ras-ras lain, yang ada di tanah Minahasa dan di luar tanah Minahasa, yang percaya kepada Yesus Kristus untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar Tuhan Allah dan menjadi berkat bagi orang banyak di mana pun dan kapanpun.
Menarik untuk diperhatikan adalah bahwa kabar sukacita bukan saja ditujukan kepada semua manusia tetapi juga kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Pertanyaan yang timbul adalah bagai-mana mereka mengalami Injil? Harus kita akui bahwa eksploitasi lingkungan secara tidak bertanggungjawab, pembakaran hutan, pembuangan limbah beracun, dsb, menunjukan bahwa berita injil itu belum dihayati dengan baik. Akibatnya berita Injil semakin samar terdengar. Keadaan ini harus mendorong Gereja untuk makin giat memberitakan Injil.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Memahami Perikop bacaan kita Markus 16:9-18 apakah yang dimaksud dengan pergilah keseluruh dunia beritakan-lah kepada segala makhluk?
- Bagaimana tindakan konkrit gereja, memberitakan Injil dalam dunia di bidang politik, sosial, budaya, ekonomi dan alam lingkungan?.
NAS PEMBIMBING : 2 Timotius 4:2
POKOK – POKOK DOA :
- Bersyukur kepada Tuhan yang mempercayakan gereja melaksanakan tugas panggilan Yesus Kristus untuk mem-beritakan Injil.
- Semua Pelayanan gereja untuk tekun dan setia mem-beritakan Injil.
- Pemimpin-pemimpin bangsa agar berupaya mesejahtera-kan masyarakat sehingga terlepas dari kemiskinan, sakit penyakit termasuk penyakit sosial dalam masyarakat.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Nyanyian Masuk: NNBT No.7 Mari Puji Tuhan Yesus
Nas Pembimbing: KJ No 426 Kita Harus Membawa Berita
Doa Pengakuan Dosa : KJ No 25 Ya Allahku, Dicahya-Mu
Berita Anugerah: KJ No 38 Tlah Ku Temukan Dasar Kuat
Pembacaan Alkitab: NNBT No. 12 Diamlah
Persembahan: NKB No 133 Syukur Pada-Mu Ya Allah
Nyanyian Penutup: NNBT No 21 Pergilah Kamu
ATRIBUT :
Warna dasar putih dengan lambang bunga bakung dan salib berwarna kuning.