TEMA BULANAN : “Penderitaan Kristiani Dalam Solidaritas Dengan Sesama Anak Bangsa”
TEMA MINGGUAN : “Penghiburan Di tengah Penderitaan”
Bahan Alkitab: 2 Korintus 1:3-11
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Penderitaan adalah suatu kondisi atau situasi yang menyakitkan dan mengganggu, yang kita alami dalam hidup ini, seperti: sakit, gagal dalam usaha atau kerja, belum berhasil dalam studi, kecewa dalam hidup, rumah tangga, pelayanan, dlsb.
Penderitaan dapat disebabkan oleh karena perbuatan orang lain terhadap kita, atau perbuatan diri kita sendiri yang tidak bertanggung jawab dan juga ada penderitaan yang di isinkan Tuhan, untuk kita alami. Bagi orang percaya, penderitaan dipandang sebagai bagian dari siklus kehidupan, sebab selama manusia masih bernafas serta menikmati kehidupannya, adalah hal yang mustahil jika dia tidak bertemu dengan penderitaan. Penderitaan berkaitan dengan menghibur.
Menghibur dalam bahasa Yunani ‘Paraklesis’, mempunyai arti berdiri di sisi seseorang, sambil mendorong orang tersebut supaya tetap bersemangat, jangan berputus asa, serta menolong dia dalam menghadapi kesukaran. Peran menghibur ini, secara sempurna dilakukan Allah dalam Yesus Kristus, dengan menghadirkan Roh Kudus dalam persekutuan hidup orang percaya, supaya anak-anak Nya dapat saling menghibur dalam penderitaan atau keseng saraan.
Tuhan Allah mengizinkan penderitaan/kesengsaraan menimpa kita, bukan saja supaya kita beroleh penghiburan sejati dari Dia, tetapi juga supaya kita sanggup menghibur mereka yang sedang bergumul dalam penderitaan. Selain itu, supaya kita lebih dekat kepada Tuhan. Jadi penderitaan atau kesengsaraan, bagi orang percaya tidak dapat dihindari. Ketika kita bergumul secara jasmani maupun rohani, kita harus selalu ingat bahwa itu bukan sesuatu yang buruk, tetapi itu juga adalah sesuatu yang indah, yang pada akhirnya akan membentuk iman percaya kita kepada Tuhan. Bahkan itu menjadi peluang untuk menikmati kasih karunia Allah.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Rasul Paulus mengawali suratnya dengan sapaan salam. Ucapan salam itu kemudian diikuti dengan permohonan doa serta ucapan syukur kepada Allah, yang telah menghibur Paulus. Saat Paulus menuliskan surat ini, ia sementara diperhadapkan dengan bahaya keputusasaan menghadapi fitnahan dan ketidak setiaan dari kelompok ‘rasul’ palsu yang menyusup ke dalam jemaat Korintus untuk kepentingan diri mereka sendiri. Untuk kepentingan ini, mereka selalu mengangkat pokok yang yang meragukan kerasulan Paulus. Hal ini nampak dalam ungkapan-ungkapan Paulus, yang menunjukkan betapa berat dan sulit penderitaan atau sengsara yang di alami dalam hidup dan pelayanan. Tetapi dalam menghadapi berbagai penderitaan itu, termasuk ancaman kematian, Paulus justru memuji Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, yang berbelas kasihan, sehingga mereka dihibur dan dikuatkan.
Kesadaran rasul Paulus tentang makna penderitaan dan sengsara Tuhan Yesus, memotivasi dia untuk berharap penuh kepada Tuhan Allah dan percaya bahwa kekuatan dari sorga, yaitu Allah dalam Tuhan Yesus Kristus menjadi sumber penghiburan yang sejati baginya. Dia mengimani bahwa penderitaan yang dialami adalah bagian dari pengiringannya kepada Yesus.
Paulus mengajak jemaat untuk sabar menderita, teguh dalam iman dan tetap berpengharapan, karena memahami bahwa penderitaan atau sengsara yang mereka alami adalah bagian dari cinta kasih yang mereka terima dari Allah, untuk menghibur, menyelamatkan serta memberi mereka peng harapan. Hal-hal ini ditulis Paulus kepada jemaat Korintus, supaya jemaat mengerti bahwa penderitaan yang dialami, telah memberi kekuatan baru serta pengharapan iman, yang membuat dia tetap ada dalam doa dan ucapan syukur atas segala sokongan jemaat dalam kepelayanannya. Tetapi yang terutama adalah karena penghiburan Allah yang memampu kan dia sanggup menghibur sesama saudara seiman bahkan memberi keteladanan kepada jemaat untuk dapat meng hibur mereka yang menderita. Dan supaya kehidupan dalam doa serta ucapan syukur terus mewarnai kehidupan jemaat.
Makna dan Implikasi Firman
Penderitaan sering menyakitkan, membuat putus asa, menghilangkan harapan, juga membuat orang menjauh dari persekutuan.Tetapi seberat apapun penderitaan itu, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari belas kasihan Tuhan. Penderitaan atau kesengsaraan boleh saja mendera kehidupan kita, tetapi pemeliharaan, perlindungan dan penghiburan dari Tuhan Allah tidak pernah berhenti mendampingi hidup kita. Itu sebabnya, walau menderita, Paulus terus mengucap syukur kepada Tuhan Allah, serta menjadikan dirinya alat dalam tangan Tuhan untuk dapat menghibur orang lain yang dalam penderitaan.
Dalam realitas kehidupan manusia, secara khusus kehidupan Kristen, kita dapati bahwa orang Kristen yang rajin beribadah, taat, beriman, bahkan aktif dalam pelayanan, kadang-kadang mengalami penderitaan yang lebih berat dari orang yang tidak mengenal Allah dan orang fasik.
Firman Tuhan menunjukkan bahwa dengan penderitaan, kesetiaan anak-anak Tuhan atau orang percaya diuji, termasuk dalam kehidupan bergereja. Jadi kalau kecewa dalam pelayanan, orang percaya jangan cepat-cepat tinggalkan gereja yang telah membesarkannya. Kecewa dalam keluarga, jangan membuat orang bergereja mengambil keputusan yang akhirnya membawa pergumulan baru. Gagal dalam studi, pekerjaan, dlsb, bukan menjadi alasan bagi orang beriman untuk putus asa, karena pengharapan iman ialah dibalik kegagalan ada sukses yang tertunda. Berusaha keras dalam pinta kepada Tuhan, membuat kita mendapatkan solusi untuk menggapai yang lebih baik dan dalam berbagai penderitaan yang kita alami, diyakini ada kekuatan Allah yang tak tertandingi.
Sebagai orang Kristen, hidup kita tidak terlepas dari kesulitan dan penderitaan. Tingkat penderitaan setiap orang berbeda-beda, tetapi penghiburan dan kekuatan dari sorga terus menjadi bagian orang percaya. Penderitaan juga bagian dari kasih karunia Allah, yang diberikan kepada kita, dengan tujuan untuk memurnikan iman kita, untuk memperkaya pengenalan kita akan Allah, supaya kita menjadi saluran berkat bagi sesama.
Penderitaan mengajar kita untuk lebih mempercayakan hidup kepada Allah dan tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri atau kekuatan/kuasa lain di luar Tuhan seperti opo-opo, kesombongan, dlsb. Penderitaan/kesengsaraan dapat kita alami dalam persekutuan, baik di tengah keluarga, jemaat serta masyarakat. Orang percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus, akan saling menghibur bila ada dalam berbagai penderitaan, itulah gaya hidup orang beriman supaya sama-sama merasakan kasih serta pemeliharaan Tuhan yang berlimpah berkat.
PERTANYAAN DISKUSI
- .Bagaimana Paulus memaknai pelayanannya di tengah penderitaan ?
- Apa perbedaan penderitaan Kristus dengan penderitaan kita ?
- Bagaimana gereja memaknai penderitaan Kristus di zaman sekarang ?
NAS PEMBIMBING: Mazmur 43:1
POKOK-POKOK DOA
- Supaya jemaat memiliki kehidupan doa yang benar dan tahu bersyukur kepada Tuhan .
- Jemaat tetap mengandalkan Tuhan, bukan diri sendiri atau kekuatan-kekuatan lain di luar Tuhan, ketika menghadapi penderitaan.
- Supaya jemaat rendah hati serta tulus dalam memberi penghiburan, satu terhadap yang lain.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU SENGSARA V
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan :NNBT No. 13 “Ya Allah Bapa, Ya Yesus Tuhan”
Nyanyian masuk/Ses Nas Pemb :NNBT No. 9 ‘Ku Akan Selalu Bersyukur‘
Pengakuan Dosa : NNBT No. 8 “Banyak Orang Suka Di Ampuni”
Sesudah Berita Anugerah Allah : KJ No.40 “Ajaib Benar Anugerah”
Sesudah Ajakan Mengikut Yesus: KJ No.375 “Saya Mau Ikut Yesus”
Persembahan : NNBT no 15 ‘Hai Seluruh Umat Tuhan’
Nyanyian Penutup :NNBT No 27 ‘Ya Tuhan, Engkaulah’
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar ungu dengan simbol XP (Khi-Rho), cawan pengucapan, salib dan mahkota duri.