MTPJ 22 – 28 November 2015

0
3590

TEMA BULANAN: “Solidaritas Dalam Pengabdian Untuk Kebenaran”
TEMA MINGGUAN: “Bertindak Benar Membawa Berkat”
Bahan Alkitab : 1 Samuel 26:23-24; Matius 13:36-43

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Di zaman sekarang ini sering terjadi berbagai tindakan anarkis (kekerasan), radikalisme yang mengakibatkan keka-cauan dan penderitaan. Tindakan-tindakan tersebut pada dasarnya disebabkan oleh kesalahpahaman yang terjadi di antara sesama manusia, yang pada akhirnya mengarah pada tindakan-tindakan brutal. Selain itu, ada juga tindakan keke-rasan yang terjadi di tengah masyarakat disebabkan kesen-jangan sosial yang telalu menyolok antara yang kaya dan yang miskin.

Perbedaan-perbedaan status di tengah jemaat dan masyarakat sering juga menjadi penyebab terjadinya tindakan anarkis. Selain itu, isu-isu di sekitar tentang agama, suku, ras, budaya, ekonomi terlebih politik, sering menjadi akar perma-salahan. Politik selalu menjadi momok yang krusial dalam menciptakan ketegangan di tengah masyarakat. Kepentingan pribadi ataupun kelompok menjadi faktor terjadinya gesekan-gesekan di tengah masyarakat, yang pada akhirnya mencip-takan konflik yang memicu terjadinya tindakan anarkis. 1 Samuel 26:23-24, berisi gambaran tentang tindakan dari Daud dalam menghadapi permusuhannya dengan raja Saul. Daud ditampilkan sebagai sosok yang mampu menguasai emosinya, juga mampu meredam konflik antara dirinya dengan Saul. Sehingga tindakannya bukan kekerasan tapi perdamaian. Tindakan Daud inilah yang diharapkan dimiliki oleh orang percaya dalam menghadapi berbagai konflik di tengah-tengah jemaat dan masyarat di zaman ini

Matius 13:36-43, Tuhan Yesus mengingatkan lewat perumpamaan tentang realitas hidup manusia yang selalu akan diperhadapkan dengan orang-orang yang berbuat jahat. Tetapi Tuhan Yesus juga mengajarkan tentang orang-orang yang berbuat benar, pada akhirnya akan bercahaya. Tindakan yang benar selalu menghasilkan hal yang baik, yang pada akhirnya menjadi berkat bagi semua orang. Konsep hidup membawa berkat sebenarnya adalah hasil dari tindakan orang percaya yang mampu mengatasi berbagai masalah atau konflik di tengah-tengah kehidupannya. Hidup membawa berkat harus dimengerti sebagai buah dari penyelesaian dari suatu masalah.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

1Samuel 26:23-24 ; Matius 13:36-43

Kisah tentang Saul dan Daud adalah sebuah kisah yang sangat terkenal, dimana Allah sendiri yang memilih kedua Raja Israel ini. Sekalipun Daud telah diurapi oleh Nabi Samuel dan Saul telah ditolak Allah namun secara de facto (fakta) Daud belum bisa duduk di singgasana sebagai raja. Sebaliknya Daud dikejar dan diburu oleh Saul selama tujuh tahun, akhirnya ia memilih tinggal di pengasingan (Hebron), dalam kurun waktu tersebut Daud mendapatkan dua kesem-patan emas untuk menyingkirkan Saul. Sekalipun Daud menerima bisikan orang-orang dekatnya untuk membunuh Saul (band.1 Samuel: 24:2,11; 26:8) namun hal itu tidak dilakukannya karena ia sangat menghormati Saul sebagai orang yang diurapi Allah. Tindakan Daud tersebut meru-pakan gambaran tentang orang yang bertindak benar, tujuh tahun adalah waktu yang cukup panjang untuk mendapatkan apa yang dijanjikan padanya.

          Pengendalian diri merupakan kunci yang dipegang  Daud dalam menyikapi persoalan hidupnya, ini menjadi komitmennya untuk tidak menyakiti orang yang diurapi Tuhan karena akan melepaskannya dari segala kesusahan di masa yang akan datang (ayat 24). Menurut Matius 7:12 “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”. Sepertinya apa yang dilakukan Daud merupakan inti dari aturan yang berlaku di zamannya.

 Perikop tentang “Perumpamaan lalang di antara gandum,” (Matius 13:24-30), menjelaskan bahwa ada musuh (iblis) yang sengaja menaburkan benih lalang (ayat 26) untuk mengganggu pertumbuhan bahkan sebisanya mematikan benih gandum. Mencabut atau mengeluarkan lalang dari antara gandum sebelum panen adalah tindakan yang benar tapi belum tentu tepat sebab bisa mematikan gandum (ikut tercabut) band. Matius 13:29. Yesus menjelaskan bahwa lalang itu harus dipisahkan dari gandum tetapi harus menung-gu waktu yang tepat (akhir zaman).

          Lalang (orang jahat) dan gandum (pengikut Tuhan) akan tumbuh bersama, hal ini menimbulkan gesekan, konflik di antara kedua pihak namun Yesus menegaskan bahwa pada suatu saat lalang itu akan dicabut atau dibersihkan oleh malaikat-Nya untuk dimusnahkan dengan cara dibakar. Orang jahat akan masuk ke dalam dapur api (Neraka) dan orang percaya/pengikut Tuhan masuk dalam Kerajaan Bapa (Sorga).

Makna dan Implikasi Firman

Dunia ini adalah ladang yang diciptakan Allah, namun iblis selalu merusak rancangan Allah dengan menggoda manusia sehingga jatuh ke dalam dosa. Walaupun demikian Allah tetap memelihara dunia ciptaan-Nya dan tidak menciptakan dunia lain. Iblis berkuasa namun bukan maha kuasa, Allahlah yang Maha Kuasa. Yesus sebagai “Anak Manusia” berkuasa untuk mengalahkan Iblis baik pada pencobaan di padang gurun dan selanjutnya pada akhir zaman. Orang percaya akan mendapat berkat keselamatan dan orang jahat akan dihukum masuk neraka.

          Tugas orang percaya adalah terus bertindak dengan benar dan tepat sesuai dengan kehendak Tuhan dan pasti akan mendapatkan janji atau berkat Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama manusia. Orang benar tidak diberi otoritas untuk menyingkirkan atau memusnahkan orang jahat, itu adalah tugas Tuhan dengan kata lain orang percaya tidak boleh mengambil porsi Allah, pembalasan adalah hak-Ku demikianlah firman Tuhan (band. Ibrani 10:30)

Gereja yang adalah persekutuan orang percaya seha-rusnya mempelopori segala tindakan yang mengatasi, menye-lesaikan segala konflik; baik di tengah jemaat maupun di tengah masyarakat.

Gereja harus bekerja sama dengan pemerintah dalam menyikapi berbagai bentuk konflik, dengan cara menolak tindakan yang bersifat kekerasan, radikalisme yang mengarah pada perpecahan keutuhan jemaat, masyarakat bahkan bangsa dan Negara kita.

Gereja dalam hal ini orang percaya, harus menjadi terang dan garam dunia (Matius 5:13-16), untuk selalu menjadi duta Kristus yang membawa perdamaian bagi semua pihak di tengah berbagai konflik yang melanda dunia ini. Dengan demikian hidup membawa berkat bukan hanya slogan semata, tapi benar-benar menjadi suatu tindakan atau gaya hidup orang percaya.

PERTANYAAN DISKUSI

  • Apa makna “bertindak benar membawa berkat” menurut kedua pembacaan di atas?
  • Apa tanggapan saudara dengan sikap Daud yang tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan?
  • Apa langkah-langkah konkrit (nyata) yang perlu diambil oleh gereja dalam menghadapi tantangan dari kalangan orang percaya sendiri dan orang jahat yang menghambat dan menganiaya umat Tuhan?

NAS PEMBIMBING: Galatia 6:9-10

POKOK-POKOK DOA:

  • Semangat membangun bangsa dan negara.
  • Pemerintah yang bersih dari kepentingan pribadi dan kelompok
  • Orang percaya yang mengalami penganiayaan serta kesulitan secara khusus di daerah konflik.
  • Konsistensi gereja untuk memperjuangkan keadilan bagi mereka yang tertindas. 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN HARI MINGGU BENTUK IV

NYANYIAN YANG DIUSULKAN

Nyanyian Masuk: NNBT. No. 42 Mentari Pagi T’lah Bersinar Terang

Ses Nas Pembimbing: NKB No 211:1,3 Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu

Pengakuan Dosa: NNBT No.32 Dunia S’makin Berkabut

Berita Pengampunan: KJ. No.40 Ajaib Benar Anugerah

Sesudah Khotbah: NKB No. 126 Tuhan Memanggilmu

Persembahan: KJ No. 450  Hidup Kita Yang Benar

Nyanyian Penutup: NNBT No 43. Pujilah Allah Semesta Alam

ATRIBUT :

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.