TEMA BULANAN : “Keadilan Allah”
TEMA MINGGUAN : “Hukuman Yang Berkeadilan ”
Bahan Alkitab : 1 Raja-raja 3 : 16 – 28; Efesus 5 : 8 – 11
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Keadilan adalah wujud nyata dari kasih setia Tuhan bagi ciptaan-Nya. Dalam kehidupan nyata umat, kadang sulit menerima tindakan keadilan yang sesungguhnya. Tidak heran jika dikatakan orang bahwa hukuman dunia keadilan dapat saja diperjualbelikan. Misalnya orang dimenangkan dalam sebuah perkara hukum dipengadilan, bahkan karena dia dipihak benar tetapi ada rekayasa hukum dimana yang benar disalahkan dan yang tidak benar/salah dibenarkan. Itulah sebabnya ada orang pencari kebenaran yang pesimis untuk mendapatkan apa yang pada hakekatnya adalah benar. Tetapi yang namanya hikmat Allah pasti menghadirkan keputusan yang adil.
Di dunia yang makin modern orang pesimis dengan kebenaran yang sesungguhnya. Keadaan seperti ini sering membuat orang memandang hidup adalah sesuatu kebetulan, menjadi apatis dengan kesuksesan dan masa bodoh untuk berjuang mendapatkan kemenangan. Maka terjadilah, orang hidup dengan cara berspekulasi. Untuk itu perlu proses pemahaman tentang hukum yang sebenar-benarnya yang pada akhirnya membuahkan keadilan dan kebenaran. Hal ini harus dibarengi dengan upaya pemahaman tentang firman yang sesungguhnya. Sehingga umat kembali pada kepercayaan yang hakiki, yakni pada Tuhan yang menyelamatkan.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab(Exegese)
Bagian Alkitab ini adalah kisah yang paling menarik di zaman Raja Salomo yang diberi hikmat Allah berdasarkan permintaanya. Salomo dalam kemegahannya merupakan tohok penting dalam sejarah karena dialah raja terakhir dari kerajaan Israel Raya.
Hikmat dan kebijaksanaan yang dimilikinya adalah pemberian Allah bagi sang raja yang setia dan taat bahkan yang sungguh-sungguh peduli pada rakyat yang mengalami persoalan yang pelik. Kesanggupan yang luar biasa yang dimilikinya untuk menjalankan pemerintahan dengan menempatkan hukum dan keadilan membuat orang takjub. Cuplikan cerita dari dua orang perempuan yang menuntut keadilan dari raja Salomo dengan memperebutkan seorang anak adalah bukti kearifan Salomo yang memperoleh hikmat dari Tuhan berdasarkan janji-Nya (1 Raja-Raja 3:7). Salomo sadar bahwa memimpin bangsa yang besar selalu diperhadapkan dengan berbagai konflik yang perlu diselesaikan. Maka takut akan Tuhan merupakan pilihan yang harus selalu menjadi perinsip dan sikap yang tidak boleh diabaikan dalam upaya menegakkan hukum dan keadilan.
Bagi orang Israel hikmat adalah kemampuan untuk memahami pikiran dan maksud manusia agar dapat melihat keadilan Allah yang sedang diwujudkan. Jadi sikap Salomo yang berdasarkan pada hikmat Allah dan bagian dari kelengkapan diri sebagai raja yang harus berhadpan dengan rakyat yang diayomoinya. Karena untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, maka dibutuhkan aturan-aturan yang mengikat. Akant tetapi peraturan belumlah cukup tanap disertai hikmat Allah. Salomo adalah figure pemeritnah yang mengedepankan hukum yang berkeadilan. Perilaku seperti inilah yang perlu dijadikan teladan bagi semua pemimpin tidak terkecuali pemimpin Gereja.
Paulus dalam Efesus 5 : 8 -11 memberi pemahaman tentang konsekwensi sebagai anak-anak terang yang telah keluar dari kegelapan dank arena itu berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenara. Suatu refleksi tentang pelaksanaan amatan bagi para penurut-penurut Allah yang wajib melaksanakan hukum kasih sebagaimana tindakan Kristus yang mendahului perbuatan manusia.
Demikian pula dipahami sebagai anak-anak terang yang sudah diselamatkan berkewajiban menaggalkan rupa-rupa kecemaran dan keserakahan sebagai orang-orang yang telah dikuduskan (Efesus 5:3) sekaligus menghindari bentuk-bentuk perilaku yang tidak bermoral supaya tidak sesat dan tidak menyesatkan orang. Sebab dalam hikmat Allah segala yang baik diberlakukan agar kebenaran dan keadilan tetap dimiliki sebagai berkat Tuhan.
Makna dan Implikasi Firman
Tingkah laku umat Tuhan dimasa lampau menjadi pembelajaran bagi Gereja dimasa kini. Bahwa konsekwensi bagi orang percaya adalah taat sepenuhnya kepada Tuhan sebagai pemilik kehidupan ini.
Salomo sebagai raja dan sebagai pemimpin yang luar biasa di masa itu. Ia diberikan kecerdasan hikmat dan kemampuan dari Tuhan untuk menyelenggarakan pemerintahan, karena ia takut akan Tuhan. sehingga ia boleh menegakkakn kebenaran dan keadilan serta memperoleh kesuksesan sebagai seorang pemimpin.
Permintaanya kepada Tuhan agar dapat menimbang perkara orang banyak dibuktikan dengan keseriusannya menyelesaikan masalah bangsanya. Salomo dikagumi semua bangsa karena kesanggupanya melampaui raja-raja sebelum dan sesudahnya. Ini adalah merupakan perwujudan kasi Tuhan kepada Salomo (1Raja-Raja 3:12).
Kepemimpinan yang arif dan bijaksana mendatangkan keadilan dan kebenaran. Hal ini hanya dapat terjadi bila dilandasi pada kasih yang tidak berpihak.
Sekalipun Salomo merupakan sosok penting dalam sejarah melalui keberhasilannya namun ada gambaran yang lebih besar dari figure salomo sebagai tokoh Perjanjian Lama, ia melambangkan Kristus yang akan datang memerintah dimuka bumi kelak. Salomo menjadi lambang Kristus yang memerintah di “masa yang telah genap, yakni apabila Kristus kelak memerintah dalam negeri Yerusalem yang baru yang turun dari Allah yang di sorga” (Yesaya 11:9).
Kesadaran umat dewasa ini tentang hukum yang berkeadilan ternyata sangatlah terbatas dan lemah disebabkan :
- 1.Masih banyak pemimpin yang lebih suka sewenang-wenang dalam perilakunya.
- 2.Bahkan dewasa ini masyarakat dipertontonkan dengan berbagai perilaku penyimpangan korupsi yang luar bisa dan sering sulit diselesaikan (kasus Hambalang, Century dll).
- 3.Berbagai bentuk kekerasan oleh organisasi kemasyarakatan. Terjadi pembiaran oleh pemerintah bahkan aparat terkesan enggan untuk menindakinya.
Maka figure Salomo adalah pilihan tepat sebagai seorang pemimpin dan penguasa yang arif, takut akan Tuhan, sebagai anak terang yang bertindak menyelamatkan umat dengan kebenaran dan keadilan.
PERTANYAAN DISKUSI
- 1.Salomo dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana. Tindakan apa saja yang telah dilakukannya menurut teks?
- 2.Apakah yang menyebakan orang percaya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran dan keadilan ?
- 3.Apa pendapat saudara dengan tindakan-tindakan penyimpangan yang dilakukan oleh pemimpin Gereja ?
NAS PEMBIMBING : Amsal 4 : 18
POKOK-POKOK DOA
– Mendoakan para pemimpin bangsa yang melakukan tindakan kesewenang-wenangan terhadap masyarakat.
– Mendoakan agar para pemimpin Gereja dan masyarakat agar menjadi pemimpin yang mengedepankan kebenaran dan keadilan dan bertindak membela yang lemah dan terpinggirkan.
– Mendoakan pelaksanaan pemilihan pemimpin GMIM ditaraf sinode.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK VI
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
– Persiapan : NNBT No. 3
– Sesudah Doa Pembukaan : NNBT No. 3
– Pengakuan Dosa : NNBT No.10
– Berita Anugerah : NNBT No.9
– Sesudah Baca Firman : KJ No. 53
– Persembahan : NNBT No. 20
– Nyanyian Penutup : NNBT No. 43
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN :
Warna dasar hijau dengan symbol salib dan perahu di atas gelombang.