MTPJ 24 – 30 Desember 2017 Minggu Adven 4

0
2447

TEMA BULANAN : “Berkarya dalam Penantian”
TEMA MINGGUAN : “Tuhan Melawat Umat-Nya”
Bacaan Alkitab : Matius 1:1-17
ALASAN PEMILIHAN TEMA

Penantian yang lama bila tidak disertai kesabaran, akan cepat membuat kita bosan dan hilang harapan. Karena itu  kesabaran merupakan jalan terbaik untuk dapat bertemu dengan orang yang kita harapkan. Dalam penantian ini selain sabar perlu juga ketekunan (taat dan setia) dengan  hati yang gembira. Kita menantikan Dia, Raja di atas segala raja yang akan datang menebus dan menyelamatkan manusia dan dunia. Di masa pe-nantian pada Minggu Adven ke-4 ini, Tema: “Tuhan Melawat Umat-Nya” hendak menunjukkan pada kita bahwa Messias yang dinantikan sungguh memiliki darah/garis keturunan (daftar silsilah) Raja Daud sehingga Yesus disebut juga anak Daud. Raja Daud dikenal oleh umat Yahudi sebagai figur pemimpin yang sukses membawa  bangsa Isarel dihormati oleh bangsa-bangsa lain. Garis keturunan sangat penting untuk mengetahui asal usul seseorang supaya diakui haknya sebagai anggota keluarga atau bangsa. “Tuhan Melawat Umat-Nya”, hal ini berarti bahwa Ia penuh cinta kasih mau menjumpai umat manusia supaya mengakuinya sebagai Raja yang berkuasa menyelamatkan.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Orang Yahudi sangat concern (penuh perhatian) pada  silsilah untuk menentukan hak kewarganegaraan dan hak sebagai umat Tuhan (lihat juga  Kejadian 5, 10 dan 11:27; 25). Inilah maksud dituliskan silsilah Yesus Kristus, bahwa Ia memiliki hak sebagai keturunan dan warga negara Yahudi (umat Allah).

Daftar silsilah Yesus Kristus selain ditulis dalam Injil Matius,  juga ada  dalam Injil Lukas 3:23-38. Kalau dalam Injil Lukas daftar silsilah Yesus lebih menekankan pada segi keturunan berdasarkan biologis dan diperuntukkan pada orang bukan Yahudi sedangkan injil Matius menekankan keturunan ber-dasarkan politis atau kerajaan dan ditujukan pada orang Yahudi.  Oleh karena itu ayat 1 dituliskan: “Inilah silsilah Yesus Kristus anak, Daud, anak Abraham. Daud dikenal sebagai raja yang mempersatukan dan mengangkat kehormatan Israel dihadapan bangsa-bagsa lain. Demikian juga Abraham dikenal sebagai bapa segala orang beriman atau bapak dari suatu bangsa yang besar dan dalam Kejadian 23:6, disapa sebagai raja agung. Janji tentang berkat diberikan kepada Abraham dan keturunannya, sedangkan tentang kekuasaan diberikan kepada Daud serta keturunannya. Kepada Abraham telah dijanjikan bahwa Kristus akan lahir dari keturunannya (Kejadian 12:3; 22:18),  begitu juga kepada Daud (2 Semuel 7:12; Mazmur 89:4,5).

Penekanan pada segi kerajaan dibuktikan dengan pasal 1:16 “…Yesus  yang disebut Kristus”. Kristus terjemahan (bahasa Yunani) dari kata Messias (bahasa Ibrani), artinya Raja atau yang diurapi  sebagaimana nubuat dalam Perjanjian Lama. Ia disebut Messias Sang Raja (Daniel 9:25), yang diurapi Allah (Mazmur 2:2), bahwa seorang raja dari bangsa Israel yakni dari keturunan Daud akan menjadi Messias atau raja (Yesaya 11:1; Yeremia 33:17; Mikha 5:1)

Dalam daftar silsilah ini dipaparkan bahwa Yesus Kristus lahir dari leluhur yang mempunyai saudara laki-laki lebih muda seperti, Abraham, Yakub, Yehuda, Daud, untuk menunjukkan bahwa Kristus bukan lahir dari anak sulung bapa leluhurnya tetapi dari kehendak Allah. Disini nyata bahwa Allah mening-gikan orang-orang yang rendah dan memberi kemuliaan pada orang yang tidak mulia.

Yehuda dan saudara-saudaranya (putra-putra Yakub), sekalipun bukan merupakan bapak leluhur Kristus tetapi disebut juga sebagai bapak-bapak leluhur gereja (Kisah Para Rasul 7:8). Hal ini dimaksudkan untuk memberi semangat kepada kedua-belas suku di perantauan bahwa mereka mempunyai hak dalam Kristus karena memiliki hubungan dengan Dia seperti halnya  dengan  Yehuda.

Dalam daftar silsilah ini dituliskan nama raja-raja yang baik dan jahat (ayat 7,8). Rehabeam yang jahat memperanakkan Abia yang jahat; Abia yang jahat memperanakkan Asa yang baik; Asa yang baik memperanakkan Yosafat yang baik; Yosafat yang baik memperanakkan Yoram yang jahat. Ternyata secara biologis maupun politis keturunan Yesus tidak semuanya baik dan  hanya Dia-lah Kristus yang terbaik.

Hal  menarik  dalam silsilah ini dituliskan  nama perem-puan asing (ayat 3,5 dan 6) yakni; Tamar orang Kanaan (Kejadian 38) yang berkedok sebagai perempuan sundal; Rahab dari Yerikho, Kanaan yang menyembunyikan dua orang pe-ngintai Israel (Yosua 2:1-7) di kenal sebagai perempuan sundal, Rut (wanita Moab; Kanaan. Rut 1:4), Bethzeba (isteri Uria orang Het, ibu Salomo. 2 Semuel 11,12). Dikalangan orang Yahudi ada empat perempuan yang disebut dengan hormat sebagai “ibu bangsa Israel”, yakni Sara, Ribka, Rahel dan Lea, namun Matius tidak menuliskannya. Pencantuman nama perempuan asing dimaksud untuk memperlihatkan bahwa Tuhan Allah melibatkan bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam rencana kese-lamatan yang universal (tidak partikularis). Dalam Yesus Kristus tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (Roma 3:29, 9:24; 10:12; 1 Korintus 1:24). Dengan maksud tersebut di atas maka sejajar dengan amanat agung “… jadikanlah semua bangsa murid-Ku…” (Matius 28:19). Perem-puan terakhir dituliskan nama Maria (ayat 16, ibu Yesus) yang melahirkan dan mengasuh-Nya bersama Yusuf sampai dewasa. Yesus Kristus menjadi sentral dimana seluruh keturunan bertemu (ayat 16). Dialah yang didambakan, dinantikan sebagai Mesias yang datang melawat umat-Nya.

Makna dan Implikasi Firman

Manusia diciptakan Tuhan Allah (Kejadian 1) amat baik, namun jatuh dalam dosa. Manusia dipanggil dan dipilih  menjadi kawan sekerja Allah untuk menyelamatkan manusia dan dunia ciptaan-Nya. Dalam melaksanakan tugas panggilan itu ada yang sukses secara politis karena menjadi pemimpin/raja yang taat pada Tuhan namun yang lainnya  gagal karena menyakiti hati Tuhan. Kegagalan itulah yang membuat umat pilihan-Nya itu dihukum Allah dalam kurun waktu yang lama sebagai cara Allah mendidik dan mengajar mereka. Pengajaran nabi-nabi (yang baik) kepada umat Israel dalam bentuk ancaman dan damai sejahtera belum cukup membuat umat mereka sungguh-sunggguh taat dan setia kepada-Nya. Tuhan memakai bangsa lain (Mesir, Babilonia, Persia dan Roma) menjajah sebagai bentuk hukuman bagi umat pilihan-Nya itu.

Yesus Kristus (yang diurapi) lama dinantikan sebagaimana nubuatan para nabi dalam Perjanjian Lama datang melawat umat-Nya. Ia terlahir dari keturunan bapa leluhur yang gagal dan sukses, malahan perempuan asing turut serta dalam sejarah kelahiran dan penyelamatan Allah.  Tuhan memberi peran kepada yang tua maupun  muda untuk turut serta dalam sejarah keselamatan-Nya.

 Karya keselamatan-Nya berlaku bagi semua lapisan masyarakat: Laki-laki, perempuan, mulia, hina, kaya, miskin, Yahudi, orang asing. Karya selamat Tuhan Allah yang universal tanpa batas suku, agama, ras dan golongan. Tuhan melawat umat-Nya dibuktikan dengan tindakan nyata seperti: membe-baskan orang tawanan, mencelikkan yang buta, menyembuhkan yang sakit, mengusir roh jahat, menderita, dan mati untuk  menebus dosa manusia.

Pada  minggu Adven 4 ini kita mendapati sabda Tuhan bahwa kesabaran menantikan keselamatan Tuhan sebagai tanda ketaatan dan pengharapan pada janji-Nya.  Keselamatan Tuhan menembus sekat diskriminasi agama, suku, ras, budaya dan antar golongan. Oleh karena sikap yang bijak menantikan Dia antara lain: Kasih yang tulus kepada siapa saja, mengakui dan menerima kesetaraan peran laki-laki dan perempuan untuk mendidik dan mengasuh anak-anak, menantikan kelahiran-Nya dengan sukacita iman. Kita bersukacita sebab Dia-lah Raja yang berkuasa menyelamatkan manusia dan ciptaan lainnya. 

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:       

  1. Dalam silsilah Yesus Kristus ada leluhur yang taat kepada Tuhan dan tidak. Apa maksud Injil Matius menuliskan leluhur tersebut ?
  2. Bagaimana peran perempuan dalam karya selamat Tuhan Allah bagi manusia dan dunia ?
  3. Bagaimana perilaku yang baik sebagai warga gereja dan masyarakat menerima lawatan Tuhan? 

NAS PEMBIMBING: Lukas 1:68 

POKOK-POKOK DOA:

  • Melakukan tindakan kasih yang tulus dan murni
  • Menjadi mitra Allah dalam kerja setiap hari
  • Saling mengakui dan menerima perbedaan: gender, agama, suku, budaya dan bangsa.
  • Menantikan lawatan-Nya dengan sukacita iman. 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU ADVEN 4 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN :

Nyanyian Persiapan:KJ.No 76 Kau Yang Lama Dinantikan

Ses Nas Pembimbing:  KJ No. 85 Kusongsong Bagaimana

Ses Hukum Tuhan: KJ No 87. Gapuramu Lapangkanlah

Ses Peng Dosa: NKB No.13. O, Allahku Jenguklah Diriku

Ses Berita Anugerah Allah: NKB No. 22. Walau Dosamu Merah

Persembahan: KJ No. 288 Mari Puji Raja Sorga

Penutup. NKB No.194. Kau Tetap Tuhanku Yesus

ATRIBUT:

Warna dasar biru muda dengan simbol empat buah lilin berwarna ungu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here