TEMA BULANAN: “Penginjilan, Pendidikan dan Pengucapan Syukur Sebagai
Sarana Kesaksian Gereja”
TEMA MINGGUAN: “Berbuah Sampai Masa Tua”
Bahan Alkitab : Mazmur 92 : 6 – 16
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Bagaimana mewujudkan Visi Pelayanan GMIM sebagai Gereja yang kudus, am dan rasuli? Apakah hanya dengan beragam ibadah yang dibuat ataukah dengan setumpuk program yang terkesan sudah tumpang tindih? Ataukah Gema Penginjilan yang harus terus digelorakan dan ketajaman Pendidikan yang sudah harus dipertegas lagi? Di tengah-tengah tantangan zaman ini, sejujurnya gereja harus semakin giat meningkatkan kualitas hidup beriman. Kualitas hidup warga gereja yang baik akan menghasilkan orang-orang yang mampu hidup kudus, menolak dosa, hidup adil dan penuh kasih, pekerja keras dan tidak masa bodoh serta peduli terhadap keberlangsungan hidup ciptaan Tuhan lainnya. Hal ini sangat sesuai dengan misi Pelayanan GMIM yang pertama yaitu “Meningkatkan Spiritual Beriman Warga Gereja.” Kehidupan rohani yang baik pasti karena Injil ditanamkan sejak dini baik di rumah maupun di sekolah.
Tema minggu ini: “Berbuah sampai Masa Tua” memberi pesan kepada kita sebagai warga gereja untuk menjadi berkat melalui buah kehidupan yang kita hasilkan.
Kehadiran semua warga gereja diharapkan memberi pengaruh-pengaruh positif dalam kehidupan. Baik yang masih muda ataupun yang sudah tua terpanggil untuk memiliki kualitas hidup yang baik, bermutu/bernilai sehingga bermanfaat bagi orang lain demi kemuliaan Tuhan.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Mazmur dalam bahasa Ibrani ”tehilim” yang berarti puji-pujian dan bahasa Yunani ”psalmoi” yang berarti nyanyian yang diiringi musik gesek atau petik. Kitab Mazmur berisi kum-pulan dari seratus lima puluh nyanyian, doa dan syair yang berbeda. Di bawah kepemimpinan Daud, ibadah yang dilakukan di Bait Suci menjadi semakin semarak dan dilengkapi dengan pagelaran musik melalui peran suku Lewi. Bahkan dalam kepemimpinan Salomo, dalam bait Allah yang pertama ada 200.000 peniup seruling dan 200.000 penyanyi berjubah putih yang dilatih untuk meluhurkan Allah dalam Ibadah (band. 2 Tawarikh 5). Psallo (menyanyi) merupakan aktivitas umat sebagai pemujaan kepada Allah dan hal-hal besar yang telah dilakukan-Nya. Pemazmur mengungkapkan berbagai perasaan atau sua-sana hati yang dialami ketika berhadapan dengan masalah, pergumulan, tekanan hidup, keraguan, keputusasaan, amarah, ketidaksetiaan, dukacita tetapi juga sukacita, kesetiaan, pengha-rapan, ketenangan dan kegembiraan atas pertolongan Tuhan Allah.
Mazmur 92 merupakan sebuah nyanyian ucapan syukur dalam perayaan Sabat. Sabat yang berarti hari perhentian kerja yang sangat penting bagi umat Israel. Sabat juga merupakan hari kesukaan untuk pergi ke Bait Allah.
Mazmur 92:6-16 dikelompokkan dalam jenis doa ucapan syukur perseorangan. Memuji dan menyembah Allah dalam ibadah merupakan kegiatan manusia yang menyenangkan hati Allah (band. Mazmur 147:1). Ayat 6-12, pemazmur sangat bersyukur karena pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang besar sehing-ga ia boleh terbebaskan dari berbagai tekanan atau penindasan. Puji-pujian ini dibawakan oleh seorang yang sangat kagum dan takjub dengan perbuatan Allah. Oleh karena itu sangat nyata motifnya adalah ucapan syukur atas kebaikan Tuhan Allah. Pemazmur juga menceritakan tentang keadilan Tuhan yang menghukum orang fasik. Semua kesejahteraan yang mereka rasakan hanyalah sementara dan akhirnya akan dipunahkan untuk selama-lamanya. Orang bodoh, mungkin lebih baik diterjemahkan “dungu” yang tidak memiliki pengertian dan “orang bebal” sebutan lain untuk orang fasik yang tidak memiliki : hikmat, iman kepada Allah dan kasih kepada sesama (band. Mazmur 10:10-13), tidak akan mengetahui dan mengerti ran-cangan/perbuatan Allah. Tetapi Tuhan di tempat yang tinggi untuk selama-lamanya, semua musuh-Nya akan dibinasakan dan orang yang melakukan kejahatan akan dicerai-beraikan.
Pemazmur begitu memuja Allah yang memberinya kekuatan. Tuhan meninggikan tanduknya seperti tanduk banteng (ayat 11). Tanduk adalah lambang kekuatan dan kekuasaan, tanduk banteng ditakuti karena kekuatannya (band. Mazmur 22:13). Tuhan juga menuangkan minyak di atas kepalanya sebagai symbol pengurapan kepada orang yang dikehendaki-Nya sehingga dia berani berhadapan dengan para lawannya (ayat 12)
Selanjutnya dalam ayat 13-16 digambarkan tentang keberadaan orang benar yang akan bertunas seperti “pohon korma” dan “pohon aras” yang tumbuh subur di Libanon. Pohon korma atau sejenis palem yang banyak di tanam di Timur Tengah dan Afrika Utara. Keistimewaan dari pohon ini, ia tidak pernah berhenti berbuah, tumbuh di oasis (mata air di padang gurun), memiliki akar yang sangat dalam, tumbuh tegak lurus, tumbuh bergerombol, berbuah di musim panas, buahnya manis dan sebagai tempat berteduh. Sedangkan pohon aras (cemara) adalah jenis pohon yang besar, digunakan untuk bangunan istana dan Bait Allah. Kayunya tahan lama (tidak mudah lapuk) dan berbau harum. Tingginya lebih dari 30 meter. Sangat terkenal karena ukuran dan kualitasnya (band. Yesaya 2:13). Pohon-pohon di pelataran Kenisah (Bait Tuhan) melambangkan kehidupan yang diberikan kepada orang benar (ayat 14). Keamanan dan kebahagiaan orang benar akan menjelaskan belas kasih dan kesetiaan Tuhan.
Pemazmur mau menggambarkan tentang orang benar harus bertunas seperti pohon korma, tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon. Artinya orang benar harus kuat menghadapi berbagi tantangan bahkan penghambatan (memiliki akar yang kuat), kokoh (kuat) di tengah berbagai persoalan hidup (tidak mudah lapuk). Makin tua, makin kuat, terus bertumbuh (ber-kualitas), berbuah dan menyegarkan lingkungan di mana dia berada. Sampai masa tua terus menjadi berkat bagi banyak orang dan memberitakan kebenaran tentang Tuhan yang kuat sebagai gunung batu yang memberikan perlindungan dan benar karena “tidak ada kecurangan pada-Nya”.
Makna dan Implikasi Firman
- Belajar dari Pemazmur, kita diajak untuk selalu bersyukur atas kebaikan Tuhan dalam hidup. Kekaguman dan rasa syukur ini terungkap dari umat yang benar-benar percaya dan memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan.
- Karya keselamatan-Nya membuat pemazmur dapat melihat perbedaan nasib antara orang benar dan orang fasik. Orang-orang fasik mengalami kemakmuran yang singkat karena mereka dilenyapkan oleh Allah tetapi orang benar akan mendapat kekuatan dan pemeliharaan untuk memberitakan tentang kebaikan dan keadilan Tuhan.
- Nyanyian ini berisi pengajaran tentang siapa Allah dan merupakan ajakan untuk hidup benar di hadapan-Nya. Hidup orang benar akan nampak dalam karakter yang nyata melalui perbuatannya, seperti: setia, jujur, adil, tidak meram-pas hak orang lain, tidak meremehkan dan merendahkan orang lain. Selain itu juga orang benar tetap berdiri kuat sekalipun banyak tantangan dan pergumulan.
- Pohon Korma dan Aras menggambarkan tentang kualitas (peran) orang benar dalam kehidupan. Orang benar berakar, bertumbuh dan terus berbuah sampai masa tuanya. Penderitaan, tantangan dan hambatan merupakan proses menuju kedewasaan dan kematangan hidup serta menjadi berkat bagi banyak orang.
PERTANYAAN DISKUSI
- Apakah pengertian saudara tentang “berbuah sampai masa tua” menurut Mazmur 92:6-16 ?
- Menurut penilaian saudara, sudah sejauh mana gereja menjadi seperti pohon korma dan pohon aras di tengah-tengah melaksanakan tugas bersekutu, bersaksi dan melayani.
- Hal-hal apa yang menghalangi orang hidup dalam kebenaran dan bagaimana jalan keluarnya!
POKOK-POKOK DOA :
- Bagi gereja dalam upaya untuk berakar, bertumbuh dan berbuah untuk kemuliaan Tuhan.
- Bagi gereja dalam upaya memberitakan kebaikan dan kekuasaan Tuhan di tengah-tengah berbagai tantangan dan hambatan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan : NNBT. No. 5 Sorak-sorailah
Ses Doa Pembukaan : NNBT No. 4 Naikkan Doa Pada Allah
Ses Pengakuan dan Pengampunan: NNBT No. 31 Dalam Dunia Penuh Kemelut
Ses Pembacaan Alkitab : KJ No. 49 Firman Allah Jayalah
Persembahan: NKB No. 197 Besarlah Untungku
Nyanyian Penutup: NNBT No. 34 Tuhanlah Perlindunganku
ATRIBUT :
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.