TEMA BULANAN : “Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Gereja”
TEMA MINGGUAN : “Sinergitas Dalam Kepelayanan”
Bacaan Alkitab : Kolose 4:7-18
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Setiap lembaga atau organisasi belumlah eksis jika tidak menghasilkan kebaikan atau kemajuan bagi anggotanya atau orang lain, dan tidak melewati tantangan sebagai ujian. Jadi walaupun lembaga itu telah cukup lama tidak menjadi ukuran kedewasaan dan kesuksesan; melainkan seberapa banyak kemajuan, keberhasilan serta dapat menyelesaikan masalah dalam melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung-jawabnya.
GMIM sebagai lembaga gereja harus eksis melayani baik secara eksternal dan internal maka perlu “Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Gereja”, karena mengantisipasi masalah atau tantangan yang lebih kompleks (mis: ilmu dan teknologi, individualistis, materialistis, terlebih lagi semakin ekstrim paham dan ajaran yang menentang dan menyesatkan).
Gereja Masehi Injili di Minahasa pada tanggal 30 September 2017, akan merayakan HUT ber-Sinode ke-83; usia yang sarat pengalaman dan masalah yang dapat menjadi pembelajaran. Perayaan ini adalah momentum untuk membarui dan memperkuat komitmen gereja yang Injili, yang terus memperlengkapi setiap warga jemaat agar mampu menye-lesaikan masalah dan tantangan yang dihadapi.
Memperhatikan pelayanan GMIM yang luas dan majemuk, maka GMIM harus mengikutsertakan seluruh komponen dan potensi jemaat, yang dilandasi perilaku yang saling menerima, menyokong, mendoakan, menasehati, memelihara relasi persahabatan, menyapa dan memberkati menurut kehendak Allah. Karena itu tema minggu ini adalah “Sinergitas Dalam Kepelayanan”.
PEMBAHASAN TEMATISPEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kolose 4 : 7 – 18 Rasul Paulus menyampaikan salam dari penjara di Roma pada waktu ia ditahan walaupun tidak bersalah. Surat ini ditujukan kepada jemaat di Kolose dan sekitarnya (sekitar tahun 60-61M). Rasul Paulus menyampaikan salam kepada kawan/teman sepelayanan yang memberi hidupnya untuk melayani dalam kebersamaan satu dengan yang lain. Kepada jemaat Paulus meminta agar menerima teman-teman pelayanan sebagai utusan Tuhan dan mengajak untuk mengetahui bahwa mereka tidak sendiri dalam pekerjaan pelayanan. Jemaat diminta berperan aktif menyampaikan kebenaran Firman Tuhan bahwa Yesus Kristus menyelamatkan manusia dengan sempurna.
Ayat 7 – 9 : Rasul Paulus menyebut Tikhikus dan Onesimus sebagai saudara, kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan. Paulus percaya kapasitas mereka dan memberi rekomendasi untuk memberikan penjelasan/jawaban atas pertanyaan mengenai hal ikhwal yang dialami ketika iman orang percaya kepada Yesus Kristus menghadapi ajaran palsu yang menyesatkan. Kehadiran mereka memberi penguatan dan saling menghiburkan.
Ayat 10, 11 : Rasul Paulus menyampaikan salam dari ketiga teman sekerja, Aristarkhus yang ada bersama dia di penjara dan Markus kemenakan Barnabas yang sudah dikenal, akan berkunjung ke Kolose serta Yesus yang dinamai Yustus, mereka adalah orang Yahudi yang bersunat. Jemaat Kolose dinasehati supaya jangan sembarang menerima orang yang tidak dikenal dalam menyampaikan berita Injil kepada mereka. Namun terimalah mereka yang benar – benar telah terbukti berjuang untuk jemaat dalam menghadapi ajaran palsu dan menyesatkan. Bagi Paulus mereka telah menjadi penghibur baginya tetapi Paulus memandang lebih perlu datang ke Kolose.
Ayat 12 -14 : Paulus menyampaikan salam dari ketiga teman yang tidak bersunat karena bukan dari orang Yahudi mendukung pekerjaan penginjilan dengan peran sebagai berikut: Epafras berjuang bergumul dalam doa yang sungguh, ia memiliki iman yang dewasa, ia yakin kuasa Ilahi melalui doa untuk jemaat agar tetap berdiri teguh menjadi dewasa dalam segala hal yang dikehendaki Tuhan, dan bukan kehendak manusia juga bukan untuk dirinya sendiri. Epafras mendoakan jemaat Kolose, Laodikia dan Heirapolis. Lukas sebagai tabib untuk merawat jemaat yang sakit. Demas akan melayani jemaat Tesalonika (Bdk. 2 Timotius 4 : 10). Rupanya Paulus menyam-paikan bahwa ada juga jemaat – jemaat lain yang memerlukan pelayan dan keadaannya sama dengan jemaat di Kolose.
Ayat 15 – 16 : Rasul Paulus menyampaikan salam kepada jemaat yang berdekatan dengan Kolose, karena setelah surat ini dibacakan dalam satu ibadah diusahakan disalin dan diteruskan kepada jemaat di Laodikia dan surat yang dikirim kepada jemaat di Laodikia dibacakan juga kepada jemaat di Kolose. Juga ada salam untuk Nimfa yang disebutnya jemaat rumah karena ada ibadah di rumahnya yang di hadiri oleh jemaat lain. Dengan demikian ada jaringan pelayanan di antara jemaat-jemaat yang saling terkait untuk menciptakan pelayanan dan pemahaman bersama memelihara iman jemaat.
Ayat 17 : Paulus menasehati Arkipus sebagai teman seper-juangan dan pemimpin di Kolose, supaya melaksanakan tugas sepenuhnya, berarti harus penuh perhatian, tenaga dan waktu serta pikiran dan tidak menjadi tawar hati saat pergumulan karena akan menjadi teladan oleh jemaat yang dipimpinnya.
Ayat 18 : salam akhir dari Paulus untuk kamu sekalian menunjukkan bahwa walaupun ia dibelenggu tetapi semangat untuk menyampaikan berita injil melalui tulisan berupa nasehat dan anjuran serta penghiburan kepada semua yang telah memberi diri dalam pelayanan. Ada kasih karunia Tuhan kepada semua orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang sempurna.
Makna dan Implikasi Firman
- Paham dan ajaran palsu mengajarkan penyelamatan Yesus Kristus masih perlu ditambahkan, seperti usaha intelektual manusia dan mediasi lain misalnya sunat atau baptisan selam sebagai syarat keselamatan. Menghadapi hal demikian maka Gereja harus bersikap tegas sesuai Firman Tuhan, yaitu Yesus Kristus adalah Tuhan Juruselamat yang sempurna; dan inilah yang menjadi inti pemberitaan dan dasar iman orang percaya.
- Bentuk dan model pelayanan di era post modern tidaklah harus sesuatu yang baru, tetapi yang sudah ada sejak jemaat mula-mula di zaman Rasul Paulus yang harus ditingkatkan sesuai perkembangan yaitu sinergisitas dalam pelayanan. Melaksanakan program pelayanan kemitraan seperti jejaring antar pelayan dan antar jemaat yang adalah tubuh Kristus.
- Kebersamaan kunci kekuatan orang Kristen. Betapa indahnya persekutuan umat Kristen dimana terjalin saling menye-mangati, menguatkan, menghibur, menasehati, mengingat-kan, menolong, menerima, menyokong, mendoakan, menyapa dan memberkati serta selalu memelihara relasi persahabatan dengan semua orang. Bertumbuh bersama melewati suka dan duka.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Jelaskan bagaimana model pelayanan Rasul Paulus dalam Kolose 4 : 7 – 18 berkaitan dengan sinergitas pelayanan?
- Bagaimanakah bentuk-bentuk sinergitas pelayanan yang perlu kita lakukan sekarang?
NAS PEMBIMBING: Kolose 2:1-4
POKOK – POKOK DOA :
- Pelayan khusus memiliki hati sebagai hamba.
- Tuntunan Tuhan bagi gereja agar bertumbuh dewasa dalam iman.
- Umat Tuhan saling menerima dan melayani.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Nyanyian Masuk: NNBT No.1 Pujilah Dia, Pujilah Dia
Ses Nas Pembimbing: NNBT No.24. KuasaMu Tuhan S’lalu Kurasakan
Pengakuan Dosa: NKB No.14 Jadilah Tuhan Kehendakmu
Berita Pengampunan: KJ. No 36 Dihapuskan Dosaku
Ses Khotbah: NNBT No.7 Mari puji Tuhan Yesus
Persembahan : NNBT No 15 Hai seluruh umat Tuhan
Penutup: Persaudaraan Yang Rukun.
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.