MTPJ 25 – 31 Mei 2014

0
1814

TEMA BULANAN : “Berdemokrasi dalam kemenangan Kristus”

TEMA MINGGUAN : “Kebangkitan Kristus menyatukan yang berbeda

Bahan Alkitab : Yohanes 20:24-29

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, politik, sosial, agama, dan lain sebagainya. Keberagamaan ini dapat di lihat sebagai suatu kekayaan yang sangat indah dan tak ternilai harganya. Namun dipihak lain kepelbagaian ini dapat menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, karena terdapat barbagai karakter dan kepentingan, baik pribadi golongan maupun kelompok dalam masyarakat.

Dalam banyak hal, kondisi seperti ini sering mengakibatkan terjadinya persaingan, gesekan, ketegangan dan pertengkaran tak terkecuali dalam kehidupan keagamaan yang memiliki berbagai perbedaan, dengan beragam potensi konflik, termasuk dalam kehidupan bergereja yang terdiri dari berbagai aliran merek gereja, corak teologi, dogma, aturan, cara beribadah, dan lain sebagainya. Demikianpun secara intern di tengah warga gereja dengan berbagai sifat, perilaku, keinginan dan gaya hidup mereka. Dengan berbagai fakta perbedaan dan potensi konflik, maka dipilihlah tema mingguan ini sebagai refleksi berita Injil, bahwa kebangkitan Kristus adalah untuk mempersatukan berbagai perbedaan yang mengakibatkan berbagai konflik.

 

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab(Exegese)

Berita kebangkitan Yesus sulit diterima, apalagi di percaya oleh semua orang, sekalipun orang yang dekat dengan Yesus. Inilah yang terjadi pada Tomas, salah satu murid Yesus. Walaupun Maria Magdalena (20:16) dan murid yang lain (20:19-22) telah menceritakan pertemuan mereka dengan Yesus, Tomas tetap tidak percaya, ia ingin bukti. (Ayat 24,25) ia berkata, sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya’. Tomas mempunyai pendapat dan pendirian yang berbeda dengan murid-murid yang lain. Ia menyatakan diri sebagai seorang yang berbeda dan tidak mudah menerima pendapat orang lain. Ia baru menjadi percaya setelah Yesus menemui mereka dengan damai sejahtera-Nya dan secara khusus mempersilahkan Tomas melihat tangan Yesus dan mencucukkan tangannya ke dalam lambung Yesus.

 

Perhatian Yesus terhadap murid-murid-Nya dan cara Yesus membuktikan fakta kebangkitan-Nya, menjadikan Tomas yang tadinya ragu menjadi percaya dan berkata “ya Tuhan ku dan Allah ku”. Tomas menjadi percaya bahwa Yesus sebagai Tuhan dan Allahnya. Pengakuan ini terjadi, selain karena telah melihat, tapi juga mengalami perlakuan kasih, penerimaan dan penghargaan Yesus atas dirinya. Selanjutnya Yesus berkata kepada Tomas “karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya, berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”.

 

Yesus memberi respon terhadap perubahan Tomas, bahwa menjadi percaya karena telah melihat Yesus. Namun demikian menurut Yesus, bahwa orang yang percaya pada-Nya tanpa melihat kehadiran Yesus secara fisik adalah orang yang berbahagia. Hal ini berarti bahwa orang melihat suatu keajaiban adalah baik, namun iman walaupun belum melihat adalah lebih baik. Jadi yang paling penting adalah memiliki iman walaupun tidak melihat mujizat-mujizat Yesus dan terutama kebangkitannya.

 

Makna dan Implikasi Firman

Sejak awal kekristenan hingga kini, berita tentang kebangkitan Yesus Kristus mendapat berbagai tanggapan bahkan penolakan. Baik dari luar maupun dari dalam kekristenan itu sendiri. Dari luar terdapat beberapa agama dan kepercayaan yang mengatakan bahwa orang Kristen adalah pembohong besar; karena menurut mereka, mana mungkin ada kebangkitan tubuh dari orang yang sudah mati. Perbedaan inilah yang banyak didialogkan dan diperdebatkan yang telah mengakibatkan berbagai gesekan.

 

Ada yang menghargai perbedaan itu, tapi ada yang memanfaatkan perbedaan itu sebagai landasan untuk saling merendahkan, menyalahkan, menjatuhkan satu sama lain.

 

Dari dalam kekristenan sendiri, selain terdapat berbagai denominasi gereja dengan berbagai teologinya, juga terdapat berbagai perbedaan sikap, karakter dan kepentingan di antara warga gereja. Akibatnya ada yang bersikap membenarkan diri dan menyalahkan orang lain. Hal ini sangat merugikan persekutuan, kesaksian dan pelayanan gereja di tengah masyarakat, bangsa dan negara.

 

Menghargai perbedaan dengan cara hadir, berdialog dan bekerja sama adalah jalan terbaik menjembatani berbagai perbedaan. Inilah yang dilakukan Yesus; Ia hadir bertemu dengan murid-murid-Nya, secara khusus dengan Tomas, berdialog dengannya, menyamakan persepsi dan mau bekerja sama dengan cara bersama-sama mengulurkan tangan. Yesus mengulurkan tangan disambut Tomas, dan meperkenankan Tomas “masuk” menyentuh tubuh-Nya, untuk menemukan suatu kebenaran.

 

Gereja perlu membangun dialog dengan berbagai pihak, termasuk dengan yang berbeda pendapat. Bukan hanya bersifat formal seremonial, tapi dialog dalam bentuk kerja sama untuk mengatasi berbagai persoalan kehidupan. Gereja adalah Tubuh Kristus dan Ia adalah Kepala Gereja. Dengan demikian, apa yang dilakukan tiap warga gereja men-cerminkan kehadiran Kristus dalam dunia ini. Oleh sebab itu tiap warga gereja, baik dalam keluarga, jemaat dan masyarakat perlu hidup dalam kasih, peduli, peka terhadap masalah dan kebutuhan orang lain. Supaya walaupun orang lain tidak melihat Yesus secara fisik, tapi mereka dapat melihat kehadiran-Nya melaui hidup orang Kristen dan dapat menjadi percaya kepada Kristus.

 

Hari Oikumene adalah perwujudan penghargaaan terhadap berbagai perbedaan sejarah, dogma, liturgi dan tata gereja, gereja-gereja di Indonesia. Oleh sebab itu, adalah hal yang menyimpang jika gereja-gereja saling menjatuhkan, me-nyalahkan dan mementingkan diri sendiri. Biarlah kita semua gereja-gereja dapat hidup rukun dan damai dalam semangat oikumenis, agar berkat Tuhan dapat diperintahkan-Nya dan boleh dirasakan serta dinikmati bersama. Amin.

 

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Bagaimana Yesus mempersatukan perbedaan antara Tomas dan murid-murid-Nya yang lain?
  2. Bagaimana cara kita mempersatukan berbagai perbedaan yang ada ditengah keluarga, jemaatdan masyarakat.

 

NAS PEMBIMBING :  Yohanes 17:11

POKOK-POKOK DOA

  1. Syukur untuk berbagai perbedaan di tengah bangsa dan hidup keagamaan.
  2. Permohonan kemampuan menerima, menghormati, menjaga dan melestarikan keragaman hidup.
  3. Berdoa untuk upaya-upaya dialog dan program nyata membangun bangsa dalam kepelbagaian.
  4. Bermohon kemampuan merefleksikan kebangkitan Kristus dalam hubungan dengan orang lain.

 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV

 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Persiapan :  NKB No.3 : 1

Pembukaan :  NNBT No.4 : 1

Pengakuan Dosa & Pengampunan  : KJ. No. 27:1,2

Ses Pembacaan Alkitab : NNBT No.13

Sesudah Khotbah   : Bekerja Bersama-sama.

Persembahan  : NKB No.133.

Penutup  : Persaudaraan Yang Rukun

 

ATRIBUT YANG DIGUNAKAN :

Warna dasar putih dengan simbol salib berwarna kuning dan setangkai bunga bakung yang sedang mekar