MTPJ 26 Januari – 1 Februari 2014

0
1607

Tema Mingguan: Bertumbuh dalam Doa

Tema Bulanan: Gereja Yang Terus Bertumbuh

Bahan Alkitab: 1 Tawarikh 4:9-10; Lukas 11:1-13

ALASAN PEMILIHAN TEMA
Pertumbuhan Gereja (GMIM) ditentukan oleh kerendahan hati untuk meminta kepada Tuhan supaya baik anggota jemaat maupun lembaga gereja meminta supaya berkat Tuhan hadir dalam kehidupan bergereja. Doa sering jatuh kepada kebiasaan (rutinisme) yaitu sesuai format yang biasa diucapkan, atau doa juga sering jauh dari kenyataan (abstrak) dan tidak menyentuh kehidupan aktual dan rihil dari kehidupan jemaat.

Perilaku Gereja dan anggota jemaat sering hidup dalam kerakusan (bukan meminta sesuai apa yang secukupnya); hidup orang Kristen sekalipun menyimpan dendam (tidak ada pengampunan); Gereja sering sudah puas dengan apa adanya (“comfort zone“, zona yang menyenangkan), kendati gereja harus bermisi, menghadirkan Injil dan keluar melebihi batas-batas kesenangan hidup bergereja. Doa Yabes antara lain meminta supaya dia atau Gereja mem-perluas daerah Kerajaan Allah. Perkelahian, permusuhan, korban doa lainnya seperti free sex yang mengakibatkan HIV/AIDS, bukan hanya didiskusikan tetapi juga harus menjadi bagian doa Gereja Tuhan.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
1 Tawarikh 4:9-10 membicarakan Yabes keturunan Yehuda. Yabes dijelaskan dalam perikop ini sebagai anak yang lebih dihormati/dimuliakan, biarpun nama Yabes artinya dia dilahirkan dengan kesakitan atau kesulitan. Satu hal yang penting untuk dikedepankan dalam pembacaan dua ayat ini adalah bahwa kelebihan kehormatan yang diberikan pada Yabes bukan karena kehebatannya tetapi karena hal yang sifatnya teologis (iman, bersandar pada Tuhan) yaitu dia berseru pada Tuhan. Bukan berseru kepada Baal, dewa-dewa untuk mendapatkan kekuatan. Ada beberapa kata kerja yang perlu diperhatikan yaitu TUHAN memberkati berlimpah-limpah, memperluas daerah, menyertaimelindungi dari malapetaka dan mengabulkan permintaan. Inilah isi doa Yabes yang membuat dia lebih dihormati, bahkan doa mengubah dia dari kesakitan dan kesulitan menjadi diberkati oleh Tuhan.

Dua ayat ini membuat ada seorang bernama Bruce Wilkonson menulis satu buku menjadi best seller (laku/laris), “Prayer of Jabez“. Pengarang itu mengatakan: “Saya menantang saudara untuk membuat doa Yabes berkat bagi kehidupan saudara. Untuk itu saya mendorong saudara untuk dengan teguh membuat garis besar rencana mulai hari ini dan di dalam 30 hari ke depan. Pada akhirnya, saudara akan memperhatikan bahwa adanya perubahan berarti dalam hidup saudara dan doa ini menjadi kebiasaan yang sungguh berharga di sepanjang hidup saudara.” Tentu harapan ini selalu dalam kerendahan hati dan meletakkan di bawah kuasa dan kasih setia Tuhan Allah. Tidak boleh memaksa Tuhan, tetapi tetap dengan kerendahan hati meminta pada Tuhan sesuai rancangan Tuhan.

Lukas 11:1-13 merupakan versi Injil Lukas tentang Doa Bapa Kami seperti yang tertulis dalam Matius 6:9-13. Kalau Matius 6:9-13, Doa Bapa Kami ditulis dalam konteks untuk meluruskan berdoa bukan dalam kemunafikan dilakukan di depan publik dan diucapkan bertele-tele tetapi dalam tempat tersembunyi (Mat.6:5-8), sedangkan dalam Injil Lukas 11 dijelaskan bagaimana murid-murid dengan kerendahan hati meminta supaya Tuhan Yesus mengajarkan mereka berdoa karena Yesus adalah pendoa sejati. Dalam injil Lukas ditekankan dalam permulaan doa, tentang kekudusan Nama Tuhan dan harapan kedatangan kerajaan Allah; selanjutnya tiga bentuk permintaan (seperti dalam Injil Matius) yaitu: 1) meminta makanan yang secukupnya, 2) ampunilah dosa seperti orang percaya mengampuni orang yang bersalah kepada orang percaya, dan 3) jangan membawa ke dalam pencobaan. Bagian akhir seperti yang tertulis dalam Injil Matius tidak lagi diucapkan dalam Lukas 11 ini. Selanjutnya implikasi dari Doa Bapa Kami dalam Injil Lukas adalah menunjuk kepada bantuan diakonia kepada seama (memberi roti biarpun si pemberi sudah tidur), ada komitmen untuk membantu; serta koparasi (perbandingan). Substansi (hakikat) dari contoh ini adalah prinsip yang harus melekat dari si pendoa/peminta kepada Tuhan yaitu Tuhan akan memberi yang meminta (“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu: carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Sama dengan yang tertulis dalam Mat.7:7).

Makna dan Implikasi Firman
Pada hakikatnya setiap orang punya kekurangan dan keterbatasan. Demikian juga kumpulan orang yang percaya termasuk Gereja Masehi Injili di Minahasa. Di sinilah pentingnya doa dan berdoa. Kekurangan dan kesakitan (Yabes) akan diubah menjadi lebih dihormati kalau kita meminta (berdoa) bukan kepada siapa-siapa tetapi kepada Tuhan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Berdoa supaya diberkati secara berlimpah-limpah, diperluas daerah pelayanan, penyertaan Tuhan, perlindungan dari kecelakaan dan Tuhan mengabulkan doa atau permintaan kita. Doa untuk memuliakan Tuhan, untuk meminta supaya kebutuhan makanan tersedia (untuk perut, otak, relasi, hikmat, spiritualitas dari komunitas GMIM); ada pengampunan yang memulihkan dan menguatkan satu dengan lainnya, serta supaya dihindarkan dari kehancuran (ayat 2-4) dan supaya Roh Kudus dicurahkan (ayat 13). Yang perlu direnungkan adalah apakah dendam dapat diganti dengan pengampunan (masalah UKIT dan masalah lain yang melanda hidup berjemaat)? Apakah perluasan daerah pelayanan dapat menjadi realisasi GMIM sebagai gereja yang missioner Artinya GMIM adalah perorangan yang bermisi baik dalam teritori pelayanan maupun melebihi teritorinya demi kemuliaan Kristus Yesus dan tanda kehadiran Kerajaan Allah di dunia ini.

Kesenjangan sosial di bidang ekonomi, pendidikan, peradaban perlu dijembatani dengan siap berkorban untuk membantu mereka yang berkekurangan dan itu perlu ditunjukkan dalam bentuk “action” yang dimulai dari anggota-anggota jemaat GMIM yang telah diberi lebih oleh Tuhan. Inilah salah satu tanda kelihatan dari pekerjaan Roh Kudus. Dengan GMIM berdoa seperti demikian yang diajarkan oleh dua perikop pembacaan ini maka GMIM sedang bertumbuh.


PERTANYAAN DISKUSI

  • Sebutkan isi permintaan doa Yabes dan doa Bapa Kami!
  • Bagaimana kita membahasakan dalam konteks/lingkungan kita isi doa Yabes dan doa Bapa Kami?

NAS PEMBIMBING: Matius 7:7

POKOK-POKOK DOA

  • Kerajinan dan keuletan kita supaya oleh kekuatan Roh Kudus setiap orang percaya (dalam GMIM) untuk berdoa setiap hari.
  • Pemenuhan kebutuhan jasmani (sandang, pangan, perumahan) khususnya mereka yang berkekurangan.
  • Saling mengampuni bagi mereka yang hidup dalam kebencian dan dendam.
  • Memohon Tuhan untuk menjauhkan dari kecelakaan, malapetaka termasuk berdoa supaya anggota jemaat menjauhkan diri dari perkelahian, permusuhan di antara anggota jemaat dan di antara anggota masyarakat.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Nyanyian Persiapan: KJ No.2
Ses. Nas Pembimbing: KJ No.455
Pengakuan Dosa: KJ No.27
Pengampunan: KJ No.38
Ses. Pemb. ALkitab: KJ No.54
Persembahan: KJ No.287b
Penutup: KJ No.408

ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here