TEMA BULANAN : “Karya Keselamatan Allah di Bumi Milik Tuhan”
TEMA MINGGUAN : “Panggilan Orang Percaya di Bumi Milik Tuhan”
BACAAN ALKITAB : Roma 14:13-23
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Orang Percaya hadir di bumi milik Tuhan hendaknya mampu mengembangkan potensi atau kemampuan diri, karena segala sesuatu yang diciptakan Tuhan mendatangkan berkat, dan kita mempunyai tugas yang mulia untuk mengelola dan memelihara milik Tuhan di bumi ciptaan-Nya.
Mengelola dan memelihara ciptaan Tuhan diperlukan inter-aksi yang baik antar sesama orang percaya, untuk mewujudkan kasih karunia yang ada dalam kehidupan, walaupun dalam berinteraksi selalu dijumpai berbagai perbedaan, dan jika dicermati dengan iman, hal ini bukanlah menjadi pemicu persoalan, melainkan suatu kekayaan yang mempersatukan tanpa harus saling menghakimi.
Inilah yang dimaksud sebagai upaya orang percaya untuk menghadirkan syaloom bagi sesama yang diwujudkan melalui bersekutu, bersaksi dan melayani, yang menjadi dasar untuk mengembangkan potensi diri dan akan menggiring orang percaya pada kehidupan dengan semangat untuk menjadi teladan bagi sesama, terutama generasi mendatang. Untuk itulah tema minggu ini “Panggilan Orang Percaya Di Bumi Milik Tuhan”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kota Roma adalah pusat Kekaisaran Romawi, yang dikenal sebagai kota yang didirikan di atas tujuh bukit. Banyak di antara penduduknya berasal dari Yunani atau daerah bagian Timur kekaisaran. Menurut Kisah Para Rasul 20:3, Paulus tinggal selama tiga bulan di Tanah Yunani dan dengan tenang ia menulis surat kepada jemaat di Roma. Surat ini ditulis sekitar tahun 56/57 di rumah Gayus (band. Roma 16:23).
Di tengah jemaat Roma terdapat dua kelompok yang bertolak belakang dalam hal tradisi yang dianut, seperti makan minum yang diatur dengan jelas dan tegas bagi orang Kristen Yahudi. Perbedaan di antara golongan tersebut mengakibatkan yang satu membenci dan menjadi penghambat bagi yang lain. Kebiasaan memberi label terhadap sesuatu yang layak dan yang tidak, telah membawa ketegangan di antara kedua golongan yang bertentangan dalam jemaat tersebut. Karena itu dalam perikop ini Paulus menjelaskan hal penting bagi jemaat terkait persekutuan yang saling memahami, sehingga tidak saling menghakimi satu sama lain, menghakimi (bahasa Yunani Κρίνωμεν= krinōmen).
Hal menghakimi sebenarnya bukan hanya ditujukan kepada golongan “lemah” namun juga kepada golongan “kuat” agar tidak saling menghakimi satu sama lain. Perkataan Paulus yang mengatakan “Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi”(ayat 13) merupakan nasihat yang ditujukan kepada Jemaat di Roma agar mereka tidak saling menghakimi, bahkan tidak menjadi batu sandungan diantara sesama hanya karena makanan atau minuman. Sebab bagi Paulus kehidupan dalam Kristus tidak ada sesuatu yang najis dalam diri sendiri, hanya bagi orang yang mengatakan najis, maka sesuatu itu menjadi najis bagi dirinya sendiri (ayat 14). Najis (bahasa Yunani. κοινὸν = koinon)menunjuk pada makanan yang diharamkan (lihat Imamat 11:3-8).
Sesuatu yang najis bagi orang Yahudi, dapat menghalangi seseorang untuk mendekati (beribadah) kepada Allah. Karena itu Paulus memberikan pengajaran sebagai dasar yang kokoh untuk kehidupan orang percaya bahwa “Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (ayat 17). Hal sama seperti yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Markus 7:15 “Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.”
Jadi, penting untuk diingat bahwa tidak ada lagi makanan atau minuman yang dapat menajiskan, bahkan menjauhkan kita dari Allah. Sebab manusia telah memperoleh karya keselamatan dalam Kristus, yaitu damai sejahtera yang nyata di antara semua ciptaan, dan hal itu jauh lebih penting dari pada soal makan dan minum (1Korintus 8:8 “Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan”).
Selanjutnya, dalam ayat 19 Paulus mengajak jemaat untuk mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan berguna untuk saling membangun dan menguatkan persekutuan umat Tuhan, dan dilanjutkan ayat 20 dengan seruan peringatan agar tidak merusakan pekerjaan Allah karena soal makanan, dengan kata lain makanan jangan menjadi batu sandungan dalam persekutuan jemaat.
Jadi dalam hal ini, Paulus bukan mengajarkan sebuah aturan baru, melainkan menekankan bahwa segala sesuatu harus dilakukan berdasarkan iman, dan diluar iman itu berdosa (ayat 23). Iman adalah Keyakinan (bahasa Yunani πίστιν = pistin, bahasa Inggris [the] faith). Menurut Paulus kebebasan makan minum tidak usah dipermasalahkan, biarlah kebebasan itu dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah. Namun penting diingat bahwa pernyataan ini tidak berarti bahwa setiap perbuatan orang Kristen adalah baik selama ia menganggapnya baik, pernyataan ini digunakan khusus untuk perkara yang sedang digumuli dalamjemaat Roma. Sebaliknya, orang-orang yang makan namun dalam keraguan, mereka sedang dihukum. Artinya makanan yang dibolehkan secara iman tidak boleh mendatangkan hukuman bagi dirinya sendiri. Seperti nasihat Paulus kepada Timotius: “Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa”. (1 Timotius 4:4-5)
Makna dan Implikasi Firman
- Orang percaya hadir untuk mewujudkan panggilannya dengan berlaku baik bukan menjadi penghalang (batu sandungan) bagi kemajuan hidup orang lain; dan dalam hal makan atau minum sebenarnya semua dapat dinikmati dengan ucapan syukur dan doa. Sebaliknya dalam hal seseorang tidak mengucap syukur dan tidak berdoa atas makanan dan minuman yang dinikmati, maka semuanya adalah najis.
- Gereja terpanggil untuk menjadi penyejuk di bumi ciptaan Tuhan. Karena itu bekerja dalam kebenaran dan menghadirkan damai sejahtera adalah tugas dan tanggungjawab orang percaya di bumi milik Tuhan.Itu wujud dari Kerajaan Allah dalam persekutuan orang percaya.
- Dalam rangka merayakan hari Tanpa Tembakau se-dunia (tanggal 31 Mei), jemaat diajak untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya tembakau (merokok), terutama mereka yang memanfaatkannya secara berlebihan, namun bagi mereka yang tidak memanfaatkan tembakau (tidak merokok), tidak semestinya menghakimi saudaranya, melainkan bersama-sama menolong mereka untuk sadar akan pentingnya kesehatan dan memanfaatkan uang (berkat Tuhan) dengan semestinya (band. Yesaya 55:2).
- Gereja hadir di tengah Bangsa Indonesia yang majemuk harus menjunjung tinggi semangat persatuan. Penghayatan Hari Lahir Pancasila dan Hari Anak se-dunia yang dirayakan setiap tanggal 1 Juni, memotivasi warga gereja untuk membangun semangat toleransi yang berdasarkan Pancasila, sekaligus menghadirkan sukacita dan damai sejahtera bagi anak-anak sebagai penerus gereja dan bangsa.
- Iman merupakan inti kehidupan orang percaya. Karena itu dalam keyakinan akan karya selamat Kristus, kita diajak untuk bertindak dan berkarya dalam dunia ini tanpa dibatasi oleh usia. Merayakan hari lanjut usia nasional, orang tua diajak untuk tetap hidup dalam keyakinan akan pemeliharaan Tuhan dimasa Sehingga semangat berkarya di bumi milik Tuhan tetap menjadi motivasi hidup orang percaya, termasuk mendoakan anak cucu agar tetap terpelihara dalam kasih Tuhan (Mazmur 92:13-16)
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang dipahami tentang panggilan orang percaya di Bumi Milik Tuhan menurut perikop Roma 14 : 13 – 23
- Bagaimana mewujudkan panggilan orang percaya di bumi milik Tuhan, dalam realitas hidup di dunia masa kini.
- Sebutkanlah hal-hal yang sering menjadi batu sandungan dalam pelayanan gereja dan bagaimana cara mengatasinya.
NAS PEMBIMBING: 1 Petrus 3:8-9
POKOK-POKOK DOA:
- Untuk usaha gereja yang membangun persekutuan dan persaudaraan.
- Agar orang percaya menjadi pelopor perdamaian dan menjadi berkat bagi dunia.
- Bekerjasama mengelola dan memelihara bumi milik Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Persiapan : NNBT. No. 7 Mari Puji Tuhan Yesus.
Pembukaan : KJ. No.19 Tuhanku Yesus.
Pengakuan Dosa : NNBT.No. 10 Ya Tuhan Yang Kudus
Berita Pengampunan : DSL.135 Tongkat Tuhan.
Ses Pemb Alkitab : Firman-Mu Pelita
Persembahan: NKB. No. 128 Kuberserah Kepada Allahku.
Penutup : Tabah dan Setia
ATRIBUT:
Warna dasar putih dengan lambang bunga bakung dan salib berwarna kuning.