TEMA BULANAN : “Mengembangkan Spiritualitas Pelayanan”
TEMA MINGGUAN : “Kemuliaan Pelayanan”
Bacaan Alkitab : 2 Korintus 3:1-18
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Kemuliaan sesungguhnya hanya bagi nama Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus dan Persekutuan Roh kudus, yang telah memanggil dan mengutus Gereja untuk memberitakan Injil keselamatan bagi seluruh umat manusia. Demikianlah yang kita amini sebagai jiwa dari setiap pelayanan yang dilakukan gereja.
Gereja Masehi Injili di Minahasa dalam melaksanakan panggilan-Nya selalu berdasarkan Alkitab yang kemudian dijabarkan dalam Tata Gereja sebagai aturan untuk mengatur, mem-perlancar, menertibkan dan mengembangkan pelayanan. Dalam penerapan aturan itu harus nampak peranan kuasa Roh kudus didalamnya sehingga kemuliaan nama Tuhan yang dinyatakan.
Salah satu amanat tata gereja yang baru kita laksanakan adalah memilih calon-calon pelayan khusus dan komisi pelalayan kategorial. Kita yakin bahwa Tuhanlah yang telah memilih mereka melalui sidi-sidi jemaat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Itulah sebabnya seluruh pemberian diri mereka dalam pelayanan ini adalah mulia yang diarahkan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan . Oleh karena itu tema mingguan kita: “Kemuliaan Pelayanan”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Jemaat Korintus merupakan jemaat yang dirintis oleh Rasul Paulus pada perjalanan misinya yang kedua. Ia memberi perhatian lebih kepada jemaat ini dan karena itu ia melayani dan sempat tinggal selama satu setengah tahun di Korintus. Permasalahan yang sedang terjadi di sana yang menonjol antara lain adalah terancamnya kesatuan jemaat karena adanya kelompok-kelompok yang ingin memecah belah persekutuan jemaat dan juga pengaruh lingkungan yang prilakunya menyimpang secara etik dan moral, adanya sekelompok orang yang memprovokasi jemaat untuk melawan Paulus dan tuduhan bahwa Paulus tidak menunjukkan surat tugas dari pimpinan jemaat di Jerusalem. Karena kecintaannya kepada jemaat ini untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada maka selain ia mengadakan kunjungan beberapa kali tapi ia juga mengutus Timotius dan Titus.
Surat 2 Korintus yang ditulis Rasul Paulus mengindikasikan adanya perseteruan yang cukup hebat antara Paulus dan jemaat. Oleh sebab itu salah satu tujuan penulisan surat ini adalah pembelaan diri Rasul Paulus sekaligus untuk mem-bangun kembali hubungan yang baik dan komunikasi yang terbuka dengan jemaat serta menegaskan apa yang seharusnya dipegang oleh jemaat.
Pasal 3:1-18 ini berisi pertama, pernyataan dan jawaban Rasul Paulus tentang kerasulannya. Mulai dengan pembelaan dirinya sebagai Rasul Kristus yang sejati. Bahwa pembelaan diri ini perlu karena jemaat mulai termakan isu yang disampaikan oleh sekelompok orang yang meragukan kerasulan Paulus. Menurut Paulus pelayanannya selaku hamba Tuhan, tetap setia dan teguh berpegang pada komitmen pelayanan yaitu hanya untuk memuliakan nama Tuhan. Kedua, penjelasan tentang pelayanan Hukum Taurat dan pelayanan perjanjian baru. Rasul Paulus membedakan antara pelayanan hukum taurat dan pelayanan perjanjian baru. Bagi Paulus pelayanan hukum taurat memimpin pada kematian karena terukir secara harafiah pada loh-loh batu. Tak seorangpun dapat memenuhi tuntutan hukum taurat, sekalipun pada waktu hukum taurat diberikan kepada Musa. Karena sekalipun kemuliaan Allah menyertai Musa sehingga orang Israel tidak tahan menatapnya, namun keadaan itu hanya bersifat sementara karena kemuliaan itu segera memudar. Yang pudar saja sudah mulia, terlebih lagi kemuliaan dari pelayanan perjanjian baru oleh Roh, pasti jauh lebih mulia karena memimpin pada kehidupan, pembenaran dan kemuliaan yang akan datang.
Makna dan Implikasi Firman
Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Allah, di dalam Yesus Kristus dan kuasa Roh kudus, yang sudah berkarya bagi umat ciptaan-Nya yang sudah menyelamatkan umat manusia sekarang dan selamanya. Maka kita sebagai umat Tuhan merespon anugerah Tuhan ini dengan segala ucapan syukur untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup ini, melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, penuh pengor-banan, kesetiaan dan tanggung jawab, karena setiap pelayanan dan kesetiaan pasti mendatangkan berkat. Jika ada tantangan, hambatan dan rintangan dalam pelayanan tidak akan membuat kita merasa takut untuk melangkah, tetapi dengan penuh keberanian kita dapat melaksanakan panggilan pelayanan kita.
Dalam melaksanakan tugas kita selaku Pelsus (Lihat Tata Gereja: Peraturan Tentang Pelayan Khusus Bab II, Pasal 2-4 dan Bab IV Pasal 14) di situ sangat jelas menyatakan bahwa kita melaksanakan kehendak Tuhan bukan kehendak manusia. Melalui perikop ini kita diberi kekuatan seperti:
- Kita mendapat tugas dari Tuhan dan diberi mandat oleh-Nya melalui organisasi Gereja kita. Kadang kita ditegur Tuhan ketika kita tidak melakukan kehendak-Nya dan karena itu kita terus terpanggil untuk mengevaluasi diri, memperbaiki apa yang salah sambil memohon tuntunan Roh kudus mem-baharui dan menguatkan kita.
- Dalam melayani kita harus tetap setia dan teguh berpegang pada komitmen pelayanan yaitu untuk memuliakan nama Tuhan. Rasul Paulus dalam pembacaan ini mengalami hambatan yang luar biasa karena kerasulannya diper-tanyakan; juga ambisi dari orang-orang yang hanya mencari keuntungan dan kepujian bagi dirinya sendiri atas nama Firman Tuhan. Reaksi Paulus dalam menanggapi tantangan ini bahwa dia melaksanakan tugasnya murni, tulus atas perintah Allah didalam meyakinkan orang tentang karya Kristus yang sudah menyelamatkan manusia dari dosa dan maut, tapi karena ketabahan hatinya, sebagaimana dianu-gerahkan Yesus baginya, yang ia hadapi sehingga beban-beban yang berat seperti itupun dianggapnya sebagai pen-deritaan ringan bila dibanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan-Nya baginya ( 2 Korintus 4;16-18)
- Dasar pelayanan kita sekarang adalah pelayanan Perjanjian Baru yang telah dikaruniakan oleh Roh. Pelayanan ini pasti jauh lebih mulia karena memimpin pada kehidupan, pembenaran dan kemuliaan.
- Jika dalam proses terpilihnya para pelsus ternyata terjadi dengan mengikuti pola pelayanan “dunia” seperti: membujuk pemilih dengan materi (makan minum), menggunakan sistim nepotisme (hubungan keluarga), menggunakan pengaruh karena status sosial dan lain-lain, hendaknnya semuanya itu ditinggalkan dan harus mengikuti pola pelayanan Perjanjian Baru.
Setelah kita telah menerima anugerah keselamatan Kristus, maka hendaklah kita menjawab panggilan itu dengan ucapan syukur, menjadi pelayan yang mengerti dan memahami tugasnya, bahwa seorang pelayan khusus adalah orang yang menyadari bahwa dia dipenuhi oleh kuasa Roh kudus. Alkitab berkata bahwa tidak ada seorangpun dapat mengakui Yesus Tuhan selain Roh kudus, melalui kuasa ini kita disuruh pergi memberitakan Injil sampai ke ujung bumi demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang menyebabkan orang meragukan kerasulan Paulus, dan bagaimana Paulus menanggapi, menurut bacaan ini ?
- Apa yang perlu kita teladani dari sikap Paulus dalam menghadapi tantangan dalam pelayanan?
- Daftarkan hambatan-hambatan dalam pelayanan dan apa solusinya sehingga kemuliaan pelayanan terwujud dalam hidup sehari-hari.
NAS PEMBIMBING: 2 Korintus 4:17-18
POKOK – POKOK DOA :
- Doakan orang-orang yang pakai Tuhan untuk melayani dengan sungguh-sungguh.
- Doakan orang yang menghalang-halangi pekerjaan Tuhan
- Doakan gereja Tuhan supaya dapat menjadi garam dan terang di dunia ini untuk hormat dan kemuliaan Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan : KJ No. 7 Ya Tuhan Kami Puji
Ses Pembukaan/Nas Pembimbing: NNBT No.6 Allah Bapa Yang Kumuliakan
Pengakuan Dosa & Pengampunan: KJ No. 27 Meski Tak Layak Diriku
Ses Pembacaan Alkitab: NNBT No. 12 Diamlah
Persembahan : KJ No.439 Bila Topan K’ras Melanda Hidupku
Penutup : NKB No. 189 Pegang Tanganku
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.