ALASAN PEMILIHAN TEMA
Keadilan adalah anugerah Allah yang harus terus dilaksana- kan agar keadilan bermakna bagi kehidupan yang mem- bebaskan dan menyelamatkan umat manusia. Keadilan sudah merupakan prinsip dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk kehidupan gereja. Keadilan itu sangat indah dan menyenangkan apabila umat manusia menjadikan keadilan itu sebagai gaya hidup. Dalam realitasnya ada banyak persoalan keadilan ditutup-tutupi baik oleh oknum pejabat pemerintah bahkan gereja karena rasa segan, takut dan hanya ingin mencari posisi aman sehinggadalam masyarakat masih terjadi praktek-praktek ketidakadilan, seperti hukum diputarbalikkan, keberpihakan hanya pada kelompok tertentu yang memiliki harta, pangkat dan jabatan. Melihat kondisi ini gereja perlu menyuarakan keadilan yang berasal dari Tuhan Allah sebagaimana yang disaksian Alkitab dalam perenungan minggu ini. Karena itu tema yang dipilih adalah “Keadilan Allah Membawa Pendamaian”. Hal ini bermaksud untuk memberikan pemahaman yang benar bahwa keadilan Allah dapat diterapkan mulai dari diri seseorang, gereja, masyarakat bahkan pemerintah.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Paulus menulis surat ini untuk menjelaskan pengertiannya tentang dunia kekristenan dan tuntutan-tuntutan yang praktis untuk kehidupan orang-orang Kristen. Sepanjang surat ini, Paulus menekankan bahwa hukum Taurat tidak lagi mengikat sebagai hukum yang menyelamatkan, karena Taurat tersebut tidak lagi berlaku sebagai jalan keselamatan namun bukan berarti diabaikan dalam praktek hidup seperti apa yang dikatakan oleh Yakobus yaitu iman tanpa perbuatan adalah sia-sia. Khusus dalam perikop Roma 3:23-31 Paulus ingin memberikan rangkuman tentang Injil Yesus Kristus sebagai kekuatan Allah. Pada zaman jemaat perdana, orang Kristen Yahudi dan Kristen bukan Yahudi kadang-kadang tidak sepakat mengenai bagaimana manusia dibenarkan dan diterima oleh Allah dan bagaimana para pengikut Kristus seharus nya hidup dalam pembenaran dari dosa. Dengan jelas bahwa Injil dibutuhkan oleh orang Yahudi dan juga orang bukan Yahudi karena keduanya adalah orang-orang berdosa. Hal ini menekankan ketidakberdayaan manusia yang berdosa dan hanya oleh Anugerah Allah yang mampu mengampuni dan membenar kan mereka dari kesalahan.
Mengapa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah? Ayat 23. Hal ini menunjuk pada pengertian bahwa siapapun manusia pernah melakukan dosa dan tidak dapat hidup menurut maksud Allah. Daftardosa manusiaada pada Roma 3: 9-18. Rupanya Paulus bermaksud untuk bersatu dengan Allah, tetapi karena dosa maka manusia telah kehilangan kemuliaan Allah atau gambar dan rupa Allah. Dengan putusnya hubungan manusia dan Tuhan maka perlu dipulihkan kembali melalui pemberian kasih karunia Yesus Kristus secara cuma-cuma. Kristus Yesus yang telah ditentukan Allah menjadi pendamaian antara Allah dengan manusia yang telah melakukan perbuatan dosa. Allah yang kudus dan manusia yang berdosa terdapat jarak yang memisahkan. Jadi Kristus diutus untuk datang ke dunia, sehingga hubungan itu bisa dipulihkan dan Ia membenarkan orang-orang percaya kepada-Nya. Yang menarik mengapa Paulus mengatakan bahwa manusia dibenarkan karena iman. ayat 28. Iman adalah sikap percaya kepada Allah. Oleh iman kita memperoleh damai sejahtera dengan Allah dan mendapat bagian dalam segala kekayaan sorgawi yang disediakan dalam Kristus Yesus. Allah mengasihi dan ingin menyelamatkan segala suku bangsa dari dosa mereka melalui penebusan dosa yang dilakukan oleh pengorbanan Yesus Kristus.
Dalam hubungan dengan Yesaya 28:17 bahwa keadilan bagaikan tali pengukur dan tali sipat dengan maksud ada batas-batas yang tidak boleh dilanggar oleh pemimpin Yehuda dan umat. Nabi Yesaya hendak menasehati Yehuda agar tetap bersandar pada Tuhan Allah dan tetap tekun beribadah kepada-Nya, serta menjauhi kebohongan. Keadilan (misphat) yang digambarkan dengan tali pengukur dan tali sipat merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dan menjamin kekokohan iman. Orang yang melakukan keadilan turut merasakan kerajaan Allah yang mendatangkan damai sejahtera. Namun menjadi kontras apabila dusta dan kebohongan selalu dipraktekan oleh umat Yehuda. Hujan batu dan air lebat menunjukan penghukuman Tuhan yang mendatang melalui serangan musuh, dalam hal ini tentara Asyur. Dengan demikian bagi Yehuda tidak ada lagi tempat perlindungan kecuali jika Yehuda mau bertobat dan memperhatikan betul Firman yang disampaikan nabi Yesaya.
Makna dan Implikasi Firman
– Keadilan berasal dari kata adil yang mempunyai artitidak berat sebelah, sepatutnya, benar, jujur, lurus. Tentu dengan pengertian kata keadilan ini dapat digunakan pada tempatnya. Dalam konteks penerapan firman Allah bahwa keadilan Allah dalam kehidupan manusia adalah keadilan yang menyelamatkan bukan untuk saling mematikan dan menjebak satu dengan yang lain.
– Kasih karunia yang diberikan secara gratis namun bukan berarti melupakan hukum yang berkeadilan. Menerima keselamatan tidak berarti meninggalkan hukum, tetapi sekarang kita bisa menjalankan hukum itu dengan tidak menganggap sebagai beban, tetapi dengan hati yang bersukacita. Sebab kita tahu bahwa dengan menjalankan hukum, kita telah menyenangkan hati Allah yang sudah memberikan keselamatan kepada kita. Bukanka ini suatu wujud rasa syukur yang sangat berharga dan indah bagi orang percaya?
– Memang Paulus (Roma 3:23-31) dan Yakobus (Yakobus 2:14-26) mempunyai pandangan yang berbeda tentang jalan keselamatan. Paulus berkata bahwa keselamatan didapatkan dengan iman tanpa perbuatan, sedangkan Yakobus mengajarkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Hal ini menimbulkan kesan bahwa Alkitab mengandung kontradiksi, dan membingungkan banyak orang. Karena itu dalam penulisan MTPJ ini mau menjelaskan kepada jemaat bahwa benar kita telah diselamatkan oleh iman percaya kepada Tuhan Yesus dan kita melakukan juga praktek perbuatan iman dengan rasa syukur kepada Tuhan termasuk iman yang memberi persembahan persepuluhan dan menjadi warga jemaat yang menampakan hidup adil, jujur dan benar dan tidak pilih kasih.“..Tuhan adil… tidak berbuat kelaliman. Pagi demi pagi, Ia memberi hukum-Nya; itu tidak pernah ketinggalan pada waktu fajar” (Zefanya3:5).
– Memang semua manusia sudah berdosa dan hanya kasih karunia Allah dalam Kristus yang membenarkan orang berdosa melalui korban salib. Dengan iman seseorang merespons karya Kristus tersebut sehingga dia dibenar kan. Hidup yang sudah dibenarkan itu harus diabdikan kepada Tuhan agar terus semakin menyerupai Kristus.
-Allah berkata bahwa Ia baik, adil dan benar. Namun banyak dari kita, dalam hatinya, menganggap Allah sebaliknya. Ketika mengalami hal menyakitkan, kita cenderung menyalahkan Allah. Memang sulit untuk mengakui bahwa secara tersembunyi dalam hati kita, mungkin saja ada pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab mengenai keadilan Allah; dan hal ini membuat kita ragu-ragu akan keadilan-Nya. Karena itu janganlah ragu akan keadilan Allah yang selalu dinyatakan-Nya disepanjang masa atau menurut waktu Tuhan.
– Gereja dipakai oleh Tuhan untuk menjadi pelopor keadilan untuk mendatangkan damai sejahtera bagi umatnya. Gereja tidak boleh ikut arus dunia ini yang cenderung suka yang tidak adil seperti judi, togel, korupsi, money politik, dan rekayasa pengadilan yang tidak adil. Keadilan Allah menjadi harapan bersama untuk dinikmati agar kehidupan yang aman dan tentram serta sentosa dapat dinikmati oleh semua orang percaya kepada Tuhan Allah.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Apa maksud keadilan Allah dalam Kitab Yesaya 28:17 dan Roma 3:23-31.
2. Beranikah kita memberantas ketidakadilan seperti korupsi, perselingkuhan dan mabuk-mabukan?
3. Apa saja komitmen gereja dalam menegakkan keadilan yang mendatangkan pendamaian. Berilah contoh-contoh praktis.
NAS PEMBIMBING : Yeremia 9:23-24
POKOK-POKOK DOA
1. Mendoakan Gereja supaya terus menjadi pelopor keadilan dan kebenaran serta kejujuran
2. Mendoakan pejabat pemerintah supaya mampu menjalankan tugas dengan adil dan benar yang berdasakan kehendak Tuhan dan hukum negara.
3. Mendoakan jemaat supaya mampu mempraktekan iman secara benar.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: NNBT No. 4
Pembukaan : NKB No. 42:1-3
Peng Dosa & Pengampunan: NNBT No 32
Ses.Pembacaan Alkitab: KJ No 49
Persembahan : NKB No. 196
Nyanyian Penutup : NNBT No. 26
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang