MTPJ 27 November s/d 3 Desember 2016 Minggu Adven 1

0
5274

TEMA BULANAN: “Gereja yang Dibaharui Harus Terus Menerus Membaharui Diri”
TEMA MINGGUAN : “Orang Yang Menantikan Tuhan Tidak akan Mendapat Malu”
Bahan Alkitab : Mazmur 25 : 1 – 22
ALASAN PEMILIHAN TEMA

Orang banyak berpendapat bahwa menanti atau me-nunggu adalah suatu situasi yang tidak menyenangkan dan membosankan. Menanti  pasti akan diliputi oleh kegelisahan dan ketidakpastian apabila yang dinanti belum datang atau muncul. Yang terjadi pada seseorang yang menanti adalah penat, gerah,resah, risau bahkan ada yang ambil langkah untuk tinggalkan tempat dan abaikan kesepakatan itu. Risiko dan konsekuensi dari langkah itu berupa beban moral, biologis,  psikologis, sosiologis dan tentu dapat berpotensi munculnya rasa malu, marah, kesal, kecewa, kuatir  dan permusuhan.

Ungkapan  di atas adalah realitas menanti secara personal dan sosial. Berbeda, orang yang menantikan Tuhan, tidak akan merasa kecewa, rugi, malu, sebal, dan sebagainya, karena suatu perjanjian/kesepakatan dengan Tuhan tidak akan mem-beri dampak negatif, malah menanti yang dibarengi  kesabaran mendapatkan suatu harga diri yang tak ternilai. Penekanan kata tidak akan mendapat malu atau tidak akan dipermalukan menunjuk pada nilai harga diri dan martabat seseorang yang diperhitungkan Tuhan. Itulah sebabnya tema di minggu Adven I ini adalah “Orang Yang Menantikan Tuhan Tidak Akan Mendapat Malu, artinya orang percaya yang melakukan firman-Nya tidak akan dipermalukan Tuhan. Buktinya, apabila ada yang malu mengakui Yesus sebagai Tuhan di tengah angkatan yang tidak setia, maka Yesus pun malu mengakuinya. (bnd Markus 8:38)

Realitas konkrit yang nampak sekarang ini; ada orang malu mengakui Yesus Kristus dalam kepribadian kristiani. Contoh malu bersaksi akan kebaikan Tuhan, malu membawa Alkitab ke ibadah, malu mengakui diri kristen, malu memakai atribut kristen, malu menegur pejabat dengan firman walaupun sudah melakukan kesalahan.

          Di minggu Adven 1 ini, kita sudah dan akan melaksanakan kegiatan HUT P/KB, W/KI, haruslah kita sabar menanti kedatangan-Nya, jangan malu dan terus berkarya sebagai orang yang diberkati. Sehingga persekutuan  jemaat boleh mengalami kemajuan/perkembangan yang signifikan.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Mazmur dalam bahasa Ibrani Tehillim adalah nyanyian puji-pujian. Mazmur psl 1 – 41 dalam pembagian adalah Mazmur Daud secara keseluruhan. Mazmur 25 : 1 – 22 merupakan suatu doa mohon ampun(grasi) dan perlindungan (proteksi), atas beberapa kenyataan yang terjadi dalam eksistensi hidup Daud.

Ada beberapa perikop paralel  sebagai ungkapan doa yang intinya, agar Tuhan memberi pengampunan dan  perlindungan kepadanya,  antara lain: Mazmur  6:1-11, 32:1-11, 35:1-28, 38:1-23 dan lain-lain. Mazmur ini juga sebagai petunjuk hidup seorang yang memiliki pribadi yang berkualitas; konsisten dan tranparansi dengan spiritualitas yang teguh. Kita lihat credo(pengakuan) Daud:

  1. Daud (bhs Ibrani: Dawid, yang artinya Kepala), dengan kata-kata yang menunjuk pada eksistensi dirinya yang sangat dekat Allah dengan beribadah dan berpaut kepada- Sebab dengan begitu Tuhan tidak akan memper-malukan dia. Katanya seperti: kuangkat jiwaku, aku percaya, jangan kiranya aku mendapat malu, yang menantikan Tuhan tidak akan mendapat malu, Engkau Allah yang menyelamatkan, Tuhan itu baik dan benar, Ia bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia. Tuhan tilik sengsaranya dan beri pengampunan, jangan buat malu karena ia berlindung pada Tuhan, jagalah jiwanya, lepaskan dan bebaskan dari segala kesesakannya, ketulusan dan kejujuran jadi modal hidup. Hal-hal di atas, bukankah merupakan pengalaman (fakta empiris) yang tak terban-tahkan dan suatu pandangan yang deklaratif yang meng-agungkan otoritas Tuhan yang spektakuler.
  2. Eksistensi dan interaksi Daud dalam suatu komunitas masyarakat menghadapi berbagai persoalan. Masalah utama yang dia hadapi ialah musuh (internal dan eksternal); janganlah musuh-musuh beria-ria atasnya, ada yang berkhianat, dia mengakui dosa dan pelanggaran di masa muda (Bnd Mazmur 51:1-21),yang sesat ditunjukkan jalan, yang kena jaring, tertindas dan sebatang kara, banyaknya musuh yang membenci dia secara mendalam. Hal-hal di atas, adalah realitas yang tidak disembunyikan bahkan disampaikan secara transparans. (bnd. Mazmur 32:5).

Makna dan Implikasi Firman

Dimasa Advent 1 di tahun 2016 ini tema yang diangkat: “Gereja yang Kudus, Am dan Rasuli terpanggil menanggulangi kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan ling-kungan”. Berarti gereja harus lebih proaktif, inovatif dan konstruktif dalam menata dan membangun gerak pelayanan agar dapat menjawab berbagai tantangan dan mampu intens, eksis dan  berinteraksi dengan berbagai situasi  dan keadaan. Dalam penantian, kita berpengharapan dan pengharapan kita tidak mengecewakan seperti Daud selalu mengkomuni- kasikannya dengan Tuhan. Minggu Adven pertama ini, setidak-tidaknya mengingatkan kita bahwa persiapan penantian itu harus lebih diprioritaskan pada spiritualitas yang berkualitas, berpikir bijak dan cerdas, bukan pada soal “financial”, “facial”, material dan berbagai hal duniawi.

Mazmur 25 : 1 – 22,  mengisyaratkan bahwa apabila kita menanti dengan penuh kesabaran, ketekunan, ketulusan dan kejujuran hati kepada Tuhan, tidak akan mendapat malu. Harga diri kita punya nilai, martabat kita tidak dicemooh dan difitnah orang. Malahan bentuk dan gaya (style)  penantian kita seperti itu akan menjadi pola teladan bagi banyak orang. Selanjutnya jangan lupa posisikan doa pada tempat yang utama dan beri porsi lebih doa itu dalam setiap aktifitas hidup. Permohonan ampun jangan diabaikan, karena  setiap saat dapat terjadi kesalahan yang tidak kita sadari. Mohon pengampunan adalah bentuk  karakter yang jujur, terbuka dan berjiwa besar. Mohon perlindungan Tuhan memberi arti iman bahwa perlindungan-Nya sungguh sangat dashyat. Karena itu andalkan Tuhan, sebab perlindungan-Nya nyata dan sem-purna. (bnd Mazmur 90:1,2). Respon atas pengampunan dan perlindungan Tuhan, beribadah dan berpaut kepada-Nya merupakan hal yang terpenting dalam hidup orang Kristen.

Persiapkanlah seluruh eksistensi hidup kita, keluarga dan jemaat dalam menghadapi minggu-minggu Adven supaya kita yang sudah dan akan melaksanakan perayaan menyambut, serta menindaklanjuti hasil Sidang Majelis Sinode Tahunan GMIM akan lebih menampakkan citra-Nya bagi dunia. 

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:       

  1. Menurut saudara apa hubungannya minggu Adven I ini dengan perikop Mazmur 25 : 1 – 22?
  2. Bagaimana pemahaman saudara dengan orang yang menantikan Tuhan tidak akan mendapat malu dalam perikop ini?
  3. Bagaimana gereja mempersiapkan jemaat menghadapi minggu Adven?

NAS PEMBIMBING:  Ratapan 3:26 

POKOK-POKOK DOA:

  • Gereja terus memperbaharui diri dan terus melayani anggotanya.
  • Jemaat terus berdoa agar menghadapi minggu Adven ini tidak mengalami teror, konflik dan gangguan lainnya.
  • Pemerintah diberi hikmat dan kebijaksanaan agar dapat mengatur kenaikan harga bahan pokok dengan baik. 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU ADVEN I 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Persiapan : KJ No. 84  Ya Yesus Dikau Kurindukan.

Nas Pembimbing: KJ No. 85 Ku Songsong Bagaimana.

Hukum Tuhan: NNBT No. 24 Kuasamu Tuhan S’lalu Kurasakan

Pengakuan Dosa: KJ No. 81 O Datanglah Imanuel

Berita Anugerah Allah : NKI No. 29 Ajaib Benar Anugerah

Persembahan: KJ No. 91 Putri Sion, Nyanyilah.

Penutup: KJ No. 87 Gapuramu Lapangkanlah

ATRIBUT:

Warna dasar biru muda dengan simbol empat buah lilin berwarna ungu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here