MTPJ 27 Oktober – 2 November 2013

0
2052

Tema Mingguan: Bekerja memberi buah

Tema Bulanan: Spiritualitas dalam berdemokrasi

Bahan Alkitab: Filipi 1:12-26

ALASAN PEMILIHAN TEMA
Di era globalisasi bekerja telah menjadi satu kewajiban bahkan bekerja tidak bisa terlepas dari eksistensinya gaya hidup kehidupan setiap hari. Orang akan begitu bangga ketika bekerja. Apakah sebagai pegawai negeri sipil (PNS) atau pun di bidang swasta. Masyarakat terus berlomba bahkan berjuang memperebutkan lowongan pekerjaan yang tersedia bagi yang belum bekerja. Bahkan ada orang yang bekerja lebih dari satu tempat pekerjaan dalam sehari, dengan alasan untuk menambah sumber pendapatan.

Kondisi ini telah menimbulkan berbagai persepsi tentang kerja. Tetapi juga problema bagi instansi yang mempekerjakan banyak orang. Bukan saja menyangkut keahlian, ketrampilan, tetapi juga tanggung jawab untuk masalah etos kerja. Kerja yang asal-asalan, tidak bermutu, menyelesaikan pekerjaan tidak tepat waktu, suka bolos ketika melaksanakan pekerjaan bahkan kebanyakan alpa akan menghasilkan pekerjaan yang tidak maksimal. Jelas saja gaya kerja seperti ini sangat bertentangan dengan Alkitab.

Tema dan perenungan di minggu ini “bekerja memberi buah” mau mengajak warga gereja untuk memahami kerja bukan hanya sekedar mendapatkan uang secara finansial untuk kepentingan pribadi. Tetapi juga bagaimana menjadikan instansi/perusahaan tempat kita bekerja diuntungkan dari kerja keras kita, sehingga orang akan melihat buah yang baik dan keteladanan kita sebagai pengikut Kristus yang patut diteladani.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Penulis dan alamat surat ini jelas (Flp.1:1) dari Paulus dan Timotius hamba Kristus Yesus kepada semua orang kudus dalam Yesus Kristus di Filipi dengan para penilik jemaat dan diaken. Rasul Paulus menulis surat ini ketika ia sedang berada di dalam penjara. Dapat dibayangkan bagaimana keadaan jemaat ketika mengetahui rasul Paulus berada dalam penjara. Paulus pasti memahami keadaan jemaat itu. Oleh karena itu Paulus menguatkan jemaat. Paulus menegaskan bahwa apa yang terjadi atasnya telah menyebabkan kemajuan Injil (1:12). Tetapi juga Paulus mengingatkan bahwa pemenjaraan dirinya hanya akan memberi pengetahuan kepada seluruh istana dan semua orang bahwa Paulus dipenjarakan karena Kristus (1:13). Sekaligus Paulus berharap saudara-saudara di dalam Tuhan akan bertambah berani dan tidak takut berkata-kata tentang firman Allah (1:14).

Ketika Paulus dalam penjara Paulus juga mengenal permasalahan yang terjadi dalam jemaat, terutama motivasi pemberitaan Injil yang dilakukan di Filipi. Beberapa hal yang disebut oleh Paulus tentang alasan pemberitaan Injil antara lain:

  • Ada yang memberitakan Injil karena dengki atau perselisihan.
  • Ada yang memberitakan Injil karena kepentingan sendiri.
  • Ada yang memberitakan Injil dengan maksud yang tidak ikhlas.
  • Ada yang memberitakan Injil dengan maksud palsu.
  • Ada yang memberitakan Injil dengan maksud baik.
  • Ada yang memberitakan Injil dengan maksud kasih.
  • Ada yang memberitakan Injil dengan maksud jujur.

Motivasi pemberitaan Injil seperti yang disebutkan ini tidak merisaukan Paulus. Malah Paulus menyebut “aku bersukacita dan aku akan bersukacita”. Karena yang paling utama bagi Paulus ialah di dalam segala hal tidak akan beroleh malu dan Kristus dengan nyata dimuliakan dan ketika kita berada di dalam dunia berarti bekerja dan memberi buah.

Yesus hanya dapat dimuliakan ketika orang-orang yang sungguh-sungguh dipilih oleh Tuhan menjadi alat kesaksiannya. Orang-orang seperti itu akan mampu melaksanakan tugas pelayanan dengan ikhlas, baik, jujur, yang didasarkan pada Kasih Kristus. Kristus juga dimuliakan ketika hamba-hamba-Nya yang terpilih melalui pemilihan pelayan khusus tidak menolak hasil pemiihan, tetapi dengan sukacita iman menerima dan akan terus melayani Tuhan dalam Gereja. Hal inilah yang dimaksud oleh Paulus bekerja dan memberi buah dan jemaat Tuhan hari demi hari makin maju dan bersukacita dalam Tuhan.

Makna dan Implikasi Firman
Pengalaman hidup yang digambarkan oleh Paulus dalam pembacaan ini sangat luas biasa. Di tengah tekanan penderitaan ketika harus berada di dalam penjara, namun tidak melihat kondisi pergumulan ini sebagai sesuatu yang harus ditangisi. Paulus tidak meminta pengasihan, Paulus tidak meminta pembelaan, Paulus tidak mempersalahkan siapa-siapa. Tetapi di tengah penderitaanya Paulus terus berusaha memberi buah iman. Ia melihat tiga hal yang menguntungkan.

  1. Penderitaan telah menyebabkan kemajuan Injil.
  2. Memperjelas kepada seluruh istana bahwa Paulus dipenjarakan karena Kristus.
  3. Suadara-saudara di dalam Tuhan memperoleh kepercayaan dan semakin bertambah berani memberitakan Injil.

Di tengah-tengah kesibukan pekerjaan dan profesi yang berbeda-beda, tidak jarang umat Allah terus berada dalam pelbagai penjara kehidupan. Sambil berjuang untuk mendapatkan uang untuk pemenuhan kebutuhan hidup, kadang kala ada pemahaman yang keliru dan warga gereja bahwa ketika saya terpilih jadi pelayan Tuhan (penatua atau Syamas) apapun yang saya cita-citakan pasti akan selalu berhasil dan pergumulan pun akan menjauh. Padahal tidak demikian. Paulus sebagai pelayan yang besar dengan kharisma khusus toh tidak luput dari tantangan bahkan kemelut. Pergumulan yang dialami oleh Paulus justru telah memicu semangat baik secara pribadi maupun kepada orang lain untuk semakin berani melaksanakan tugas dan panggilan Tuhan.

Realita kehidupan pelayan dewasa ini juga menggambarkan kondisi pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan konteks ketika Paulus menulis surat kepada jemaat di Filipi. Jabatan pelayanan seperti Penatua atau Syamas ingin diperjuangkan demi untuk meraih tampuk kekuasaan dalam birokrasi. Jabatan Penatua atau Syamas hanya menjadi batu loncatan untuk menarik simpati orang lain bagi hanyut dalam politik praktis. Gereja pun masuk dalam ranah politik praktis dimana gereja digiring mendukung orang-orang tertentu. Yang pada akhirnya setelah meraih jabatan strategis dalam pemerintahan atau legislatif, tugas pelayanan diabaikan. Tugas pelayanan orang-orang tertentu itu diabaikan dengan alasan kesibukan pekerjaan.

Selanjutnya konsep pemberitaan gereja berbuah untuk kepentingan sendiri. Karena dengki, tidak ikhlas, atau karena maksud-maksud palsu. Padahal yang Paulus maksudkan dalam seluruh pemberitaan gereja adalah Yesus Kristus dimuliakan. Yang oleh Paulus dimuliakan “Di dalam tubuhku, baik oleh hidupku maupun matiku” (ayat20). Ketulusan melayani akan menghasilkan buah.

PERTANYAAN DISKUSI

  • Apa motivasi pemberitaan Injil yang dilihat oleh Paulus di jemaat Filipi? Jelaskan!
  • Bagaimana bentuk pergumulan gereja dewasa ini dibandingkan dengan pergumulan Paulus pada pembacaan ini!

NAS PEMBIMBING: Yeremia 17:7

POKOK-POKOK DOA

Mendoakan para pemberita Injil yang sedang berada dalam penganiayaan.

Mendoakan agar para pelayan Tuhan tidak pernah menjadi lemah melaksanakan tugas panggilan.

Mendoakan agar mereka yang terpilih tidak akan menolak hasil pemilihan tetapi memberi diri sepenuhnya untuk memuliakan Tuhan.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: KJ No.5
Pembukaan: KJ No.355
Pengakuan dosa: NNBT No.8
Berita Anugerah: NNBT No.9
Pembacaan Alkitab: KJ No.49
Persembahan: KJ No.439
Penutup: KJ No.265

ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.