MTPJ 28 Agustus s/d 3 September 2016

0
5207

TEMA BULANAN: “Gereja yang Mengutuhkan”
TEMA MINGGUAN: “Hikmat Tuhan Membawa Berkat”
Bahan Alkitab : Amsal 3:1-10
ALASAN PEMILIHAN TEMA

Tuhan memberikan hikmat kepada manusia untuk dapat dipergunakan dengan baik dan benar, agar dapat membawa ber-kat di dalam kehidupan baik pribadi, keluarga, berjemaat dan ber-masyarakat. Hikmat (bahasa Ibrani: khokhma, Inggris: Wisdom) tidak muncul dengan sendirinya melainkan pemberian/berkat dari Tuhan, yang dianugerahkan bagi setiap umat manusia dan patut dipergunakan sebagaimana mestinya. Hikmat membuat sese-orang memperoleh pengertian dan pengetahuan akan Allah serta kebenaran firman-Nya. Tuhan memberikan hikmat kebijaksanaan yang merupakan kepandaian untuk mencapai hasil yang dikehen-daki. “Karena Tuhanlah yang memberi Hikmat dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian” (Amsal 2:6). Tempat kedudukan hikmat ialah hati sebagai  pusat keputusan moral dan intelektual (band. 1 Raja-raja 3:9, 12), hikmat yang mutlak hanyalah milik Tuhan. Namun ternyata masih banyak orang  saat ini tidak mengunakan hikmat, kebijaksanaan dari Tuhan itu dengan baik dan benar, ada kecenderungan untuk lebih meng-andalkan diri sendiri, terjebak pada keinginan dan kesenangan duniawi (hedonisme), mempergunakan berkat (harta) sebagai kesenangan  dan ukuran mencapai kebahagiaan (konsumerisme).

Tema Minggu ini “Hikmat Tuhan Membawa Berkat” mengajak warga gereja untuk dapat mepergunakan hikmat  sebagai berkat Tuhan sesuai dengan apa yang dikendaki Tuhan. Gereja juga terpanggil untuk mengarahkan umat-Nya agar  dapat mempergunakan hikmat sebagai berkat Tuhan, bukan hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi untuk kemajuan jemaat dan masyarakat demi kemuliaan nama Tuhan.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Kitab Amsal (bahasa Ibrani: misyle/mashyal) adalah  kum-pulan ucapan- ucapan bijak, yang merupakan panduan bagi hidup yang berhasil, dan secara keseluruhan hendak memberikan wejangan atau arahan tentang kehidupan bangsa Israel yang berkaitan dengan hikmat dan hanya orang yang  bersikap benar terhadap pengajaran guru hikmat akan mendapat berkat hikmat, yang sebenarnya adalah berkat Tuhan sendiri.

Amsal 3:1–10 adalah pengajaran guru–guru hikmat yang merupakan pengajaran dan undang-undang Tuhan. Berkat hik-mat adalah berkat Tuhan sendiri dan sikap yang benar terhadap pengajaran ini adalah merupakan sikap kepada Tuhan. Peng-ajaran ini menganjurkan untuk melakukan kebenaran demi kebe-naran dan tetap memelihara perintah yang diberikan sebagai-mana nasehat seorang ayah yang juga seorang guru sesuai firman Tuhan, supaya memperoleh panjang umur, lanjut usia serta sejahtera  (ayat 2).

Kasih dan kesetiaan tidak boleh ditinggalkan, tetapi dipa-kai/dikalungkan pada leher dalam arti kemanapun pergi dan berada, bahkan dituliskan pada loh hati, tanda bahwa kasih dan kesetiaan tetap mewarnai kehidupan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita (ayat 3,4). Perintah ini harus dilakukan dengan segenap hati, sesuai dengan hikmat Ilahi yang merupakan dasar dari seluruh kitab ini. Segenap hatimu menggambarkan tempat-nya akal budi dan kehendak Tuhan, tidak bersandar pada pe-ngertian sendiri(ayat 5). Dengan kata lain, menyerahkan diri seutuhnya pada kehendak  Allah dengan tidak mengandalkan diri sendiri, mengakui setiap perbuatan pada kehendak Tuhan,  menjauhkan diri dari kejahatan (ayat 7) sehingga akan diluruskan jalan kehidupan. Bahkan dapat memuliakan Tuhan dengan harta yang dimiliki dan memberikan hasil pertama (bahasa Ibrani: resyith) dari segala penghasilanmu (ayat 9), sehingga lumbung-lumbung (gandum=sever) kehidupan serta bejana pemerahan (anggur=Tirusy) akan dipenuhi dengan berkat Tuhan (ayat 10).

Makna dan Implikasi Firman

Hikmat adalah kepintaran mencapai hasil, menyusun rencana yang benar, untuk memperoleh hasil yang dikehendaki. Sehingga seseorang yang berhikmat dapat  mengerjakan dan menghasilkan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain, memiliki kemapuan untuk memahami dan mengatasi masalah- masalah kehidupan sehari-hari serta mempunyai pandang hidup yang benar secara moral, dimulai dengan sikap takut akan Tuhan (Amsal1:7). Pola pikir ini haruslah sesuai  dengan pola pikir Allah. Oleh karena itu sebagai umat Tuhan yang diberi hikmat, marilah kita gunakan itu sesuai dengan kehendak-Nya, karena orang berhikmat pasti rela dan berani menyerahkan hidupnya untuk dipakai oleh Tuhan.

* Merupakan tugas bagi semua orang berhikmat, baik laki-laki mapun perempuan, untuk menjadi berkat bagi sesama. Ketulusan untuk melakukan kehendak Tuhan bukan karena dorongan kepentingan diri sendiri, melainkan didorong oleh rasa tanggung jawab kepada Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.

*  Bergantung dan melakukan kehendak Tuhan dengan sepenuh hati dan tidak mengandalkan pengertian sendiri, maka Tuhan akan memberikan kekuatan untuk mengatasi persoalan-persoalan kehidupan kita serta akan membawa kita pada tujuan kehidupan yang benar.

*  Memberikan persembahan hasil pertama dan terbaik bagi Tuhan bukan hanya karena kuantitasnya tetapi kualitasnya. Ini akan mendorong kita untuk tahu mengucap syukur dalam segala hal, mengingat bahwa Tuhan memberikan kepada kita bukan saja berkat jasmani (kesehatan fisik) tetapi kesejahteraan secara psikis dan selalu akan menerima berkat Tuhan yang berlimpah-limpah.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI       

  1. Apa yang dapat kita pahami dari pembacaan Amsal 3:1-10 mengenai Hikmat Tuhan?
  2. Bagaimana kita menggunakan hikmat, agar hidup kita dapat menjadi berkat bagi sesama?

NAS PEMBIMBING: Mazmur 111:10 

POKOK-POKOK DOA:

  • Warga Gereja diberi hati yang paham untuk memelihara ajaran dan melakukan perintah Tuhan.
  • Kehidupan warga Gereja yang memiliki hikmat dalam membangun kehidupan keluarga, jemaat dan masyarakat.
  • Warga gereja yang sadar untuk memberi yang terbaik dari segala penghasilan untuk kemuliaan Tuhan.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Persiapan: NNBT  No.1 Pujilah Dia, Pujilah Dia

Sesudah Doa  Pembukaan: KJ No.4. Hai Mari Sembah

Sesudah Pengakuan Dosa: NKB No.14 Jadilah Tuhan Kehendak-Mu

Sesudah Pengampunan Dosa: NKB No.17 Agunglah Kasih Allahku

Sesudah Pembacaan Alkitab: NKB No.116 Siapa yang Berpegang

Persembahan: NKB No. 196 ‘Kuberoleh Berkat

Nyanyian Penutup NNBT. No. 28 Ya Tuhan Tolong Aku

ATRIBUT:

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here