TEMA BULANAN: “Pemulihan Dunia”
TEMA MINGGUAN: “Tabah Di tengah Penderitaan dan Kemiskinan”
Bahan Alkitab : Wahyu 2:8-11
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Manusia rentan dengan permasalahan hidup. Sakit, kemiskinan, kegagalan dan lain-lain merupakan pergumulan yang kerap menjadi bagian hidup manusia. Terkadang pergumulan itu karena kelalaian sendiri, tapi terkadang akibat perbuatan orang lain ataupun karena bencana alam.
Pergumulan yang dihadapi adalah persoalan iman.Tak dapat dipungkiri bahwa masih ada orang yang beranggapan bahwa orang beriman harus terlepas dari penderitaan. Akibatnya ada orang beriman menjadi goyah imannya ketika menghadapi pergumulan. Alkitab mengajarkan bahwa pergumulan dapat dialami oleh siapapun, tapi bagi orang percaya Kristus hadir dalam pergumulan yang dihadapi. Kitab Wahyu 2:8-11 salah satu perikop yang mau menjawab persoalan yang diangkat ini.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Wahyu, memperlihatkan, penyingkapan/ pengung-kapan rahasia yaitu rahasia Ilahi tentang pekerjaan Allah dalam Kristus di tengah-tengah Jemaat yang menderita. Kitab ini banyak berisi simbol-simbol baik tanda-tanda alam, hewan-hewan ataupun angka-angka yang sulit dipahami secara harafiah. Kitab ini pun seharusnya tidak dipahami sebagai ramalan masa depan dunia, tetapi dipahami sebagai janji/jaminan keselamatan bagi orang percaya.
Ada 3 pokok penting dalam kitab Wahyu :
- Di tengah kejahatan dunia, orang percaya dapat saja menderita bahkan mati.
- Kristus sebagai Alfa dan Omega , yang “ADA” berkuasa atas segala sesuatu.
- Adanya jaminan keselamatan bagi orang percaya.
Dari 7 Jemaat yang menjadi alamat surat, jemaat Smirna adalah jemaat yang mendapat apresiasi dari Yesus.
(Ay 8 ). Kota Smirna adalah kota yang indah dan juga dikenal dengan sikap loyalitasnya terhadap apa yang dipercayainya. Sikap loyalnya kepada pemerintah Romawi mendorong mereka membuat patung Kaisar Tiberius, yang kemudian disembah sebagai dewa. Orang Kristen di Smirna juga dikenal karena kesetiaannya. Contohnya Polycarpus (156 M ), di usia 86 tahun dibakar hidup-hidup karena imannya.
Yesus memperkenalkan diri sebagai yang Awal dan yang Akhir (“protos” – inti hidup, “eskhatos” – orang yang terakhir) menyebut diriNya “ADA” (is being), Nama yang ADA adalah nama Allah yang diperkenalkan kepada Musa (Keluaran 3 : 14); artinya Yesus itulah Allah. Yesus juga memperkenalkan diri sebagai yang telah mati dan hidup kembali, mengartikan bahwa tak ada kematian dalam Kristus. Yang ada ialah kemenangan.
(Ay 9) Aku tahu (“oida son” = tahu segala sesuatu) kesusahan dan kemiskinanmu. Artinya Yesus memperhatikan keber-adaan hidup jemaat Smirna. Mereka tidak dilupakan/ ditinggalkan oleh Kristus, sebaliknya Kristus ada bersama mereka dalam penderitaan. Pada masa penganiayaan, me-reka memang telah kehilangan segala harta karena peram-pasan dan perampokan dari penguasa Romawi, namun di hadapan Kristus mereka kaya. Kekayaan itu adalah keber-samaan jemaat, kesetiaan dan keteguhan imannya pada Kristus. Smirna telah menjadi jemaat yang terorganisir, maka pola hidup jemaat mula-mula yang saling berbagi dan pendidikan spiritual telah dijalankan.
Kitab-kitab Injil telah menceritakan juga, bahwa sejak awal kehadiran Kristus, Dia telah ditolak baik pribadi-Nya maupun ajaran-Nya. Orang Yahudi menganggap bahwa ajaran Kristus bertentangan dengan Torah, bahkan ketika Dia memperkenalkan diri sebagai Anak Manusia (Anak Allah), orang Yahudi memahami ini sebagai dosa yang pantas dihukum mati. Oleh karena itu kehadiran orang Kristen dilihat sebagai penyelewengan dari ajaran Yahudi. Demi membela Yudaisme inilah maka orang Yahudi memprovokasi penguasa untuk menganiaya orang Kristen dengan segala fitnahannya. Orang Yahudi berpendapat bahwa dengan melihat orang-orang Kristen dianiaya, maka mereka telah mengambil bagian dalam membela kebenaran Allah.
Yesus menilai pola pikir Yudaisme seperti ini (memfitnah kekristenan) adalah pola pikir iblis. Melegitimasi kekerasan sebagai upaya membela kebenaran bukanlah pekerjaan Allah yang penuh kasih, tetapi justru itulah pekerjaan iblis.
(Ay 10) Di awal abad ke-2, jemaat mula-mula termasuk Smirna mengalami penganiayaan secara sistematis. Banyak yang ditangkap, dipenjara dan berakhir pada kematian. Frasa “10 hari orang percaya akan dilemparkan ke penjara” dapat berarti ganda, pertama, “angka 10” dapat diartikan totalitas hidup manusia, yang berarti bahwa orang percaya benar-benar mengalami penderitaan secara total. Dan ini adalah konsekuensi dari hidup orang beriman di tengah-tengah hidup orang tidak beriman. Kedua, setelah 10 hari dipenjara adalah batas pemenjaraan orang Kristen dan sesudah itu akan diadili yang berakhir pada kematian. Sekalipun demikian jemaat hendaknya tidak takut dan gentar terhadap pen-deritaan bahkan kematian yang harus dihadapi tetapi tetap setia karena ada kehidupan kekal dan mahkota kemenangan, sebagaimana Kristus mati, tapi hidup kembali.
Ayat 11, orang percaya tidak hanya menjadi pendengar yang setia karena setiap pengajaran yang benar adalah Firman dari Roh (Yunani = Pneuma. Ibrani = Nefesy), yakni sesuatu yang membuat “manusia tanah” menjadi “hidup”. Menerima Firman sama dengan menerima Roh yang menghidupkan (“protos”) sebab orang yang hidup dari Roh Allah tidak akan dikuasai oleh kematian lagi (“eskhaton”)
Makna dan Implikasi Firman
Tidak dapat disangkal, dewasa ini orang menempatkan kesejahteraan dan kesenangan hidup menjadi tujuan. Untuk itu ada orang menghalalkan segala cara. Ada orang melihat jabatan, kekayaan, kekuasaan, sebagai alat untuk mencapai tujuan itu. Akibatnya penyalahgunaan kekuasaan, intimidasi, dan berbagai bentuk kriminalitas, menambah daftar dosa manusia. Pergeseran nilai-nilai pendidikan spiritual menjadi ancaman yang serius. Ketidakpedulian terhadap anak-anak, dan Remaja, Pemuda dapat mengindikasikan akan memper-lemah kesaksian Gereja.
Belajar dari pengalaman iman Gereja mula-mula, bahwa dunia dapat diubah karena keteguhan iman. Keberadaan gereja mula-mula yang menghadirkan orang-orang percaya yang tidak takut terhadap ancaman apapun, menjadi contoh bahwa dunia dapat digarami oleh orang-orang percaya.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang menginspirasi Jemaat di Smirna sehingga mereka memiliki iman yang kokoh?
- Apa yang gereja harus perbuat untuk menghadirkan tatanan dunia yang lebih baik?
NAS PEMBIMBING: Yosua 24:16
POKOK-POKOK DOA:
- Untuk perdamaian dunia, anti kekerasan, bahaya Narkoba, Traficking dll.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU SENGSARA III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan : KJ No. 2 : 1 – 2 Suci, Suci, Suci
Ses Nas Pemb/Nyanyian Masuk KJ No. 372 : 1-3 Inginkah Kau Ikut Tuhan
Pengakuan Dosa: NNBT No. 8 Banyak Orang Suka Diampuni
Berita Anugerah : NNBT No.9 Ku Akan Selalu Beryukur
Ajakan mengikut Yesus : KSK 96 Lengkap diri (Bangun dan Dengar)
Persembahan : NNBT No. 15 Hai Seluruh Umat Tuhan
Penutup : KJ No. 339 : 1,4 Maju Laskar Kristus
ATRIBUT:
Warna dasar ungu dengan simbol XP (Khi-Rho), cawan pengucapan, salib dan mahkota duri.