MTPJ 3 – 9 Februari 2019

0
1900
TEMA BULANAN : “Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir
TEMA MINGGUAN : Tuhan Yesus adalah Yang Awal dan Yang Akhir”

BACAAN ALKITAB: Wahyu 22:6-17

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Keraguan pada kuasa Tuhan  sering datang ketika tantangan yang dihadapi berat, pahit, dan banyak. Bila keraguan itu berlang-sung sangat lama akan mengakibatkan penyangkalan kepada  keyakinan yang dipegangnya. Para penentang kebenaran bukan saja telah terdidik dengan menguasai metode yang membuat orang ragu-ragu dan menyangkal keyakinannya. Tapi juga mereka telah belajar dari sejarah bahwa ketidakbenaran jika terus-menerus dila-kukan berulang-ulang maka akhirnya ketidakbenaran itu diterima sebagai kebenaran.

Warga gereja tak pernah sunyi  dengan tantangan, khususnya ketika mereka diperhadapkan dengan pilihan untuk setia mengikuti dan menyembah Tuhan Yesus atau tidak.  Tantangan di satu pihak adalah tekanan berat dari penguasa yang mencurigai keberadaan warga di negerinya, dan di lain pihak tantangan ini adalah godaan manis justru ketika warga gereja mendapatkan peluang atau kesempatan untuk menikmati kehidupan yang enak dan nyaman.

Pokok utama dari tantangan ini berkaitan dengan keyakinan  warga gereja yang sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus berkuasa atas seluruh kehidupannya. Kuasa-Nya melampaui kuasa-kuasa dunia. Apakah janji pertolongan-Nya akan digenapi-Nya? Karena itu tema minggu ini adalah: Tuhan Yesus adalah Yang Awal dan Yang Akhir.

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Pasal akhir surat Wahyu ini sebagai pokok-pokok penting yang disampaikan Rasul Yohanes di Pulau Patmos, tentang keadaan gereja di akhir abad pertama agar tetap setia kepada Tuhan Yesus, walaupun berat dan banyak tantangan yang mereka hadapi. Penguatan ini disampaikan secara terselubung dengan berbagai lambang dan simbol (jenis sastra apokaliptik) dimaksudkan agar hanya pihak tertentu yang dapat mengertinya.

Warga gereja yang sedang tertekan karena didesak mengikuti  keagamaan umum waktu itu untuk menyembah Kaisar sebagai dewa (bnd. pasal 13:4). Tekanan ini membuat beberapa kalangan orang percaya waktu itu menjadi ragu-ragu dengan imannya kepada Kristus. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah: Apakah kuasa Tuhan Yesus melampaui kuasa Kaisar? Apakah janji-janji Tuhan akan digenapi-Nya? Karena tekanan ini berjalan begitu lama sehingga tidak sedikit yang menyangkal imannya kepada Tuhan Yesus.

Yohanes mengalami manifestasi dengan mendengar dan melihat secara langsung penggenapan janji Tuhan itu. Bahkan dengan menyembah dan memuliakan Tuhan, Yohanes memberi-kan kesaksian dan keteladanan kepada gereja mula-mula agar jangan menyembah yang lain, selain kepada Tuhan Yesus saja.

Dalam kaitan dengan penguatan kepada jemaat yang sedang menghadapi tantangan dan godaan berat itu maka Rasul Yohanes menyampaikan beberapa  pokok  penekanan pada teks bacaan ini yakni:
Pertama: “Aku datang segera” (Yunani: erchomai tachu artinya datang secepatnya, datang segera). Ada tiga kali berulang dise-butkan, yakni dalam ayat 7,12,20 dan ada dua kali yang senada dengan itu, ayat 6 “segera terjadi”, dan  ayat 10 “waktunya sudah dekat”. Kesegeraan waktu Tuhan itu berkaitan dengan jawaban terlalu lama penderitaan yang mereka alami. Tuhan menepati janji-Nya. Bahkan “erchomai  tachu”, menunjuk pada kesempatan di mana Tuhan Yesus Sang Tunas berkata Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya (ayat 11). Kedatangan-Nya adalah “pembalasan” (Yunani “apodidomi” artinya mengembalikan, membayar, melunaskan,  ini berkaitan dengan janji-Nya, yakni siapa yang tetap bertahan dan  setia atau yang membasuh jubah-Nya, akan mendapatkan mah-kota, yang disebutkannya sebagai hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang (ayat 14).  Sedangkan yang tidak setia, jatuh karena keragu-raguan, oleh karena itu tidak bertahan sampai akhir  sehingga menjadi: mereka akan tinggal di luar (ayat 15).
Kedua :“Aku adalah Yang Awal dan yang Akhir” (Yunani: arch artinya Yang Awal,  telos Yang Akhir). Ungkapan yang mengikuti dua frasa pertama yaitu “Aku adalah Alfa (A adalah huruf pertama Yunani) dan Omega (O adalah huruf terakhir Yunani), Yang Pertama dan Yang Terkemudian” adalah pasangan kata yang dirangkai sedemikian rupa menjadi pokok penekanan, disampaikan berulang-ulang dimaksudkan agar jemaat penerima surat ini men-jadi tidak ragu-ragu, apalagi takut, tapi dengan yakin dan meme-gang teguh pesan yang disampaikan Tuhan melalui rasul-Nya.  Pasangan kata itu merupakan pesan yang terjalin erat, di mana  pengertian setiap pasangan kata itu  saling melengkapi. Pasangan yang ketiga menjadi kesimpulan dari pesan yang disampaikan dua pasangan yang pertama.
Isi pesan itu adalah Dia berkuasa dan mengendalikan: atas waktu atau sejarah, atas semua peristiwa yang terjadi dan akan terjadi, atas penguasa-penguasa, pemerintah-pemerintah, orang  berdosa, orang-orang yang taat dan setia. Semua pengertian yang dapat dirangkai melalui  semua alfabet huruf Yunani ini, ada dalam kuasa dan pengendalian-Nya. Bukan kaisar, atau penguasa, bukan malaikat, bukan manusia, juga bukan Yohanes, tapi Dia adalah Yesus, Anak Domba, tunas keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang. Tak  ada  yang dapat melampaui kuasa-Nya sebab Ia sudah ada sebelum dunia dijadikan, sebagaimana ungkapan “Alfa”serta “Yang Awal”, senada dengan perkataan “pada mulanya” (pasal 1). Jika Kaisar atau para penguasa dunia hanya memerintah selama beberapa periode, tentu tak dapat disamakan dengan kuasa dari Dia yang kuasa-Nya dari awal dunia sampai akhir dunia. Bahkan pesan ini juga menyampaikan bahwa kuasa Tuhan Yesus lebih tinggi jauh menjulang berada di atas kuasa dari para dewa sembahan orang Yunani Romawi waktu itu. Di mana-mana orang menerima bahwa tak ada kuasa yang lebih besar, kuat, tinggi, dari kuasa Yang Pertama.
Ungkapan ini adalah penguatan kepada mereka yang setia agar tetap teguh, tidak goyah. Jangan menukar kesetiaan pada Yesus dengan menyembah atau mengkultuskan Kaisar dan penguasa-penguasa apapun, selain hanya kepada Tuhan Yesus saja, karena  upah atau pembalasan Tuhan sudah  tersedia menurut perbuatannya.

 

Makna dan Implikasi Firman
  • Tuhan memberikan waktu kepada kita merupakan kesempatan yang tidak selalu dapat datang kembali. Bahkan pengikut Kristus, sebagaimana motivasi yang diterima gereja purba, selalu diingatkan bahwa waktu Tuhan datang segera. Kedatangan Tuhan yang bersifat segera dimaksudkan agar jemaat tetap sa-bar dan setia menghadapi tantangan yang pahit, ataupun go-daan yang manis. Bahkan kepada mereka yang ragu-ragu agar meninggalkan sikap itu karena penggenapan kedatangan Tuhan itu sebagai hari pembalasan untuk menerima upah mereka.
  • Agar jemaat tidak meragukan Kuasa Tuhan Yesus. Sebab Dia telah ada sebelum dunia dijadikan, Dia adalah Alfa, Yang Pertama, dan Yang Awal. Dia yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, karena Dia adalah Allah sendiri. Dia mengetahui dan mengendalikan semuanya agar jadi sesuai maksud dan tujuan-Nya. Tidak ada kuasa yang dapat menya-mai atau berada di atas-Nya. Dia juga adalah Omega, Yang Terkemudian dan kuasa-Nya abadi dan kekal, sampai selama-lamanya. Semua janji-janji-Nya dipenuhi-Nya menurut waktu yang ditentukan-Nya. Penggenapan janji-Nya adalah yang terbaik dari yang baik yang dijanjikan oleh kuasa-kuasa dunia. Sedangkan kuasa-kuasa di dunia ini tidak selamanya, bersifat fana, dan hanya sementara saja. Semua janji-janji yang disampaikannya hanya untuk kepentingan sesaat.
  • Agar jemaat jangan terpikat dan terjerat akan penyembahan pada kuasa-kuasa yang di dunia. Penyembahan ini bukan saja menyimpang tapi menyesatkan karena penyembahan seperti ini menggiring yang disembah itu berada pada posisi untuk menyaingi kuasa Allah. Menyembah “ilah lain” sebagai per-buatan sesat, yang bukan saja menjauhkan dari berkat-berkat yang Tuhan telah janjikan tapi terutama menggiring  diri sendiri pada kebinasaan. Seperti Yohanes dan malaikat, mereka dengan tegas menolak untuk disembah, tapi menuntun dan mengarahkan jemaat untuk berkata “Sembahlah Allah”.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Daftarkanlah ungkapan-ungkapan penting dalam perikop ini yang berkaitan dengan keragu-raguan dan kepastian akan  kuasa Allah. Apakah yang tersirat dari ungkapan-ungkapan itu ?
  2. Apakah tantangan dan godaan yang sering melemahkan keyakinan bahwa Tuhan Yesus adalah Yang Awal dan Akhir?
  3. Apakah program-program pelayanan gereja, dapat meningkat-kan warga Gereja agar tetap setia mengikuti dan menyembah Allah?

 NAS PEMBIMBING: Wahyu 2:10b

 POKOK-POKOK DOA:

  • Agar warga gereja tidak menjadi ragu-ragu, tapi semakin tekun bersekutu, bersaksi dan melayani sekalipun menghadapi tantangan dan godaan yang berat.
  • Agar gereja tetap setia bersaksi bahwa Tuhan Yesus adalah Yang Awal dan Akhir, tidak ada kuasa-kuasa dunia yang dapat menyamai atau melewati kuasa-Nya

 TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:

HARI MINGGU BENTUK I

 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Panggilan Beribadah : KJ.No. 1 Haleluya Pujilah

Ses Nas Pembimbing: NKB. No.  167 Tuhan Yesus Sahabatku

Pengakuan Dosa: DSL. No. 181 Yang Menabur Dengan Tangis

Berita  Anugerah : NKB. No. 19 Dalam Lautan yang Kelam

Pengakuan Iman: KSK. No.110  Siapa Yang Setia

Hukum TUHAN: NNBT No.19 Allah Besar, Agung Nama-Nya

Persembahan:NNBT.No.20 Kami Bersyukur PadaMu TUHAN

Nyanyian Penutup: NKB. No. 194 Kau Tetap Tuhanku Yesus

 ATRIBUT

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.