MTPJ 3 – 9 September 2017

0
6281

TEMA BULANAN: “Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Gereja”
TEMA MINGGUAN: “Siapakah Pelayan”
Bacaan Alkitab : Yesaya 42:1-9
ALASAN PEMILIHAN TEMA

Dalam Alkitab, istilah pelayan menunjuk pada tugas kehambaan, yang dalam bahasa asli Perjanjian Baru disebut doulos. Pelayanan kehambaan itu dilakukan sejak zaman Perjanjian Lama, oleh laki-laki dan perempuan.

GMIM menyebutkan bahwa setiap warga Gereja adalah pelayan dan oleh karena ada tugas-tugas khusus yang harus dilakukan, maka dipilihlah mereka yang kemudian disebut sebagai pelayan khusus, yaitu Syamas, Penatua. Sesuai Tata Gereja, yang disebut pelayan khusus adalah Syamas, Penatua, Guru Agama dan Pendeta.

Pelayan Khusus yang juga disebut pelayan Tuhan sering dikonotasikan sebagai profesi yang harus dihormati, disanjung dan dipuji lebih dari yang lain. Bahkan jabatan kepelayanan sering membuat pelayan Tuhan tertentu menganggap itu sebagai akses untuk memangku jabatan bergengsi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, termasuk tampuk birokrat. Ada juga pelayan khusus yang memiliki jabatan tertentu dalam pemerintahan, membuat ia menjadi otoriter di dalam pelayanan dan bertindak berlebihan mengatur jemaat, bahkan berperilaku menekan Pendeta supaya mengikuti keinginannya.

Seorang pelayan khusus wajib menjawab tugas panggilan Tuhan Allah, Sang Pemilik pelayanan dengan bersedia melayani dan taat pada pimpinan Tuhan Yesus Kristus, yang mengatur dan mempercayakan pekerjaan pelayanan ini kepadanya. Dengan demikian, maka jabatan pelayanan harus dipahami dalam arti bukan kekuasaan, melainkan melayani.

Seorang ahli teologia, Van Ruler mengatakan: pelayan dianggap sebagai alat untuk menyampaikan keselamatan Allah oleh Roh Kudus kepada manusia.

Sering muncul pertanyaan bagi kita ialah:

  1. Siapakah orang yang layak menjadi pelayan atau hamba Tuhan?
  2. Siapa sebenarnya pelayan atau hamba Tuhan itu?

Banyak pendapat menunjukkan bahwa pengetahuan, ketrampilan, karakter dan berbagai kriteria lainnya dijadikan ukuran dalam menjawab pertanyaan di atas.

Kriteria-kriteria itu penting, tetapi bila kita belajar dari Alkitab, secara khusus Yohanes 15:16 menunjukkan bahwa hamba Tuhan itu adalah mereka yang dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan Allah. Dengan demikian maka seorang hamba atau pelayan Tuhan adalah pribadi yang dipilih dan menghambakan diri kepada Tuhan, bukan kepada yang lain-lain di luar Tuhan.

PEMBAHASAN TEMATISPEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Yesaya 42:1–9 adalah salah satu dari empat pasal yang disebut sebagai nyanyian hamba Tuhan. Disebut demikian sebab fokusnya adalah pada panggilan dan karya Tuhan terhadap orang pilihan-Nya, untuk menyatakan kabar baik kepada umat Israel dan semua bangsa. Dalam nyanyian keempat ini, hamba Tuhan menunjuk kepada nabi, umat Israel dan juga kepada Dia, Raja yang akan datang dengan keadilan dan kebenaran.

Seorang hamba Tuhan dipanggil untuk melakukan fungsi kehambaan-Nya, yaitu setia dan taat melakukan apa yang disuruhkan Tuhan Allah kepadanya serta menundukkan diri pada pengaturan Tuhan atas kehidupannya.

Hamba Tuhan yang dipilih, ditetapkan dan diutus-Nya adalah hamba yang dipanggil untuk menyampaikan berita keselamatan bagi umat Israel dan bangsa-bangsa lain. Karena itu, pencurahan Roh Ilahi dikaruniakan atasnya dan dengan hikmat dari Tuhan, hamba Tuhan ini akan melaksanakan tugas panggilan Allah, yaitu menyampaikan berita keselamatan dan membebaskan umat manusia dari penindasan dosa. Pem-bebasan itu ditujukan untuk semua suku bangsa.

Berita keselamatan bagi semua bangsa mengingatkan umat Israel bahwa keselamatan yang dari Allah bukan hanya milik mereka, sehingga umat Tuhan itu tidak boleh terjebak pada pemikiran bahwa hanya merekalah yang dikasihi dan disela-matkan, tetapi bangsa lain dibenci dan dibinasakan Allah.

Karya keselamatan dinyatakan Allah bagi bangsa-bangsa, melalui hamba-Nya yang di utus ke dalam dunia untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Berita Mesianik ini hendak menunjuk pada masa yang akan datang, yaitu pada kedatangan Mesias, yang diurapi. Mesias yang adalah Hamba yang membawa keadilan, kebenaran dan keselamatan, dikenal dalam Pribadi Yesus Kristus, Anak Allah.

Bagian Alkitab ini menunjukkan bahwa oleh karena tugas dan tanggung jawab kehambaan yang melekat padanya, maka seorang hamba Tuhan memiliki :

  1. Roh Tuhan yang dikaruniakan kepadanya, supaya dimam-pukan melayani dengan hikmat, menjiwai panggilan pela-yanannya yang menyatakan ketetapan Tuhan (ayat 1).
  2. Jatidiri yang baik dan benar, supaya dapat menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa, bukan dengan kekerasan tetapi dengan lembut menyatakan yang benar, bertindak adil, menolong dan menguatkan mereka yang lemah, memberi semangat kepada yang berputus asa, memulihkan yang hilang harapan, menegakkan hukum dan mengajar Firman kebenaran (ayat 2-5)
  3. Kekuatan, kemampuan dan keberanian untuk melaksanakan tugas pelayanan sebagai seorang hamba yang menyam-paikan kabar keselamatan bagi umat Israel dan bangsa-bangsa sekitar. Hamba Tuhan itu dikaruniai Roh dari Allah, supaya ia dapat melayani dengan hikmat dan dapat memimpin umat Israel dalam keadilan dan kebenaran, serta menjadi berkat bagi bangsa-bangsa (ayat 6).
  4. Pengertian yang benar tentang Tuhan Allah yang memanggil dan mengutusnya untuk maksud penyelamatan. Tuhan telah membentuk hamba-Nya mulai dari rahim ibunya dan Tuhan sendiri yang menyertai serta mengokohkan pelayanannya. Kepada hamba-Nya, janji penyertaan Tuhan memberi jaminan pemeliharaan dan perlindungan, bahkan membuat hamba-Nya menjadi perjanjian bagi umat dan terang bagi bangsa-bangsa. Itulah rahasia panggilan Tuhan Allah bagi para hamba-Nya (ayat 6).
  5. Visi dan Misi, ialah menerima kemuliaan dan kemashyuran dari Tuhan Allah, dengan melakukan segala yang diperintakan-Nya, untuk menegakkan hukum kepada bangsa-bangsa dan menyampaikan kabar baik, yaitu berita pembebasan bagi umat Israel bahwa keselamatan datangnya dari Tuhan. Hamba Tuhan itu harus menjadi alat pembebas bagi umat yang terbelenggu dalam kebutaan hukum, memberi pengajaran tentang kebenaran, insaf dari kegelapan dosa dan segala sesuatu yang membelenggu kehidupan, supaya keselamatan diperoleh dalam terang Tuhan (ayat 7).

Tugas seorang hamba Tuhan itu berat, tetapi Tuhan sendiri yang yang berjanji untuk menjadi Penolong bagi hamba-Nya supaya dapat melayani dengan baik.

Tuhan juga akan memberi kemashyuran dan kemuliaan, hormat dan penghargaan terhadap hamba yang dipilih-Nya dan rahasia panggilan Tuhan dibukakan bagi hamba-Nya yaitu segala nubuat dan hal-hal yang akan terjadi dikemudian hari dapat diketahui oleh sang hamba, karena Tuhan sendiri yang menyatakan, melalui Roh Tuhan yang ada padanya (ayat 8-9).

 Makna dan Implikasi Firman

Membaca Yesaya 42:1–9, maka kita dapat memahami bahwa menjadi hamba Tuhan atau pelayan khusus bukanlah sebuah kebetulan, tetapi panggilan dan pembentukkan Allah sejak dari dalam kandungan. Jadi kita dapat pahami bahwa pembentukkan Allah bagi hamba-Nya untuk menjadi seorang pelayan, telah dirancangkan Allah sendiri sejak seseorang ada dalam rahim ibunya.

Rahasia panggilan Tuhan Allah bagi hamba-Nya yang terjadi sejak dari dalam kandungan, membuat kita mengetahui bahwa menjadi pelayan khusus itu adalah rancangan Allah. Jadi tidak boleh ada seorangpun yang menyombongkan diri dengan berpikir bahwa jabatan kepelayanannya sebagai hamba Tuhan atau pelayan khusus adalah karena kepandaian, kekuatan, harta, kuasa, fasilitas, tampan, cantik dan berbagai kele-bihannya serta pengaruhnya terhadap orang lain.

Belajar dari Firman Tuhan ini, kita diingatkan bahwa hamba Tuhan itu termasuk para pelayan khusus dalam lingkungan GMIM, yaitu Syamas, Penatua, Guru Agama dan Pendeta adalah pribadi yang dipanggil, dipilih dan diutus Allah. Karena itu, seorang pelayan khusus harus tetap menjaga identitas atau jatidirinya sebagai orang pilihan yang menjawab panggilan sesuai visi dan misi Ilahi .

Panggilan dan pengutusan Tuhan bagi hamba-Nya, para pelayan khusus disertai dengan hikmat dan Roh Kudus yang diberikan Tuhan kepadanya, supaya dapat melaksanakan tugas kehambaan-Nya yaitu menjadi alat berkat dalam menghadirkan berita keselamatan Tuhan Allah bagi manusia dan segala ciptaan-Nya di dunia ini.

Pemanggilan dan pengutusan itu berisi hukum dan perintah bahwa hamba yang dipilih harus taat melakukan apa yang disuruh sesuai dengan kehendak-Nya, yaitu: menghadirkan kehidupan yang penuh dengan kasih, keadilan, kebenaran, menguatkan yang lemah, menopang yang kehilangan semangat, menolong yang ada dalam penderitaan, membebaskan yang disesatkan dengan ajaran sesat, memberitakan hukum dan kabar selamat serta menjadi terang dalam hidup dan karya, demi kemuliaan Tuhan Allah, Sang Pemilik pelayanan yang mempercayakan pekerjaan pelayanan ini kepada hamba-Nya, para pelayan khusus.

Seorang pelayan khusus adalah pribadi yang dipilih dan diutus serta dikaruniakan Roh Kudus dari Tuhan, supaya ia dapat melayani jemaat sesuai panggilan Tuhan, sehingga jemaat  berakar kuat dan semakin bertumbuh dalam iman sesuai pengajaran yang benar dari Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab.

Pekerjaan sebagai seorang pelayan khusus adalah keper-cayaan yang diberikan Tuhan; bukan milik pribadi, keluarga atau warisan orangtua. Karena itu, seorang pelayanan khusus adalah pribadi yang dipanggil, dipilih dan diutus Tuhan untuk menjadi berkat bagi banyak orang, mulai dari keluarga, jemaat dan masyarakat.

Ciri khas seorang pelayan khusus sesuai Firman Tuhan ini, ialah:

  1. Memberikan keteladanan dalam menjaga jatidiri sebagai orang yang dipilih dan diurapi Tuhan.
  2. Menjadi pribadi yang suka mengasihi, tenang dan sabar dalam pengajaran, tidak marah-marah atau sok memerintah.
  3. Menyatakan keadilan dengan sikap yang konsisten antara perkataan dan perbuatan, bukan pendusta dan seorang yang tidak jujur hidupnya.
  4. Lemah lembut tapi tegas dalam bertindak dan menyatakan yang benar.
  5. Hidup sesuai kehendak Tuhan.

Tuhan memilih dan mengutus hamba-Nya supaya dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab pelayanan, maka Tuhan memperlengkapi dia dengan Roh, melindungi, meninggikan, menyelamatkan dan menyatakan kehendak bagi hamba yang dikasihi-Nya. 

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Menurut Yesaya 42:1-9, siapa dan bagaimana hamba Tuhan itu?
  2. Apakah peran hamba Tuhan yang disebut Yesaya sama dengan peran pelayan khusus dimasa kini?
  3. Bagaimana seorang pelayan khusus memaknai peran kepelayanannya, disetiap tugas dan tanggung jawab ?

NAS PEMBIMBING: Kisah Para Rasul 6:3-4 

POKOK-POKOK DOA:

  • Para pelayan khusus dapat melaksanakan panggilan pelayanan berdasarkan hormat dan cinta kepada Tuhan Yesus Kristus.
  • Keluarga dan jemaat menopang kerja pelayanan dari para pelayan khusus.
  • Proses pemilihan untuk periode yang akan datang, dapat berlangsung dengan baik.
  • Memohon Roh Kudus menuntun dalam pemilihan pelayan khusus.
  • Jemaat memilih pelayan khusus yang memiliki jati diri seorang hamba. 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN : HARI MINGGU BENTUK I. 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN

Persiapan: PKJ No. 145   Aku Melangkah Ke Rumah Tuhan.

Panggilan Beribadah: NNBT No. 4  Naikkan Doa Pada Allah.

Tahbisan & Salam:  NNBT No. 7  Mari Puji Tuhan Yesus

Ses Nas Pembimbing : NNBT No. 13  Ya Allah Bapa, Ya Yesus Tuhan

Pengakuan Dosa & Pemberitaan Anugerah Allah:  NNBT No.  10  Ya Tuhan Yang Kudus

Pengakuan Iman:  KJ  No. 280   Aku Percaya

Ses Hukum Tuhan:  KJ  No. 54 Tak Kita Menyerahkan

Ses Khotbah:   KJ No. 356  Tinggallah Dalam Yesus

Persembahan:  PKJ No. 146 Bawa Persembahanmu

Nyanyian Penutup: NNBT No 37 Tuhan Yesus Adalah Penabur

ATRIBUT

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.