Beranda Menjabarkan Trilogi Pembangunan Jemaat MTPJ 30 September – 7 Oktober 2012

MTPJ 30 September – 7 Oktober 2012

0
2077

Gereja Sebagai Surat Kristus

Tema Bulanan   :“Gereja Yang Memberi Teladan”
Bahan Alkitab  : 2 Korintus 3:1-6

ALASAN PEMILIHAN TEMA
Gereja sesuai dengan hakekatnya adalah persekutuan di dalam dan dengan Kristus. Inilah yang menjadi sumber identitas gereja. Persekutuan di dalam dan dengan Kristus ini juga yang menjadi sumber Penghiburan dan Pengharapannya, sehingga Gereja terpanggil untuk melayani dan bersaksi. Tema minggu ini dipilih berdasarkan pemahaman dari pembacaan yang terdapat dalam 2 Korintus 3:1-6, yang merefleksikan sapaan Rasul Paulus terhadap jemaat Korintus sebagai surat Kristus. Rasul Paulus juga sering mengibaratkan jemaat sebagai tubuh Kristus (Roma 12:4-8; 1 Korintus 12:12-31), sebagai bangunan Allah (1 Korintus 3:9), juga sebagai bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19). Bila Gereja diibaratkan sebagai surat Kristus, artinya segala pelayanan, kesaksian harus terbaca jelas oleh semua orang. Sikap dan perbuatan termasuk citra dan identitas Gereja harus Nampak sebagai kesaksian tentang Yesus Kristus yang memberikan kemampuan serta pertumbuhan Gereja. Harus dicamkan baik-baik, bahwa Gereja sebagai alat untuk mewartakan tentang Kasih Allah dan karya keselamatan dari Allah untuk diketahui seisi dunia. Sebab itu tugas mewartakan sangat penting, karena tujuan yang hendak dicapai adalah agar dunia percaya, sehingga semua lidah memuliakan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Tidak dapat dipungkiri, bahwa warga GMIM harus bercermin sambil merenungkan, sudah sejauh mana keteladanan kita yang menyaksikan Kristus kepada semua umat Tuhan. Belum tercipta secara nyata kedamaian, kerukunan, sebab kita masih terbelenggu dengan sifat-sifat keangkuhan, dendam, kebencian, arogansi yang mengaburkan kesaksian kita sebagai Gereja yang adalah “Surat Kristus”. Kita belum dapat disebut teladan dalam banyak hal, malah menjadi sorotan yang negatif. Apalagi para pelayan khusus yang seharusnya menyaksikan keteladanan dalam Kristus. Di saat perayaan HUT GMIM bersinode ke-78 ini, marilah kita mewujudkan sifat-sifat “kehambaan”, dibarengi dengan “kerendahan hati” agar identitas kita sebagai “Surat Kristus” tidak hanya slogan belaka.

PEMBAHASAN TEMATIS
• Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Hubungan yang akrab tetap terjalin antar jemaat Korintus dengan Rasul Paulus. Hal ini terjadi sebab mereka adalah buah Pekabaran Injil Paulus yang menjadikan jemaat ini bertumbuh di dalam Injil Yesus Kristus. Sebenarnya ada keinginan dan kerinduan Paulus untuk berkunjung kepada mereka tetapi rencana ini dibatalkannya sebab ada masalah yang mengganggu perasaannya (lih. 2 Korintus 2:1). Ada sekelompok orang di kota itu yang meragukan kemurnian pelayanannya. Paulus dituduh mencari keuntungan dari firman Allah (2:17). Padahal yang menjiwai hubungan Paulus dengan jemaat Korintus adalah ketulusan dan kemurnian (1:12). Untuk mencegah timbulnya ketegangan maka Paulus merasa perlu meluruskan dengan yang keliru dan tuduhan yang tidak beralasan ini agar jemaat menerima ketidakhadirannya untuk menjumpai mereka. Ia meminta jemaat Korintus harus mampu bersaksi tentang kebenaran dan kemurnian pelayanannya. Pada zaman itu agak lazim bahwa seorang pemberita Injil membawa surat pujian atau surat rekomendasi sebagai kesaksian tentang kelakukaan atau kondite dirinya (3:1 band;Kisah Para Rasul 18:27). Paulus tidak merasa membutuhkan sehelai surat seperti itu. Sebagai gantinya ia meminta agar warga jemaat Korintus menjadi “surat pujian” (3:2). Harapan Paulus agar sikap dan tingkah laku jemaat hendaknya mencerminkan keteladanan dalam hal-hal yang baik dan benar. Jemaat Korintus adalah ibarat surat yang bersaksi tentang diri Paulus. Bahkan Paulus membuat ibarat yang jauh lebih jauh lagi. Warga jemaat Korintus adalah Surat Kristus yang bersaksi tentang siapa Kristus dan apa yang telah diperbuat-Nya. Paulus berkata demikian “sebab ia yakin bahwa mereka adalah hasil didikan yang baik, yang berkiprah sesuai dengan teladan Kristus. Mereka adalah Surat Kristus yang ditulis untuk pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia (3:3). Dalam Keluaran 31:18 Tuhan Allah menulis hukum-hukum-Nya di atas dua loh batu lalu diserahkannya kepada Musa di gunung Sinai. Tetapi jemaat Korintus adalah hasil pelayanan Paulus atas kuasa dan kekuatan Roh Allah yang hidup. Roh Allah inilah yang telah mengokohkan hati mereka sehingga mereka setia dan taat kepada Kristus sebagai Surat Kristus yang hidup. Paulus tidak membanggakan dirinya dalam kemajuan dan pertumbuhan jemaat ini, apalagi mencari keuntungan untuk memperkaya dirinya sendiri. Juga kesaksiannya lebih jelas pada ayat 6: bahwa Allah yang menyanggupkan, dan memampukan dia sehingga ia menjadi pelayan perjanjian baru; artinya misi yang ia wartakan adalah kasih karunia yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus bagi kita semua. Melalui keselamatan dalam Kristus, Roh mengaruniakan kehidupan kepada setian orang yang percaya agar mereka taat dan setia dan sanggup melakukan hal-hal yang baik dan benar.

• Makna dan Implikasi Firman
Jemaat yang menghayati hakekat dan perannya di tengah duia ini, hendaknya menjadi Surat Kristus yang mewartakan tentang kasih-Nya dan rahmat-Nya. Sebagai mana kesaksian Alkitab dalam Roma 10:14b … …, bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya? Pdt. DR. Eka Darma Putra, dalam bukunya “Pergulatan Kehadiran Kristen di Indonesia” menulis umat Kristen adalah “Pak Pos” atau sebagai “Kurir” yang mempunyai tugas membawa surat yang dikirim oleh Tuhan yang dialamatkan kepada dunia, seluruh umat manusia. Tetapi kita melebihi Pak Pos karena kita harus menjadi surat hidup dari Injil Kristus. Dengan demikian kita adalah sarana untuk mewartakan kemuliaan Tuhan yang Agung dan Ajaib. Supaya hasil kesaksian kita melalui perbuatan yang baik dan benar akan mendorong dan memotivasi semua umat Tuhan percaya, mengakui dan meyakini Tuhan Allah sebagai sumber keselamatan dan berkat. Gereja adalah pembawa kabar baik, supaya seisi dunia percaya dan memuji Allah. Hari ini kita memperingati HUT GMIM Bersinode ke-78. Tersirat dalam pelayanan kita kewajiban untuk menjadi saksi-saksi yang benar. Keraguan sering terungkap, manakala visi pelayanan kita terbalut dengan sifat keangkuhan dan kesombongan, pementingan diri sendiri dan ancaman perpecahan. Kita harus merawat dan memelihara keutuhan, persekutuan dan kesatuan jemaat sebagai Surat Kristus yang menyaksikan kasih Tuhan yang besar mengalir dan melimpah dalam hidup kita. Laksana sehelai surat, jemaat mewartakan kepada dunia berita kebenaran Allah kepada dunia di mana kita diutus. Alangkah dalamnya perasaan rindu pengirim surat cinta apabila surat itu dapat dibaca dengan jelas. Pesan di dalamnya amat membahagiakan pembacanya. Sebaliknya, alangkah kecewanya apabila surat itu tidak bisa tiba pada alamatnya. Berarti surat itu buntuh, gagal dan nyasar, tidak tepat pada tujuannya.

Tuhan sangat kecewa bilamana jemaat/Gereja tidak menjadi Surat Kristus yang terbaca dengan baik, sebab bukan ditulis pada loh-loh batu yang mati, tetapi pada loh-loh yang hidup yaitu hati orang percaya dengan pekerjaan Roh Kudus. Warga gereja memiliki loh-loh hati yang dialami oleh Roh Kudus agar memiliki hati yang rendah, jangan angkuh dan sombong. Moment HUT GMIM Bersinode ke-78 ini, harus ada kesediaan untuk mengubah sikap dan tingkah laku kita agar tidak ada sorotan yang tajam yang sangat menyayat hati. Belum tercipta kualitas iman yang kokoh dalam menghadapi kemelut pelayanan yang diperhadapkan dengan pergumulan. Kita percaya bahwa Yesus Kristus Kepala Gereja yang akan menuntun perjalanan umat-Nya dalam mewartakan kabar sukacita agar banyak orang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.


PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa yang dimaksud gereja sebagai surat Kristus ?
  2. Sebagai surat Kristus, kita jemaat/gereja harus menonjokan sikap dan tingkah laku yang benar, positif dan berguna bagi pertumbuhan jemaat. Jelaskan !
  3. GMIM berkiprah dalam pelayanan, kesaksian di tengah dunia yang sarat dengan tantangan dari dalam dan dari luar. Apakah peran kita menghadapi situasi seperti ini ?

 

NAS PEMBIMBING : Kolose 3 : 16,17

POKOK-POKOK DOA :

  1. Tantangan Gereja dalam pelayanan yang mengahdapi berbagai kemelut untuk mewartakan kasih Allah kepada seisi dunia.
  2. GMIM sebagai gereja yang mandiri, yang merajut keesaan dan mewujudkan damai sejahtera.
  3. Pemimpin Bangsa dan Negara, pemimpin gereja yang menunaikan tugas yang mulia agar tugas dan panggilan mewartakan Injil kerajaan Allah tidaklah diabaikan.

 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN :
PERINGATAN HARI ULANG TAHUN GMIM BERSINODE

NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Persiapan : NNBT No. 4
Ses. Nas Pembimbing : NNBT No.19
Ses. Pengakuan Dosa : NNBT No.10
Ses. Pemberitaan Anugerah Allah : NNBT No.9: 1,3
Ses. Ajakan Untuk Mengingat : NKB No. 111
Ses. Pembacaan Alkitab : KJ No.320:2
Persembahan : NNBT No. 16
Penutup : KJ No.249:1,3

ATRIBUT YANG DIGUNAKAN
Warna dasar hijau dengan symbol salib dan perahu di atas gelombang.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here