TEMA: “Alkitab Sebagai Ukuran Iman Yang Benar”
BACAAN ALKITAB: Lukas 1:1-4
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Untuk memahami maksud pekerjaan dan karya Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus dan persekutuan dengan Roh Kudus, hanya melalui Firman Tuhan sebagaimana tertulis dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yaitu Alkitab. Begitu banyak judul buku-buku yang tak terbilang jumlahnya di dalam dunia ini tetapi buku Alkitab bertahan sepanjang masa. Alkitab berbagai-bagai terjemahan bahasa dan dipakai oleh setiap orang percaya dan gereja Tuhan. Kita bersyukur karena Lembaga Alkitab Indonesia dipakai oleh Tuhan untuk menjadi sarana terbitnya Alkitab dan membawa berkat bagi gereja-gereja dan umat-Nya. Iman kita bertumbuh karena ada pengajaran Firman Tuhan seperti apa yang tertulis dalam Alkitab. Karena begitu pentingnya Alkitab maka gereja-gereja bersepakat untuk merayakannya dalam bentuk Hari Reformasi Gereja dan Hari Doa Alkitab. Melalui Alkitab sebagai Firman Allah maka iman yang benar diterima dengan baik. Iman adalah percaya kepada Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang menyelamatkan kita. Sungguh sangat luar biasa karena Alkitab yang ditulis oleh para penulis Alkitab dalam kurun waktu yang sangat panjang, telah menjadikan Alkitab sebagai ukuran iman yang benar.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas adalah seorang petobat Yunani dan satu-satunya orang bukan Yahudi yang menulis sebuah kitab dalam Alkitab. Ilham Roh Kudus mendorong dia untuk menulis kepada Teofilus artinya “seorang yang mengasihi Allah” dan dia mempunyai kedudukan yang tinggi dalam masyarakat yang sangat dihormati. Guna memenuhi suatu kebutuhan dan pelayanan jemaat yang terdiri dari orang bukan Yahudi maka harus ditulis kisah yang lengkap mengenai permulaan kekristenan dan menceritakan tentang siapa-kah Yesus Kristus. Agar supaya sampai kepada para pendengar dan pembaca Alkitab maka Firman Tuhan harus diajarkan. Pengajaran yang dimaksud adalah tentang Yesus yang telah datang untuk membawa keselamatan bagi semua orang dan merupakan kebe-naran yang sungguh pasti*. Inilah yang melatarbelangi penulisan kita injil Lukas.
Khusus Lukas 1:1-4 merupakan prolog mengenai Kabar Baik yang dimulai dengan mengatakan banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita (ayat 1). Mengapa banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita, karena bukan saja Lukas menyusun buku tetapi banyak orang walau pun tidak disebut berapa jumlahnya. Ayat 2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Betapa pentingnya saksi mata yang sangat menentukan perkembangan penginjilan karena para rasul mengalami dan melihat dengan nyata bahwa Yesus mengadakan banyak tanda-tanda mujizat, menderita, mati dan disalibkan serta bangkit pada hari yang ketiga sungguh-sungguh dilihat dan dirasakan. Karena itu Alkitab yang ditulis oleh Para penulis Alkitab telah membawa pembaca dan pemberita untuk mengkhotbahkan Firman Tuhan kepada segala bangsa. Ayat 3 Karena itu setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk mem-bukukannya dengan teratur baginya. Lukas seorang penulis yang handal yang telah membukukan dengan teratur dan tersistimatika penulisan Firman Tuhan untuk disampaikan oleh Pelayan Firman sebagai dasar pemberitaan dan pengajaran. Kemampuan Lukas dan orang lain untuk menyelidiki atau mempelajari kitab suci secara baik telah dibuktikannya. Kata kunci “membukukannya” mengandung arti “mencatat” peristiwa-peristiwa penting tentang pekerjaan Tuhan Allah dalam Yesus Kristus yang walaupun tidak menunjukkan jumlah tertentu tetapi menempatkan sejumlah orang yang telah menjadi percaya yang berusaha sekuat tenaga dan pikiran menyusun suatu berita Injil sedemikian rupa sehingga tidak ada yang tercecer. Tujuan untuk membukukan Firman Tuhan dalam bentuk Alkitab supaya ‘engkau dapat mengetahui bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar’. (ayat 4). Pengajaran Firman Tuhan tidak berhenti kepada satu generasi tetapi juga kepada generasi selanjutnya atau turun-temurun Kabar Baik diberitakan. Firman Tuhan adalah sungguh benar karena berasal dari pekerjaan Roh Kudus dan telah dicurakan kepada para penulis Alkitab. Alkitab sebagai ukuran iman yang benar merupakan kebenaran yang tidak dapat dibantah oleh siapapun. Bandingkan 2 Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilham-kan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Jemaat yang diberkati Tuhan.
Pada bulan Oktober ini, tepatnya tanggal 31 Oktober 1517* diperingati peristiwa penting dalam sejarah gereja yang disebut Hari Reformasi Gereja. Reformasi gereja merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupan yang didominasi oleh otokrasi gereja yang menyimpang. Reformasi gereja adalah sebuah perbaikan untuk kembali pada ajaran yang lurus merupakan cikal bakal atau tonggak awal berdirinya gerakan* “reform” yang menitik-beratkan pada tiga pokok penting dalam pengajaran yaitu melalui 1. Sola Gratia”: Keselamatan mutlak hanya berasal dari Allah yang diberikan melalui Yesus Kristus dan itu hanya karena anugerah-Nya- 2.“Sola Fide” artinya pembenaran hanya oleh iman, maksudnya hanya iman yang menyelamatkan manusia. 3. Sola Scriptura: Hanya melalui Alkitab kita membaca pekerjaan Tuhan Allah dalam Yesus Kristus. Karena itu Alkitab diberi hari khusus yaitu merayakan hari Alkitab sedunia untuk mengajak kita sebagai orang percaya menghayati Firman Tuhan sebagai kebutuhan rohani. Karena itu dengan membaca Alkitab dan merenungkannya maka menjadikan Alkitab sebagai ukuran iman yang benar. Gereja masa kini dan yang akan datang, jadikan Alkitab sebagai dasar oleh Pelayan Khusus dan Pelayan Firman dengan senang hati memberitakannya. Tantangan dewasa ini bahwa ada anggota jemaat tidak lagi suka membaca Alkitab untuk mendewasakan imannya karena terganggu dengan pengunaan alat teknologi secara berlebihan. Karena itu marilah kita memperingati hari Reformasi dan Hari Doa Alkitab sebagai bentuk ucapan syukur kita atas karya terbesar Allah dalam dunia dan gereja. Amin.