MTPJ 4 – 10 Februari 2018

0
11621

TEMA BULANAN : “Penatalayan yang Memiliki Kapabilitas, Integritas dan Komitmen”
TEMA MINGGUAN : “Dipersiapkan dan Diperlengkapi untuk Melayani”
Bacaan Alkitab : Yeremia 1 : 4 – 10
ALASAN PEMILIHAN TEMA

Salah satu tugas pokok gereja ialah memperlengkapi warganya agar dapat mengambil bagian dalam pelayanan. Ini merupakan tugas yang penting gereja, yang dilakukan secara berkesinam-bungan dan bersinergi yang dimulai dari keluarga, jemaat dan sekolah. Setiap warga gereja berhak mendapatkan pelayanan dan berhak untuk diperlengkapi. Itulah yang dilakukan oleh gereja dengan program-program pelayanan di antaranya Katekisasi. Katekisasi yang dimaksud ialah Katekisasi Calon Sidi Jemaat, Keluarga, Persiapan pernikahan, Katekisasi Sekolah, Katekisasi calon orang tua Baptisan demikian pun dengan Katekisasi untuk Pelayan Khusus, agar mereka dimampukan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya di dalamnya untuk memperlengkapi anggota jemaat agar mereka mampu untuk melayani. Selain itu di Komisi Pelayanan Kategorial melalui beberapa program pem-binaan dan perlengkapan anggotasi dijemaat dengan LK3G, LKPG, LTPR dan Penataran Dasar Guru Sekolah Minggu.

Berangkat dari pemahaman di atas maka Tema Minggu ini ialah: Dipersiapkan dan diperlengkapi untuk Melayani. Periode pela-yanan boleh berakhir sejalan dengan pengaturan dalam tata gereja, tetapi tugas pelayanan tidak pernah berakhir terus berjalan secara berkesinambungan. Karena ini merupakan tanggung jawab gereja kepada Sang Kepala Gereja, yakni Yesus Kristus.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Yeremia merupakan tokoh yang memiliki peran strategis dalam sejarah kehidupan umat Israel. Kitab Yeremia mengulasnya dalam tulisan-tulisan yang ada, diawali dengan kisah atau cerita di sekitar Yeremia yang dipanggil dan diutus Tuhan. Nabi Yeremia sendiri tampil di medan sejarah bangsa Israel pada saat Israel mengalami pergolakan yang begitu hebat. Kerajaan Yehuda yang kecil terjebak di tengah-tengah persaingan kerajaan-kerajaan besar yang berusaha menguasai daerah itu. Yeremia melaksanakan pelayanan sebagai nabi selama 40 tahun di Yehuda (Israel Selatan). Pada saat itu Yeremia masih sangat muda, yakni, berusia 20 tahun. Ia bertugas sebagai nabi dimasa pemerintahan raja-raja Yehuda, yakni Yosia bin Amon, Yoyakim bin Yosia, dan Zadekia bin Yosia.

Yeremia sangat menyadari keterbatasannya bahwa ia tidak pandai bicara karena ia masih muda. Dalam bagian ini, Yeremia dengam gamblang mengisahkan bagaimana Tuhan Allah menya-takan rencana bagi umat Israel dengan memilih dia untuk diutus. Sangatlah kelihatan, bagaimana peran Tuhan Allah pada pemi-lihan dan pengutusan Yeremia. Dan ini terjadi karena otoritas Tuhan Allah sangatlah dominan pada cerita atau kisah ini. Ayat 5 menjelaskan bagaimana jauh sebelumnya, sebelum Yeremia dibetuk dalam rahim ibunya Tuhan Allah telah menyatakan kehendak-Nya. Kata ‘mengenal” hampir sama dengan “memilih” atau “mengasihi”. Dalam Kejadian 18: 19 kata kerja yang sama diterjemahkan dengan “memilih”. Bandingkan juga Mazmur 1:6, “sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.”

Selanjutnya Tuhan menguduskan dan menetapkan Yeremia menjadi seorang nabi bagi bangsa-bangsa. Tugas seorang nabi ialah menerima firman dari Tuhan dan memberitahukannya kepada orang-orang lain (penyambung lidah Allah).

Pada bagian lain, khususnya ayat 6 Yeremia dengan jujur mengakui keberadaannya yang tidak pandai berbicara karena ia masih muda. Ketulusan dan kejujurannya bukan pertanda ia takut ataupun ia tidak bersedia, tetapi perkataanya tertuju pada keterbatasan dan kelemahan yang ia miliki, sebab menurut aturan agama Yahudi seorang imam harus berusia 25 Tahun (Bilangan 8:24). Tetapi juga tugas yang diperhadapkan kepadanya sangat-lah berat. Keberadaan ini tidak menyurutkan Tuhan Allah mau yang menyatakan kehendak-Nya atas umat-Nya.

Tuhan memberikan kekuatan kepada Yeremia agar tidak menye-rah dengan keterbatasannya karena itu Tuhan mengatakan “Janganlah takut kepada mereka”. Pernyataan ini memberikan kepastian kepadanya bahwa Tuhan menyertai dia dalam melak-sanakan tanggungjawabnya. Tuhan tidak hanya memberikan karunia kepada Yeremia, tetapi Dia menyatakan janji penyertaan. Dengan demikian hendak menyatakan bagaimana Tuhan Allah mau memberikan kepastian kepada Yeremia. Bahwa memang dalam keterbatasan dan kekurangannya, nabi Yeremia diberikan kekuatan yang melengkapi dia untuk menjalankan tugas kenabian bagi bangsa Israel. Janji inilah yang menguatkan hatinya sehingga dia tidak gentar dan takut, tetapi malah membuatnya ulet dan tangguh, karena bukan dirinya yang ditonjolkan tetapi Roh Tuhan yang menyertai, memberikan kekuatan supaya ren-cana-Nya dapat tercapai di dunia ini.

Keraguan Yeremia oleh karena ia tidak pandai berbicara tidak menghalangi Tuhan untuk memakainya. Janji Tuhan dengan perkataan akan menjamah mulut Yeremia (9) adalah suatu penyataan yang menunjuk pada Tuhan akan membuat Yeremia dapat berbicara sebagai seorang nabi yang diutus Tuhan. Menjamah mulutnya dan akan menaruh perkataan-perkataan-Ku kedalam mulutnya, merupakan janji Tuhan yang pasti dan akan terjadi serta dilakukanTuhan kepada Yeremia.

Pemilihan dan pengangkatan serta pengurapan yang dilakukan Tuhan Allah terhadap Yeremia memberikan kekuatan kepadanya untuk melakukan tugas kenabian. Kekuatan yang ada dalam dirinya, semata-mata untuk membebaskan umat Israel dan untuk mencabut, merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan bangsa-bangsa atau kerajaan-kerajaan yang membuat umat Israel menderita). Memang sangat berat tugas nabi Yeremia, tetapi penyertaan dan pertolongan Tuhan pasti akan dinyatakan. Yeremia memberi harapan baru bagi umat Tuhan untuk mem-bangun kehidupan mereka setelah terbebas dari penderitaan yang berkepanjangan. Tuhan telah bertindak. Dan tidak ada seorang pun, termasuk bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan mengha-langi kerja Tuhan Allah bagi umat-Nya.

Makna dan Implikasi Firman

Tuhan Allah memiliki kuasa untuk menyatakan kehendak-Nya atas orang-orang yang dikehendaki-Nya. Pemilihan dan peng-utusan seseorang menjadi nabi Allah seperti yang disaksikan dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah bagian dari bagaimana Tuhan Allah dengan cara-Nya sendiri untuk memakai siapa saja menjadi nabi dan rasul. Seperti nabi Yeremia, setiap orang yang dipilih Tuhan tidak lepas dari keter-batasan, kelemahan dan kekurangan. Tetapi tidak dapat menutup kuasa Tuhan untuk memilih dan memakai seseorang menjadi rasul atau untuk memberitakan kehendak Tuhan bagi orang lain.

Setelah dipilih, ditetapkan, dibekali, maka tiba saatnya diurapi dan diutus. Pada saat pengurapan terjadi maka tanggungjawab besar sudah diletakkan di pundak kita. Kita tidak punya alasan apapun untuk menolak setiap pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita. Ketika Allah sendiri yang telah menetapkan, maka Ia pasti menyertai (ay 8, 19). Yang harus kita lakukan adalah penyerahan diri di bawah pimpinan Allah yang mengutus kita. Allah tidak saja mengutus seolah-olah Ia lepas tangan. Tetapi Ia juga “memanggil” sebagai pertanda bahwa Ia telah lebih dahulu ada dan senantiasa ada di mana kita dipanggil dan di utus. Kendala, tantangan, kerikil kecil, gelombang badai bahkan an-caman nyawa pasti kita hadapi dalam tugas pelayanan. Penolakan dari orang-orang yang kita layani juga pasti terjadi. Jangan kendor; jangan tawar hati; hadapilah bersama dengan Tuhan pemilik ladang pelayanan. Sikap rendah hati dan sema-ngat yang berkobar perlu ditanamkan dalam prinsip pelayanan. Tetapi usia muda bukanlah penghalang atau menjadi alasan untuk menolak pilihan Tuhan kepada siapa Ia berkehendak. Karena ketika Tuhan Allah memilih sesorang menjadi hamba-Nya, pasti Ia juga akan memperlengkapi dengan kekuatan dan kuasa yang daripada-Nya.

Pelayan Khusus Syamas dan Penatua yang sedang melak-sanakan pelayanan diperiode yang baru, yakni periode 2018-2021, yang terdiri dari berbagai latarbelakang, termasuk usia tidak perlu takut dan kuatir dalam pelayanan. Janji Tuhan adalah pasti, bahwa dia akan terus memperlengkapi, menguatkan dan me-nyertai para pelayan Khusus dalam menunaikan tugas pelayanan.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Apa arti dan tujuan dari pemanggilan dan pengutusan, menurut kitab Yeremia 1:4-10?
  2. Apa saja yang menjadi kendala dan tantangan bagi setiap warga gereja dalam memberi diri untuk melayani Tuhan serta bagaimana cara mengatasinya? 

NAS PEMBIMBING: 2 Timotius 4:2 

POKOK-POKOK DOA:

  • Untuk pelayanan periode 2018-2021
  • Untuk pemilihan di aras Wilayah dan Sinode 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK 1 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Panggilan Beribadah: KJ.No.355 Yesus Memanggil Mari Seg’ra.

Ses Nas Pembimbing: KJ.No. 425 Yesus Menginginkan Daku.

Pengakuan Dosa: KJ.No. 29 Di Muka Tuhan Yesus.

Berita Anugerah Allah: NNBT No. 9 Ku Akan Selalu Bersyukur

Ses Hukum Tuhan: NKB.No. 211 Pakailah Waktu Anug’rah Tuhan-Mu.

Ses Pengakuan Iman: KJ No. 38 T’lah Kutemukan Dasar Kuat.

Persembahan: NKB.No.199 Sudahkah Yang Terbaik Kuberikan.

Nyanyian Penutup: NKB.No.126 Tuhan Memanggilmu.

ATRIBUT:

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.