TEMA BULANAN :“Gereja yang Mencerdaskan”
TEMA MINGGUAN :“Kuasa yang Mengubahkan”
Bahan Alkitab : Kisah Para Rasul 2:14-40
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Kita telah hidup di zaman super modern yang ditandai dengan kompetisi di hampir semua bidang kehidupan. Era kompetisi selalu ditandai dengan kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk merebut “kekuasaan”. Kekuasaan adalah suatu tanggung jawab yang diberikan oleh seseorang atau oleh orang lain untuk memimpin. Orang berkuasa selalu ingin mengimplementasikan semua yang menjadi visi dan misi kepada orang yang dipimpinnya. Orang yang berkuasa dalam kepemimpinan Kristen dipahami sebagai bentuk pelayanan. Kekuasaan yang dimiliki dipakai untuk melayani sesama manusia. Namun demikian, dalam kenyataan kekuasaan yang ditampilkan tak jarang bukan untuk melayani, bukan untuk menyejahterakan yang dipimpin tetapi kekuasaan dipakai untuk kepentingan pribadi, kelompok dengan melakukan tindakan-tindakan yang mengecewakan orang-orang yang dipimpin. Kekuasaan yang dimiliki tidak dipakai untuk mengubahkan manusia ke arah perbaikan dari yang tidak baik menjadi lebih baik, dari berkekurangan menjadi berke-cukupan dan seterusnya.
Di zaman yang super modern ini juga ditandai dengan berbagai hal yang baik tapi juga yang buruk. Kita harus mensyukuri di sana sini telah terjadi berbagai perubahan ke arah yang baik, sekalipun kita tidak bisa pungkiri masih banyak hal yang menjadi persoalan yang belum terselesaikan dizaman super modern ini. Orang-orang yang diberi kuasa untuk memimpin baik di bidang keagamaan/ gerejawi, maupun di bidang pemerintahan (=politik, hukum dan lainnya) tidak dengan mudah menggunakan “kuasa’ yang dimiliki untuk melakukan berbagai perubahan di berbagai bidang kehidupan manusia. Di sana sini kita masih me-nyaksikan “korban-korban” berjatuhan karena kuatnya “kuasa jahat” yang membawa kehancuran dan kebinasaan karena “Cinta akan Uang” dengan menghalalkan berbagai cara seperti bisnis Bandar dan pengedar narkoba, perdagangan perempuan dan anak (=traffiking), pengedar minuman keras “liar” yang memakan korban bagi pengguna.
Bacaan Alkitab kita ini ingin membawa kita untuk memahami kekuatan kuasa yang mengubahkan yang bersum-ber dari Allah bagi manusia. Kuasa yang mengubahkan yang bersumber dari Roh Kudus telah membawa perubahan bagi seluruh umat manusia. Kuasa yang bersumber dari Roh Kudus sungguh-sungguh mengubahkan manusia. Kuasa inilah yang seharusnya menjadi pusat bagi semua umat manusia, jika kita ingin menyaksikan berbagai perubahan di “panggung” kehi-dupan ini. Kalau ini terjadi peran gereja yang mencerdaskan dapat memberi pengharapan bagi warga jemaatnya.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Peristiwa Pencurahan Roh Kudus di Yerusalem telah memberi kuasa kepada para Murid dan orang-orang yang percaya kepada Yesus (band. Pasal 1: 8). Salah satu fungsi dari kuasa itu untuk menjadi saksi. Menjadi saksi artinya memiliki keberanian untuk menyampaikan pesan dari yang menyuruh mereka untuk menceritakan kepada orang lain tentang apa yang dilihat, didengar dan dilakukan oleh Tuhan Yesus. Bacaan Alkitabkita kali ini menceritakan bagaimana Rasul Petrus dan para Rasul lainnya setelah menerima Roh Kudus mulai bersaksi. Dengan berani mereka berdiri dan berbicara dengan suara nyaring kepada orang Yahudi dan semua orang yang menyaksikan peristiwa pencurahan Roh Kudus di Yerusalem (Pasal 2: 14).
Memahami konteks pendengar yang adalah orang-orang Yahudi (=Israel) merupakan tindakan bijak ketika Rasul Petrus harus mengutip Kitab Perjanjian Lama dalam Kitab Yoel dimana Nabi Yoel pernah bernubuat sebagaimana terungkap dalam ayat 17-21 yang menceritakan antara lain tentang Allah akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua manusia ( ayat 17-18). Roh Allah yang dicurahkan ke atas manusia telah mengubahkan mereka seperti anak laki-laki dan perempuan akan bernubuat, teruna-teruna akan mendapat penglihatan dan orang-orang tua akan mendapat mimpi (ayat 17), juga hamba laki-laki dan perempuan akan bernubuat. Peristiwa pencurahan Roh Kudus disertai mujizat-mijizat di atas, langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi; darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap (ayat 19). Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah…(ayat 20). Mengutip Nubuatan Nabi Yoel ini juga menggambarkan bahwa Allah yang universal mencurahkan Roh-Nya kepada semua manusia tanpa “diskriminasi” gender, status sosial, majikan-budak, tua-muda. Artinya pencurahan Roh Kudus dialami dan disaksikan oleh semua umat manusia dengan tanpa diskriminasi.
Inti berita Rasul Petrus di hadapan umat Israel (=orang Yahudi) terdapat dalam ayat 21-24. Peristiwa pencurahan Roh Kudus adalah bukti sejarah yang tak terbantahkan, termasuk telah memberikan keberanian sekaligus “hikmat” berkata-kata-berbicara untuk menjadi saksi tentang apa yang mereka lihat dan dengar dari Tuhan Yesus. Kuasa Roh Kudus telah mengubahkan Rasul Petrus dan Rasul lainnya untuk bersaksi tentang Tuhan Yesus. Mereka mulai berbicara tentang Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah. Orang Israel/Yahudi begitu meyakini akan datang seseorang yang diutus Allah yang mereka mengenal-Nya sebagai Mesias-Kristus yang diurapi. Bukti bahwa Yesus datang dari Allah karena Dia diberi kekuatan untuk melakukan berbagai mujizat dan tanda-tanda yang tak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Rasul Petrus mengingatkan mereka bahwa Dia telah kamu salibkan…..orang yang disalibkan pasti mati. Orang yang mati tersalib dianggap mati dalam kehinaan, tapi Dia bangkit sebagai tanda telah mengalahkan kuasa maut. Maut di sini tidak hanya simbol kekalahan, tetapi juga simbol “kebinasaan”. Kuasa Kebang-kitan dan pencurahan Roh Kudus telah mengubahkan hidup manusia dari kebinasaan pada keselamatan. Selanjutnya Petrus juga mengutip tentang Daud, seorang Raja yang sangat dihormati oleh umat Israel yang menyaksikan tentang arti kedatangan Mesias. Mesias digambarkan sebagai orang yang tidak diserahkan kepada dunia orang mati dan kebinasaan (ayat 27), Daud juga menyaksikan bahwa ia telah melihat ke depan tentang kebangkitan Mesias bahwa Dia tidak akan ditinggalkan di dalam dunia orang mati dan daging-Nya tidak mengalami kebinasaan (ayat 31).
Dengan penuh keberanian, Rasul Petrus dan Rasul lainnya berbicara bahwa Yesus itulah Mesias yang mati dan telah dibangkitkan dan ditinggikan (=naik ke surga) menerima Roh Kudus dan telah mencurahkan-Nya sebagaimana yang kamu lihat dan dengar di sini. Jadi Yesus yang kamu salibkan itu telah menjadi Tuhan dan Kristus (=Mesias-Yang diurapi). Akhir dari Khotbah Petrus, mendapat respons positif, karena mereka terharu-bertobat-memberi diri dibaptis dan menerima Roh Kudus dan diselamatkan. (ayat 37-40; lihat juga ayat 41)
Makna dan Implikasi Firman
Peristiwa Pentakosta telah menandai sebuah sejarah baru dalam karya selamat Allah kepada umat manusia.Pencurahan Roh Kudus memberi pesan penting dari generasi ke generasi umat manusia yang telah diubahkan oleh Roh Kudus. Kita telah hidup di zaman yang super modern dimana ilmu dan teknologi terus berkembang yang telah membawa kemudahan dan keuntungan di satu pihak, tetapi sekaligus di pihak lain telah melahirkan berbagai kekuatiran dan kerugian dari dampak negatif pengaruh produk masyarakat modern. Kita menyadari bahwa produk modern seperti ilmu dan teknolgi telah membawa berbagai perubahan di berbagai bidang kehidupan. Namun, harus diakui produk modern juga telah membawa ancaman bagi kehidupan. Produk modern telah menjadi semacam “kuasa” yang justru tidak mengubahkan ke arah positif ketika kita menyaksikan berbagai persoalan yang belum terselesaikan atau teratasi antara lain di dunia medis-kesehatan, herbal untuk mengatasi berbagai penyakit yang bermunculan dengan virus-virus yang menguatirkan, masalah kemiskinan dan ketidak adilan antara pemilik modal-kapitalis dan rakyat jelata dengan kemiskinan mereka, sampai pada persoalan-persoalan hidup kemanusiaan beragama dengan semakin menjamur kelompok-kelompok radikalisme-intoleran yang dapat saja bertindak anarkis.
Kuasa yang mengubahkan sebagaimana tema kita yang diangkat dari teks bacaan Alkitab ini bertitik tolak dari semanagat Paskah, Tuhan Yesus telah bangkit yang berlanjut pada peristiwa pencurahan Roh Kudus telah memberi Kuasa kepada para rasul dan orang-orang yang percaya untuk terus menerus melakukan perubahan dalam perjalanan sejarah gereja.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa saja perubahan yang terjadi dalam diri para Rasul dan orang-orang yang percaya ketika mereka menerima pencurahan Roh Kudus di Yerusalem ?
- Mengapa Rasul Petrus merasa perlu mengutip teks-teks Alkitab Perjanjian Lama seperti cerita tentang Yoel dan Daud untuk menyaksikan tentang pribadi Tuhan Yesus?
- Bagaimana model kesaksian kita sebagai orang-orang percaya masa kini dalam kehidupan masyarakat yang majemuk ?
- Bagaimana saudara merefleksikan “keberanian iman Rasul Petrus bersaksi”dalam konteks di mana kita berada ?
NAS PEMBIMBING: Yohanes 4:24
POKOK-POKOK DOA:
- Gereja diberi kuasa dan dituntun untuk melakukan perubahan.
- Pemerintah diberi kuasa dan dimampukan mempraktekkan kuasa untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan.
- Orang-orang yang masih jauh dari Tuhan, mendapatkan jamahan Tuhan dan mengalami perubahan sesuai kehendak Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI PENTAKOSTA I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan:KJ No. 240a Datanglah Ya Sumber Rahmat
Ses Nas Pemb: KJ No. 237 Roh Kudus Tetap Teguh
Pengakuan Dosa & Pemberitan Anugerah Allah: NNBT No.31 Dalam Dunia Penuh Kemelut
Ajakan Untuk Hidup Menurut Roh: PKJ No. 98 Ya Roh Kudus Baharuilah
Pengakuan Iman: KJ No. 242 Muliakan Allah Bapa
Persembahan: NKB No. 100 Rindukah Engkau Mendapat Berkat Tuhan
Nyanyian Penutup: NKB No. 102 Sebarkan Wartanya
ATRIBUT
Warna dasar merah dengan simbol Salib dan Lidah api.