MTPJ 12 – 18 Agustus 2018

0
7427
TEMA BULANAN : “Panggilan Gereja untuk Memelihara Hidup Harmoni di Tengah Masyarakat  Majemuk
TEMA MINGGUAN :Persahabatan yang Saling Melindungi”

BACAAN ALKITAB : 1 Samuel 20:1-17

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Pengertian “sahabat”dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kawan, teman, handai, dan persahabatan adalah perihal bersahabat, perhubungan selaku sahabat, menjaga, memelihara, menyelamatkan, dan memberi pertolongan kepada yang lainnya. Dalam era yang semakin maju ini, tidak dapat dihindarkan lagi tentang perjumpaan antar sesama manusia yang diperhadapkan dengan berbagai latar belakang suku, ras, agama maupun bangsa. Kondisi pluralisme (keanekaragaman) dalam berbagai sendi kehidupan dapat mempengaruhi kehidupan secara bersama. Sikap eklusifisme (terpisah dari yang lain) dalam kehidupan pluralisme akan membawa dampak negatif dalam kehidupan keragaman.

Gereja terpanggil untuk memelihara kehidupan yang harmoni ditengah-tengah masyarakat yang majemuk. Tugas gereja untuk mengajarkan kepada jemaat agar bersikap inklusif (termasuk dari yang lain) di tengah-tengah kemajemukan, agar terhindar dari berbagai konflik yang bersifat horisontal maupun vertikal. Sejarah konflik antar umat beragama telah menjadi catatan yang kelam di negara Indonesia. Oleh sebab itu panggilan gereja untuk menjaga keharmonisan dalam kemajemukan adalah suatu pengajaran di tengah konteks sosial kemasyarakatan. Sebagai warga gereja yang memiliki iman kepada Kristus harus bekerja seiring dengan perbuatan-perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Abraham disebut sebagai sahabat Allah karena melakukan perbuatan yang dikehendaki oleh Allah (Yakobus 2 : 22-23). Jemaat terpanggil untuk memelihara kehidupan yang harmo-nis ditengah-tengah masyarakat yang majemuk. Menjadikan orang lain sebagai sahabat untuk dilindungi, ditolong dalam kehidupan bersama sebagai suatu komunitas. Berdasarkan latar belakang kehidupan yang majemuk di Indonesia, maka dipilihlah tema renungan tentang “ Persahabatan yang Saling Melindungi”.

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Kitab Samuel mencatat peralihan dari pemerintahan teokrasi menjadi monarki, pemerintahan Saul dan Daud. Kitab 1 Samuel adalah kitab yang berisi tentang sejarah Israel dan Tanakh (Alkitab Ibrani) dalam masa peralihan dari zaman Hakim-Hakim kepada zaman Raja-Raja. Perubahan dalam kehidupan bangsa Israel khususnya berkisar pada tiga orang: Nabi Samuel, Raja Saul, dan Raja Daud. Pengalaman-pengalaman Daud pada masa mudanya sebelum ia menjabat raja, terjalin erat dengan kisah Samuel dan Saul.

Dalam perikop ini Daud berada dalam posisi yang tertekan karena dia hidup dalam pelarian meskipun tidak melakukan kesalahan terhadap Saul. Daud difitnah dan terusir tanpa melakukan pelanggaran. Dia tersingkir dari rumahnya dan dia tidak tahu harus berada di mana untuk melanjutkan hidup-nya. Mazmur-mazmur yang terindah dari Daud ditulisnya justru ketika dia berada dalam pelarian dari Saul. Sebelum Daud benar-benar harus melarikan diri, dia ingin memastikan lebih dulu apakah Saul benar-benar ingin membunuh dia atau, niat itu sudah hilang dari Saul. Dan Yonatan memastikan bahwa ayahnya tidak lagi berniat membunuh Daud. Daud menemukan cara untuk mengetahui apakah Saul masih ingin membunuh dia atau tidak dengan  mengusulkan pada perayaan bulan baru di mana korban dipersembahkan. Yonatan mengatakan kepada Saul bahwa dia sudah meng-izinkan Daud untuk pulang ke Betlehem karena ada persem-bahan korban tahunan. Daud menyatakan diri sebagai hamba yang sedang memohon bukan karena dia telah bersalah, melainkan karena dia akan dibunuh tanpa alasan. Daud menuntut keadilan, bukan koneksi dan ataupun relasi karena orang yang mempertahankan prinsip keadilan akan berkata, jika aku memang bersalah maka aku siap dihukum (7,8). Jawaban Yonatan (9) menunjukkan penuh keakraban dan mengikat perjanjian dengan iman serta meminta agar Daud tidak memusnahkan keturunannya. Iman berarti melihat apa yang Tuhan lihat, bukan apa yang manusia lihat. Yonatan tidak melihat dari cara dunia melihat. Yonatan melihat dari sudut pandang iman kepada sang raja dan melihat dirinya serta keturunannya sebagai golongan yang kemungkinan akan disingkirkan oleh sang raja bila dia bertakhta. Yonatan telah tahu bahwa Tuhan sekarang menyertai Daud.

 Makna dan Implikasi Firman

Persahabatan yang kuat tidak akan memutuskan tali kasih yang telah terjalin seperti Daud dan Yonatan. Persahabatan yang sejati bukanlah persahabatan yang semu, yang sarat kepentingan atau ambisi pribadi, melainkan ekspresi moral kasih sayang yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Persahabatan itu penuh perhatian seorang terhadap yang lainnya dan memegang prinsip yang benar agar tidak terjadi pelanggaran dan bahkan tidak akan memutuskan kasih setia diantara sesama manusia. Jalinan persahabatan, akan selalu memiliki kerinduan untuk menunjukkan perhatian melalui tindakan. Persahabatan adalah harmoni yang memelihara kehidupan diantara sesama dengan menjaga perasaan dan keinginan diantara sahabat serta menghargai dan mendengarkan ide, harapan dan permasalahan. Kesetiaan terhadap sahabat dengan mendampinginya disaat membutuhkan dukungan, motivasi adalah suatu ekspresi kebaikan hati. Dasar dari persahabatan adalah kebenaran dan kesetiaan yang telah dibangun dalam waktu yang panjang dengan perjanjian yang sejati hingga ajal. Seorang sahabat rela dan mau berkorban demi untuk kepentingan sahabatnya. Menjadi sahabat sejati didalam kehidupan kita adalah Tuhan Yesus sendiri, yang telah memberikan kesempatan untuk kita bisa menghirup udara segar sampai saat ini dan senantiasa menyertai kita dikala susah dan duka didalam kehidupan manusia setiap harinya. Tuhan Yesus Kristus telah mengorbankan jiwa-Nya pada kita sebagai sahabat-sahabat-Nya.

 PERTANYAAN  DISKUSI

  1. Apa pendapat saudara tentang persahabatan dengan membaca perikop ini ?
  2. Ceritakan pengalaman saudara tentang pentingnya persahabatan dengan orang lain !
  3. Apa tantangan orang Kristen di tengah-tengah masyarakat majemuk sekarang ini ?

 NAS  PEMBIMBING  :  Amsal  17:17

 POKOK – POKOK  DOA

  • Berdoa bagi jemaat, agar dapat membina persahabatan yang baik di dalam Tuhan, dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar mereka.
  • Menjadi sahabat yang sejati yang rela berkorban demi untuk kepentingan orang lain atau sahabat-sahabatnya.
  • Menjadi sahabat yang saling melindungi seorang terhadap yang lainnya.
  • Menjadi sahabat yang selalu melakukan tindakan kebaikan bagi orang lain.
  • Menjaga kehidupan yang harmonis di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang majemuk dengan sikap inklusif.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:

HARI MINGGU BENTUK II

 NYANYIAN YANG DIUSULKAN :

Kemuliaan Bagi Allah : Kasih Dari Sorga

Ses. Doa Penyembahan : NNBT No. 14 Ya Allah Bapa Ya Yesus Tuhan

Pengakuan Dosa :  NNBT No. 10 Ya Tuhan Yang Kudus

Janji Anugerah Allah : NKB No.17 Agunglah Kasih Allahku

Sesudah Puji-pujian : NKB No. 197 Besarlah Untungku

Ses.Doa dan Pemb.Alkitab :NNBT No.38 Tuhan Yesus Adalah Penabur

Persembahan : KJ No. 288 Mari Puji Raja Sorga

Penutup : Persaudaraan Yang Rukun

ATRIBUT:

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here