MTPJ 6 – 12 Agustus 2017

0
5888

TEMA BULANAN : “Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Gereja
TEMA MINGGUAN : “Gereja yang Dipanggil, Dipilih dan Diutus”
Bacaan Alkitab : 2 Petrus 1:3-15
ALASAN PEMILIHAN TEMA

Memasuki tahapan pemilihan di semua aras di GMIM pada akhir 2017 sampai dengan awal 2018 pemahaman tentang “Panggilan, Pemilihan dan Pengutusan” baik secara praktis dan terutama secara teologis, perlu digumuli terus. Pengalaman berbicara bahwa, ketika memasuki tahapan pemilihan-pemilihan itu para sidi jemaat banyak yang terpengaruh dengan faktor-faktor non alkitabiah yang cenderung negatif misalnya antara lain. pengaruh dari cara-cara pemilihan secara politis, meng-utamakan hubungan kekeluargaan dan kedudukan seseorang. Oleh sebab itu untuk memasuki tahapan pemilihan itu perlu dituntun dengan pemahaman alkitabiah tentang panggilan, pemilihan dan pengutusan.

Panggilan dan pemilihan adalah salah satu bentuk karya Allah untuk menebus dan menyelamatkan manusia. Di dalamnya Allah bermaksud untuk memiliki satu umat yang mengenal dan  melayani-Nya degan iman dan kekudusan; umat yang meme-lihara dan mengajarjarkan kebenaran Firman Tuhan. Umat ini dipilih dan disendirikan sehingga berbeda dengan dunia. Umat yang dipilih, dipanggil dan diutus untuk menjadi berkat bagi  dunia. Jadi panggilan dan pemilihan adalah dua hal yang berhubungan erat dan saling melengkapi. Oleh sebab itu pemilihan Tuhan Allah atas umat-Nya merupakan ajaran yang sangat penting dalam Perjanjian Baru terutama Surat Paulus (Roma 8:29-33; 2Tesalonika 2:13). Pemilihan (Yun.: ”eklego”) menunjuk kepada terpilihnya suatu umat di dalam Kristus. Pemilihan ini terutama bersifat persekutuan/komunal, yaitu pemilihan suatu umat (Efesus 1:4-5,7,9). Umat terpilih disebut “tubuh Kristus” (Efesus 4:12). Ada juga yang dipilih secara perseorangan tetapi mereka adalah bagian dalam persekutuan itu. Dan di dalam IPetrus 2:9 yang menekankan tetang imamat am orang percaya, umat yang dipanggil dan dipilih itu ditugaskan/diutus untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar  dari Allah.

PEMBAHASAN TEMATISPEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Penulis surat ini adalah Simon Petrus (bandingkan dengan  Kisah Para Rasul 15:14), seorang “hamba dan rasul Yesus Kristus” (2Petrus 1:1). Dengan singkat dan tanpa ungkapan perasaan, penulis kembali mengaku dirinya termasuk golongan rasul (2Petrus 3:2). Penulis mengenal tulisan-tulisan Paulus dan menyatakan persetujuan penuh dengan “Paulus, saudara kita yang kekasih” (2 Petrus 3:15-16). Dia mengacu kepada pemuliaan Kristus di atas bukit dengan keyakinan seorang saksi mata. Surat ini disebut olehnya “surat yang kedua” (2 Petrus 3:1).

Beban Petrus yang khusus adalah bertumbuhnya sikap liar yang bertentangan dengan aturan gereja, dan juga sikap yang meragukan  kedatangan Kristus kembali. Juga adanya para guru palsu yang merupakan wakil-wakil ajaran sesat Gnostik. Namun sekalipun sangat terbeban dengan kerusakan yang diakibatkan oleh guru-guru palsu ini, Petrus menyadari bahwa kebutuhan mendasar jemaat ialah pembinaan dan kekuatan rohani yang dapat membuat mereka mampu mengatasi bahaya-bahaya tersebut. Oleh karena itu, Petrus membuka dan menutup suratnya ini dengan mendorong pembacanya untuk melakukan penaklukan rohani sambil menyisipkan peringatan-peri-ngatannya terhadap para guru palsu. 2 Petrus bertujuan meng-ingatkan orang-orang percaya akan berbagai kejahatan rohani dan menasihati mereka untuk hidup kudus. Termasuk dalam tujuan penulisan surat ini adalah fakta dasar yang sama kedudukan sentral Kristus yang telah berkuasa di sorga dan kepastian bahwa Dia akan datang lagi. Di dalam peristiwa besar yang akan datang tersebut orang percaya yang menderita memperoleh penghargaan, dan orang percaya yang berpotensi untuk murtad diberi peringatan  sangat keras.

Kekuatan utama yang sangat mendasar yang telah dimiliki oleh umat Tuhan yang merupakan anugerah Allah kepada mereka adalah iman (Lihat. 2 Petrus 1:1). Tetapi supaya umat itu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia [3-4], iman mereka itu tidak boleh statis. Iman itu harus bertumbuh dan berbuah dengan menambahkan: kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, kasih akan semua orang (5-8). Dengan pertumbuhan itu membuat jemaat semakin mengenal Kristus, tetapi jika sebaliknya jemaat akan menjadi buta dan picik (8-9). Pertumbuhan itu juga akan membuat jemaat berhasil, bukan hanya  di dalam dunia ini tetapi juga akan memperoleh hak penuh untuk masuk Kerajaan Allah (11). Bahwa sebagai umat Allah yang telah dipanggil dan dipilih oleh Allah juga sekaligus diutus masuk ke dalam dunia untuk bersaksi. Itu berarti umat akan menghadapi berbagai tantangan berat terutama godaan hawa nafsu duniawi yang membinasakan, maka peringatan ini harus selalu diper-dengarkan (12-15).

 Makna dan Implikasi Firman

  • Tuhan memanggil dan memilih kita mejadi satu persekutuan dan menganugerahkan kepada kita iman. Dengan iman itu, ditambah dengan kekuatan rohani yang melengkapinya maka kita akan mampu melaksanakan semua rencana yang Tuhan sudah siapkan bagi kita.
  • Untuk dapat melaksanakannya secara sempurna maka kepada iman itu ditambahkan: kebajikan, artinya di dalam imanmu nampak keunggulan kristiani sebagai orang percaya yang dengan rajin melaksanakan tuntutan dan maksud pokok dari panggilannya; pengetahuan, ialah peningkatan kesadaran yang diperoleh melalui studi dan pengalaman; penguasaan diri, disiplin yang dibantu oleh Roh yang harus dimiliki oleh warga gereja sebagai laskar (tentara) Kristus; ketekunan,: kemampuan seorang tentara Kristus untuk dapat merobah tantangan, masalah dan hambatan menjadi peluang; kesalehan,: sikap menghormat dan tunduk kepada Allah di dalam segala hal; kasih akan saudara-saudara dan kasih akan semua orang: Tunduk kepada Allah dan dilengkapi dengan kasih-Nya merupakan satu-satunya dasar untuk memiliki kebaikan yang sejati terhadap sesama manusia. Dalam kasih akan saudara-saudara, orang Kristen harus mengusahakan kasih akan semua orang.  Itulah iman yang aktif, kreatif  dan dinamis.
  • Dengan iman yang aktif, kreatif dan dinamis akan membuat keterpilihan dan panggilan kita semakin teguh dan dengan demikian tugas pengutusan yang diberikan kepada kita dapat terlaksana dengan baik bahkan sempurna.
  • Jemaat yang memiliki iman yang demikian akan hidup teratur dalam jemaat (mematuhi Tata Gereja), mampu menolak ajaran-ajaran sesat sesat, siap menyambut keda-tangan Tuhan Yesus Kristus kembali sehingga GMIM secara kelembagaan semakin kuat dan kapasitasnya semakin meningkat. Sementara kita melaksanakan tugas pengutusan ke dalam dunia ini kita harus terus menerus diperingatkan (dari Firman Tuhan) tentang arti dan maksud dari pilihan dan panggilan kita.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Hal hal apa yang menjadi kekuatiran Petrus yang melatar belakangi perikop ini.
  2. Bagaimana pengalaman kita mengenai 7 hal yang harus ditambahkan pada iman (refleksikanlah). Bagaimana kita melakukannya ke depan.
  3. Apa manfaat ke 7 hal ini bagi kita (sidi-sidi jemaat) dalam melaksanakan pemilihan. 

NAS PEMBIMBING: 1 Petrus 2:9

POKOK-POKOK DOA:

  • Agar seluruh warga gereja tetap tuguh memahami keterpilihaannya dan panggilannya
  • Agar firman ini dapat memberi motivasi untuk mengambil keputusan dalam memilih Pelsus
  • Agar seluruh Sidi Jemaat memiliki iman yang aktif, kreatif dan dinamis. 

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK I 

NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Panggilan Beribadah: NKB No.126 Tuhan Memanggilmu

Ses Nas Pemb :  KJ No. 424 Yesus Menginginkan Daku.

Pengakuan Dosa & Pemberitan Anugerah Allah: KJ No. 167 Tuhanku Bila Hati Kawanku

Pengakuan Iman: NKB No. 72 Nama Yesus Berkumandang

Hukum Tuhan: KJ No. 408 Dijalanku ’Ku Diiring

Persembahan : KJ No. 407 Tuhan Kau Gembala Kami

Nyanyian Penutup: NKB No. 211 Pakailah Waktu Anugerah Tuhan-Mu

ATRIBUT:

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here