Tema Mingguan: Tuhan melihat hati
Tema Bulanan: Spiritualitas dalam berdemokrasi
Bahan Alkitab:
- 1 Samuel 16:1-13
- Yohanes 1:43-51
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Pemilihan para pemimpin gereja dan masyarakat kenyataannya selalu mendatangkan berbagai masalah baik secara pribadi, kelompok serta persekutuan. Keinginan untuk menjadi pemimpin atau pelayan kadangkala telah jadi peluang untuk menghalalkan segala cara, tak jarang proses pemilihanpun direkayasa untuk mencapai keinginan dari seseorang. Proses pemilihanpun direkayasa untuk mencapai keinginan dari seseorang.
Proses pemilihan sering kita temui menjadi ajang pertaruhan yang kurang sehat, fitnah-menfitnah, jatuh-menjatuhkan, belum lagi cara pandang jemaat dan masyarakat tentang figur seorang pemimpin di zaman ini sering mulai diukur dari jabatan, harta, popularitas. Ada banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi di sekitar proses pemilihan pemimpin dan pelayan yang setelah diamati itu terjadi karena kurangnya pemahaman iman atau teologi dari umat tentang pemilihan berdasarkan kehendak Allah. Kita Samuel 16:1-13 dan Injil Yohanes 1:43-51 menjadi dasar Alkitabiah bagi umat Tuhan/jemaat untuk memahami pemilihan sebagai sarana dan cara Tuhan memilih orang-orang yang dikehendaki-Nya. Dengan demikian akan membantu jemaat mengambil bagian dalam proses pemilihan yang benar, sehingga akan terhindar dari berbagai konflik yang menuju pada keributan.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
1 Samuel 16:1-13 dan Yohanes 1:43-51 pada intinya menceritakan tentang pemilihan dan penetapan sekaligus pengangkatan Allah kepada umat Israel untuk jadi pemimpin serta pelayan. Kitab Samuel menceritakan tentang bagaimana Allah memilih dan mengangkat Samuel jadi uman dan Daud menjadi raja sedangkan kitab Injil Yohanes menceritakan tentang bagaimana Allah memilih dan mengangkat Andreas, Petrus, Filipus dan Natanael menjadi murid-muridnya.
Dengan demikian kitab Samuel dan Yohanes ini secara khusus menceritakan proses pemilihan, penetapan, pengangkatan dan pengurapan para hamba-hamba-Nya untuk menjadi pemimpin dan pelayan bagi umat Israel baik di zaman PL maupun PB. Sehingga dapat dikatakan proses pemilihan pemimpin umat baik raja, imam atau murid-murid ternyata tidak bisa lepas dari pekerjaan Allah. Dalam arti Allah-lah yang menjadi Inpirator, Motivator, Penentu tentang siapakah yang layak menjadi pemimpin dan pelayan Tuhan baik di tengah-tengah kehidupan umat Israel.
Samuel, Daud, Andreas, Petrus, Filipus, Natanael adalah implementasi dari ketaatan Tuhan yang telah melakukan perintah Tuhan. Mereka bukan orang yang baru dalam lingkup pelayanan tapi mereka telah ada dalam lingkup pelayanan imam Eli untuk Samuel, Daud dari keluarga yang taat, Andreas, Simon, Filipus, Natanael juga adalah murid-murid Yohanes. Bahkan Tuhan Yesus sampai memuji Natanael karena sikap hidupnya sebagai Israel sejati. Peran manusia dalam proses pemilihan, penetapan, pengangkatan ternyata hanya sebatas perantara bukan penentu. Hal itu berhasil dilakukan oleh Samuel. Sebagai imam Samuel hanya melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, tanpa menambah atau mengurangi. Dalam injil Yohanes ada yang berperan tapi hanya bersifat memperkenalkan bukan menentukan seperti Filipus memperkenalkan Natanael kepada Tuhan Yesus.
Makna dan Implikasi Firman
Pemilihan, penetapan serta pengangkatan seorang wargagereja untuk menjadi pemimpin masyarakat atau pelayan Tuhan haruslah selalu dilihat sebagai pekerjaan Allah. Allah sendiri yang berproses dalam kehendakNya yang bebas untuk menentukan siapa umat yang akan dipilihNya menjadi pemimpin. Satu hal yang harus kita ingat cara pemilihan Allah lebih pada melihat hati. Penegertian melihat hati di sini lebih pada unsur ketaatan (Daud), ketulusan (Natanael), kepatuhan dan perilaku dalam melakukan kehendak-Nya.
Hal-hal inilah yang perlu diingat oleh gereja/jemaat dalam mengantisipasi pemilihan pelayan khusus periode 2013-2017 serta pemilihan umum di tingkat nasional maupun daerah.
Seiring dengan momen-momen/ saat-saat yang bersejarah dan sangat menentukan ini maka baik gereja maupun masyarakat harus menempatkan itu sebagai pekerjaan Allah. Jika gereja dan masyarakat melihat bahwa proses pemilihan, penetapan, peneguhan dan pengangkatan itu adalah pekerjaan Allah maka polemik-polemik yang sering terjadi di waktu pemilihan pemimpin gereja dan masyarakat akan terhindarkan. Tapi jika gereja dan masyarakat mengabaikan itu maka pemilihan akan jadi ajarang pertaruhan, pertarungan serta pertikaian yang bisa mengarah pada perpecahan. Proses pemilihan, pengangkatan baik Samuel, Raja Daud, murid-murid Yesus adalah proses teraman. Tidak ada pihak-pihak yang terlukai, dikecewakan, dirugikan. Hal itu penting sebab proses pemilihan bagi masyarakat yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan sering bukan suatu hal yang mendatangkan sukacita tapi justru dukacita. Tidak sedikit jemaat dan masyarakat yang saling melukai baik dengan kata-kata ataupun dengan tindakan, perbuatan-perbuatan anarkis sering dilakukan karena ingin menjadi pemimpin jemaat dan masyarakat.
Praktek money politic, black campaign, menjelek-jelekan orang, pembunan karakter dengan fitnah-menfitnah selalu dilakukan, belum lagi yang tidak adil, tidak jujur yang pada akhirnya merusak persekutuan umat Tuhan di jemaat, wilayah bahkan sampai aras sinode.
Gereja, masyarakat, pemerintah, kita semua perlu meletakkan secara benar bahwa pemimpin dan pelayan harus dilihat sebagai pekerjaan Tuhan. Dalam iman peran manusia begitu kecil itupun hanya sebatas sebagai pesuruh, pelaksana dari perintah-perintah Tuhan. Hal ini perlu mendapat perhatian bagi para hamba-hamba Tuhan untuk selalu harus menjadi perantara, pesuruh, bukan sebagai penentu apalagi sampai bertindak sebagai pemicu keributan (provokator)
Gereja, masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama dalam menjaga nilai kekudusan dari suatu proses pemilihan. Pemilihan, penetapan dan pengangkatan jangan sampai dipengaruhi oleh jabatan, pangkat, harta atau popularitas sebab itu akan merusak persekutuan. Oleh karena itu pemilihan harus selalu didasarkan pada hati seorang hamba.
PERTANYAAN DISKUSI
- Menurut saudara dasar penilaian apa yang dipakai Allah dalam memilih Daud menjadi raja, dan Tuhan Yesus dalam memilih Filipus dan Natanael.
- Apa peran dari nabi Samuel dan Filipus dalam bacaan ini?
- Bandingkanlah proses pemilihan menurut kita 1 Samuel dan Yohanes 1:43-51 dengan proses pemilihan dalam gereja (pelsus) dan masyarakat sekarang ini.
NAS PEMBIMBING: Yeremia 24:7
POKOK-POKOK DOA:
- Persiapan pemilihan Pelsus di atas jemaat periode 2013-2017
- Persiapan pemilihan caleg-caleg/pemimpin daerah
- Keutuhan Gereja, Bangsa dan Negara
- Pemimpin Gereja dan Masyarakat
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: Hari Minggu Bentuk I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Panggilan beribadah: NNBT No.1
Ses. Nas Pembimbing: Hati s’bagai hamba
Ses. Pengakuan dosa: NNBT No.32
Ses. Berita Anugerah: NNBT No.26
Ses. Hukum Tuhan: NNBT No.13
Persembahan: KJ No.424
Nyanyian Penutup: NKB No.100
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.