TEMA BULANAN: “Gereja yang Mengutuhkan”
TEMA MINGGUAN: “Bersyukur Atas Penyelamatan Tuhan”
Bahan Alkitab : Yesaya 35:1-10
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Dalam banyak realita yang kita alami sekarang, tidak dapat disangkal bahwa sering kita berjumpa dengan berbagai situasi atau suasana yang merampas rasa aman, tenang dan bebas beraktifitas. Hal ini disebabkan munculnya berbagai peri-laku anarkis, tidak bertanggung jawab bahkan tindakan-tindakan radikalisme, yang menyebabkan nyawa manusia terancam. Orang tidak segan-segan untuk berlaku kasar terhadap sesama-nya, bahkan kejam terhadap orang yang tidak disukai. Feno-mena ini hendak menunjukkan betapa dunia yang kita diami ini, bukan makin baik setiap hari, tapi justru semakin buruk dan jahat dari waktu ke waktu.
Di tengah berbagai realitas yang sering membuat kita mengeluh, putus asa, bahkan mungkin hilang daya, terhadap segala keadaan menyesakkan yang kita saksikan ataupun kita alami ini, Tuhan memberi kita keselamatan menjalani hari-hari kehidupan, dalam segala pengharapan bahwa Tuhan menolong dan melindungi kita dari segala sesuatu yang mengancam kehidupan kita. Penyelamatan dari Tuhan, itulah yang menjadi pokok pengucapan syukur kita sebagai orang percaya.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Yesaya 35:1–10 adalah bagian Alkitab yang bukan saja berisi kata-kata atau kalimat-kalimat puitis untuk menggambar-kan bagaimana keselamatan dari Tuhan Allah bagi umat Israel, tetapi juga menunjukkan sebuah realitas tentang keadaan umat yang dikasihi dan diberi perhatian khusus oleh Tuhan Allah, dibaharui dan diselamatkan-Nya.
Sebagai umat pilihan, Israel seharusnya tetap ada dalam kesetiaan untuk memelihara kesucian dan kekudusan hidup mereka, baik sebagai pribadi, keluarga maupun umat atau bangsa. Namun apa yang diharapkan, bahkan diperintahkan Tuhan Allah kepada umat Israel tidak dipelihara secara baik dan benar. Mereka tidak menunjukkan sikap hidup sebagai umat pilihan Allah, yang harus setia dan tetap mengandalkan Tuhan Allah. Mereka memberontak terhadap Allah dengan melakukan apa yang jahat, yang disebut dosa. Akibatnya mereka meng-alami penderitaan dan kesusahan karena tidak dapat menolong diri sendiri.
Krisis global melanda kehidupan umat, baik secara politik, ekonomi dan keagamaan. Kemerosotan moral, juga kehi-dupan spiritual umat Israel sangat memprihatinkan, sehingga mereka dinubuatkan akan terbuang dan hidup dalam penghu-kuman. Walaupun demikian keselamatan dari Tuhan akan menjadi bagian mereka.
Situasi umat yang hidup dalam kekelaman seperti ter-gambar dalam istilah padang gurun, padang kering, padang belantara, tangan yang lemah lesu, lutut yang goyah dan semua suasana yang membuat umat menjadi tawar hati adalah simbol-simbol tentang keputusasaan. Dalam keadaan yang penuh kepa-hitan itu, pengharapan muncul melalui janji Firman dari Tuhan, yang dikumandangkan oleh nabi Yesaya; bahwa segala sesuatu yang menghilangkan semangat dan harapan hidup, akan diganti dengan suasana sukacita, penuh pengharapan dan keselamatan yang sesungguhnya dari Tuhan Allah sendiri.
Allah yang Pengasih dan Penyayang, yang mendengar keluh-kesah umat Israel, menyatakan firman-Nya, bahwa segala sesuatu yang membuat umat tawar hati, akan diubahkan menjadi sukacita dalam pengharapan kepada Tuhan Allah, yang akan membaharui umat serta memberikan mereka keselamatan.
Dengan gaya bahasa sastra yang mempesona, nabi Yesaya menyampaikan pesan Firman Tuhan bagi umat Israel, bahwa Tuhan Allah sendiri yang akan menyelamatkan mereka. Bahwa Allah yang menghukum adalah Allah sumber hidup yang menerbitkan dan mengembalikan segala sesuatu menjadi baru dalam keindahan cinta Allah. Inilah berita pengharapan kese-lamatan di dalam Tuhan.
Firman Tuhan yang menghibur dan menguatkan, mem-beri jaminan bahwa pengharapan umat pada pertolongan serta keselamatan dari Allah, akan mereka alami. Kebahagiaan dan sukacita akan menjadi bagian umat, di antaranya mata orang-orang buta akan dicelikkan, telinga orang-orang tuli akan dibu-kakan, orang lumpuh akan melompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai, air akan memancar di padang gurun dan sungai di padang belantara, tanah kersang akan menjadi sumber air dan banyak sukacita teralami oleh umat, karena pembaharuan dari Tuhan Allah yang memulihkan keadaan umat.
Keselamatan dari Allah membawa perubahan yang tak terkira bagi umat, bahwa mereka akan mendapatkan kembali kemuliaan dan semarak sebagai umat pilihan, yang digambar-kan dalam keindahan kota-kota yang megah seperti Libanon, Karmel dan Saron. Hal ini hendak menunjukkan bahwa kese-lamatan dari Allah memberi peluang bagi umat untuk menata kembali pola kehidupan berbasis pemulihan yang mengutuhkan.
Pemulihan ini menyangkut jasmani, sosial, mental dan spiritual. Bahwa secara jasmani tidak ada lagi orang buta, tuli, lumpuh dan bisu. Secara sosial mereka dapat membangun perekonomian yang lebih baik, karena padang gurun dan padang belantara akan ada air, sungai, bahkan tanah pasir dan Kersang akan menjadi kolam dan sumber-sumber air yang memberi pertumbuhan. Di samping itu, suasana keamanan yang baik akan teralami oleh umat. Secara mental, umat akan mengalami sukacita atau mendapatkan kembali kegembiraan sebagai umat pilihan. Secara spiritual, umat dapat beribadah kembali kepada Allah yang membebaskan mereka dari per-budakan dan mengantar mereka untuk menikmati jalan-jalan Tuhan yakni jalan kudus untuk kembali ke Sion atau Yerusalem, rancangan Tuhan Allah dalam hidup mereka.
Makna dan Implikasi Firman
Bersyukur adalah tanda ucapan terima kasih, sekaligus pujian kepada Tuhan Allah, yang mengaruniakan hidup dan keselamatan bagi kita, umat-Nya. Ada banyak alasan orang untuk bersyukur; ada yang bersyukur karena panen pertanian, peternakan. Ada juga yang sangat bersyukur, oleh karena anugerah kehidupan juga keselamatan yang diberikan Tuhan.
Ajakan bersyukur, bersukacita di dalam Tuhan, sangat nampak mulai dari ayat satu, yang menggambarkan bagaimana umat bersorak-sorak dan besorak-sorai, tanda kegembiraan yang teralami, setelah melewati masa sulit lalumenikmati penyela-matan dari Allah. Dengan demikian, umat memiliki pengha-rapan iman tentang pemulihan yang dari Allah yang membawa perubahan, sehingga umat dapat meraih kehidupan yang akan datang di Yerusalem yang baru.
Harapan selalu ada, dan orang yang berharap kepada Tuhan, akan bersukacita menjalani kehidupannya walau banyak tantangan, pergumulan ataupun kesusahan yang datang silih berganti. Harapan bagaikan pelita di saat gelap, karena itu janganlah menjadi putus asa ketika berbagai penderitaan menerpa hidup kita, teruslah berharap kepada Tuhan, raihlah kehidupanmu. Kerjakanlah segala sesuatu yang dipercayakan kepadamu, maka Tuhan Allah sendiri, akan menyertai engkau, melewati jalan yang harus ditapaki dalam pengharapan iman kepada-Nya.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Bagaimanakah cara dan bentuk keselamatan yang diberikan Allah kepada umat-Nya?
- Bagaimana kita memaknai keselamatan yang karuniakan Allah di dalam Yesus Kristus?
NAS PEMBIMBING: 1 Tesalonika 5:18
POKOK-POKOK DOA:
- Tetap bersyukur dan bersukacita menghadapi realitas hidup.
- Tetap memiliki pengharapan di tengah berbagai tantangan.
- Warga gereja mempraktekkan hidup jujur, adil dan benar.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: NNBT No. 5 Sorak, Sorailah
Panggilan Beribadah: NNBT No. 6 Allah Bapa Yang Kumuliakan
Nas Pembimbing: NNBT No. 9 ‘Ku Akan selalu Bersyukur
Pengakuan Dosa: NNBT No. 8 Banyak Orang suka Diampuni
Pemberitaan Anugerah Allah: NNBT No. 34 Tuhanlah Perlindunganku
Pengakuan Iman: KJ No. 280 Aku Percaya
Hukum Tuhan: KJ No. 426 Kita Harus Membawa Berita
Pembacaan Alkitab: NNBT No. 46 O, Alangkah Indah Hidupku
Ses. Khotbah: PKJ No. 242 Seindah Siang Disinari Terang
Persembahan: PKJ No. 146 Bawa Persembahanmu
Nyanyian Penutup: PKJ No. 241 Tak Ku Tahu ‘Kan Hari Esok
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.