TEMA BULANAN : “Memperkokoh Sinergisme Demi Keutuhan dan Kesinambungan Pelayanan”
TEMA MINGGUAN : “Sinergisitas antar Pelayan dan Lembaga Pelayanan”
Bacaan Alkitab : Keluaran 17:8-16
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Gereja ada dalam perjalanan guna menghadirkan tatanan dunia baru. Disadari ada banyak tantangan yang harus dihadapi baik internal maupun eksternal. Sementara persekutuan gereja terdiri dari orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya yang berbeda-beda yang menyatu dalam satu tubuh Kristus, selaku Kepala Gereja, di mana tiap-tiap anggota memiliki karunia yang berbeda-beda (bandingkan. 1 Korintus. 12). Berbagai perbedaan ini harus ditata untuk meng-antisipasi timbulnya konflik yang dapat berujung pada perpe-cahan. Oleh sebab itu membangun sinergisitas antar pelayan dan lembaga pelayanan menjadi syarat mutlak yang harus dikedepan-kan demi keutuhan persekutuan. Gereja harus memadukan kekuatan dalam menopang untuk membangun sinergisitas antar pelayan dan lembaga pelayaan demi keutuhan persekutuan. Dengan terciptanya sinergisitas antar pelayan dan lembaga pelayanan, dalam hal ini organisasi gereja, maka akan tercipta keadaan yang saling menghargai dan saling melengkapi dengan pelaksanaan tugas pelayanan yang lebih maksimal dan efisien.
Untuk memahami tema maka kita perlu mengerti arti kata “sinergisitas” yang berasal dari kata “Sinergi” yang berarti kegiatan atau operasi gabungan (KBBI). Melalui sinergisitas terjalin kombinasi atau perpaduan berbagai unsur/bagian, instansi/ lembaga dalam rangka memperoleh capaian hasil yang lebih baik dan berkualitas.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Keluaran mengisahkan peristiwa-peristiwa penting dan ajaib, di mana Allah bertindak dalam sejarah umat Israel untuk menyelamatkan dan membebaskan mereka dari perbu-dakan di tanah Mesir serta bagaimana Allah menuntun dan memelihara umat-Nya menuju tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan. Allah memakai Musa, hamba-Nya dalam menjalankan misi penyelamatan meski ada keberatan-keberatan yang diajukan oleh Musa karena melihat kekurangan dan kelemahannya. Namun semua keberatannya dijawab dengan janji-janji penyer-taan dan kuasa Allah yang penuh kemurahan dan ia diper-lengkapi dengan orang-orang yang dipanggil dan diutus Tuhan untuk bekerjasama dalam tugas kehambaan (misalnya Harun sebagai juru bicara Musa).
Teks Keluaran 17:8-16 bercerita tentang pertempuran antara orang Israel dan orang Amalek yang berlangsung di Rafidim. Rafidim adalah sebuah tempat yang terletak di antara Mesir dan Sinai yakni tempat peristirahatan/ perkemahan orang Israel di padang gurun ketika keluar dari Mesir menuju Kanaan (17:1), dan tempat di mana orang Israel bertengkar dengan Musa dan bersungut-sungut kepada Tuhan karena kehausan (17:2-3). Di tempat itulah orang Amalek menyerang orang Israel. Orang Amalek adalah suku nomaden yang mengembara di padang gurun, yang berasal dari keturunan Esau (Kejadian 36:12). Orang Amalek menguasai jalur pengembaraan antara Mesir dan Arabia dan mereka suka mengacau, mengganggu, merampok dan menyerang orang-orang yang melewati wilayah kekuasaan mereka. Mereka adalah musuh yang pertama kali berperang dengan orang Israel ketika keluar dari Mesir.
Orang Amalek menyerang orang Israel secara tiba-tiba dari belakang yang merupakan barisan orang-orang lemah (band. Ulangan 25:17-18). Oleh sebab itu dapat dibayangkan betapa paniknya orang Israel pada waktu itu. Di tengah situasi seperti itu, Musa tampil dan memberi perintah kepada Yosua untuk memilih orang-orang tertentu yang dapat berperang melawan orang Amalek dan Yosua pun tunduk terhadap perintah Musa. Adapun Musa, Harun dan Hur naik ke puncak bukit. Lalu Musa memegang tongkat Allah di tangannya sambil mengangkat kedua tangannya. Apabila Musa menurunkan tangannya, Israel kalah dan saat Musa mengangkat tangannya, Israel menang. Hal itu terjadi berulang-ulang sampai Musa letih dan tidak kuat lagi mengangkat tangannya. Karena itu Harun dan Hur berinisiatif mengambil batu untuk Musa duduk dan mereka berdua menopang tangan Musa, yang satu di kanan dan yang lain di kiri, sampai matahari terbenam dan sampai orang Amalek dan rakyatnya dikalahkan.
Kemenangan Israel atas Amalek ialah karena kuasa Allah yang bekerja. Tongkat Allah yang dipegang oleh Musa adalah tanda kuasa dan kehadiran Allah yang selalu menyertai umat-Nya. Musa mengangkat tangannya mengisyaratkan penyerahan diri secara utuh kepada otoritas Allah dan Allah bertindak melalui hamba-hamba-Nya (Musa, Yosua, Harun dan Hur) untuk mendatangkan kemenangan dan keselamatan bagi umat Israel. Dengan demikian keselamatan merupakan rahmat Ilahi kepada manusia.
Keberhasilan Israel dalam peperangan melawan Amalek juga dipengaruhi oleh kerjasama yang terjalin indah antar pemuka Israel. Yosua bersama pasukannya maju berperang, ditopang dalam doa dan penyerahan diri kepada Allah oleh Musa, Harun dan Hur. Mereka memadukan kekuatan, memantapkan barisan untuk maju berperang. Alhasil, Allah berkenan atas usaha mereka dan mengaruniakan kemenangan yang kemudian atas perintah TUHAN ditorehkan dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, bahwa TUHANlah yang berperang melawan orang Amalek dan yang akan menghapuskan ingatan kepada Amalek dari kolong langit.
Bersyukur atas kemenangan yang dikaruniakan TUHAN kepada umat Israel, maka Musa mendirikan mezbah dan menamainya: “TUHAN-lah Panji-panjiku!” (YHWH/JEHOVAH NISSI). Mezbah tersebut menjadi tanda ucapan syukur dan pengakuan bahwa hanya TUHAN satu-satunya panji kemenangan dan keselamatan umat Israel.
Makna dan Implikasi Firman
Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus yang terpanggil untuk mewartakan berita keselamatan dan kemenangan yang dikerjakan Allah di dalam Yesus Kristus kepada semua orang. Dalam kesaksian gereja bagi dunia, maka gereja harus menyatu di tengah perbedaan yang ada (unity in diversity) untuk membangun dan membina persekutuan yang kokoh sehingga terjadi kemajuan dalam pelayan. (Bandingkan 1 Korintus 12:12-31)
Bercermin dari bacaan di atas, ada hal-hal yang perlu diper-hatikan yang menjadi syarat keberhasilan pelayanan demi mem-bangun keutuhan dan kesinambungan pelayanan gereja, yaitu:
- Taat pada perintah Allah, sebagaimana Musa taat pada perintah Allah. Ketaatan pada Allah diwujudkan dalam kepatuhan terhadap lembaga pelayanan (organisasi gereja) dengan Tata Gereja yang ada untuk mengatur pelayanan, sebagaimana Yosua patuh terhadap perintah Musa.
- Memiliki insiatif untuk saling menopang dalam pelayanan. Harun dan Hur berinisiatif menopang Musa tanpa diperin-tahkan dan mereka tidak mengambil tongkat itu untuk mereka pegang karena mereka menghormati Musa sebagai pemimpin dan sadar bahwa tongkat kepemimpinan itu diberikan Allah kepada Musa bukan kepada mereka.
- Sebagai PELSUS (Syamas, Penatua, Guru Agama dan Pendeta) membangun relasi yang baik, menjalin kerjasama untuk saling melengkapi satu sama lain bersama dengan anggota jemaat menata pelayanan yang utuh dan sempurna. Sebagaimana Musa, Yosua, Harun, Hur dan umat Israel kompak dalam tim dengan posisi masing-masing untuk kemuliaan nama Tuhan. Tanpa topangan jemaat, maka para pelayan tidak akan sanggup melakukan tugas pelayanan dan tanpa pelayanan dari para hamba Tuhan, maka kehidupan iman jemaat akan merosot.
- Gereja menerapkan pola kepemimpinan yang kolektif dan kolegial demi keefektifan pelayanan untuk mendatangkan kemajuan bagi lembaga pelayanan.
- Gereja bersinergi dengan pemerintah memerangi kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, ketidakadilan, radikalisme, dan pengrusakan lingkungan. Sebab pelayanan yang ber-sinergi akan membangun hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis antar pelayan dan lembaga lainnya.
Dengan demikian, marilah kita sama-sama bergandengan-tangan dalam arak-arakkan umat Tuhan yang diberkati untuk menghadirkan Kerajaan Allah dan menciptakan suasana sorgawi di tengah-tengah dunia ini. Selaku iring-iringan orang percaya, kita maju sebagai laskar Kristus untuk memerangi kuasa gelap, mengalahkan kuasa dosa untuk menuju ke tempat yang berlimpah kebahagiaan dengan membawa panji kemenangan bersama Kristus.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Bagaimana peran Musa, Yosua, Harun dan Hur dalam kaitannya dengan kemenangan orang Israel atas orang Amalek?
- Perhatikan di gereja kita, apakah ada kebersamaan dalam pelayanan seperti pada saat orang Israel mengalahkan orang Amalek?
- Sebutkan dan jelaskan tantangan seperti apa yang dihadapi gereja sekarang ini, yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan pelayanan gereja!
POKOK-POKOK DOA
- Keutuhan dan kesinambungan pelayanan gereja di seluruh dunia.
- Untuk para pelayan Tuhan agar melayani dalam ketaatan, kebersamaan dan kesatuan.
- Sinergitas gereja dan pemerintah untuk mendatangkan keamanan, ketenteraman, keselamatan dan kesejahteraan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Kemuliaan Bagi Allah: NNBT No. 4. Naikkan Doa Pada Allah
Ses. Doa Penyembahan: NNBT No. 24. Kuasa-Mu Tuhan S’lalu Kurasakan
Pengakuan Dosa: KJ. No. 436. Lawanlah Godaan
Janji Anugerah Allah: KJ. No. 339. Maju, Laskar Kristus
Ses. Puji-Pujian: Hanya Dekat Allah Saja
Ses. Pembacaan Alkitab: Sukacita Melayani
Ses. Pengakuan Iman: KJ. No. 252. Batu Penjuru G’reja
Persembahan: KJ. No. 340. Hai Bangkit Bagi Yesus
Penutup: KSK. No. 105. Sehati Sekerja.
ATRIBUT
Warna dasar putih dengan lambang bunga bakung dengan salib berwarna kuning.