TEMA BULANAN : “Berdemokrasi Dalam Kemenangan Kristus”
TEMA MINGGUAN : “Peranan Roh Kudus Dalam Pendidikan Keluarga”
Bahan Alkitab : Yoel 2:28,29; Kisah Para Rasul 2:37-39
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Sangat menarik untuk mengetahui sejauh mana Roh Kudus hadir dan berperan dalam keluarga. Kita biasanya menghubungkan karya Roh Kudus dengan pertumbuhan Gereja. Dua bacaan minggu ini menyatakan bahwa Roh Kudus sungguh-sungguh melibatkan keluarga dalam karya-Nya. Oleh kemenangan Kristus atas maut, maka Ia sendiri menjanjikan Roh Kudus, menggantikan dan melanjutkan fungsi kehadiran-Nya di dalam dunia. Dan ternyata kehadiran Roh Kudus itu meliputi semua orang, bukan hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak atau orang muda. Tema ini tentu saja sangat cocok dengan situasi dan kondisi kita, dimana masih ada anggapan bahwa dalam keluarga anak tidak dapat menerima karunia Roh Kudus, atau karunia Roh Kudus hanya bagi orang yang sudah dewasa iman.
Dari pembahasan tema ini kita belajar tentang kemutlakan dan kemerdekaan peran Roh Kudus, tanpa bisa kita intervensi. Namun demikian, adalah tugas kita untuk mempersiapkan keluarga-keluarga melalui pengajaran dan pendidikan agar mereka memahami bahwa karya Roh Kudus berlaku bagi semua orang. Kita juga mengajar agar mereka mengenal karunia-karunia itu dalam hidup mereka.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Betapa besar peranan Roh Kudus dalam kehidupan Manusia. Roh Kudus turut mencipta alam semesta (Kej. 1:2), menghasilkan Alkitab (2 Pet. 1:20,21), memberi nafas (Ayb. 33:4), memberi kehidupan bagi tanaman, hewan dan manusia (Mzm. 104:27-30), guru dan pengajar (Yoh. 14:26; 1 Kor. 2:10-14), dll. Tidak ada area kehidupan yang luput, bahkan Ia menjadi penyelidik segala sesuatu. Ia adalah pribadi Allah yang mengajar (Yoh. 14:16), berbicara (Kis. 8:29), membuat keputusan (Kis. 15:28), memiliki perasaan (Ef. 4:30) dan memiliki kehendak (1 Kor. 12:11).
Termasuk dalam keluarga, Roh Kudus hadir dan berperan (bandingkan kisah-kisah di seputar kelahiran Yesus). Ketika Yoel 2:28,29 menuliskan bahwa anak dan orang tua sama-sama mendapat karunia Roh Kudus, maka ini memberi pengertian bahwa benar-benar keluarga dipakai oleh Allah. Dengan pemberian karunia bagi anak dan orang tua, maka Roh Kudus sedang mendidik setiap anggota keluarga untuk menjalankan perannya dengan baik. Sang anak bernubuat, orang tua mendapat mimpi dan teruna-teruna mendapat penglihatan, semua terlibat dan diberi peran.
Bentuk kehadiran dan peran Roh Kudus dalam keluarga adalah ketika semua diperlakukan sama dan setara, tanpa ada diskiriminasi, sebab setiap anggota punya karunia tersendiri. Bukan hanya orang dewasa, apalagi karunia nubuat dan penglihatan adalah milik istimewa dari para nabi; tetapi juga kini dengan anak-anak. Roh Kudus dinyatakan bukan hanya bekerja secara personal (pribadi-pribadi tertentu); tetapi juga bekerja secara komunal (bagi keluarga). Secara personal, ada nabi dan raja yang begitu kharismatik, karena dipenuhi dengan Roh Kudus, misalnya Musa (Bil. 11:24-30), Saul dan Daud (1 Sam 10:6-13; 11:6; 16:13; 2 Sam. 23:1-4), Elia dan Elisa (2 Raj. 2:9-15) Yesaya dan Yehezkiel (Yes. 61:1; Yeh. 2:2; 3:12-27). Namun ada juga bagian-bagian tertentu yang mengedepankan keluarga dengan anak mereka yang dipenuhi dengan Roh Kudus. Misalnya dalam Hakim-hakim 3:9,10 dikisahkan tentang Otniel, anak Kenas, adik dari Kaleb, yang juga dihinggapi oleh Roh Kudus untuk berperang melawan raja Aram-Mesopotamia. Ada juga Hakim Gideon, anak Yoas (Hak. 6:34), yang merasa takut kepada keluarga dan orang-orang sekotanya pada saat dia menerima karunia dari Tuhan.
Alkitab secara gamblang memberi penekanan bahwa karunia Roh Kudus adalah anugerah Allah yang dapat diterima siapa saja. Itu berarti setiap anggota keluarga dan bahkan keluarga seanteronya adalah wadah yang dapat dipakai oleh Allah melalui karya Roh Kudus. Orang tua harus dapat mendidik anak-anaknya untuk percaya pada karya Roh Kudus dan kemudian mempersiapkan mereka dipakai oleh Roh Kudus.
Secara lebih dalam kita dapat menyimpulkan bahwa melalui Yoel 2:28,29, Roh Kudus memulihkan hidup keluarga dengan pemberian karunia kepada orang tua, anak dan teruna. Keluarga menjadi tempat dimana Roh Kudus bekerja memberi karunia sebagai tanda yang mendahului Hari Tuhan. Ketika Roh Kudus dicurahkan, maka kemudian orang yang berseru (bertobat), diselamatkan oleh Tuhan.
Sementara itu, dalam Kisah Para Rasul 2:37-39, pencurahan Roh Kudus mengukuhkan pertobatan. Memang, salah satu karya Roh Kudus adalah menginsafkan orang akan dosa (Yoh. 16:8). Roh Kudus mengajar orang untuk menyadari kesalahannya dan kemudian menerima peng- ampunan dosa. Artinya bahwa karya keselamatan dalam Yesus Kristus yang diterima seseorang tidak dapat dilepaskan dari pekerjaan Roh Kudus (1 Kor. 12:3). Dalam mana kesinambungan karya selamat itu menjadi bagian atau milik orang percaya, baik dewasa maupun anak-anak, yang sekarang, maupun yang akan datang. Dan oleh karya Roh Kudus, keselamatan itu dianugerahkan kepada kita melalui pertobatan dan baptisan.
Penekanan pada anak (karena disebutkan tersendiri) menjadi tanda bahwa Tuhan sangat memperhatikan kesinambungan keselamatan orang percaya dari generasi satu ke generasi selanjutnya (Kis. 2:39). Anak dalam keluarga-lah yang akan menjadi penerus dan pewaris janji karya selamat Allah. Orang tua atau keluarga harus mengingat bahwa janji keselamatan sudah dianugerahkan kepada setiap orang percaya. Dan kesinambungan dari janji itu harus dipertahankan dan ditingkatkan tentu saja melalui proses pendidikan dan pengajaran. Dan itu perlu diimani sebagai bagian dari karya Roh Kudus yang bekerja dalam keseharian keluarga Kristen. Kata “Bagi kamulah janji itu…”, tentu maksudnya adalah orang dewasa, menjadi sebuah penekanan bahwa orang tua harus memperhatikan, mendididik, mengajar dan mempersiapkan anak-anaknya bagi Allah. Pertobatan atau kesalehan hidup orang tua adalah bentuk pengajaran nyata, begitu juga kewajiban untuk membaptis anak adalah bagian dari jawaban dan tanggung jawab iman orang tua. Dan semua itu, baik pertobatan, kesalehan hidup dan baptisan tidak dapat dilepaskan dari pekerjaan Roh Kudus di dalam kehidupan berkeluarga.
Makna dan Implikasi Firman
- Orang tua tentu saja memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan anak-anak, agar melalui mereka juga karya dan karunia Roh Kudus boleh digenapi. Artinya bahwa orang tua harus terlebih dahulu diper lengkapi sebelum ia memperlengkapi.
- Keluarga harus memberi diri dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus, baik bapak dan ibu sebagai orang yang dewasa, maupun anak-anak. Dengan demikian, ketika karunia Roh Kudus diterima oleh semua atau salah satu anggota keluarga, maka hal itu harus diyakini sebagai bentuk dari tuntunan Roh Kudus dalam keluarga. Hal ini patut disyukuri dan digunakan untuk pelayanan jemaat, tetapi juga untuk keselamatan seisi rumah.
- Ketika setiap anggota keluarga menghargai peran dan fungsi dari bapak, atau ibu atau anak; maka sebenarnya itulah salah satu bentuk dari kehadiran Roh Kudus dalam keluarga. Ketika semua diperlakukan sama, tanpa ada ketidak adilan, kekerasan, dan ketimpangan; maka kita yakin Roh Kudus sedang bekerja dalam keluarga itu. Ketika setiap anggota keluarga menjunjung tinggi peran, talenta atau karunia masing-masing dan menghormati nya, maka itulah bentuk pendidikan iman yang baik sebagai buah dari kehadiran Roh Kudus dalam keluarga kita.
- Keteladanan orang dewasa melalui kesalehan hidup tidak dapat dipersempit hanya untuk memiliki karunia Roh Kudus yang spektakuler semata-mata. Sesungguhnya keteladanan yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah pendidikan yang efektif. Apabila Tuhan mengijinkan ada anggota keluarga yang diberi karunia Roh Kudus, maka keluarga harus belajar menerima dan menghargainya serta menggunakannya untuk mengembangkan kerajaan Sorga melalui pelayanan gereja, bukan untuk diper tentangkan, dipertontonkan atau dikucilkan.
PERTANYAAN DISKUSI
- Coba sebutkan karunia-karunia Roh Kudus yang disebut kan dalam teks dan jelaskan!
- Bagaimana kita dapat mengetahui tanda-tanda kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan keluarga, jemaat dan masyarakat?
- Daftarkanlah bentuk-bentuk pendidikan keluarga yang mencerminkan karya Roh Kudus!
NAS PEMBIMBING: Yesaya 44:3b
POKOK-POKOK DOA
- Agar Tuhan memakai keluarga sebagai alat-Nya untuk menyatakan kehendak dan rencana-Nya.
- Agar semua keluarga diberkati oleh Tuhan sehingga hubungan-hubungan yang ada semakin erat dan harmonis.
- Agar karunia-karunia Roh Kudus boleh dicurahkan bagi keluarga, termasuk bagi anak-anak, bukan hanya bagi orang dewasa, agar gereja semakin kuat dan pelayan serta kesaksian semakin besar.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI PENTAKOSTA
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: KJ 238:1,4,5
Ses Nas Pemb: Roh Kudus Kau Hadir Di Sini
Ses Pengakuan Dosa & Pemb Anugerah Allah: NNBT 11:1-3
Ajakan Untuk Hidup Menurut Roh: KJ No. 237
Persembahan: KJ No. 235
Penutup: PKJ No.98
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:
Warna dasar merah dengan simbol salib dan lidah api